Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

The identification of sedimentation in coastal waters off Banyuasin South Sumatra Province Septinar, Helfa
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 9, No 1 (2014): JURNAL ILMU - ILMU PERIKANAN DAN BUDIDAYA VOL. 9 NO.1 DESEMBER 2014
Publisher : Faculty Fisheries Departement Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The coastal area of the East Coast County of Banyuasin has high potential to be developed, but this region is a region that is experiencing a high process of sedimentation, as a result is the superficiality which can affect the movement of the water. The activities that occur in the coastal waters comes either from the land as agriculture, forestry, animal husbandry, industry, settlement and development of the ports as well as others or activities originating from the waters like the waves, current, tides, etc. Activities that occur in both land and water influenced the coastal areas of Banyuasin. This research aims to look at the distribution of sedimentation, gradients , identify the rate of sedimentation dan sedimentation forming parameters  in coastal waters Banyuasin II. For the location of the research that distribution of sandying mud sedimentation, grading tersorting good or uniform, fine-grained skew taper-shaped curve, the feet support the formation of sedimentation and is rate of sedimentation is 0,00953 km/m2/day and that is experiencing high sedimentation is Tanjung Sere while that is experiencing the lowest rate of sedimentation was Tanjung Api-Api about 0,00120 km/m2/day.Keywords :  Identification , Sedimentation,  Coastal waters 
DAMPAK BUDIDAYA PERIKANAN DI SUNGAI KELEKAR TERHADAP STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTOS Valta, Eko Censi; Yusanti, Indah Anggraini; Septinar, Helfa
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 12, No 1 (2017)
Publisher : Faculty Fisheries Departement Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.035 KB)

Abstract

Abstrak Kegiatan budidaya dan pemukiman penduduk disekitar Sungai Kelekar ini dapat menyebabkan perubahan struktur komunitas makrozoobentos yang menandakan adanya pencemaran bahan organik pada sungai tersebut, sehingga perlu dilakukan suatu penelitian diperairan Sungai Kelekar yang bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas makrozoobentos, tekstur dan komposisi sedimen di Sungai kelekar sebagai indikator pencemaran bahan organik.  Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Januari, Februari dan Maret 2014 di 6 stasiun pengamatan. Pada 6 stasiun pengamatan diperoleh 11 jenis makrozoobentos yang tergolong kedalam 5 kelas. Kelas Gastropoda yaitu Melanoides tuberculata, bellamya sumatrensis, Thiara sp, kelas Polychaeta yaitu Nereis sp, kelas Pelecypoda yaitu Corbicula javanica, kelas Oligochaeta yaitu Tubifex sp, Limnodrillus sp, Lumbricullus sp, Branchiura sp, dan kelas Insecta yaitu  Larva Chironomous sp, Ephemerella sp. Kelimpahan individu tertinggi pada penelitian ini dari jenis Tubifex sp sebesar 34,5 ind/m2 yaitu dari stasiun 4 pengambilan bulan Februari, kelimpahan relatif tertinggi dari jenis Tubifex sp sebesar 77,6% yaitu dari stasiun 5 pengambilan bulan Februari, indeks keanekaragaman berkisar antara 0,76 – 1,66 (tercemar sedang – tercemar berat), indeks keseragaman berkisar antara 0,76 – 1,69 (keseragaman rendah) dan indeks dominasi berkisar antara 0,22 – 0,63.  Tekstur sedimen di Sungai Kelekar ada 2 tipe, yaitu lempung liat berlumpur dan liat berlumpur. Sedangkan kandungan bahan organik sedimen berkisar antara 0,13% - 0,69%. Tingginya jenis makrozoobentos yang toleran terhadap pencemaran perairan seperti jenis Tubifex sp pada stasiun 3 dan stasiun 4 menggambarkan bahwa perairan di sekitar stasiun pengamatan tersebut tergolong kedalam perairan yang tercemar. Hal ini disebabkan karena adanya aktifitas budidaya perikanan dan limbah kegiatan rumah tangga yang ada disekitar stasiun tersebut. Kata Kunci : Makrozoobentos, Sedimen, Struktur Komunitas, Sungai Kelekar.
PROSES TERJADINYA EUTROFIKASI DI SUATU PERAIRAN Anggraini Yusanti, Indah; Septinar, Helfa
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 9, No 1 (2014): JURNAL ILMU - ILMU PERIKANAN DAN BUDIDAYA VOL. 9 NO.1 DESEMBER 2014
Publisher : Faculty Fisheries Departement Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air sebagai sumber yang menyangkut hajat hidup orang banyak perlu ditingkatkandan dipertahankan kualitasnya sehingga pemakaiannya tidak merugikan kepentingan orang umum. Meningkatkan dan mempertahankan kualitas sumberdaya air perlu dilakukan dengan cara pengedalian pencemaran air yang meliputi kualitas air, penggolongan air, perlindungan air, dan izin pembuangan limbah.  Meningkatkan dan mempertahankan kualitas air, ada dua tindakan yang perlu dilaksanakan dan dikembangkan, yaitu tindakan pengolahan dan tindakan pemurnian kembali air ynag sudah tercemar.Air merupakan kebutuhan yang paling penting bagi semua organisme yang ada di dunia dan tidak terkecuali juga manusia. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern dan meningkatnya jumlah penduduk di dunia ditambah lagi pengaruh perubahan iklim (climate change).  Air dikatakan tercemar apabila ada pengaruh atau kontaminasi zat organik maupun anorganik ke dalam air. Perkembangan organisme perairan secara berlebihan merupakan gangguan dan dapat dikategorikan sebagai pencemaran, yang merugikan organisme akuatik lainnya maupun manusia secara tidak langsung. Pencemaran yang berupa penyuburan organisme tertentu disebut eutrofikasi. Kata Kunci : Perairan, Pencemaran, Eutrofikasi
Gambaran Peranan Guru Profesional dalam Menghantar Generasi Berbudaya Lingkungan di Smp Negeri 54 Palembang Menujuh Indonesia Emas 2045 Septinar, Helfa
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang PROSIDING DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 12
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (801.501 KB)

Abstract

AbstrakMetode penelitian menggunakan studi literatur dengan pengumpulan datasecara abservasi dan dokumentasi. Hasil pembahasan gambaran peran guruprofessional adalah menjalankan tugasnya secara baik dan mengintergrasikannilai-nilai positif kepada siswanya. Generasi berbudaya lingkungan melalupendidikan yang mengembangan fisik, daya jiwa (akal, rasa dan kehendak),social, moralitas manusia serta menjaga diri, memelihara nilai-nilai positif. Danmempunyai keterampilan dari generasi ke generasi serta melakukanpenyelamatan dan pelestarian lingkungan hidup dengan mengembangkan sikap,perilaku, kemampuan sosial dan individu yang mencintai lingkungan danpembangunan berkelanjutan. Sesuai denggan tujuan Indonesia emas menginjakusia 100 tahun pada 2045, usia keemasan nan gemilang. Simpulan daripenelitianan ini peranannya guru professional wajib memiliki kualifikasi akademik,kompetensi, sertifikasi pendidik dan mampu mewujudkan tujuan pendidikannasional menciptanya sikap peduli dan berbudaya lingkungan bagi generasipenerus sebagai pendukung, perlindungan, pengelolaan lingkungan hidupmenuju pembangunan berkelanjutan sebagaimana tujuan Indonesia emas2045.Kata Kunci: Guru profesional, generasi berbudaya lingkungan, Indonesia emas
FENOMENA PERSAMPAHAN DI LINGKUNGAN KECAMATAN KERTAPATI KOTA PALEMBANG Septinar, Helfa
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2018: SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 5 MEI 2018
Publisher : PROSIDING SEMINAR NASIONAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.044 KB)

Abstract

The background of this research is carried out because of the unusual phenomenon that researchers see. That is the spread of household garbage that is usually seen around the house, on the roadside or in the river, but this is the spread of household waste along the middle of the road or in the middle of the street. The purpose of this study is to find out why there is a phenomenon of distribution of garbage in the middle of the road section District Kertapati Kemang Agung and Kemas Rindo. The method used is qualitative descriptive method. The result of this research is that the garbage provided is too little and the location is far apart and the other, the type of garbage found is the type of household garbage, which disposes the garbage at the location is the community, the community is awkward with the waste, the emergence of environmental pollution like smell the sting and the unhealthy environment, and the environment is less comfortable, and the conclusion of this research is the phenomenon of this garbage occurred due to lack of pasilitas-pasilitas cleanliness, place of garbage collecting and the opportunity to dispose of garbage in less appropriate place in District Kertapati Kemang Agung and Kemas Rindo. Keywords—Phenomena, garbage, environment
PENGELOLAAN TATA AIR LAHAN PERTANIAN RAWA PASANG SURUT SEBAGAI UPAYA MELESTARIKAN LINGKUNGAN DI DESA MULYA SARI KECAMATAN TANJUNG LAGO KABUPATEN BANYUASIN Septinar, Helfa; Putri, Mega Kesuma
Media Komunikasi Geografi Vol 19, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v19i2.16499

Abstract

Rawa pasang surut merupakan lahan yang berpotensi dikelolah sebagai lahan pertanian Desa Mulya Sari merupakan desa yang berada wilayah pasang surut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengelolaan tata air  lahan pertanian rawa pasang surut sebagai upaya untuk melestasikan lingkungan di desa Mulya Sari  kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei hingga Agustus tahun 2018. metode  yang digunakan adalah Observasi Lapangan yaitu  pengukuran langsung dilapangan. Data di sajikan dengan bentuk grafik dan narasi serta dianalisis secara deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan tata air dilahan pertanian rawa pasang surut sebagai upaya melestarikan lingkungan adalah : pengelolaan tata air melalui saluran   SPD (saluran pedesaan), Tersier, Kuarter, dengan pengukuran muka air  tanah, muka air saluran dan  pengaturan tata air selama preode tanam. Hasil perhitungan tinggi muka air saluran dan muka air tanah tidak pernah melebihi dasar elevasi muka air, maka ketersedian air petak lahan sesuai dengan kebutuhan dan pola tanam disesuaikan dengan periode  waktu ketersedian air. Dengan pengelolaan tersebut lahan rawa pasang surut di desa Mulya Sari dapat meningkatkan produktifitasnya juga dapat melestarikan kesuburan tanah sehingga pertanian berkelanjutan (sustainable agricultural) dapat dicapai. Kata Kunci : Pengelolaan Tata Air, Lahan Pasang Surut, Upaya Pelestarian Lingkungan
Analisis Pengaruh Pengelolaan Lingkungan terhadap Kondisi Masyarakat Hilir Sungai Musi Putri, Mega Kusuma; Septinar, Helfa; Daulay, Ratna Wulandari
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 16, No 2 (2019): July
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v16i2.18955

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat kondisi masyarakat hilir Sungai Musi Kecamatan Gandus, Kota  Palembang terkait aspek lingkungan, fisik sosial ekonomi masyarakat dan pengaruh kebijakan pengelolaan lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan analisis deskriptif-empirik. Tahap penelitian pada penelitian ini dibagi menjadi empat tahap yaitu tahap persiapan, tahap lapangan, tahap analisis hasil lapangan, dan tahap penulisan laporan.  Teknik pengumpulan data pada penelitian ini, yaitu: observasi, angket, dokumentasi. Tahap analisis data hasil lapangan dibagi menjadi 3 kegiatan utama, yaitu melakukan pengharkatan (scoring) dan pembobotan, kemudian analisis deskriptif empirik dikaitkan dengan kebijakan pemerintah melalui UU No. 32 tahun 2009 tentang pengelolaan lingkungan. Hasil penelitian Tingkatan kondisi masyarkat di Kecamatan Gandus memiliki tingkatan tinggi sebesar 42%, sedang 50%, dan rendah 8%, ditinjau dari aspek lingkungan, fisik, sosial, dan ekonomi. meskipun peraturan dari pemerintah terkait pengelolaan lingkungan sungai telah diterapkan. Pengelolaan lingkungan sungai Musi di Kecamatan Gandus diperlukan suatu penanganan secara intensif, efektif dan berkelanjutan yang berkaitan langsung di lapangan guna meningkatkan kualitas kondisi masyarakat yang ada di sempadan sungai di Kecamatan Gandus kota Palembang.The purpose of this study is to look at the condition of the downstream community of Musi River, Gandus Subdistrict, Palembang City related to environmental aspects, the socio-economic physical community and the influence of environmental management policies. The method used in this study is a quantitative method with descriptive-empirical analysis. The research phase in this study was divided into four stages, namely the preparation phase, the field stage, the stage of the analysis of field results, and the stage of report writing. Data collection techniques in this study, namely: observation, questionnaire, documentation. The data analysis stage of the field results is divided into 3 main activities, namely scoring and weighting, then an empirical descriptive analysis is linked to government policy through Law No. 32 of 2009 concerning environmental management. The results of the study The level of community conditions in the District of Gandus has a high level of 42%, moderate 50%, and low 8%, in terms of environmental, physical, social, and economic aspects. although regulations from the government regarding river management have been implemented. The management of the Musi river environment in the Gandus District requires an intensive, effective and sustainable treatment that is directly related to the field in order to improve the quality of the community conditions that exist in the river border in the Gandus District of Palembang.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 2 KIKIM SELATAN TAHUN PELAJARAN 2019/2020 Nauri, Yanda; ., Misdalina; Septinar, Helfa
Harmony : Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN Vol 5 No 1 (2020): Volume 5 Nomor 1 Mei 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmony.v5i1.40286

Abstract

The formulation of the problem in this study is the influence of the mindmapping learning model on the learning outcomes of class X students in geography in SMA 2 Kikim Selatan. This study aims to determine whether or not there is an influence of mind mapping learning models on class X student learning outcomes in geography subjects at SMA Negeri 2 Kikim Selatan. The research method used is a quantitative approach to the method of experimentation with data collection techniques obtained using observation, tests, and documentation. The average value of student learning outcomes in the experimental class can be categorized well that is 76.45 by using a mind mapping model, while the average value of learning outcomes of the control class by not using a mind mapping model can be categorized sufficiently with the average student learning outcomes is 61 , 29. Based on calculations, obtained t arithmetic> t table = 6.369> 1.683 ie t arithmetic = 6.369 and t table = 1.68 then accept the hypothesis (ha) which means "There is an influence of mind mapping learning model on class X student learning outcomes in geography subjects at 02 Kikim Selatan High School. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah pengaruh model Pembelajaran mind-mapping terhadap hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran geografi di SMA Negeri 2 Kikim Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak ada pengaruh model pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran geografi di SMA Negeri 2 Kikim Selatan. Metode penelitian yang yang digunahkan adalah metode pendekatan kuantitatif dengan metode eksprimen dengan teknik pengumpulan data diperoleh menggunakan observasi, tes, dan dokumentasi. Nilai rata-rata hasil belajar siswa di kelas eksperimen dapat dikategorikan baik yaitu 76,45 dengan menggunakan model mind mapping, sedangkan nilai rata-rata hasil belajar kelas control dengan tidak menggunakan model mind mapping dapat dikategorikan cukup dengan rata-rata hasil belajar siswa adalah 61,29. Berdasarkan perhitungan, diperoleh thitung>t tabel = 6,369>1,683yaituthitung = 6,369dan t tabel =1,68 maka terima hipotesis (ha) yang berarti “ Ada pengaruh model pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran geografi di SMA Negeri 02 Kikim Selatan.
Analisis Pengaruh Pengelolaan Lingkungan terhadap Kondisi Masyarakat Hilir Sungai Musi Putri, Mega Kusuma; Septinar, Helfa; Daulay, Ratna Wulandari
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 16, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v16i2.18955

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat kondisi masyarakat hilir Sungai Musi Kecamatan Gandus, Kota  Palembang terkait aspek lingkungan, fisik sosial ekonomi masyarakat dan pengaruh kebijakan pengelolaan lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan analisis deskriptif-empirik. Tahap penelitian pada penelitian ini dibagi menjadi empat tahap yaitu tahap persiapan, tahap lapangan, tahap analisis hasil lapangan, dan tahap penulisan laporan.  Teknik pengumpulan data pada penelitian ini, yaitu: observasi, angket, dokumentasi. Tahap analisis data hasil lapangan dibagi menjadi 3 kegiatan utama, yaitu melakukan pengharkatan (scoring) dan pembobotan, kemudian analisis deskriptif empirik dikaitkan dengan kebijakan pemerintah melalui UU No. 32 tahun 2009 tentang pengelolaan lingkungan. Hasil penelitian Tingkatan kondisi masyarkat di Kecamatan Gandus memiliki tingkatan tinggi sebesar 42%, sedang 50%, dan rendah 8%, ditinjau dari aspek lingkungan, fisik, sosial, dan ekonomi. meskipun peraturan dari pemerintah terkait pengelolaan lingkungan sungai telah diterapkan. Pengelolaan lingkungan sungai Musi di Kecamatan Gandus diperlukan suatu penanganan secara intensif, efektif dan berkelanjutan yang berkaitan langsung di lapangan guna meningkatkan kualitas kondisi masyarakat yang ada di sempadan sungai di Kecamatan Gandus kota Palembang.The purpose of this study is to look at the condition of the downstream community of Musi River, Gandus Subdistrict, Palembang City related to environmental aspects, the socio-economic physical community and the influence of environmental management policies. The method used in this study is a quantitative method with descriptive-empirical analysis. The research phase in this study was divided into four stages, namely the preparation phase, the field stage, the stage of the analysis of field results, and the stage of report writing. Data collection techniques in this study, namely: observation, questionnaire, documentation. The data analysis stage of the field results is divided into 3 main activities, namely scoring and weighting, then an empirical descriptive analysis is linked to government policy through Law No. 32 of 2009 concerning environmental management. The results of the study The level of community conditions in the District of Gandus has a high level of 42%, moderate 50%, and low 8%, in terms of environmental, physical, social, and economic aspects. although regulations from the government regarding river management have been implemented. The management of the Musi river environment in the Gandus District requires an intensive, effective and sustainable treatment that is directly related to the field in order to improve the quality of the community conditions that exist in the river border in the Gandus District of Palembang.
Social economic conditions of farming community in Salek Jaya Village, Air Saleh District Aan Afandi; Deni Puji Hartono; Budi Utomo; Mega Kusuma Putri; Helfa Septinar
Journal of Geography Science and Education Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jgse.v3i2.1982

Abstract

Purpose of this study was to determine and describe the socio-economic conditions of the lowland rice farming community in Salek Jaya Village, Air Saleh District. This study used descriptive qualitative method. This study used 15 community respondents who work as farmers. Collecting data using observation, interview, and documentation techniques. The data analysis technique uses descriptive analysis and is presented in a diagrammatic table. The results of this study indicate that the age of farmers ranges from 40-49 years (53%) including the productive age, the last level of education taken by farmers who graduated from Elementary School (SD) 73%, regarding health facilities according to respondents is feasible (67%) , the social interaction between farmers is well established without any obstacles, the income from farming that is obtained in one planting season is around Rp. 10,000,000 - Rp. 15,000,000 (73%), while the total expenditure of farmers, both for farming capital and for their daily needs, ranges from> Rp. 5,000,000 (20%) and Rp. 600,000 - Rp. 1,000,000 (60%) and the number of dependents as many as 3 people.