Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

MENYIMAK SEBAGAI SUATU PROSES KEGIATAN RESEPTIF AKTIF Agustina, Juaidah
RIPTEKSI KEPENDIDIKAN PGRI Februari 2013
Publisher : RIPTEKSI KEPENDIDIKAN PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPembelajaran bahasa Indonesia yang diberikan kepada para siswa meliputi empat aspek, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Aspek menyimak ini dipilih karena sangat mendukung terjadinya proses komunikasi secara lisan. Namun  pembelajaran menyimak tampaknya belum mendapat perhatian khusus, padahal menyimak sangat penting karena akan menjadi dasar bagi pengembangan keterampilan berbahasa lainnya. Disadari atau tidak kegiatan menyimak merupakan kegiatan yang paling sering dilakukan oleh siswa. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, hampir seluruh guru yang mengajar tak terkecuali bahasa indonesia, selalu memberikan penjelasan materi pelajaran kepada siswa melalui proses lisan. Untuk memahami penjelasan guru, siswa harus menyimak dengan baik, jika tidak kegagalanlah yang akan ditemui.Kata kunci: menyimak, proses, guru, siswa, kegagalan
SUBTLE LANGUAGE OF PALEMBANG (BEBASO): LOCAL LANGUAGE PRESERVATION OF EXTINCTION THROUGH PREPARING DICTIONARY HOUTMAN, HOUTMAN; AGUSTINA, JUAIDAH

Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The activity about the research of Subtle Language of Palembang (Bebaso) is done as an effort to preserve local language which is in the middle of extention. The language is already rare in used. Nowadays, the people of Palembang use a local language which is called daily Palembang language that stands out because it is dominated by Malay speech. As it is known that this article is started from withering and concern over the disappearance of the narrative and the use of this bebaso Palembang in public daily life communication. Language preservation as one of strategic steps in the preservation of language, should always be encouraged. One which can be done is by preparing subtle Palembang langauge (bebaso) which until now is still not arranged well. This step will be used as a basis to pursue the implementation of subtle language of Palembang as one of the local contents in teaching in schools that has a powerful function as a form of exploration of one of the cultural richness of South Sumatra to be proud.
PENGGUNAAN METODE SOSIODRAMA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAGI SISWA Agustina, Juaidah
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang PROSIDING DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 20
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.987 KB)

Abstract

ABSTRAK Manusia dalam kehidupan sehari-hari menggunakan bahasa untuk saling berkomunikasi, berbagi pengalaman, dapat mengungkapkan isi hati, menyampaikan ide dan gagasan kepada orang lain. Berbicara sangat penting bagi ekstensi sosial dan budaya manusia. Oleh karena itu, kemampuan berbicara perlu dimiliki siswa. Siswa membutuhkan keterampilan berbicara dalam interaksi sosialnya. Siswa akan dapat mengungkapkan pikiran dan perasaannya secara efektif jika ia terampil berbicara. Agar siswa terampil berbicara, siswa mutlak memerlukan pembelajaran berbicara. Tanpa pembelajaran keterampilan itu tidak mungkin diperoleh. Tujuan pembelajaran bahasa akan dapat dicapai apabila metode pembelajaran yang digunakan tepat dan sesuai dengan tujuan. Penetapan metode yang kurang tepat sering dituding sebagai salah satu penyebab kegagalan pengajaran bahasa termasuk keterampilan berbicara. Adapun penyebab kegagalan pembelajaran bahasa, antara lain, adalah metode pembelajaran bahasa yang tidak efisien. Ketika mengajar, hal yang paling sulit bagi guru adalah mengajak siswa untuk selalu mengerti apa yang sedang dipelajarinya. Untuk itu, guru harus kreatif memilih metode pembelajaran. Sehingga murid merasa betah, belajar tanpa bosan. Banyak variasi metode yang dapat digunakan guru dalam mengajar misalnya metode sosiodramaKata kunci : berbicara, metode, sosiodrama
Citra Tokoh dalam Novel Mekar Menjelang Malam Karya Mira. W. Agustina, Juaidah
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang PROSIDING DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 20
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.058 KB)

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan itu meliputi 1) citra tokoh dalam hubungan dengan Tuhan; 2) citra tokoh dalam hubungan dengan alam; 3) citra tokoh dalam hubungan dengan masyarakat; 4) citra tokoh dalam hubungan dengan manusia lain; dan 5) citra tokoh dalam hubungan dengan diri sendiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Citra tokoh yang berhubungan dengan Tuhan di dalam novel ini meliputi; 1) taat menjalankan ajaran agama dan 2) pasrah kepada Tuhan. Citra tokoh yang berhubungan dengan masyarakat meliputi: 1) bermoral dan 2) bermasyarakat. Citra tokoh dalam hubungan dengan manusia lain meliputi: 1) cinta (asmara), (2) menyesali (mengakui) perbuatan, dan (3) selingkuh. Dan citra tokoh dalamhubungan dengan diri sendiri yang terdapat dalam novel ini meliputi: 1)termenung, 2) menjaga diri dari perbuatan tercela. Penulis menyarankan agar citra yang baik, yang terdapat dalam novel Mekar Menjelang Malam karya Mira. W hendaklah kita teladani, sedangkan citra yang yang tidak baik dilakukan jangan ditiru. Novel ini baik dibaca oleh seluruh kalangan baik siswa, mahasiswa, ataupun orang-orang yang tidak memahami sastra sekalipun.Kata kunci: citra, tokoh, novel
PELATIHAN MEMBUAT MAJALAH DINDING DI SMAN 1 AIR SALEH BANYUASIN Hayatun Nufus, Sitti Rukiyah, Juaidah Agustina, Mardiana Sari, dan Yenny Puspita
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT CAHAYA MANDALIKA (ABDIMANDALIKA) e-ISSN 2722-824X Vol. 2 No. 2 (Desemb (2021)
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah dalam kegiatan ini adalah bagaimanakah kemampuan Siswa SMAN 1 Air Saleh dalam membuat majalah dinding. Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini adalah para dosen dapat menerapkan dan mengembangkan kemampuan akademik yang dimilikinya, selain itu setelah mengikuti pelatihan ini para siswa diharapkan dapat membuat majalah dinding. PKM ini adalah untuk meningkatkan kemampuasn siswa SMAN 1 Air Saleh dalam membuat majalah dinding. Dalam kegiatan ini dosen Indonesia Progarm Studi Pendidikan Bahasa Indonesia mengadakan pelatihan membuat majalah dinding. Materi yang disampaikan meliputi bahasa jurnalistik, cara mengisi tiga rubrik dalam majalah yaitu informasi, opni, dan hiburan. Adapun materi yang disampaikan yaitu cara menulis berita, menulis feature, dan menulis cerpen. Hasil dari PKM ini siswa dapat membuat majalah dinding sederhana yang langsung di tempelkan kedinding sekolah. Sebagian besar siswa telah dapat membuat berita dengan konsep 5W +1H, mampu menulis cerpen, dan menulis feature. Kesimpulan dalam kegiatan ini, siswa SMAN 1 Air Saleh mampu membuat majalah dinding yang meliputi empat keterampilan berbahasa.
PENGEMBANGAN FILM INDIE (INDEPENDENT) “BELIS NYI AEK“ DARI SUMATERA SELATAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PGRI PALEMBANG Juaidah Agustina
Jurnal Bahasa Indonesia Prima (JBIP) Vol. 4 No. 1 (2022): Bahasa Indonesia Prima (BIP)
Publisher : BIP: Jurnal Bahasa Indonesia Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.242 KB) | DOI: 10.34012/jbip.v4i1.2182

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk yaitu film indie yang berjudul Belis Nyi Aek dari Sumatera Selatan, dimana akan diterapkan sebagai media pembelajaran pada mata kuliah menyimak apresiatif. Pengembangan film indie menerapkan metode Allesi and Trollip yaitu planning, design, dan development. Penelitian ini dilaksanakan pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas PGRI Palembang. Untuk mengetahui kelayakan film indie maka melibatkan ahli materi, ahli media, dan mahasiswa. Berdasarkan hasil validasi secara keseluruhan maka menghasilkan hasil yang baik yaitu validasi ahli materi dengan hasil rerata 3,41, validasi ahli media dengan hasil rerata 3,38. Sedangkan uji coba skala kecil dengan 7 mahasiswa dengan hasil rerata 3,48 dan uji coba skala besar dengan 31 mahasiswa dengan hasil rerata 3,20. Berdasarkan keseluruhan hasil uji kelayakan maka dapat disimpulkan bahwa film indie (independent) layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran pada mata kuliah menyimak apresiatif Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas PGRI Palembang.
WORKSHOP PEMBAWA ACARA SEBAGAI PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA PADA SISWA SMAN 1 SIRAH PULAU PADANG OKI Siti Rukiyah; Hayatun Nufus; Puspa Indah U; Yenny Puspita; Juaidah Agustina; Zainal Abidin
JURNAL MASYARAKAT NEGERI ROKANIA Vol 2 No 1 (2021): JURNAL MASYARAKAT NEGERI ROKANIA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STKIP Rokania

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Memiliki kemampuan berbicara di depan khalayak bukanlah hal yang mudah, butuh keberanian dan kemampuan di dalam praktiknya. Bagaimanakah pemahaman siswa terhadap jenis-jenis pewara agar dalam berbagai acara? dan bagaimanakah meningkatkan keterampilan siswa dalam berbicara di depan khalayak? Tujuan PKM ini yaitu para dosen dapat menerapkan dan mengembangkan kemampuan akademik yang dimilikinya, selain itu setelah mengikuti pelatihan ini para siswa diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum atau Pewara. Metode dalam workshop ini yaitu ceramah dan praktik. Ceramah disini merupakan penyampaian teori-teori mengenai berbicara khususnya pembawa acara. Setelah teori diberikan kepada siswa kegiatan selanjutnya adalah praktik membawakan acara yang dipandu oleh para dosen Bahasa Indonesia Universitas PGRI Palembang. Metode ini dianggap efektif dalam meningkatkan keterampilan berbicara atau membawakan acara. Workshop pembawa acara di SMAN 1 SP Padang OKI telah dilaksanakan dengan cara siswa satu persatu praktik menjadi pembawa acara di depan rekan-rekannya dan pembimbingan oleh para dosen Bahasa Indonesia. Kata kunci: Pewara, PKM, berbicara Having the ability to speak in front of audience is not easy, it takes courage and skill in practice. How do students understand the types of MCs in various events? And how to improve students' skills in public speaking? The purpose of this PKM is that lecturers can apply and develop their academic abilities, besides that after participating in this training students are expected to improve their speaking skills in public or Pewara. The methods in this workshop are lectures and practice. The lecture here is the delivery of theories about speaking, especially the presenter. After the theory was given to students, the next activity was the practice of hosting an event which was hosted by Indonesian language lecturers at the PGRI Palembang University. This method is considered effective in improving speaking or hosting skills. The host workshop at SMAN 1 SP Padang OKI has been carried out by way of students one by one practicing to host events in front of their peers and mentoring by Indonesian language lecturers. Key words: Pewara, PKM, speech
ASPEK MORAL DALAM NOVEL COMPLICATED KARYA THERESIA TINJAUAN: SOSIOLOGI SASTRA Lita Mardiyah; Juaidah Agustina
Jurnal Pembahsi (Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia) Vol 11, No 1 (2021): Jurnal Pembahsi (Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia)
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/pembahsi.v11i1.4729

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan aspek moral dalam novel Complicated karya Theresia :Tinjauan sosiologi sastra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik trianggulasi. Hasil penelitian yang dicapai dalam penelitian ini ada tiga. Pertama wujud aspek moral hubungan manusia dengan Tuhan yaitu :senantiasa berdoa kepada Tuhan dan bersyukur. Kedua, wujud aspek tokoh-tokoh hubungan manusia dengan dirinya sendiri yaitu :pintar, jujur, bertanggung jawab, kesedihan dan kemarahan. Ketiga, wujud aspek moral tokoh-tokoh hubungan manusia dengan masyarakat yaitu : peduli sesama, meminta maaf, kebersamaan.Kata Kunci : Aspek moral, novel, sosiologi sastra
Pelatihan Menulis Cerpen yang Berkearifan Lokal Pada Siswa SMAN 2 Prabumulih Hayatun Nufus; Juaidah Agustina; Masnunah; Mardiana Sari; Ratu Wardarita; Sitti Rukiyah; Yenny Puspita
Jurnal Pengabdian Masyarakat Formosa Vol. 1 No. 2 (2022): Juni, 2022
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.217 KB) | DOI: 10.55927/jpmf.v1i2.422

Abstract

Cerpen or short stories are literary works in the form of prose. Short stories are works of high level imagination. The formulation of the problem in this service is "How is the training to write short stories with local wisdom for students of SMAN 2 Prabumulih?" This activity is expected to benefit students, teachers, schools, and researchers. For students, this service is expected to foster enthusiasm and motivation for student learning, increase student interest in writing skills and develop students' ideas to think creatively in writing short stories with local wisdom. For teachers, it can add insight in learning to write, especially writing short stories. The methods used in this service are lectures, questions and answers, and the practice of making short stories with local wisdom. The results obtained in this community service are that students are interested in writing short stories. short story building elements.
Teknik Field Trip dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Feature yang Berkearifan Lokal pada Siswa SMA Hayatun Nufus; Barkudin Barkudin; Juaidah Agustina
Silampari Bisa: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, dan Asing Vol 5 No 1 (2022): Silampari Bisa: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, dan Asing
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31540/silamparibisa.v5i1.1581

Abstract

Writing features was still difficult for high school students, especially in expressing ideas by telling short, clear, and interesting facts. For that, we need the right technique in teaching features. One technique that is expected to help students be able to write features is the field trip technique. Therefore, the purpose of this study was to describe the application of the field trip technique in improving the ability to write features with local wisdom in high school students. The method used in this research is a classroom action research method. The action research process consists of a four-stage procedure, namely planning, action, development, and reflection. Based on pre-test data and two cycles, the use of field trip techniques can improve students' ability to write features. This increase can be seen in the achievement of the KKM, which reaches a value of 75 from the pre-cycle of 7 students or 41%, in the first cycle there are 13 students who have completed or 76%, then in the second cycle there are 17 students who have completed or 100%. Meanwhile, those who have not reached the KKM have decreased from pre-cycle by 59%, cycle I by 24%, and cycle II to 0%. For this reason, it is recommended that the field trip technique be applied in learning to write at the high school level and equivalent by providing texts that have elements of local wisdom.