V. Sri Sumijati, V. Sri
Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata, Semarang

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH TERAPI MUSIK DAN GERAK TERHADAP PENURUNAN HIPERAKTIVITAS ANAK YANG MENGALAMI ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD Rusmawati, Diana; Widyorini, Endang; Sumijati, V. Sri
PREDIKSI Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : PREDIKSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik dan gerak terhadap penurunan hiperaktivitas anak yang mengalami ADHD. Hiperaktivitas adalah aktivitas yang sangat berlebihan ditunjukkan melalui tangan dan kaki selalu bergerak, gelisah di kursinya, meninggalkan kursi pada situasi yang menuntut duduk tenang, berlarian.Penelitian ini dilakukan pada anak usia sekolah dasar yang terdiagnosa ADHD. Desain penelitian adalah menggunakan Single Subject Design dengan A-B-A yaitu strategi analisis eksperimental dengan menggunakan treatment kemudian ditiadakan sehingga lebih dikenal dengan withdrawl design. Pengumpulan data melalui observasi pada baseline I dilakukan 5 hari selama proses belajar berlangsung, pemberian terapi musik dan gerak dilakukan12 kali selama 20 menit dan kemudian observasi selama proses belajar, observasi pada baseline II dilakukan 5 hari selama proses belajar berlangsung untuk melakukan pengukuran terhadap indikator perilaku setelah dilakukan treatment. Analisa data menggunakan teknik analisis grafik dan hasilnya menunjukkan bahwa ada penurunan frekuensi perilaku tidak bisa duduk tenang dan keluar dari bangku pada anak yang mengalami ADHD.
EFEK VIDEO MODELING UNTUK MENGAJARKAN KETERAMPILAN MENCUCI BAJU PADA INDIVIDU RETARDASI MENTAL SEDANG Musyrifah, Siti; Roswita, Yang; Sumijati, V. Sri
PREDIKSI Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : PREDIKSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah video modeling dapat mengajarkan keterampilan mencuci baju dengan mesin cuci pada anak retardasi mental. Subyek dari penelitian ini adalah tiga anak retardasi mental dengan kriterian moderate, bersekolah diSMALB dan pernah mengikuti keterampilan kerja sebelumnya selain keterampilan mencuci baju. Penelitian ini menggunakan A-B-A Follow up Design. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah dengan observasi dan check list berdasarkan analysis keterampilan mencuci baju dengan mesin cuci tipe “LG WF-H777TC”. Pengukuran dilihat dari grafik hasil baseline I, intervensi, baseline II dan follow up. Hasil penelitian menunjukkan hipotesis diterima, bahwa video modeling dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan mencuci baju dengan mesin cuci pada anak retardasi mental.
SAND TRAY THERAPY UNTUK MENURUNKAN GEJALA DEPRESI PADA ANAK PASCA PERCERAIAN ORANGTUA Lestari, Herdian Kurnia; Sumijati, V. Sri; Hastuti, Lita Widyo
PREDIKSI Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : PREDIKSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek penerapan sand tray therapy untuk menurunkan gejala depresi pada anak. Subjek penelitian ini adalah anak laki-laki berusia 12 tahun yang mempunyai satu atau lebih gejala depresi. Penelitian ini menggunakan single subject design. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dan wawancara.Analisis data gejala depresi ini menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan tujuan penelitian tercapai, bahwa sand tray therapy dapat menurunkan gejala depresi pada anak.
SAND TRAY THERAPY UNTUK MENURUNKAN GEJALA DEPRESI PADA ANAK PASCA PERCERAIAN ORANGTUA Lestari, Herdian Kurnia; Sumijati, V. Sri; Hastuti, Lita Widyo
PREDIKSI Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : PREDIKSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek penerapan sand tray therapy untuk menurunkan gejala depresi pada anak. Subjek penelitian ini adalah anak laki-laki berusia 12 tahun yang mempunyai satu atau lebih gejala depresi. Penelitian ini menggunakan single subject design. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dan wawancara.Analisis data gejala depresi ini menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan tujuan penelitian tercapai, bahwa sand tray therapy dapat menurunkan gejala depresi pada anak.
Kekerasan terhadap Anak sebagai Mediator antara Stres Pengasuhan pada Ibu di Masa Pandemi COVID-19 dan Depresi Anak Laurensia Aniella Hosea; Endang Widyorini; Sri Sumijati
Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 27 No. 1 (2022)
Publisher : Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/10.20885/psikologika.vol27.iss1.art4

Abstract

Semua orang dapat mengalami depresi, termasuk juga pada anak-anak. Pandemi COVID-19 mengharuskan ibu memberikan waktu pengasuhan yang lebih banyak kepada anak di samping penurunan kondisi finansial yang dapat menyebabkan adanya stres pengasuhan pada ibu. Stres pengasuhan pada ibu dapat menyebabkan kerentanan pada ibu dalam melakukan tindakan kekerasan kepada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kekerasan pada anak menjadi mediator hubungan antara stres pengasuhan yang dimiliki oleh ibu dimasa pandemi COVID-19 dengan depresi pada anak. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melibatkan 96 responden dengan cara convenience sampling. Berdasarkan hasil analisis jalur ditemukan bahwa stres pengasuhan pada ibu di masa pandemi Covid-19 tidak berkontribusi secara signifikan pada terjadinya kekerasan terhadap anak (â = .179, p = .082). Hasil ini menunjukkan bahwa kekerasan terhadap anak tidak menjadi mediator hubungan antara stres pengasuhan pada ibu di masa pandemi COVID-19 dengan depresi yang terjadi pada anak. Namun demikian, depresi pada anak terjadi dengan adanya kontribusi stres pengasuhan pada ibu di masa pandemi COVID-19 (â = .325, p = .000) serta kekerasan terhadap anak (â = .532, p = .000). 
Public Facilities in the City of Semarang from the Elderly Perception Sri Sumijati; Suparmi Suparmi
PSIKODIMENSIA Vol 19, No 1: Juni 2020
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psidim.v19i1.2318

Abstract

The purpose of this study was to determine the perception of the elderly about public facilities in Semarang on four aspects, namely public buildings, hospitals, roadways and public transportations. Forty eight elderly range from 60 to 90 years old agree to become our respondents. Data collected by structured interview and analized quantitatively as well as qualitatively. In general this research shown that no contrast difference between positive and negative perception. Data analysis found that (1) the hospital was perceived to be the most positive, followed by public buildings, public transportations and roadways, (2) most of the subjects perceived the hospital’s facilities were quite good, where information service was the best sub-aspects, (3) in related to public transportation the city buses are better than angkot. We suggest to the government to make Semarang a friendly city for the elderly, especially in improving the pavement and trans bus stops, public transportation driver behavior, and making it easier to register online at hospitals.
Pelatihan Empati dan Perilaku Prososial pada Anak Usia Sekolah Dasar Suparmi Suparmi; Sri Sumijati
PSIKODIMENSIA Vol 20, No 1: Juni 2021
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psidim.v20i1.2879

Abstract

Abstrak: Perilaku prososial mempunyai dampak positif bagi anak-anak. Namun, masih banyak anak usia sekolah belum mengembangkan perilaku prososial. Kajian literatur menunjukkan bahwa perilaku prososial dapat ditingkatkan melalui pelatihan empati. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas pelatihan empati dalam meningkatkan perilaku prososial anak  usia sekolah.  Riset menggunakan pendekatan eksperimen kuasi atau semu, dengan desain pre-post test.  Subjek penelitian terdiri dari 20 anak  kelas 5 dari salah satu Sekolah Dasar di Kota Semarang, baik laki-laki maupun perempuan dengan rentang usia antara 10 sampai 12 tahun, dengan taraf intelektual minimal rata-rata. Pelatihan empati dilakukan sebanyak 4 sesi,  setiap sesi berlangsung sekitar 2 jam.  Sebelum dilakukan pelatihan, orang tua diminta untuk mengisi lembar informed consent yang menyatakan bahwa orang tua menyetujui dan tidak berkeberatan anak-anak mereka dilibatkan dalam penelitian dengan diberikan  Pelatihan  Empati. Alat ukur yang digunakan adalah tes Coloured Progressive Matrices (CPM), Skala Perilaku Prososial, dan Skala Empati.  Hasil penelitian menunjukkan  terdapat perbedaan yang sangat  signifikan pada perilaku prososial sebelum dan setelah diberikan pelatihan empati (t = 4,359; p = 0,000). Pelatihan empati efektif meningkatkan perilaku prososial anak usia sekolah.Kata kunci: Anak usia sekolah, pelatihan empati, perilaku prososial Abstract: Prosocial behavior had brought positive impact for children. However, many school-aged children have not developed prosocial behavior. Literature review showed that prosocial behavior could be improved by empathy training. The purpose of this research was to find the effectiveness of empathy training in improving the prosocial behavior of school-aged children in Semarang. The research used quasi-experiment with pre and post test design. The subjects were 20 fifth-grade elementary school children, male and female. The age of the students ranged from 10 years to 12 years old and their level of intellectual ability were at least at average level. Training was conducted for 4 sessions, with 2 hours duration for each session. Prior to the implementation of the study, parents filled out an informed concent stated that they agreed their children participated in empathy training. Instruments used were Coloured Progressive Matrices (CPM), Prosocial Scale, and Empathy Scale. The results showed there was a very significant difference between a child's prosocial behavior score before and after attending empathy training (t = 4,359; p = 0,000). Empathy training effective to improve the prosocial behavior of primary school-aged children.Keywords: Children, empathy training, prosocial behavior
Pelatihan Empati Pada Anak Kelas V SD Antonius 2 Banyumanik Kota Semarang Sri Sumijati; Suparmi Suparmi
Patria : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1: Maret 2022
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/patria.v4i1.3399

Abstract

Empati merupakan kemampuan yang sangat penting bagi relasi sosial yang baik, sehingga latihan empati harus diberikan kepada individu sejak masih kecil. Pengabdian masyarakat berupa pelatihan empati ini dilakukan terhadap kelompok sasaran, yaitu siswa kelas V SD Antonius 2, Banyumanik, Kota Semarang. Adapun tujuan pelatihan adalah untuk meningkatkan empati anak-anak tersebut. Sebanyak enambelas anak berpartisipasi dalam pelatihan, terdiri dari sebelas anak perempuan dan lima anak laki-laki dengan rentang usia 10 tahun 3 bulan – 11 tahun 11 bulan. Pelatihan dilakukan dalam empat sesi, dimana setiap sesi berlangsung selama 90 menit.  Metode yang digunakan dalam pelatihan adalah mengajak anak berdiskusi tentang pengertian empati dan macam-macam emosi, menunjukkan video-gambar-foto dan membahasnya bersama anak, membaca cerita dan mendorong anak untuk bertanya atau berkomentar, meminta anak untuk menggambar dan berceritera tentang gambarnya, memberi tugas yang harus dikerjakan anak di rumah. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini berlangsung selama bulan Februari hingga Maret 2020, dan hasilnya menunjukkan bahwa secara kuantitatif tidak ada peningkatan empati pada anak-anak yang mengikuti pelatihan empati. Hal ini nampak dari tidak adanya perbedaan empati yang diukur sebelum dan setelah pelatihan. Meskipun demikian secara kualitatif ada indikasi peningkatan perilaku empatik yang muncul dalam interaksi anak dengan orang lain.