Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Isolasi dan Uji Antagonis Kapang Tanah terhadap Fusarium Patogen pada Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) di Lahan Pertanian Bocek, Jawa Timur Mawardika, Herlinda; Suharjono, Suharjono
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Biotropika: Journal of Tropical Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.224 KB)

Abstract

ABSTRAK Salah satu kegagalan dalam budidaya tanaman tomat disebabkan oleh penyakit layu Fusarium. Penyakit ini dapat diatasi dengan penggunaan kapang antagonis yang mampu menghambat pertumbuhan kapang patogen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengisolasi Fusarium patogen dan kapang antagonis, serta mengetahui potensi kapang antagonis untuk menghambat pertumbuhan Fusarium patogen. Tahapan penelitian meliputi isolasi Fusarium patogen dan kapang antagonis, skrining kandidat kapang antagonis, dan uji antagonis dengan metode dual-culture. Data dianalisis ragam satu arah dengan α = 0,05. Dua isolat Fusarium patogen diperoleh dari batang tanaman tomat dan 19 kandidat kapang antagonis berasal dari sampel tanah. Kapang tanah yang berpotensi untuk menghambat pertumbuhan Fusarium yaitu  KT.7, KT.10. dan KT.16. Isolat KT.16 menunjukkan penghambatan tertinggi terhadap isolat FB.1, sedangkan isolat KT.7 menunjukkan penghambatan tertinggi terhadap isolat FB.2, yaitu berturut-turut 59,84 % dan 54,67 %. Kata kunci: antagonis, Fusarium, kapang tanah, tomat ABSTRACT One of the failure in tomato plants cultivation caused by Fusarium wilt disease. This disease can be overcome using antagonist mold which able to inhibit pathogenic Fusarium.  The purpose of this research were to isolation pathogenic Fusarium and antagonist mold and determine potency of antagonist mold to inhibit growth of pathogenic Fusarium. The research consist of isolation of pathogenic Fusarium and antagonist mold, screening of antagonis molds candidate, and antagonist test using dual-culture method. Data was analyzed One-way ANOVA at a significant level of α = 0.05. Two pathogenic  Fusarium were obtained from tomato plant stems and 19 candidate of antagonis molds were obtained from soil sample. Potential soil molds to inhibit growth of pathogenic Fusarium were isolates KT.7. KT.10, and KT.16. Isolate KT.16 showed the highest inhibition against isolate FB.1, whereas isolate KT.7 against isolate FB.2, 59.84 % and 54.67 % respectively. Key words: antagonist, Fusarium, soil molds, tomato
PENINGKATAN IMUNITAS TUBUH MELALUI KONSUMSI JAMU DI ERA PANDEMI COVID-19 Mawardika, Herlinda; Istiqomah, Nurul
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi COVID-19 merupakan permasalahan penting yang tengah dihadapi masyarakat saat ini karena memberikan dampak yang besar pada kesehatan individu maupun perekonomian keluarga. Konsumsi jamu tradisional yang merupakan ramuan bahan berupa tanaman herbal diketahui dapat memelihara kesehatan tubuh dan dipercaya oleh masyarakat dapat mencegah agen infeksi. Dengan meningkatnya jumlah pasien terinfeksi virus corona, masyarakat perlu terus dimotivasi untuk memperhatikan kesehatan diri dan keluarga. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan hal ini yaitu dengan pemberian edukasi terkait konsumsi jamu. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mendukung program pencegahan COVID-19 melalui peningkatan konsumsi jamu oleh masyarakat di Desa Bandar Lor Kediri. Kegiatan ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu pembuatan dan pembagian jamu ke masyarakat di Desa Bandar Lor, Kediri serta pemberian penyuluhan secara langsung kepada perwakilan masyarakat untuk memberikan pemahaman seputar jamu dengan menerapkan protokol kesehatan. Evaluasi keberhasilan kegiatan ditentukan berdasarkan hasil pengisian kuesioner oleh peserta yang diberikan sebelum dan sesudah sosialisasi. Selama pelaksanaan kegiatan ini, telah dibagikan 2000 botol jamu yang diproduksi secara mandiri kepada masyarakat. Sesuai dengan penilaian kuesioner, kegiatan sosialisasi jamu dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat sebesar 60% mengenai khasiat dan pentingnya jamu sebagai minuman kesehatan untuk mendukung sistem imun tubuh selama pandemi COVID-19. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat meningkatkan wawasan dan memberikan motivasi masyarakat untuk mengkonsumsi jamu di tengah wabah virus corona