Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Nirwasita:%20Jurnal%20Pendidikan%20Sejarah%20dan%20Ilmu%20Sosial

Perjuangan Masyarakat Kodi Dalam Melawan Kekuasaan Belanda Tahun 1910-1911 di Sumba Barat Daya: The Codi Community Strategy In Against Power Of The Netherlands In 1910-1911 In West Sumba Power Daniel Dara Kapote; Bayu Pramartha I Nyoman
Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial Vol. 1 No. 2 (2021): Nirwasita
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.504 KB)

Abstract

Kedatangan Belanda di Kecamatan Kodi menimbulkan rasa antipati dari Masyarakat Kodi terutama pada pemimpin Belanda yang tidak menghormati dan memghargai Raja-raja di Kecamatan Kodi, sehingga terjadi berbagai reaksi perlawanan dari Masyarakat Kodi terhadap pasukan Belanda. Bangsa Belanda memasuki wilayah Kecamatan Kodi karena dilatar belakangi oleh letak wilayah yang sangat strategis dan sebagai tujuan utama Bangsa Belanda masuk ke Kecamatan Kodi adalah wilayah Kecamatan Kodi memiliki tanah yang subur dan kaya akan bahan makanan dan rempah-rempah.Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang perjuangan Masyarakat Kodi dalam melawan kekuasaan Belanda pada tahun 1910-1911 untuk mengetahui dampak perjuangan Masyarakat Kodi dalam melawan kekuasaan Belanda pada tahun 1910-1911.Penyusunan penelitian ini menggunakan landasan teori Hegemoni, teori konflik. Teori hegemoni diartikan sebagai upaya untuk mengiring seseorang agar menilai dan memandang problematika, kekuasaan dan politik yang ditentukan, teori konflik merupakan proses ketidakharmonisan atau kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan kenyataan sangat jauh berbeda. Teori perubahan sosial adalah proses dimana terjadi struktur masyarakat yang selalu berjalan sejajar dengan perubahan dan fungsi suatu sistim sosial. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode sejarah yakni heuristik, kritik sejarah, interprestasi dan histografi.Dalam heuristic, jejak sejarah yang digunakan dalam peelitian ini berupa sumber tulisan, kritik sejarah yang digunakan yaitu dengan melewati tahap verifikasi atau kritik untuk memperoleh keabsahaan sumber, baik dengan menggunakan kritik eksteren maupun intern.Interpretasi yaitu fakta-fakta sejarah yang telah terwujud.Setelah hasil interpretasi terujud dilanjudkan dengan fase terakhir sejarah histografi adalah penulisan, pemaparan atau pelaporan hasil penelitian sejarah yang dilakukan. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa latar belakang perjuangan Masyarakat Kodi disebabkan oleh sikap Belanda yang tidak menghargai Raja-raja yang ada di Kecamatan Kodi.Dan faktor keterikatan Belanda menguasai Kecamatan Kodi adalah faktor geografis yang sangat strategis, memiliki pelabuhan-pelabuhan sebagai pintu masuk perdagangan dan juga faktor ekonomi yang baik dalam bidang perdagangan yang dapat menguntungkan pihak Belanda.Perkembangan Masyarakat Kodi yang begitu pesat, dipandang oleh.Bangsa Belanda sebagai ancaman oleh karena itu, Belanda berkehendak untuk menghancurkan wilayah Kecamatan Kodi pada tahun 1910.
Perkembangan Pengerajin Gula Aren di Kampung Runa Desa Sukakiong Kecamatan Kuwus Kecamatan Manggarai Barat Dalam Perspektif Sejarah: Palm Sugar Craftsmen in Runa Village, Sukakiong Village, Kuwus District, West Manggarai District In Historical Perspective I Nyoman Bayu Pramartha; Narsisius Trivanti
Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial Vol. 2 No. 1 (2021): Nirwasita
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.592 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujian untuk (1) perkembangan pengrajin gula aren di Kampung Runa Desa Suka Kiong Kecamatan Kuwus Kabupaten Manggarai Barat. Dalam usaha memperoleh data, maka digunakan metode Heuristik, metode kritik sejarah, metode kritik interen, metode kritik eksteren, metode interprestasi, metode historiografi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa (1) latar belakang munculnya pengrajin gula aren di Kampung Runa Desa Suka Kiong Kecamatan Kuwus Kabupaten Manggarai Barat meliputi beberapa faktor yaitu faktor warisan budaya, faktor ekonomi, faktor lingkungan (2) perkembangan pengrajin gula aren di Kampung Runa Desa Suka Kiong Kecamatan Kuwus Kabupaten Manggarai Barat Perkembangan pengrajin gula aren di Kampung Runa Desa Suka Kiong Kecamatan Kuwus Kabupaten Manggarai Barat terus mengalami peningkatan disetiap tahunnya. Hal ini dikarenakan setiap tahun permintaan konsumen terhadap gula aren semakin hari semakin banyak, karena sekarang ini banyaknya produk makanan yang menggunakan gula aren sebagai pemanisnya serta masyarakat menegtahui fungsi gula aren sebagai pengobatan alternatif.
Politik Kiri Prakemerdekaan Di Hindia Belanda Tahun 1914-1927 I Nyoman Bayu Pramartha
Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial Vol. 3 No. 1 (2022): Nirwasita
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.781 KB)

Abstract

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang awal masuknya paham kiri pada masa prakemerdekaan tahun 1914 ke Indonesia karena kondisi sosial ekonomi Indonesia yang memprihatinkan sehingga memunculkan seorang tokoh bernama Sneevliet denga mendirikan ISDV. Hal ini menimbulkan kemajuan dalam aspek kehidupan bumiputra terutama aspek pendidikan, peranan Sneevliet yang cukup gencar menyebarkan paham kiri di Hindia Belanda tahun 1914. Perkembangan awal organisasi politik kiri di Indonesia dimulai dengan berdirinya Indische Sociaal Democrative Verenigning (ISDV) kemudian Sarekat Islam Semarang yang radikal sehingga sering disebut dengan SI meah dan berakibat pada adanya aliansi antara ISDV dengan Sarekat Islam walaupun akhirnya dalam perjalanannya mengalami kegagalan. kemudian terjadi perubahan nama ISDV menjadi PKI. Pola-pola pergerakan yang dilancarkan organisasi politik kiri pra kemerdekaan dilakukan melalui propaganda lewat media pers dan pendirian sekolah-sekolah sosialis yang beraliran kiri. Selain itu dalam pergerakannya PKI juga ikut bekerjasama dengan VSTP dalam melancarkan pemogokan-pemogokan buruh. Kemudian melalui pertemuan Prambanan PKI merencanakan revolusi pada tahun 1926-1927 dan berakhir dengan kegagalan dan PKI menjadi sebuah organisasi pergerakan yang dilarang oleh pemerintah Hindia Belanda
Negarakertagama : Kisah Keagungan Kerajaan Majapahit Dewa Made Alit; I Nyoman Bayu Pramartha; Gabriel Sandri Susanto Lewa; I Made Darmada; Ida Ayu Putu Sri Udiyani
Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial Vol. 3 No. 1 (2022): Nirwasita
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.289 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengapa Prapanca menggubah Negarakertagama dalam bentuk puja sastra dan bagaimana puja sastra tersebut tersurat dalam Negarakertagama. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah, sehingga akan mengikuti prosedur kerja sejarah yakni heuristic, kritik, interpretasi dan historiografi. Data dikumpulkan mealui studi pustaka. Sumber data yang utama dalam penelitian ini adalah Negarakertagama yang telah diterjemahkan oleh Slamet Mulyana yang termuat dalam Negarakertagama dan tafsir Sejarahnya ditambah dengan sumber sumber lain yang relevan. Data yang sudah terkumpul kemudian dikritik dengan kritik ekstern dan intern untuk mendapatkan fakta. Fakta kemudian diinterpretasikan, dihubung-hubungkan satu dengan yang lainnya yang kemudian dituangkan dalam bentuk cerita sejarah. Hasil analisis data menunjukan bahwa masyarakat Majapahit terstruktur dalam empat kasta atau sering juga disebut catur warna yakni brahmana, kesatria, wesya dan sudra. Prapanca masuk dalam golongan brahmana. Kaum brahmana bertugas dalam bidang keagamaan, pujangga yang juga masuk elite agama bertugas menyusun sastra yang ditujukan untuk menambah keagungan raja, kejayaan raja dan kerajaannya. Negarakertagama merupakan karya sastra dimana sastra merupakan sarana untuk memuja kebesaran seorang raja. Tidak mengherankan bila Prapanca dari awal gubahannya sudah menyampaikan bahwa ada dorongan rasa cinta bakti kepada raja, walaupun menurut Prapanca ia tidak semahir pujangga-pujangga lainnya dalam menggubah kekawin. Bait-bait yang digubah oleh Prapanca penuh dengan pujian di dalamnya tidak ada lagi tempat tanpa pujian akan keagungan, keluhuran, kebesaran, kebijaksanaan, yang ditunjukan oleh sifat-sifat para dewa, istananya, luas wilayah kekuasannya, asal usulnya dan kebaktian rakyat terhadap raja Hayam Wuruk. Bahkan pada bagian akhir Prapanca berharap barang siapa mendengar kisah raja, tak puas hatinya, bertambah baktinya, menjauhkan diri dari tindak durhaka.
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada Perjuangan Kapten I Wayan Dipta Dan Potensinya Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah: The Values of Character Education in the Struggle of Captain I Wayan Dipta and Its Potential as a Source of History Learning Ida Ayu Putu Sri Udiyani; I Nyoman Bayu Pramartha; I Nyoman Kartika Yasa
Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial Vol. 3 No. 2 (2022): Nirwasita
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Sejarah perjuangan Kapten I Wayan Dipta dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia; (2) Nilai-nilai pendidikan karakter pada perjuangan Kapten I Wayan Dipta; (3) Perjuangan Kapten I Wayan Dipta dijadikan sebagai sumber pembelajaran sejarah. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Gianyar. Teori yang digunakan antara lain pembelajaran sejarah, pendidikan karakter dan teori konflik. Metode yang digunakan yaitu metode wawancara dan metode pengumpulan data baik berupa dokumen ataupun arsip. Teori maka digunakan metode historis yaitu heuristik, kritik sejarah, Interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini akan mengulas (1) sejarah perjuangan dari Kapten I Wayan Dipta dari masa sekolah hingga ikut masuk kedunia perjuangan, (2) Nilai-nilai pendidikan karakter pada perjuangan Kapten I Wayan Dipta yaitu dari Religius, Jujur, Toleran, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Menghargai Prestasi, Bersahabat/Komunikatif, Cinta Damai, Gemar Membaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial, Tanggung Jawab; (3) Perjuangan Kapten I Wayan Dipta dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran sejarah, Proses pembelajaran diharapkan dapat mengembangkan potensi-potensi siswa secara menyeluruh dan terpadu. Guru tidak hanya mengajar dan menyampaikan materi pelajaran di ruang kelas tetapi guru juga harus mampu mengaktualisasikan peran dalam upaya membentuk karakter siswa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai moral yang nanti nya dapat memberikan dampak di masa yang akan datang.
Intervensi Pemerintah Hindia Belanda terhadap Kerajaan Klungkung tahun 1841-1849: The Dutch East Indies Government’s Intervention Againts the Klungkung Kingdom in 1841-1849 Tjokorda Istri Agung Rai Sintha Devi; Dewa Made Alit; I Nyoman Bayu Pramartha
Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial Vol. 3 No. 2 (2022): Nirwasita
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai Intervensi Pemerintah Hindia Belanda terhadap Kerajaan Klungkung yang bertujuan untuk mengetahui latar belakang dan bentuk-bentuk intervensi Pemerintah Hindia Belanda serta bagaimana dampaknya terhadap Kerajaan Klungkung. Sebagai penelitian sejarah maka didahului dengan pengumpulan data dengan data sekunder yang berasal dari berbagai buku. Dari data tersebut kemudian dikritik, diinterpretasikan dan dihubungkan antara fakta satu dengan fakta lainnya sehingga menjadi sebuah keterkaitan. Berdasarkan keterkaitan tersebut kemudian disusun menjadi peristiwa sejarah. Teori terkait penelitian ini adalah teori kekuasaan, teori hegemoni dan teori konflik. Kedatangan pemerintah Hindia Belanda ke Kerajaan Klungkung dengan tujuan penguasaan Bali dalam memonopoli perdagangan Nusantara menjadi tujuan bangsa Belanda. Kerajaan Klungkung sebagai sesuhunan raja di Bali dan Lombok memiliki kekuasaan yang cukup penting sehingga menarik perhatian Belanda untuk melakukan intervensi ke kerajaan tersebut. Melalui perjanjian kontrak pemerintah Hindia Belanda melakukan intervensi diplomasi untuk menguasai Klungkung. Keadaan yang terus intensif membuat intervensi militer juga dilakukan untuk merebut pelabuhan Kerajaan sehingga berdampak terhadap keadaan ekonomi dan politik Kerajaan Klungkung.
Situs Goa Gajah Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah Bali: Goa Gajah Site as a Source for Learning Balinese History I Nyoman Bayu Pramartha; Ni Putu Yuniarika Parwati
Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial Vol. 4 No. 1 (2023): Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Mengenenal Situs Goa Gajah; (2) Situs Goa Gajah Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah Bali. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Gianyar tepatnya di situs sejarah Goa Gajah. Teori yang digunakan antara lain pembelajaran sejarah, Teori tentang Situs. Dalam Usahan pencarian dan pengolahan data metode yang digunakan adalah metode penelitian sejarah. Tahapan metode penelitan sejarah antara lain: heuristik, kritik sejarah, Interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini Menyimpulakan : (1) Goa Gajah Merupakan situs cagar budaya dans ejarah yang melambangkan kerukunan umat Beragama antar Hindu dan Budha. Bukti ini dapat dilihat pada peninggalan-peninggala cagar budaya dan sejarahnya yang terbangun secara berdampingan (2) SitusSitus Goa gajah merupakan salah satu situs sejarah penting di Bali. Situs Goa Gajah sangat relevan dijadikan sebagai sumber pembelajaran sejarah di Bali.
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA TRADISI LOGU SENHOR DI DESA SIKKA, KECAMATAN LELA, KABUPATEN SIKKA: Value Of Character Education In The Logu Senhor Tradition In Sikka Village, Lela District, Sikka District Aloysius Nong Ade; I Nyoman Bayu Pramartha; I Nyoman Kartika Yasa
Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial Vol. 4 No. 2 (2023): Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59672/nirwasita.v4i2.3112

Abstract

Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan tradisi yang beragam. Setiap budaya dan tradisi memiliki makna dan tujuan tersendiri. Salah satu tradisi di Nusantara yang memiliki nilai-nilai pendidikan karakter adalah tradisi Logu Senhor, yang berlokasi di Desa Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka. Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi tentang (1) Latar Belakang tradisi Logu Senhor; (2) Proses pelaksanaan tradisi Logu Senhor; dan (3) Nilai-nilai Pendidikan karakter yang terkandung dalam tradisi Logu Senhor.Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Para informan penelitian meliputi pelaku tradisi Logu Senhor, tokoh adat, dan ahli terkait. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik resepsi, komparasi, dan deskripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Logu Senhor memiliki berbagai nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat dijadikan sebagai contoh dalam membentuk karakter bangsa. Beberapa nilai tersebut antara lain (1) Religius, (2) Jujur dan Amanah, (3) Toleransi, (4) Kerja keras, (5) Komunikatif,