Akmal Salim Ruhana, Akmal Salim
Puslitbang Kehidupan Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UNRAVELING GKI YASMIN’S CASE: PRELIMINARY RESEARCH Ruhana, Akmal Salim
Widyariset Vol 16, No 1 (2013): Widyariset
Publisher : LIPI-Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.396 KB)

Abstract

The case of GKI Yasmin in Bogor, West Java, has been a national or, furthermore, a global issue on interreligious relation. It has also tested some regulations on building a house of worship—includes PBM No. 9 and 8 of 2006. This paper elaborates some facts on this case from the wide perspectives: regulation and non-regulation aspects (politics, economics, social, culture, and religious). The purpose of the research is to know causes of the conflict and some factors supported and unsupported to the solution. Enriched by some interviews with some key-informan, this research is written based on descriptive-analytic method. The research shows some causes of conflict: the debate on the ‘illegal’ IMB (building permit), the bias of information, and a kind of pseudo-intolerance.
MERAWAT DAMAI DARI BAWAH UNTUK KESERASIAN SOSIAL: PERAN KELOMPOK KEAGAMAAN DAN LOKAL DALAM PEMELIHARAAN KERUKUNAN BERAGAMA DI MINAHASA UTARA Ruhana, Akmal Salim
Sosio Konsepsia Vol 4, No 3 (2015): Sosio Konsepsia
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai daerah yang multikultur dan multiagama, Sulawesi Utara dikenal sebagai provinsi yang damai. Selain  di  sini  sulit  ditemukan  konflik  etnorelijius,  kehidupan  sehari-harinya  menunjukkan  hubungan harmonis dalam masyarakat heterogen. Dari kajian terdahulu, diketahui resep keharmonisan itu adalah pluralitas masyarakat yang telah menyejarah, dan adanya kearifan lokal serta forum-forum lintas agama, seperti BKSAUA dan FKUB. Penelitian ini memperdalam peran kelompok keagamaan atau kelompok lokal yang mendukung kondisi keserasian sosial itu. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui peran mekanisme lokal dalam memelihara keharmonisan sosial masyarakat Minahasa Utara yang plural. Dengan kajian literatur, wawancara, dan pengamatan lapangan, penelitian inimenemukan peran penting kelompok keagamaan lokal seperti BKSAUA dan FKUB, serta sejumlah ‘Rukun’, dalam formula yang berlapis. Pertemuan rutin dan kerjasama sehari-hari diantara masyarakat dapat secara efektif mengelola berbagai permasalahan dan memelihara keharmonisan. Mekanisme lokal berkontribusi pada keharmonisan suatu wilayah.
Peran Pemerintah Daerah dalam Pemeliharaan Kerukunan Beragama di Provinsi Kepulauan Riau Ruhana, Akmal Salim
Jurnal Bina Praja: Journal of Home Affairs Governance Vol 7 No 2 (2015): Juni
Publisher : Research and Development Agency Ministry of Home Affairs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21787/jbp.07.2015.185-193

Abstract

AbstrakBerdasar pada Peraturan Bersama Menteri No. 9 dan 8 Tahun 2006, pemerintah daerah memiliki tugas khusus untuk memelihara kerukunan umat beragama di wilayahnya. Faktanya, beberapa pemerintah daerah belum cukup peduli atas tugasnya tersebut, misalnya dalam fasilitasi FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama). Penelitian ini mendalami peran Pemerintah Daerah Kepulauan Riau (termasuk kantor Kementerian Agama wilayah) dalam memelihara kerukunan. Penelitian dengan metode kuasi kualitatif yang mengumpulkan data dengan kajian pustaka, observasi, dan wawancara ini ditulis secara deskriptif-analitis. Penelitian menemukan: Pemerintah Daerah Kepri dan Kanwil Kementerian Agama setempat telah menunjukkan peran yang cukup. Meski terdapat tantangan geografis dan keterbatasan anggaran, namun kerukunan beragama tetap nyata dalam masyarakatnya. AbstractBased on the Join Decree No. 9 and 8 of 2006, local governments have a special duty to maintain religious harmony in their spans of authorities. Factually, some of them have not been care enough on the duty, such as on facilitating FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama)—the special body to maintain religious harmony. This research elaborated the roles of Local Government of Kepulauan Riau (include its local MoRA, Ministry of Religious Affairs) on preserving harmony. The quasi-qualitative which was found data through literature study, observation, and interview, was written by descriptive-analytic method, found some results: The Kepri Local Government and its local MoRA have shown some positive roles. Though  geographical difficulties and limited budget have drawbacks, but religious harmony were a reality in its society.