Kabupaten Lampung Timur ditetapkan sebagai kawasan minapolitan pada Tahun 2010 sehingga merancang strategi pengembangan perikanan budidaya menjadi hal yang penting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis komoditas unggulan, kesesuaian lahan, memetakan arahan pengembangan perikanan budidaya dan merancang strategi pengembangan perikanan budidaya di Kabupaten Lampung Timur. Hasil analisis menunjukkan bahwa rumput laut, kerang hijau, udang vaname, udang windu, ikan bandeng, ikan nila, ikan patin dan ikan gurame merupakan komoditas unggulan budidaya di Kabupaten Lampung Timur. Kesesuaian lahan untuk budidaya perikanan di Kabupaten Lampung Timur sebagian besar memiliki kriteria sangat sesuai (S1) dan sesuai (S2). Pengembangan budidaya laut diarahkan pada wilayah laut sepanjang pantai Kabupaten Lampung Timur seluas 38.871 ha, sedangkan untuk pengembangan budidaya air payau diarahkan di dua kecamatan yaitu Labuhan Maringgai dan Pasir Sakti. Pengembangan budidaya air tawar diarahkan pada lahan seluas 53.304 ha yang tersebar di delapan kecamatan yaitu Kecamatan Bumi Agung, Batanghari, Sekampung, Raman Utara, Purbolinggo, WayBungur, Way Jepara dan Jabung. Strategi yang bisa menjadi alternatif untuk ditempuh adalah meningkatkan kualitas SDM berbasis pengetahuan, meningkatkan kelembagaan pembudidaya, meningkatkan kelembagaan pemasaran danmeningkatkan penyediaan sarana dan prasarana.Kata Kunci: Komoditas Unggulan, Perikanan Budidaya, Kesesuaian Lahan.ABSTRACTLampung Timur Regency appointed as a minapolitan area in 2010 so designing aquaculture development strategy becomes important. The purpose of this study are to analyze the prime commodities of aquaculture, land suitability, mapping the direction of the development of aquaculture and formulate strategies for developing aquaculture in Lampung Timur regency. The analysis showed that aquaculture prime commodities are seaweed, green mussel, vaname shrimp, black tiger shrimp, milkfish, tilapia, catfish and gurame. Land suitability for aquaculture in LampungTimur regency mostly fall ini highly suitable and suitable criteria. Aquaculture development is directed to marine areas along the coast of Lampung Timur district covering 48,871 ha, while for brackish water aquaculture development is directed at two districts namely Labuhan Maringgai and Pasir Sakti. Freshwater aquaculture development is directed at an area of 53,304 ha of land that spread over 8 districts, those are Bumi Agung District, Batanghari, Sekampung, Raman Utara, Purbolinggo, Way Bungur, Way Jepara, and Jabung. The alternative strategy to improve the human resources quality is development based on knowledge, improvement institutional farmers, marketing institutions and the provision of facilities and infrastructure.Keywords : Prime Commodities, Aquaculture, Land Suitability