Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

STUDI DEBIT ALIRAN PADA SUNGAI ANTASAN KELURAHANSUNGAI ANDAI BANJARMASIN UTARA Norhadi, Ahmad; Marzuki, Akhmad; Wicaksono, Luki; Yacob, Rendi Addetya
POROS TEKNIK Vol 7, No 1 (2015)
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Banjarmasin dikenal sebagai kota seribu sungai yang terdapat banyak anak sungaiyang mempunyai karakteristik berbeda setiap sungai salah satunya sungai Antasan yangterletak pada titik koordinat S 3º187,4232" dan T 114º372,3916" kelurahan Sungai Andai,Kecamatan Banjarmasin Utara. Sungai Antasan merupakan sungai tersier yang terpengaruholeh pasang surut ganda dari Sungai Martapura yang merupakan sungai primer dan berfungsisebagai drainase.Aliran di daerah Sungai Antasan terdapat beberapa hambatan seperti tumbuhan air,limbah perumahan dan limbah perkebunan yang mengakibatkan terganggunya aliran,sehingga akan berdampak kurang baik terhadap daerah aliran Sungai Antasan yang mengalirmasuk dari Sungai Martapura ke daerah pemukiman sekitar maupun sebaliknya. Berdasarkanhal tersebut ada sesuatu yang bisa diambil untuk merencanakan agar aliran air sungai masukke pemukiman sesuai dengan kebutuhan. Hal ini jelas berdampak pada kecepatan aliran dankarakteristik sungai oleh karena itu perlu dilakukan studi penelitian untuk mengetahuikecepatan aliran dan karakteristik Sungai Antasan.Dalam pelaksanaan penelitian digunakanalat ukur kecepatan aliran air sungai yaitu current meter dengan metode SNI 03-2819-1992.Kecepatan aliran rata-rata sangat bervariasi selama 10 hari, kecepatan minimum dengannilai 0.068 m/detik dan kecepatan maksimum dengan nilai 0.0983 m/detik dan memilikikecepatan aliran rata-rata dengan nilai 0.0831 m/detik. Hasil debit aliran sangat terpengaruhdari hasi kecepata naliran dengan debit aliran minimum 0.047 m³/detik, debit aliran maksimum0.065 m³/detik dan debit aliran rata-rata 0.0558 m³/detik. Sungai Antasan mengalami pasangsurut terjadi dua kali dalam satu hari, pasang pertama pada jam 9 pagi – 3 siang, pasangkedua pada jam 9 malam – 3 pagi, sungai Antasan berbentuk denditrik bercabang seperti akarkalau dilihat dari tampak atas, sungai Antasan bertipe sungai kecil karena memiliki lebar 5,5mete rdan panjang sungai yang bisa dilewati adalah2,5 km. Hasil penelitian in idapat menjadiacuan awal sebagai data untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan SumberDaya Air.
Studi Debit Aliran Pada Sungai Antasan Kelurahan Sungai Andai Banjarmasin Utara Norhadi, Ahmad; Marzuki, Akhmad; Wicaksono, Luki; Yacob, Rendi Addetya
POROS TEKNIK Vol. 7 No. 1 (2015)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/porosteknik.v7i1.590

Abstract

Kota Banjarmasin dikenal sebagai kota seribu sungai yang terdapat banyak anak sungaiyang mempunyai karakteristik berbeda setiap sungai salah satunya sungai Antasan yangterletak pada titik koordinat S 3º18'7,4232" dan T 114º37'2,3916" kelurahan Sungai Andai,Kecamatan Banjarmasin Utara. Sungai Antasan merupakan sungai tersier yang terpengaruholeh pasang surut ganda dari Sungai Martapura yang merupakan sungai primer dan berfungsisebagai drainase.Aliran di daerah Sungai Antasan terdapat beberapa hambatan seperti tumbuhan air,limbah perumahan dan limbah perkebunan yang mengakibatkan terganggunya aliran,sehingga akan berdampak kurang baik terhadap daerah aliran Sungai Antasan yang mengalirmasuk dari Sungai Martapura ke daerah pemukiman sekitar maupun sebaliknya. Berdasarkanhal tersebut ada sesuatu yang bisa diambil untuk merencanakan agar aliran air sungai masukke pemukiman sesuai dengan kebutuhan. Hal ini jelas berdampak pada kecepatan aliran dankarakteristik sungai oleh karena itu perlu dilakukan studi penelitian untuk mengetahuikecepatan aliran dan karakteristik Sungai Antasan.Dalam pelaksanaan penelitian digunakanalat ukur kecepatan aliran air sungai yaitu current meter dengan metode SNI 03-2819-1992.Kecepatan aliran rata-rata sangat bervariasi selama 10 hari, kecepatan minimum dengannilai 0.068 m/detik dan kecepatan maksimum dengan nilai 0.0983 m/detik dan memilikikecepatan aliran rata-rata dengan nilai 0.0831 m/detik. Hasil debit aliran sangat terpengaruhdari hasi kecepata naliran dengan debit aliran minimum 0.047 m³/detik, debit aliran maksimum0.065 m³/detik dan debit aliran rata-rata 0.0558 m³/detik. Sungai Antasan mengalami pasangsurut terjadi dua kali dalam satu hari, pasang pertama pada jam 9 pagi – 3 siang, pasangkedua pada jam 9 malam – 3 pagi, sungai Antasan berbentuk denditrik bercabang seperti akarkalau dilihat dari tampak atas, sungai Antasan bertipe sungai kecil karena memiliki lebar 5,5mete rdan panjang sungai yang bisa dilewati adalah2,5 km. Hasil penelitian in idapat menjadiacuan awal sebagai data untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan SumberDaya Air.Kata Kunci : Kecepatan aliran, Debit aliran, karakteristik
Perancangan Lapis Pondasi Agregat Tanpa Penutup Aspal Pada Gradasi Batas Tengah Dengan Menggunakan Clay Stone Norhadi, Ahmad; Fauzi, H. Muhammad; Marzuki, Akhmad; Zuraida, Zuraida
Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Desember 2018
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1492.316 KB) | DOI: 10.31961/gradasi.v2i2.609

Abstract

“Lapis Pondasi Agregat tanpa penutup aspal” is a strong layer structure because it receives a direct load of vehicles above the surface. In general, the making of access roads for mining sites does not use pavement with asphalt. One of the materials for mining pavement generally uses the mine's surface excavation using a clay stone as an addition to a mixture or filler for the aggregate layer structure. Clay stone is a sedimentary rock that is strong if it is in the soil and will become soft when submerged in water. “Lapis Pondasi Agregat tanpa penutup aspal” is dominated by fine particles which is a maximum diameter of 19 mm making it difficult to adjust the gradation composition. So to get the ideal gradation of “Lapis Pondasi Agregat tanpa penutup aspal” composition, it is necessary to do Research on “Lapis Pondasi Agregat tanpa penutup aspal” on Middle Border Gradations Using Clay Stone". The purpose of this study was to determine the value of the mixture composition between clay stone and broken stone, the value of PI content (plastic index) and CBR value “Lapis Pondasi Agregat tanpa penutup aspal” must meet the requirements of material properties in accordance with the General Revised 3rd Edition of Bina Marga specifications, the gradation consists of material passed the filter ¾, maximum liquid limit value of 35%, minimum plasticity index value of 4% and maximum 15 %, clumps of clay and fragile granules of at least 0% and a maximum of 5%, coarse aggregate abrasion is a maximum of 40% and has a minimum CBR (California Bearing Ratio) value of 60%. From the results of this study, it can be seen the mixture composition between clay stone and stone, PI value (plastic index) and CBR value from the gradation of the middle boundary of the “Lapis Pondasi Agregat tanpa penutup aspal”. The composition of the mixture of clay stone and aggregate rock broke on the middle boundary gradation, ie 1-2% broken stone by 20%, 1-1 broken stone by 33%, stone ash by 35%, and clay stone by 12%. Based on the results of the examination of the liquid limit and plastic limit, the Plastic Index (PI) value of the clay stone was 35.696% and for the combination of the mixture of broken stone with an additional 12% clay stone was 13.941%. Based on the results of laboratory density and CBR examinations, it was found that the design CBR value of broken stone aggregate was 73%, the clay stone was 1,150% and for the combination of clay stone and aggregate rock was broken by 64%.
REDESAIN KAPASITAS DAN DISTRIBUSI BEBAN TIANG AKIBAT EKSENTRISITAS BERLEBIH Marzuki, Akhmad; Norhadi, Ahmad; Surat, Surat
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 20 No 2 (2020): Jurnal INTEKNA, Volume 20, No. 2, Nov 2020: 53 - 110
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/intekna.v20i2.1071

Abstract

Interpretasi produk perencanaan sebagai panduan pelaksanaan bisa terjadi kesalahan. Kurangnya kemampuan ahli tenaga teknis, keterbatasan alat dan bahan serta metode pelaksanaan yang salah sebagai factor penyebab kesalahan tersebut. Sebagai contoh adalah kesalahan pelaksanaan pemancangan tiang pada pembangunan Gedung lantai 8 di jalan Veteran Banjarmasin. Berdasarkan hasil investigasi lapangan menunjukkan bahwa titik berat (As) pile cap atau As beban struktur atas rencana tidak satu sumbu dengan As group tiang yang terpancang. Kondisi tersebut mengakibatkan kegagalan dukung tiang karena tiang mengalami over load dan uplift . Oleh sebab itu perlu dilakukan redesain kapasitas dan distribusi beban ke tiang akibat eksentrisitas berlebih. Langkah-langkah awal dapat dilakukan dengan pengumpulan data pendukung dan dilanjutkan dengan penyelidikan data utama seperti posisi koordinat tiang terpasang dan koordinat As pilecap. Data-data tersebut dianalisis dan diolah menjadi redesain formasi group tiang yang mampu memenuhi syarat kapasitas dan distribusi beban rencana ke tiang. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa eksentrisitas arah y maximum terjadi pada jalur C sebesar -0.486 m dan minimum pada jalur A sebesar 0.010 m. selain itu eksentrisitas maximum arah x terjadi pada baris 4 sebesar -0.430 m dan minimum pada baris 6 sebesar -0.027 m. Eksentrisitas eksisiting tersebut lebih besar dari eksentrisitas ijin e > B/6 per pilecap. Kondisi eksentrisitas eksisting tersebut mengakibatkan tidak tercapainya safety factor (SF) rencana 2,5 dan terjadinya overcapacity (Pmax 208 ton) serta tiang tarik. Daya dukung tiang group existing maximum sebesar 944,55 ton dengan SF minimum yang terjadi 0,965 < SF rencana 2,5. Setelah dilakukan redesain jumlah dan posisi tiang diperoleh ex maximum 0,187 m dan ey maximum 0,104 m < e ijin B/6 dan daya dukung tiang group redesain maximum sebesar 1620,17 ton dengan SF minimum 2,354 ≈ SF rencana 2,5. Redesain tersebut menghasilkan distribusi beban ke tiang P max 83,30 ton dan P min 57,32 ton. Distribusi tersebut tidak mengakibatkan overcapacity dari P ijin 208 ton dan tidak menimbulkan tiang tarik. Hasil re-eksentrisitas dan perhitungan daya dukung tersebut dituangkan dalam shop drawing redesain titik pancang sebagai panduan pelaksanaan di lapangan.
POTENSI KEMBANG SUSUT LAPISAN TANAH DASAR DI BANJARMASIN Norhadi, Ahmad; Marzuki, Akhmad; Surat
Jurnal Teknik Sipil Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Desember 2021
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v5i2.1198

Abstract

Klasifikasi tanah di Banjarmasin pada lapisan permukaan didominasi oleh lapisan lempung sangat lunak yang akan berpotensi kembang susut tanah lempung. Hal ini merugikan stabilitas bangunan di atasnya seperti struktur badan jalan. Nilai potensi ini dapat diketahui dari nilai aktifitas (A) dan prosentase kandungan lempung (%clay) pada lapisan tanah tersebut. Dengan diketahuinya nilai A dan % clay tersebut dapat diprediksi perilaku lapisan tanah dasar sebagai fondasi struktur badan jalan dan dapat dilakukan penanganan masalah kembang susut lapisan fondasi tanah. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan penelitian “Potensi Kembang Susut Lapisan Tanah Dasar di Banjarmasin” dengan melakukan serangkaian penyelidikan sifat fisik dan mekanik tanah di lapangan dan di laboratorium. Berdasarkan hasil penelitian di peroleh nilai activity tanah lempung di kota Banjarmasin memiliki klasifikasi aktivitas kemampuan mengembang dengan plastisitas tinggi PI > 17 adalah normal dengan rata – rata nilai activity sebesar 1.122 dan tidak aktif sebesar 0.479 dengan rentang prosentase lempung 15% - 46%. Potensi pengembangan (S) tanah lempung di Banjarmasin adalah rendah - sedang.. Potensi kembang susut memiliki potensi rentang susut 10 – 12 % atau memiliki potensi kembang susut sedang (marginal).
BANTUAN TEKNIS PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN TAHAP 3 (TIGA) PEMBANGUNAN TAHFIZ AL QURAN AN NUR BANJARMASIN Marzuki, Akhmad; Norhadi, Ahmad; Surat, Surat
Jurnal IMPACT: Implementation and Action Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Impact
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/impact.v4i1.1255

Abstract

Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat ini dimulai dari pembongkaran bangunan lama dan setting batas lokasi sesuai detail engineering design (DED) yang telah selesai pada tahap 2 (dua). Pekerjaan pada Tahap ini adalah pekerjaan fondasi, lantai dan dinding sampai atap untuk kebutuhan aula dan ruang kelas. Kegiatan tersebut dikendalikan dan diawasi oleh Tim pengabdian kepada masyarakat sampai pembangunan selesai. Hasil kegiatan tersebut dituangkan dalam bentuk monitoring berkala harian, mingguan, dan bulanan. Hasil monitoring menunjukkan bahwa pada realisasi pekerjaan terjadi kemajuan dan kemunduran terhadap rencana. Hal ini disebabkan karena keterlambatan material dan adanya pembatasan waktu pekerjaan pada saat pandemi. Pengurangan mutu bahan di lapangan terjadi pada besi tulangan plat. Hal ini disebabkan adanya kenaikan harga material besi tulangan lebih dari 30%. Oleh sebab itu dilakukan modifikasi jarak tulangan yang lebih kecil dari jarak tulangan rencana. Solusi teknis lainnya adalah pembatasan waktu pekerja saat pandemi dengan cara melakukan shift pekerjaan per kelompok pekerja. Kata kunci : (monitoring, realisasi, kenaikan harga )