Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

STRUKTUR WACANA RUBRIK BALE BANDUNG DALAM MAJALAH MANGLE (Analisis Wacana Kritis Model Teun A. van Dijk) MAULANA, IRFAN
LOKABASA Vol 4, No 2 (2013)
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v4i2.3135

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan membahas struktur makro, superstruktur, struktur mikro dan karakteristik wacana kritis yang ada pada rubrik “Bale Bandung”. Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif. Melalui teknik studi pustaka, diambil data secara purposif sebanyak tujuh wacana. Data tersebut diolah menggunakan analisis wacana kritis model Teun A. van Dijk. Analisis ini menyimpulkan bahwa tema pokok dalam wacana rubrik “Bale Bandung” merupakan kritik sosial dari masyarakat yang ditujukan kepada pemerintah yang sedang berkuasa. Skema yang disampaikan dalam wacana tersebut sudah sistematis, hal ini disebabkan adanya dukungan summary dan story. Dilihat dari segi struktur mikro, unsur semantik, sintaksis, stilistik, dan retorisnya sudah terlihat jelas. Adapun karakteristik wacana tersebut sudah terwakili semua unsurnya ketika wacana dianalisis menggunakan analisis wacana kritis dengan pendekatan Teun A. van Dijk. The purpose of this study is to identify and discuss the macrostructure, superstructure, microstructures and critical discourse features of “Bale Bandung” rubric. This study used a descriptive method. Through a literary review technique, seven sample discourses were purposely selected from “Balé Bandung” rubric. The samples were then analyzed by Teun A. van Dijk model of critical discourse analysis. The analysis reveals that “Bale Bandung” rubric portrays the current social events in the society. The theme is usually social critique towards the ruling government. The discourses have deployed a systematic scheme supported by summary and story. The discourses are considered good by their microstructures. The fact is verified after their semantic, syntactic, stylistic, and rhetoric elements were analyzed. Based on the data description and analysis using Teun A. van Dijk approach, it is shown that the element of critical discourse characteristics of Sundanese Language exists in “Bale Bandung” rubric.
ANALISIS KEBUTUHAN OPERATOR BERDASARKAN BEBAN KERJA DENGAN MEMPERHATIKAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT Maulana, Irfan; Rahman, Arif; Efranto, Remba Yanuar
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 4, No 5 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jika membutuhkan abstrak atau isi jurnal silahkan menghubungi author melalui email irfanmaulana@yandex.com, posku@ub.ac.id, remba@ub.ac.id Terima kasih
Pengembangan Organisasi pada Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Provinsi Kepulauan Riau Maulana, Irfan
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (JUAN) Vol 2 No 1 (2014): Jurnal Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UMRAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Research development organization SAMSAT Riau Islands Province alignment within the organizationis measured by using a model of congruence of Nadler - Tushman. From this model gained fourdimensions, namely, input, output, process transformation and congruence. With four dimensions inthis model explains 27buah indikators that can be measured to see the process of organizational developmentSAMSAT Riau Islands Province. Indikator is obtained through questionnaires in the fieldwhich is then processed using a simple interval class. Having analyzed the overall indikator didapatkanlahfinal interval value which is equal to 4.17. The results of this statistical analysis melmilikiSAMSAT meaning that development organizations are categorized either because the process inputs(input), the output (output), a process that occurs within the organization tarnsformasi occur in harmonyor balance which leads to increased efficiency and effectiveness of the organization SAMSAT, besidesthat it can improve progress of the organization to make it more alive. With the development ofboth the organization acquired symptoms - symptoms that are found at the beginning of the study canbe addressed by the organization SAMSAT. So for the future is expected to SAMSAT organization canimprove its organizational development, so as to achieve effectiveness and efficiency in the organizationas expected.
Penggunaan Media Citra Satelit Multitemporal dalam Pembelajaran Pada Masyarakat Desa Tanggultlare Mengenai Abrasi Tahun 2018 Maulana, Irfan; Hayati, Rahma
Edu Geography Vol 7 No 1 (2019): Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edugeo.v7i1.30137

Abstract

People’s knowledge level about abrasion into one part of society's role in preventing the spread of abrasion. People knowledge that classifies this is evidenced by the still widespread society that exploits the environment that will damage the coastal ecosystem. This study aims to determine the learning results before and after using multi-temporal satellite image media and to determine the public response to the media. Researchers collected data using test instruments and non-test instruments. Data analysis techniques using descriptive presentative. The results obtained, the average pre-test is 58.4 with 80% fall into the high category, and 20% fall into the low category. After doing abrasion learning using multi-temporal satellite image media and get the average information to 72.5. With 5% falling into the low category, 62.5% fall into the high category, and 32.5% fall into very high categories. The result of t-test shows Sig. (2-tailed) is smaller than 0.05, so it can be concluded that there are significant differences that can be used to analyze multi-temporal media. Public response to media is high with average response reach 89.75%. Kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat mengenai abrasi menjadi salah satu penyebab kurangnya peran masyarakat dalam mencegah meluasnya abrasi. Pengetahuan masyarakat yang tergolong kurang ini dibuktikan dengan masih maraknya masyarakat yang mengekspoitasi pantai secara berlebihan yang akan merusak keseimbangan ekosistem pantai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan media citra satelit multitemporal serta untuk mengetahui tanggapan masyarakat terhadap media. Peneliti mengumpulkan data menggunakan instrument tes dan instrument non-tes. Teknik analisis data menggunakan deskriptif presentatif. Hasil penelitian diperoleh, bahwa rata-rata pre-test yaitu 58,4 dengan 80% masuk dalam kategori tinggi, dan 20% masuk dalam kategori rendah. Setelah melaksanakan pembelajaran abrasi menggunakan media citra satelit multitemporal didapatkan kenaikan nilai rata-rata menjadi 72,5. Dengan 5% termasuk dalam kategori rendah, 62,5% masuk dalam kategori tinggi, dan 32,5% masuk dalam kategori sangat tinggi. Hasil uji t-test menunjukkan Sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar mengenai abrasi antara sebelum dengan sesudah menggunakan media citra satelit multitemporal. Respon masyarakat terhadap media tergolong tinggi dengan rata-rata respon mencapai 89,75%.
Penggunaan Media Citra Satelit Multitemporal dalam Pembelajaran Pada Masyarakat Desa Tanggultlare Mengenai Abrasi Tahun 2018 Maulana, Irfan; Hayati, Rahma
Edu Geography Vol 7 No 1 (2019): Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edugeo.v7i1.30137

Abstract

People’s knowledge level about abrasion into one part of society's role in preventing the spread of abrasion. People knowledge that classifies this is evidenced by the still widespread society that exploits the environment that will damage the coastal ecosystem. This study aims to determine the learning results before and after using multi-temporal satellite image media and to determine the public response to the media. Researchers collected data using test instruments and non-test instruments. Data analysis techniques using descriptive presentative. The results obtained, the average pre-test is 58.4 with 80% fall into the high category, and 20% fall into the low category. After doing abrasion learning using multi-temporal satellite image media and get the average information to 72.5. With 5% falling into the low category, 62.5% fall into the high category, and 32.5% fall into very high categories. The result of t-test shows Sig. (2-tailed) is smaller than 0.05, so it can be concluded that there are significant differences that can be used to analyze multi-temporal media. Public response to media is high with average response reach 89.75%. Kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat mengenai abrasi menjadi salah satu penyebab kurangnya peran masyarakat dalam mencegah meluasnya abrasi. Pengetahuan masyarakat yang tergolong kurang ini dibuktikan dengan masih maraknya masyarakat yang mengekspoitasi pantai secara berlebihan yang akan merusak keseimbangan ekosistem pantai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan media citra satelit multitemporal serta untuk mengetahui tanggapan masyarakat terhadap media. Peneliti mengumpulkan data menggunakan instrument tes dan instrument non-tes. Teknik analisis data menggunakan deskriptif presentatif. Hasil penelitian diperoleh, bahwa rata-rata pre-test yaitu 58,4 dengan 80% masuk dalam kategori tinggi, dan 20% masuk dalam kategori rendah. Setelah melaksanakan pembelajaran abrasi menggunakan media citra satelit multitemporal didapatkan kenaikan nilai rata-rata menjadi 72,5. Dengan 5% termasuk dalam kategori rendah, 62,5% masuk dalam kategori tinggi, dan 32,5% masuk dalam kategori sangat tinggi. Hasil uji t-test menunjukkan Sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar mengenai abrasi antara sebelum dengan sesudah menggunakan media citra satelit multitemporal. Respon masyarakat terhadap media tergolong tinggi dengan rata-rata respon mencapai 89,75%.
Analisis Fasilitas Wisata pada Daya Tarik Wisata Lubuk Mata Kucing Padang Panjang Illahi Manvi, Kurnia; Maulana, Irfan
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini pada dasarnya dilatarbelakangi oleh temuan beberapa permasalahan terkait fasilitas wisata. Adapun penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Adapun tujuan dari penelitian yang berjudul Analisis Fasilitas Wisata Pada Daya Tarik Wisata Lubuk Mata Kucing Padang Panjang ialah bertujuan untuk mengidentifikasi sekaligus mendeskripsikan Fasilitas Wisata Pada Daya Tarik Wisata Lubuk Mata Kucing Panjang. Non probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian yang berjumlah 94 orang responden sebagai sampel. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang disusun menurut skala likert. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil keseluruhan secara umum bahwa Fasilitas Wisata Pada Daya Tarik Wisata Lubuk Mata Kucing Padang Panjang berada pada kategori cukup baik dengan presentasi sebesar 59,57%. Selanjutnya juga diperoleh hasil berdasarkan indikator sebagai berikut : (1) Indikator Fasilitas Utama, hasil tertinggi berada pada kategori cukup baik dengan persentase sebesar 56,12%.(2) Indikator Fasilitas Pendukung, hasil tertinggi berada pada kategori cukup baik baik dengan persentase sebesar 32,97%. Dan (3) Indikator Fasilitas Pelengkap, hasil tertinggi berada pada kategori cukup baik dengan persentase 50%.