Ribut Lupiyanto, Ribut
Center for Environmental Study (PSL) UII, Yogyakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengembangan Kawasan Pinggiran Kota dan Permasalahan Lingkungan di Kampung Seni Nitiprayan, Bantul Brontowiyono, Widodo; Lupiyanto, Ribut
Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Vol 3, No 1 (2011): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan wilayah secara umum masih kurang menyentuh dan memperhatikan karakteristik khasdaerah rurban (rural-urban). Daerah ini umumnya berada pada pinggiran perkotaan, yang terpengaruholeh karakter kota (baik fisik maupun non fisik) dan di sisi lain juga masih memiliki karakter desa. Tanpaperhatian yang khusus dalam pengembangannya, wilayah ini akan semakin menerima implikasiproblematika kota yang kompleks dan semakin pudar potensi asalnya. Kampung Nitiprayan adalah salahsatu pinggiran kota yang mengkhawatirkan perkembangan lingkungan dan pembangunannya. Kawasanini secara fisiografis terletak pada pinggiran Kota Yogyakarta dan secara administratif masuk dalamDesa Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, DIY. Tulisan ini bertujuan merancang arahandan strategi pengembangan Kampung Nitiprayan yang berorientasi pada pelestarian lingkungan danoptimalisasi potensi unggulan wilayah. Analisis dilakukan dengan metode SWOT berdasarkan datasekunder dan survei lapangan. Nitiprayan sebagai wilayah pinggiran kota memiliki potensi unggulandalam bidang seni budaya. Nitiprayan diarahkan secara umum sebagai kampung wisata terpadu danberkelanjutan. Basis pengembangan adalah seni budaya lokal dengan berorientasi pada peningkatankesejahteraan masyarakat, mempertahankan karakter asli, ramah terhadap kelestarian lingkunganhidup, dan penguatan partisipasi masyarakat.Kata kunci: pinggiran kota, pengembangan, lingkungan, Nitiprayan
Pengelolaan Kawasan Sungai Code Berbasis Masyarakat Brontowiyono, Widodo; Lupiyanto, Ribut; Wijaya, Donan
Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Vol 2, No 1 (2010): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diantara beberapa sungai yang melintas di Yogyakarta, Sungai Code menjadi pusat perhatian banyakpihak dan memiliki tingkat kemendesakan dalam pengelolaannya. Kawasan Sungai Code memiliki potensipositif berupa letak yang strategis dalam orientasinya dengan lokasi lain, eksotisme lingkungan yangberpotensi bagi pengembangan ekowisata, juga potensi sosial budaya yang menarik. Semakinmeningkatnya aktivitas pembangunan ekonomi, perubahan tata guna lahan dan meningkatnyapertumbuhan penduduk mengakibatkan tingginya tekanan kawasan sungai terhadap lingkungan.Pemukiman yang padat telah menghiasi bantaran sungai dan kondisi kualitas airnya pun menunjukkankecenderungan semakin memburuk. Salah satu prasyarat penting dalam implementasi penataan kawasanyang optimal adalah pelibatan peran seluruh stakeholder (community-based development), mulai dariperencanaan hingga operasionalisasi dan evaluasi. Partisipasi masyarakat lokal menjadi kunci strategisuntuk dapat diberdayakan dan disinergiskan dengan komponen lainnya. Komunitas masyarakat lokalbanyak terbentuk dan terorganisasi di setiap penggal kawasan sungai. Perguruan tinggi dan instansipemerintah juga banyak melakukan program di Sungai Code. Permasalahan mendasarnya adalah pihakpihakterkait tersebut belum terkoordinasi secara terpadu dan program penataannya juga belumsistematis. Hasil analisa tulisan ini merekomendasikan agar supaya pelibatan partisipasi masyarakatdilakukan melalui pemberdayaan komunitas lokal. Seluruh komunitas yang ada dapat dikoordinasikandalam satu lembaga formal yang didukung penuh oleh pemerintah daerah. Dukungan pemerintah daerahberupa fasilitasi program, jaringan, hingga pendanaan. Pihak-pihak lain seperti perguruan tinggi,swasta, LSM, dan lainnya juga dapat berperan dengan turut menguatkan komunitas tersebut denganprogram-program pemberdayaan.Kata kunci: Sungai Code, Pemberdayaan Masyarakat, Komunitas Lokal
Pengembangan ”RWH” dari aspek ”WTP” dan ”ATP”: Studi Kasus Yogyakarta Brontowiyono, Widodo; Lupiyanto, Ribut
Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Vol 2, No 2 (2010): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rainwater harvesting (RWH) secara teknis dan ekologis layak dikembangkan di Kartamantul(Yogyakarta, Sleman dan Bantul) DIY dalam bentuk sumur resapan, penampungan air hujan (PAH),kolam konservasi, vegetasi, dan lahan terbuka. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kelayakan sosialekonomi RWH. Kelayakan sosial ditentukan dengan metode Willingness To Pay (WTP) melalui penelitiansurvey. Kelayakan ekonomi ditentukan dengan metode Cost Benefit Ratio (CBR) dan Ability To Pay(ATP). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa teknik RWH yang layak secara sosial ekonomi di daerahsurplus dan daerah kritis antropogenik adalah sumur resapan, kolam konservasi, vegetasi, biopori, danlahan terbuka, sedangkan untuk daerah kritis alami adalah penampungan air hujan.Kata kunci: Rainwater Harvesting (RWH), Kelayakan Sosial Ekonomi, Yogyakarta