Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN SEKSUALITAS DAN KUALITAS KOMUNIKASI ORANG TUA-ANAK DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH Amrillah, Annadharah Amilia; Prasetyaningrum, Juliani; Hertinjung, Wisnu Sri
Indigenous Vol. 8, No. 1, Mei 2006
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4682

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan seksualitas dan kualitas komunikasi orang tua-anak dengan perilaku seksual pranikah pada remaja, tingkat pengetahuan seksualitas yang dimiliki remaja, kualitas komunikasi orang tua-anak pada remaja, dan perilaku seksual pranikah pada remaja, yang diungkap melalui skala ukur. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi SMK Surakarta kelas III. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara pengetahuan seksualitas dan kualitas komunikasi orang tua-anak dengan perilaku seksual pranikah.
ROMANTISME WANITA KORBAN KEKERASAN SEKSUAL PADA MASA KANAK-KANAK Hertinjung, Wisnu Sri; Ulum, Prima Nurul; Lestari, Sri
Indigenous Vol. 12, No. 2, Nopember 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4751

Abstract

Tuiuan penelitian ini untuk memberikan gambaran romantisme pada wanita korban kekerasan seksual pada masa kanak-kanak terhadap pasangannya. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 3 orang wanita, pernah mengalami kekerasan seksual pada masa kanak-kanak dan pernah menjalin hubungan romantis dengan lawan jenis setelah peristiwa kekerasan seksual. Hasil analisis menuniukkan bahwa peristiwa kekerasan seluual pada masa kanak-knnak mempengaruhi romantisme wanita terhadap pasangannya. Adanya ketidakpercayaan, ketidaknyamanan dalam melakukan kontak fisik dengan pasangan, pemikiran bahwa pasangan tidak bisa menerima wanita apa adanya dan kekhawatiran akan mengecewakan pasangannya merupakan hambatan utama pada wanita untuk melangkah ke taraf hubungan yang selanjutnya. Adanya dukungan positif dari keluarga dan orang terdekat korban akan membantu korban dalam melewati lcrisis ini yang pada akhirnya bisa menjalin hubungan yang normal dengan pasangannya. 
Peran Daya Juang dengan Prestasi Tahfidzul Quran Murti, Dian Citra; Hertinjung, Wisnu Sri
Indigenous Vol. 2 No. 1, Mei 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v2i1.4983

Abstract

Pencapaian santri dalam prestasi Tahfidzul Qur’an tidaklah mudah. Santri diharapkan mempunyai daya juang yang tinggi agar dapat bertahan dengan kesulitan yang harus dihadapi dalam menghafal Al Qur’an. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara daya juang dengan prestasi Tahfidzul Qur’an. Penelitian ini dilakukan di sebuah pondok pesantren yang mengkhususkan pada tahfidzul Qur’an di wilayah Klaten. Subyek penelitian pada penelitian ini berjumlah 60 santri kelas XI yang diambil dengan dengan teknik purposive sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan skala daya juang dan prestasi Tahfidzul Qur’an dengan menggunakan dokumentasi nilai Hifdzul Qur’an. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik statistik Nonparametric Spearman’s rho. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh hasil koefisien korelasi (r) sebesar 0,066 (p) = 0,307 (p>0,05). Yang artinya tidak ada hubungan antara daya juang dengan prestasi Tahfidzul Qur’an. Kata kunci : daya juang, prestasi, tahfidzul Qur’an
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS INTERAKSI IBU-ANAK YANG DINILAI BERDASARKAN KONSEP MEDIATED LEARNING EXPERIENCE DENGAN MOTIF BERPRESTASI ANAK Hertinjung, Wisnu Sri
Indigenous Vol. 3, No. 2, November 1999
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4553

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas interaksi ibu-anak yang dinilai berdasarkan konsep Mediated Learning Experience meliputi focusing,meaning,expanding,rewarding, dan regulation of behavior. Motif berprestasi anak adalah dorongan dalam diri anak untuk mempertahankan kemampuan yang dimiliki setinggi mungkin dalam segala aktivitas yang didalamnya mengandung standar keunggulan tertentu. Sample diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling terhadap 20 siswa kelas V SD Muhammadiyah Purwodiningratan II di Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan analisis statistik dengan menggunakan korelasi Rank-Spearman dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,5700 dengan t hitung 2,94 dan t tabel 1,73. Berdasarkan kriteria dari Champion korelasi tersebut termasuk dalam kategori moderately high association,artinya terdapat hubungan yang cukup tinggi antara kualitas interaksi ibu-anak yang dinilai berdasarkan konsep MDE dengan motif berprestasi anak.
KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA Permanawati, Yustina; Hertinjung, Wisnu Sri
Indigenous Vol. 13, No.1, Mei 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v13i1.2324

Abstract

Kanker payudara sangat ditakuti karena payudara bagi wanita bukan hanya  organ  yang  memiliki  fungsi  biologis  semata  melainkan  juga  memiliki fungsi psikologis dan psikososial. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan kesejahteraan subjektif pada penyandang kanker payudara. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu data yang diperoleh di lapangan  melalui  observasi  dan  wawancara.Informan dalam penelitian ini adalah 3 orang penyandang kanker payudara yang  telah  menjalani  operasi  pengangkatan.  Sedangkan  untuk  informan pendukung adalah 5 orang keluarga terdekat informan dan seorang perawat dari pihak  rumah  sakit.  Hasil  penelitian  ini menunjukkan  bahwa  sebagian kesejahteraan  subjektif  pada  penyandang  kanker  payudara  ditunjukkan   dengan kemampuan mengelola emosi negatif menjadi positif, dimana  penyandang kanker payudara  yang  menerima  keadaan  sebagai  penyandang  kanker  payudara  selalu berusaha  berpikir  positif  dan  berusaha  menjalani  kehidupan  sebagai  takdir  dari Yang  Maha  Kuasa. Kesejahteraan  subjektif dipengaruhi  oleh  beberapa  faktor,  diantaranya  penerimaan  diri,  dukungan  dari keluarga  dan  lingkungan  sosial,  keyakinan  agama,  tingkat  pendidikan,  serta  ciri kepribadian.
Pelatihan Berpikir Optimis untuk Meningkatkan Harga Diri pada Remaja di Panti Asuhan Marwati, Eka; Prihartanti, Nanik; Hertinjung, Wisnu Sri
Indigenous Vol. 1 No. 1, Mei 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v1i1.1790

Abstract

Survei menunjukkan 46% remaja di panti asuhan mengarah pada ciri-ciri harga diri rendah. Perasaan dan keyakinan yang kurang menguntungkan menurut remaja di panti asuhan merupakan salah satu model persepsi umum individu untuk menginterpetasikan kejadian dalam hidupnya yang juga disebut dengan explanatory style. Seligman (1995) menyatakan bahwa explanatory style merupakan inti dari berpikir optimis, sehingga perubahan explanatory style dilakukan dengan memberikan latihan berpikir optimis model ABCDE. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pelatihan berpikir optimis untuk meningkatkan harga diri remaja di panti asuhan. Hipotesis yang diajukan adalah pelatihan berpikir optimis dapat meningkatkan harga diri remaja di panti asuhan. Metode penelitian ini menggunakan eksperimen dengan rancangan pretest-posttes control group design. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon untuk pretest dan posttest kelompok eksperimen diperoleh kesimpulan bahwa pelatihan berpikir optimis sangat signifikan untuk meningkatkan harga diri remaja di panti asuhan.Kata kunci: harga diri, pelatihan berpikir optimis, remaja panti asuhan
Profil Kepribadian Santri Tahfidzul Qur’an Utami, Dara Aini; Hertinjung, Wisnu Sri
Indigenous Vol. 4 No. 1, 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v4i1.3053

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor kepribadian pada santri Tahfidzul Qur?an melalui inventory 16 PF. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 60 santri yang berusia minimal 16 tahun. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode testing dengan alat inventory 16 PF. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Data penelitian dikelompokkan menjadi dua yaitu, profil kepribadian santri laki-laki dan profil kepribadian santri perempuan. Karakteristik kepribadian yang dimiliki oleh para santri secara keseluruhan hampir sama, namun pada santri laki-laki dan perempuan terdapat beberapa factor yang unik. Karakteristik kepribadian yang unik dari santri laki-laki adalah mereka mempunyai factor I (Sensitive) dan factor E (Dominance) yang rendah. Sementara karakteristik kepribadian yang berbeda untuk santri perempuan menunjukkan factor M (Imagination) dan factor Q4 (Tension) yang tinggi. Kata Kunci : Kepribadian, Santri, Tahfidzul Qur?an, 16 PF
Perbedaan keterampilan sosial ditinjau dari sistem pendidikan Katoro, Aindha Vegalaras; Hertinjung, Wisnu Sri
Indigenous Vol. 5 No. 1, 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v5i1.6841

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan sosial ditinjau dari sistem pendidikan yaitu untuk mengetahui tingkat keterampilan sosial antara siswa dengan sistem pendidikan negeri dan sistem pondok pesantren, serta mengetahui terkait keterampilan sosial pada masing-masing sistem pendidikan. Hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan keterampilan sosial antara siswa sekolah negeri dengan siswa sekolah pondok pesantren dimana keterampilan sosial siswa sekolah negeri lebih tinggi dibandingkan dengan siswa sekolah pondok pesantren. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif komparasi. Instrumen pengumpulan data menggunakan skala keterampilan sosial. Subjek penelitian diambil dengan teknik cluster random sampling. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Negeri X sebanyak 4 kelas yang berjumlah 98 siswa dan siswa SMA PPTQ X sebanyak 4 kelas yang berjumlah 77 siswa. Analisis data menggunakan uji-t (t-test). Hasil analisis uji t diperoleh t-hitung = 5,744 dengan sig.p = 0,000 ≤ 0,01 yang berarti terdapat perbedaan yang sangat signifikan keterampilan sosial antara siswa sekolah negeri dan sekolah pondok pesantren. Rerata keterampilan siswa di sekolah negeri sebesar 138,50 dan rerata keterampilan sosial siswa di sekolah pondok pesantren sebesar 128,21 yang berarti keterampilan sosial siswa sekolah negeri lebih tinggi dibandingkan sekolah pondok pesantren. Keterampilan sosial siswa pada kedua sistem pendidikan memiliki kategori yang sama yaitu tinggi, hanya saja rerata sekolah pondok pesantren sebesar 128,21 yang menunjukkan  kategori tinggi ke arah sedang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka hipotesis penelitian terbukti.
Peningkatan Kompetensi Orang Tua dalam Mendampingi Anak dalam Mengakses Gadget Hertinjung, Wisnu Sri; Septianingrum, Adinda Ratna Dwi; Putri, Yuliana Pratiwi Sumarno
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 24, No. 2, April 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2443.263 KB) | DOI: 10.23917/warta.v24i2.11291

Abstract

Gadget menjadi perangkat yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, sekalipun pada anak prasekolah. Anak prasekolah (Taman Kanak-kanak), merupakan generasi Alfa yang sejak lahir telah berinteraksi dengan teknologi. Namun sebagaimana perangkat teknologi yang lain, gadget selain memiliki manfaat juga memiliki dampak negatif. Penggunaan gadget yang tidak dipantau, dapat membawa dampak yang merugikan bagi tumbuh kembang anak. Peran orang tua dalam mendampingi anak saat menggunakan gadget  menjadi hal yang penting. Hanya saja, masih terdapat  kendala, seperti kurangnya pemahaman orang tua mengenai tumbuh kembang anak prasekolah, dampak positif dan negatif gadget, serta keterbatasan keterampilan orang tua untuk menerapkan aturan yang konsisten terkait penggunaan gadget. Kendala-kendala ini perlu diatasi agar orang tua dapat berperan optimal dan gadget yang digunakan dapat mendukung perkembangan pengetahuan anak.  Dengan demikian, penyuluhan tentang pendampingan penggunaan gadget untuk anak prasekolah perlu dilakukan. Peserta penyuluhan terdiri dari orang tua siswa Baithul Athfal Aisyiah Trangsan 01, guru, dan pengurus Aisyiyah Ranting Trangsan berjumlah 36 orang. Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi kelompok. Efektivitas penyuluhan ini diketahui dari kuesioner yang diisi sebelum dan sesudah penyuluhan. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test, diperoleh Z=-3,134 dengan p=0,002 (p 0,05), artinya terdapat perbedaan yang sangat signifikan pengetahuan orang tua sebelum dan sesudah penyuluhan. Secara kualitatif, mayoritas ibu merasa khawatir ketika anaknya bermain gadget; ibu berharap anak dapat mengurangi kebiasaannya bermain gadget dan menggunakannya sebatas untuk fasilitas belajar. Hal yang mayoritas akan ibu lakukan adalah memberikan batasan waktu, jenis tontonan, dan berusaha dapat mendampingi anak saat bermain gadget.
Sikap Ibu Terhadap Pertanyaan Anak Tentang Seksualitas Sri Lestari; Wisnu Sri Hertinjung
Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 12 No. 24 (2007)
Publisher : Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mother can give sexual education for their children continuously. Through it children could get attitude and moral values beside information related to. This research aimed to fin out mother’s attitude toward children questions about sexuality. Forty mothers as research subjects were taken from purposive nonrandom sampling procedure. They are whose having pre-teenage children.Data collected through recorded procedure. They are whose having mother-children communication situation.. Research show that mother attitude correspond to children query have 5 variations (1) giving explanation (51,07%); (2) feeling surprised and confused (17,86%); (3) asking children to stop asking (2,14%); (4) postponing answers with assumption that children will find the answers by their own. (12,14%) and (5) changing conversation topics (16,43%). Based on that findings, it is concluded that mothers willingness to give explanation on children question about sexuality indicate their readiness to communicate sexuality topics. Other attitudes indicate mother’s un-readiness to respond on children’s sexuality question. Keywords     :   mothers attitude, children question, sexuality