Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

ANALISIS OPTIMASI KETELITIAN DIMENSI, KEKASARAN PERMUKAAN DAN LAJU KEAUSAN ELEKTRODE PADA PROSES ELECTRIC DISCHARGE MACHINING DENGAN METODE TAGUCHI MULTI RESPON sulistiyawan, edy
J STATISTIKA: Jurnal Imiah Teori dan Aplikasi Statistika Vol 7 No 1 (2015): J Statistika: Jurnal Imiah dan Aplikasi Statistika
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Univ. PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.208 KB) | DOI: 10.36456/jstat.vol7.no1.a190

Abstract

Electrical Discharge Machining (EDM) adalah mesin non konvensi-onal yang bekerja berdasarkan terjadinya loncatan bunga api secara periodik dari elektrode ke benda kerja. Pada penelitian ini variabel-variabel bebas yang diteliti merupakan faktor-faktor yang dapat dikendalikan pada setting mesin yaitu arus, on-time pulse, dan tegangan, serta masing-masing variabel mempunyai tiga taraf pengamatan. Percobaan utama dilaksanakan dengan menggunakan rancangan OA L27. Analisis data dilakukan dengan pendekatan konvensional Taguchi untuk optimasi respon satu per satu dan aplikasi prosedur TOPSIS untuk memperoleh suatu standart setting yang dapat mengoptimumkan ketiga respon secara sekaligus. Hasil penelitian diperoleh bahwa respon kekasaran permukaan, laju keausan elektrode dan ketelitian dimensi dipengaruhi oleh faktor-faktor utama yaitu arus, on-time pulse, dan tegangan serta interaksi dua faktor yai tu antara arus dan tegangan. Kombinasi taraf faktor yang menghasilkan ketiga respon yang optimum adalah setting mesin dengan arus 3A, on-time pulse 100 dan tegangan 70 volt. Sedangkan estimasi harga kekasaran permukaan optimum yang diperoleh adalah sebesar 1.24 , dan interval kepercayaan 90% diperoleh range antara 1.17 sampai 1.33 . Untuk respon laju keausan elektrode diperoleh estimasi harga yang optimum sebesar 0.0096 mm3/dtk, dan dengan interval kepercayaan 90% diperoleh range antara 0.0078 mm3/dtk sampai 0.0018 mm3/dtk. Dan untuk respon keteli tian dimensi diperoleh estimasi harga yang optimum sebesar 0.0354mm, dan interval estimasi harga yang optimum sebesar 0.0354mm, dan interval kepercayaan 90% diperoleh range antara 0.0325mm sampai 0.0387mm.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN afida, nurul; sulistiyawan, edy
J STATISTIKA: Jurnal Imiah Teori dan Aplikasi Statistika Vol 6 No 1 (2014): J Statistika: Jurnal Imiah dan Aplikasi Statistika
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Univ. PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.664 KB) | DOI: 10.36456/jstat.vol6.no1.a301

Abstract

Kurikulum 2013 diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Namun,hal ini tidak akan berdampak banyak apabila tidak ada campur tangan dari beberapapuhak, baik guru maupun lingkungan. Untuk meningkatkan prestasi belajar tentunya akanbeberapa faktor yang mempengaruhi, diantaranya: disiplin belajar, peranan guru, motivasibelajar, fasilitas belajar utama, dan fasilitas belajar pendukung. Salah satu metode untukmengidentifikasi faktor-faktor tersebut adalah analisis faktor. Rumusan dalam penelitianini adalah “Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas XSMA Al-Islam Krian?”. Tujuannya adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yangmempengaruhi prestasi belajar siswa kelas X SMA Al-Islam Krian. Data diperoleh darimetode kuesioner, dengan sampel 72 orang, hasil analisis data didapatkan bahwa semuabutir kuesioner adalah valid (rrasio > r tabel), kuesioner adalah reliable (nilai CronbachAlpha dari tiap butir kuesioner lebih besar dari 0,60). Hasil uji KMO and Bartlett’s Testsebesar 0,687 yang berarti analisis dapat dilanjutkan. Variabel dirotasikan dengan loadingfaktor 0,54 sehingga membentuk 26 variabel yang layak. Dari 26 variabel membentuk 5faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu: disiplin belajar, peranan guru, motivasibelajar, fasilitas belajar utama, dan fasilitas belajar pendukung. Kesimpulan daripenelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas XSMA Al-Islam Krian yaitu disiplin belajar, peranan guru, motivasi belajar, fasilitasbelajar utama, dan fasilitas belajar pendukung
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA SPA ISTANA PERMATA NGESONG SURABAYA kewuta, maria fransiska tien; sulistiyawan, edy
J STATISTIKA: Jurnal Imiah Teori dan Aplikasi Statistika Vol 6 No 1 (2014): J Statistika: Jurnal Imiah dan Aplikasi Statistika
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Univ. PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.479 KB) | DOI: 10.36456/jstat.vol6.no1.a304

Abstract

Bisnis yang saat ini tengah mengalami perkembangan adalah bisnis jasadibidang Spa. Jasa layanan di spa tidak berbentuk produk fisik melainkan lebihkepada kinerja yang hanya dapat dinilai setelah jasa atau layanan disampaikan kepadapelanggan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknyapengaruh yang signifikan dari faktor kualitas pelayanan jasa terhadap kepuasanpelanggan secara serempak dan parsial, serta mengetahui faktor kualitas pelayananjasa yang paling dominan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan di di Spa IstanaPermata Ngesong, Surabaya. Data yang digunakan adalah data primer melaluikuesioner yang disebarkan langsung kepada pelanggan Spa Istana Permata Ngesong,Surabaya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 60 orang. Modelpengolahan data yang digunakan untuk menganalisis data adalah Regresi LinierBerganda menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS for Windows 16 dengan tarafsignifikansi 0.05. Dalam mengambil keputusan dilakukan dengan uji F dan uji t sertaanalisis regresi dengan metode Backward untuk mengetahui faktor kualitas pelayananjasa yang dominan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan di Spa Istana PermataNgesong, Surabaya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan uji F,variabel Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Empathy berpengaruhsignifikan terhadap keputusan pembelian dengan signifikansi 0,000 (< 0,05). Dalamuji t untuk variabel Reliability dan Responsiveness, didapatkan hasil bahwa keduavariabel tersebut tidak berpengaruh terhadap variabel Customer Satisfaction dengansignifikansi lebih besar dari 0,05 (>0,05), sedangkan untuk variabel Tangible,Assurance dan Empathy didapatkan hasil bahwa ketiga variabel tersebut berpengaruhterhadap variabel Customer Satisfaction dengan signifikansi lebih kecil dari 0,05(<0,05). Pada pengujian dengan metode Backward, diperoleh hasil faktor yangdominan berpengaruh terhadap Customer Satisfaction adalah Tangible, Assurancedan Empathy. Sedangkan pengujian dengan menggunakan metode Backwardmenunjukkan bahwa variabel Tangible, Assurance dan Empathy merupakan variabelyang dominan berpengaruh terhadap Customer Satisfaction.
ANALISIS KEPUASAN SISWA TERHADAP LAYANAN DI MAN TAMBAK BERAS JOMBANG rifa'i, mukhtar; sulistiyawan, edy
J STATISTIKA: Jurnal Imiah Teori dan Aplikasi Statistika Vol 8 No 1 (2015): J Statistika: Jurnal Imiah dan Aplikasi Statistika
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Univ. PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.141 KB) | DOI: 10.36456/jstat.vol8.no1.a315

Abstract

Setiap sekolah mempunyai cara yang tersendiri untuk memberikan layanan kepada siswa untuk mengembangkan sekolah tersebut menjadi lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel-variabel layanan apa sajakah yang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan siswa. Prosedur dalam penelitian ini yaitu, pertama membagi kuisioner kepada 117 siswa untuk 39 kelas X dan XI. Dari data hasil kuisioner tersebut kemudian dilakukan analisis. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis regresi. Dari hasil analisis regresi didapatkan untuk uji F, variabel reliability (X1), responsiveness (X2), assurance (X3), empathy (X4), dan tangible (X5) mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel kepuasan siswa terhadap layanan sekolah. Pada model regresi variabel tangible paling berpengaruh terhadap kepuasan siswa terhadap layan sekolah, oleh sebab itu variabel tangible (X5) adalah variabel yang lebih ditingkatkan dibandingkan variabel X1, X2, X3 dan X5.
PEMODELAN PEMILIHAN JENIS PENDIDIKAN SEKOLAH TINGKAT SMA SEDERAJAT DI KEL. POGAR KEC. BANGIL MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL Heriyansyah, Dwi; Sulistiyawan, Edy
J STATISTIKA: Jurnal Imiah Teori dan Aplikasi Statistika Vol 10 No 2 (2017): J Statistika: Jurnal Imiah dan Aplikasi Statistika
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Univ. PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.608 KB) | DOI: 10.36456/jstat.vol10.no2.a1239

Abstract

Equal high school education is broadly divided into three types of education namely; General education, vocationaleducation and religious. A study was conducted on 200 children with status as equivalent high school students in Kelurahan Pogar, Kecamatan Bangil District by using multinomial logistic regression analysis to determine the tendency of school type selection. This study uses seven predictor variables are; sex (X1), father education (X2), mother education (X3), father work (X4), mother work (X5), child status (X6) and family status (X7). Based on the result of multinomial logistic regression analysis simultaniously, it is know that only one variable can be used as a model significanly that is sex variables and obtained logit model of _sex(male). Probability for the selection of public school education types based on male sex are 0,06 and the probability of choosing the type of vocational school education based on male sex is 0,94. When viewed from the value of the odds ratio (Exp(B)), it can be concluded that the tendency for the selection of the type of vocational school education for the male is 2,851 times greater than the female sex.
Spatial Autoregressive Model untuk Pemodelan Angka Harapan Hidup (AHH) di Provinsi Jawa Timur Intan, Nova Ratih; Sulistiyawan, Edy
J STATISTIKA: Jurnal Imiah Teori dan Aplikasi Statistika Vol 11 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Teori dan Aplikasi Statistika
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Univ. PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.574 KB) | DOI: 10.36456/jstat.vol11.no2.a2178

Abstract

Life expectancy is an estimation of life spans that can be attained in a region. Life expectancy is an indicator of the amount of a country’s public health. Life expectancy also can be a benchmark for evaluating the government’s performance in health, social and economic fields. So, we need a statistic model to analyze the factors that affect life expectancy in East Java. The data analysis using multiple linear regression method with Ordinary Least Square (OLS) approach is not enough if some of OLS assumption is not fulfilled. That is why to overcome that problem we use Spatial Autoregressive Model (SAR) method which is used to know the spatial lag on variable response and parameter estimate. According to the data analysis, on the spatial aspect the data has fulfilled the assumption of spatial dependency using Moran’s I with p-value of 0,004315. The spatial weighted matrices that is used is weighted matrices Queen Contiguity. There is the coefficient of determination value (R2) and Akaike’s Information Criterion (AIC) from Spatial Autoregressive Model that is better than OLS consecutively that is 72,459% and 137,36. The significant factor that affect life expectancy on every region/city in East Java is the percentage of households that live clean and health (X7) and the percentage of poor people (X8). Angka Harapan Hidup adalah perkiraan usia hidup yang dapat dicapai oleh penduduk pada suatu wilayah. Angka harapan hidup digunakan sebagai salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat suatu negara. Angka harapan hidup juga dapat menjadi tolak ukur untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam bidang kesehatan, sosial dan ekonomi. Oleh karena itu diperlukan sebuah pemodelan statistika untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi angka harapan hidup di Jawa Timur. Analisis data menggunakan metode regresi linear berganda dengan pendekatan Ordinary Least Square (OLS) tidak cukup jika beberapa asumsi OLS tidak terpenuhi. Maka untuk mengatasi hal tersebut digunakan metode Spatial Autoregressive Model (SAR) yang digunakan untuk mengetahui lag spasial pada variabel respon dan menaksir parameter. Berdasarkan hasil analisis, pada aspek spasial data telah memenuhi asumsi dependensi spasial menggunakan uji Moran’s I dengan p-value sebesar 0,004315. Matriks pembobot yang digunakan adalah matriks pembobot Queen Contiguity. Diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) dan Akaike’s Information Criterion (AIC) dari Spatial Autoregressive Model yang lebih baik dari OLS berturut-turut yaitu 72,459% dan 137,36. Faktor signifikan yang mempengaruhi AHH di setiap kabupaten/kota di Jawa Timur adalah persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat (X7) dan persentase penduduk miskin (X8).
ANALISIS KONSTRIBUSI TENAGA KERJA WANITA TERHADAP EKONOMI KELUARGA Mayasari, Dewi; Sih Ulama, Brodjol Sutijo; Sulistiyawan, Edy
Majalah Ekonomi Vol 20 No 1 Juli (2015)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Millenium Development Goals (MDGs), suatu komitmen global yang telah disepakati 189 Negara anggota PBB yang mempunyai tujuan mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Sebagai sebuah komitmen global mutlak bagi masyarakat dunia untuk memastikan bahwa komitmen tersebut terwujud dan tidak hanya sekedar menjadi dokumen diatas kerja. Terjadinya ketidaksempurnaan pasar tenaga kerja memunculkan kecenderungan bahwa pasar kerja pada bidang pekerjaan tertentu hanya dapat dimasuki oleh kelompok sosial tertentu. Segmentasi pasar dapat muncul apabila orang tidak mampu memilih lapangan pekerjaan secara bebas akibat adanya hambatan atau rekayasa sosial seperti pemberlakuan jenis kelamin, tingkat pendidikan dan sebagainya. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah karakteristik demografi dan sosial ekonomi tenaga kerja wanita di Kota Pasuruan, mengetahui apakah pendapatan naker wanita (X1) dan umur (X2) secara serentak dan individu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan keluarga (Y), mengetahui apakah tingkat pendidikan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan keluarga dan seberapa besar pengaruhnya. Penelitian ini menggunakan metode eksplanatory-kuantitatif, dengan data sekunder bersumber dari data Survey Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) tahun 2008. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik demografi dan sosial ekonomi naker wanita kecamatan Purworejo menunjukkan usia naker wanita sebagian besar berada pada kelompok umur 25-34 tahun (27.5 %) dengan status sebagian besar telah kawin dan terendah berada pada kelompok umur 15-19 tahun (2.5 %) dengan status belum kawin. Tingkat pendidikan sebagian besar naker wanita yaitu berpendidikan SMP ke bawah (54.2 %) bekerja di sektor perdagangan (52,3 %) dan banyak terserap di tenaga penjualan (50,8 %), sedang naker wanita berpendidikan SMA sederajat (30.8 %) bekerja di sektor industri (37,8 %) dan terserap sebagai pejabat pelaksana, tenaga tata usaha (29,7 %) dan naker wanita berpendidikan perguruan tinggi (15 %) bekerja di sektor jasa (88,9 %) dan banyak menjadi tenaga profesional dan teknisi (83,3 %). Untuk pendapatan rata-rata dapat disimpulkan semakin tinggi tingkat pendidikan naker wanita maka gaji yang di dapat juga semakin tinggi. Dari kelima model yang dianalisa didapatkan model terbaik dengan persamaan sebagai berikut : Y = 936624,025 + 1,423 X1 - 12015,620 X2 Yang setelah diuji secara serentak maupun individu, model layak digunakan. Pendapatan naker wanita (X1) dan umur naker wanita (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan keluarga (Y). Berdasarkan model regresi yang dihasilkan dari setiap jenjang pendidikan naker wanita kecamatan Purworejo kota Pasuruan, setelah diuji secara serentak maupun individu didapatkan hasil bahwa tingkat pendidikan SMP mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan keluarga sedangkan untuk tingkat pendidikan SMA dan perguruan tinggi pengaruhnya tidak signifikan.
AUTOKORELASI SPASIAL UNTUK PEMETAAN KARAKTERISTIK INDEKS PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT (IPKM) PADA KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR Gangga Anuraga; Edy Sulistiyawan
Jurnal Statistika Universitas Muhammadiyah Semarang Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Statistika
Publisher : Program Studi Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Muham

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.495 KB) | DOI: 10.26714/jsunimus.5.2.2017.%p

Abstract

Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) merupakan kumpulan indikator kesehatan yang dapat dengan mudah dan langsung diukur untuk menggambarkan masalah kesehatan suatu daerah. Beberapa penelitian seringkali ditemukan keterlibatan aspek kewilayahan (spasial) dalam suatu variabel, sehingga dalam pengembangannya perlu dipertimbangkan aspek spasial tersebut. Penelitian ini menggunakan Moran’s I dan Local Moran’s I (LISA) untuk mengetahui pola spasial dan asosiasi spasial pada data IPKM 2013 di 38 Kabupaten/Kota Jawa Timur. Hasil analisis Moran’s I didapatkan IPKM (Y), Indeks Kesehatan Balita (X1), Indeks Kesehatan Reproduksi (X2), Indeks Perilaku Kesehatan (X4), Indeks Penyakit Tidak Menular (X5), Indeks Penyakit Menular (X6) dan Indeks Kesehatan Lingkungan (X7) lebih kecil dari α = 0,05, artinya ada autokorelasi antar lokasi secara keseluruhan. Indikator kesehatan Indeks Pelayanan Kesehatan (X3) tidak signifikan atau tidak terjadi autokorelasi spasial antar lokasi karena probabilitas atau p_value Moran’s I lebih besar dari α = 0,05. Hasil analisis LISA untuk indikator kesehatan Indeks Penyakit Menular (X6), kabupaten/kota yang mengelompok dan memiliki karakteristik Indeks Penyakit Menular (X6) tinggiatau terletak pada kuadran High-High,kabupaten nganjuk, kabupaten madiun, kabupaten magetan, kabupaten ponorogo, kabupaten trenggalek, kabupaten tulungagung dan kabupaten pacitan. Sedangkan kabupaten/kota yang mengelompok atau terletak pada kuadran Low-Low adalah kabupaten pamekasan dan kabupaten sumenep, kabupaten probolinggo. Kata Kunci: Asosiasi Spasial, IPKM, Local Moran’s I, Moran’s I, Pola Spasial
ANALISIS PENGARUH LIMBAH SUSU SAPI CAIR MT.GKSI BOYOLALI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAM TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa var.ascallonicum) Edy Sulistiyawan
Jurnal Statistika Universitas Muhammadiyah Semarang Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Statistika
Publisher : Program Studi Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Muham

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.843 KB) | DOI: 10.26714/jsunimus.3.1.2015.%p

Abstract

Untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat pengolahan limbah yang kurangtepat dapat dilakukan pemanfaatan limbah tersebut sebagai pupuk, terutama limbahorganik yang masih banyak mengandung unsur Nitrogen, Fosfat dan Kalium fosfat.MT.GKSI Boyolali merupakan satu-satunya pabrik pengolahan susu sapi cair (cilling) yang telah melakukan uji kualitas air susu sebelum masuk ke pabrik pengolahan susu. Limbah susu yang dihasilkan berwarna putih dan apabila keberadaannya terlalu banyak tentu dapat merusak lingkungan karena dapat menimbulkan bau yang menyengat. Dalam penelitian ini dapat diketahui pengaruh limbah susu sapi cair dan kadar limbah susu sapi cair yang optimal bagi pertumbuhan dan hasil tanam tanaman bawang merah. Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan analisis varians multivariate dapat disimpulkan bahwa konsentrasi limbah susu sapi cair yang berbeda-beda ternyata memberikan pengaruh yang berarti terhadap hasil tanam tanaman bawang merah. Dansecara univariate efek konsentrasi limbah susu sapi cair memberikan pengaruh yang berarti terhadap ketiga respon hasil tanam yaitu berat basah, berat kering dan jumlah umbi perumpun. Pengujian perbedaan rata-rata masing-masing perlakukan, dimana metode yang digunakan adalah Newman-Keuls didapatkan bahwa limbah susu sapi cair akan memberikan pengaruh yang optimal pada konsentrasi sebesar 60%. Sedangkan untuk data yang pengamatannya berdasarkan tiap minggunya, menunjukkan bahwa ada pengaruh pengamatan pada waktu yang berbeda terhadap variabel respon pertumbuhan apabila diperlakukan pada konsentrasi limbah yang berbeda-beda. Demikian pula secara univariate juga ada pengaruh pengamatan pada waktu yang berbeda pada respon tinggi tanaman dan jumlah daun apabila diperlukan pada konsentrasi yang berbeda-beda.Kata Kunci : Analisis Varians Multivarite, Limbah Susu Sapi Cair, Newman-Keuls,Tanaman Bawang Merah.
PERBANDINGAN METODE OPTIMASI UNTUK PENGELOMPOKAN PROVINSI BERDASARKAN SEKTOR PERIKANAN DI INDONESIA (Studi Kasus Dinas Kelautan dan Perikanan Indonesia) Edy Sulistiyawan; Alfisyahrina Hapsery; Lucky Junita Ayu Arifahanum
Jurnal Gaussian Vol 10, No 1 (2021): Jurnal Gaussian
Publisher : Department of Statistics, Faculty of Science and Mathematics, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/j.gauss.v10i1.30936

Abstract

The fisheries sector has an important role in supporting the food security chain, where the world's protein needs can be met by fisheries resources, both from capture fisheries and aquaculture. There are several fisheries sectors including fishing companies, capture fisheries production, number of ships, types and size of cultivated land. Therefore a statistical analysis is needed to increase the potential of fisheries in Indonesia. Data on the fisheries sector used in this study from the Indonesian Central Statistics Agency in 2018, which included the 2016 fisheries sector with 34 observation units in Indonesia. By using cluster analysis K-Means aims to group provinces in Indonesia based on the fisheries sector so that several groups are formed which will show the characteristics of each group. There are three determinations of the optimum number of clusters, namely the Elbow method, Silhouette method, and GAP Statistics. The results showed that optimum clusters were formed in 2 clusters, with the best Elbow and Silhouette methods. Where the first cluster is a region that shows a low value of the fisheries sector consisting of 30 provinces this is due to inadequate infrastructure and use that is not optimal while cluster 2 regions that have great potential in the Indonesian fisheries sector in 2016 as many as 4 provinces namely West Java, Java Central, East Java, and South Sulawesi as dominating capture fisheries production and aquaculture. Keywords: Fisheries Sector, K-Means Cluster Analysis, Elbow Method, Silhoutte Method and GAP Statistics.