p-Index From 2019 - 2024
1.405
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Rang Teknik Journal
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KAJIAN KUAT TEKAN BETON NORMAL MENGGUNAKAN STANDAR SNI 7656-2012 DAN ASTM C 136-06 A, Arman.
Rang Teknik Journal Vol 1, No 2 (2018): VOLUME 1 NO 2 JUNI 2018
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/rtj.v1i2.760

Abstract

Beton merupakan salah satu pilihan sebagai bahan struktur dalam kontruksi bangunan. Inovasi teknologi beton selalu dituntut guna menjawab tantangan akan kebutuhan, beton yang dihasilkan diharapkan mempunyai kwalitas tinggi meliputi kekuatan dalam daya tahan tanpa mengabaikan nilai ekonomis. Peraturan mengenai standar spesifikasi agregat di indonesia mengalami perubahan seiring dikeluarkannya SNI 7656-2012 dan ASTM C 136-06 yang mengenai persyaratan Spesifikasi agregat untuk perencanaan beton. Salah satu hal baru yang tercantum dalam SNI 7656-2012 adalah dalam hal penentuan gradasi saringan di tetapkan dalam zona-zona yang telah di tentukan, hal ini sedikit berbeda dari peraturan ASTM C 136-06 yang menyatakan bahwa spesifiksi gradasi telah di tentukan. Penelitian ini bersifat eksperiment yang dilaksanakan dilaboratorium teknik sipil Institut Teknologi Padang (ITP). Objek pada penelitian ini adalah beton dengan mutu sedang yang menggunakan bahan Standar SNI 7656-2012 dan ASTM C 136-06. Pembuatan benda uji yang digunakan berbentuk kubus berukuran lebar 15 mm x tinggi 15 mm x Panjang 15 mm. Sebanyak (3) sampel tiap variasi campuran yang berbeda dengan umur beton 7,14,dan 28 hari. Rata - rata nilai pengujian kuat tekan beton kubus umur 7 hari degan suhu air 25 °C proses pengerjaan pada pagi hari Standar SNI 7656-2012  sebesar 171,55Kg/m² dan Standar ASTM C 136-06 sebesar 166,72 Kg/m² dengan persen perbandingan kuat tekan sebesar 3%. Sementara pada benda uji kubus umur 14 hari dengan suhu air 28°C proses pengerjaan pada siang hari Standar SNI 7656-2012  sebesar 222,30 Kg/m² dan Standar ASTM C 136-06 sebesar 210,22 Kg/m² dengan persen perbandingan kuat tekan sebesar 5%. Setelah dilakukan pembuatan benda uji dengan suhu air 25 °C langsung perawaatan benda uji, kubus umur 28 hari mengalami peningkatan kuat tekan beton peroleh nilai Standar SNI 7656-2012  sebesar 267,60 Kg/m² dan Standar ASTM C 136-06 sebesar 264,58 Kg/m² dengan persen perbandingan kuat tekan sebesar 1%. Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Job Mix Design beton metode ASTM C 136-06 menghasilkan proporsi campuran bahan yang relative lebih efisien dibandingkan metode SNI 7656-2012. Artinya bahwa secara  teoritis Job Mix Design beton fc 20.75MPa metode ASTM C 136-06 lebih ekonomis dari segi penggunaan bahan dari metode SNI 7656-2012 KATA KUNCI:   Metode SNI 7656-2012, ASTM C 136-06, Beton Normal, Kuat Tekan Beton
STUDY EKSPERIMEN PENGARUH CAMPURAN SIKA LN DALAM MENINGKATKAN KUAT TEKAN BATA BETON RINGAN A, Arman.; Setiawan, Andi
Rang Teknik Journal Vol 2, No 1 (2019): Volume 2 No 1 Januari 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.971 KB) | DOI: 10.31869/rtj.v2i1.1079

Abstract

Pembangunan dalam bidang konstruksi di era modern menunjukkan perkembangan yang sangat pesat, sehingga menuntut teknologi yang semakin inovatif. Pada dasarnya dalam membangun suatu bangunan pada saat ini harus menggunakan material dan bahan-bahan yang sesuai dengan spesifikasi yang ada. Sebagai salah satu elemen struktur yang memiliki peranan penting dalam suatu bangunan, dinding merupakan salah satu bagian yang berfungsi sebagai lapisan penutup dalam suatu bangunan. Pada saat ini masyarakat banyak menggunakan bata merah untuk pasangan dinding, namun kelemahan dari bata merah tersebut belum memiliki kuat tekan yang sesuai dengan standar yang ada. Oleh sebab itu dibutuhkan teknologi baru yang bisa menggantikan bata merah serta dapat memenuhi spesifikasi yang ada, diantaranya material yang ringan dan bisa menghasilkan kuat tekan yang lebih  tinggi tanpa mengurangi hasil kuat tekannya (bata beton ringan). Dalam proses pembuatan bata beton ringan dibutuhkan material campuran guna meningkatkan hasil kuat tekannya. Material yang dipakai dalam pembuatan bata beton ringan ini adalah semen, pasir gunung, dan zat additif (Sika LN). Pengujian bata beton ringan berdasarkan SNI 15-2094-2000 cara pengujian pada bata merah untuk pasangan dinding dan standar kuat tekan yang digunakan untuk bata beton ringan mengacu pada SNI 15-2094-2000. Setelah melakukan pengujian tentang karakteristik pasir gunung, dari pengujian pasir gunung yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hasil pengujian material yang belum memenuhi standar yang ditentukan. Dari hasil persentase kadar air memiliki bata beton 10 % memiliki kadar air 2,65 %, bata beton 20 % memiliki kadar air 2,35 % dan bata beton 30 % memiliki kadar air 2,31 %. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kadar air bata beton 10 % mengalami kenaikan dari bata beton 20 % dan 30 %. Dari pengujian kuat tekan bata beton ringan dengan penambahan zat additif Sika LN dengan komposisi 10 %, 20 % dan 30 % Sika LN. Dari hasil pemeriksaan kuat tekan bata beton ringan kekuatan bata beton dengan campuran Sika LN 30 % memiliki kuat tekan lebih tinggi dari bata beton ringan campuran Sika LN 10 % dan 20 %, kuat tekan yang dihasilkan nya yaitu 5,7 Mpa.
EVALUASI STRUKTUR BALOK LANTAI 2 PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) dr. RASHIDIN PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT A, Arman.; Jasman, Rendi Mai
Rang Teknik Journal Vol 2, No 2 (2019): Volume 2 No 2 Juni2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.712 KB) | DOI: 10.31869/rtj.v2i2.1328

Abstract

Beton merupakan salah satu pilihan sebagai bahan struktur dalam kontruksi bangunan. Inovasi teknologi beton selalu dituntut guna menjawab tantangan akan kebutuhan, beton yang dihasilkan diharapkan mempunyai kwalitas tinggi meliputi kekuatan dalam daya tahan tanpa mengabaikan nilai ekonomis. Peraturan mengenai standar spesifikasi agregat di indonesia mengalami perubahan seiring dikeluarkannya SNI 7656-2012 dan ASTM C 136-06 yang mengenai persyaratan Spesifikasi agregat untuk perencanaan beton. Salah satu hal baru yang tercantum dalam SNI 7656-2012 adalah dalam hal penentuan gradasi saringan di tetapkan dalam zona-zona yang telah di tentukan, hal ini sedikit berbeda dari peraturan ASTM C 136-06 yang menyatakan bahwa spesifiksi gradasi telah di tentukan.Penelitian ini bersifat eksperiment yang dilaksanakan dilaboratorium teknik sipil Institut Teknologi Padang (ITP).Objek pada penelitian ini adalah beton dengan mutu sedang yang menggunakan bahan Standar SNI 7656-2012 dan ASTM C 136-06. Pembuatan benda uji yang digunakan berbentuk kubus berukuran lebar 15 mm x tinggi 15 mm x Panjang 15 mm. Sebanyak (3) sampel tiap variasi campuran yang berbeda dengan umur beton 7,14,dan 28 hari. Rata - rata nilai pengujian kuat tekan beton kubus umur 7 hari degan suhu air 25 °C proses pengerjaan pada pagi hari Standar SNI 7656-2012  sebesar 171,55Kg/m² dan Standar ASTM C 136-06 sebesar 166,72 Kg/m² dengan persen perbandingan kuat tekan sebesar 3%. Sementara pada benda uji kubus umur 14 hari dengan suhu air 28°C proses pengerjaan pada siang hari Standar SNI 7656-2012  sebesar 222,30 Kg/m² dan Standar ASTM C 136-06 sebesar 210,22 Kg/m² dengan persen perbandingan kuat tekan sebesar 5%. Setelah dilakukan pembuatan benda uji dengan suhu air 25 °C langsung perawaatan benda uji, kubus umur 28 hari mengalami peningkatan kuat tekan beton peroleh nilai Standar SNI 7656-2012  sebesar 267,60 Kg/m² dan Standar ASTM C 136-06 sebesar 264,58 Kg/m² dengan persen perbandingan kuat tekan sebesar 1%. Berdasarkananalisisdanpembahasandapatdisimpulkanbahwa Job Mix Designbetonmetode ASTM C 136-06 menghasilkanproporsicampuranbahanyang relativelebihefisiendibandingkanmetode SNI 7656-2012.Artinyabahwasecarateoritis Job Mix Design beton fc' 20.75Mpa metode ASTM C 136-06 lebihekonomisdarisegipenggunaanbahandarimetode SNI 7656-2012.
KAJIAN KUAT TEKAN BETON NORMAL MENGGUNAKAN STANDAR SNI 7656-2012 DAN ASTM C 136-06 A, Arman.
Rang Teknik Journal Vol 1, No 2 (2018): VOLUME 1 NO 2 JUNI 2018 Rang Teknik Journal
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.312 KB) | DOI: 10.31869/rtj.v1i2.760

Abstract

Beton merupakan salah satu pilihan sebagai bahan struktur dalam kontruksi bangunan. Inovasi teknologi beton selalu dituntut guna menjawab tantangan akan kebutuhan, beton yang dihasilkan diharapkan mempunyai kwalitas tinggi meliputi kekuatan dalam daya tahan tanpa mengabaikan nilai ekonomis. Peraturan mengenai standar spesifikasi agregat di indonesia mengalami perubahan seiring dikeluarkannya SNI 7656-2012 dan ASTM C 136-06 yang mengenai persyaratan Spesifikasi agregat untuk perencanaan beton. Salah satu hal baru yang tercantum dalam SNI 7656-2012 adalah dalam hal penentuan gradasi saringan di tetapkan dalam zona-zona yang telah di tentukan, hal ini sedikit berbeda dari peraturan ASTM C 136-06 yang menyatakan bahwa spesifiksi gradasi telah di tentukan. Penelitian ini bersifat eksperiment yang dilaksanakan dilaboratorium teknik sipil Institut Teknologi Padang (ITP). Objek pada penelitian ini adalah beton dengan mutu sedang yang menggunakan bahan Standar SNI 7656-2012 dan ASTM C 136-06. Pembuatan benda uji yang digunakan berbentuk kubus berukuran lebar 15 mm x tinggi 15 mm x Panjang 15 mm. Sebanyak (3) sampel tiap variasi campuran yang berbeda dengan umur beton 7,14,dan 28 hari. Rata - rata nilai pengujian kuat tekan beton kubus umur 7 hari degan suhu air 25 °C proses pengerjaan pada pagi hari Standar SNI 7656-2012  sebesar 171,55Kg/m² dan Standar ASTM C 136-06 sebesar 166,72 Kg/m² dengan persen perbandingan kuat tekan sebesar 3%. Sementara pada benda uji kubus umur 14 hari dengan suhu air 28°C proses pengerjaan pada siang hari Standar SNI 7656-2012  sebesar 222,30 Kg/m² dan Standar ASTM C 136-06 sebesar 210,22 Kg/m² dengan persen perbandingan kuat tekan sebesar 5%. Setelah dilakukan pembuatan benda uji dengan suhu air 25 °C langsung perawaatan benda uji, kubus umur 28 hari mengalami peningkatan kuat tekan beton peroleh nilai Standar SNI 7656-2012  sebesar 267,60 Kg/m² dan Standar ASTM C 136-06 sebesar 264,58 Kg/m² dengan persen perbandingan kuat tekan sebesar 1%. Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Job Mix Design beton metode ASTM C 136-06 menghasilkan proporsi campuran bahan yang relative lebih efisien dibandingkan metode SNI 7656-2012. Artinya bahwa secara  teoritis Job Mix Design beton fc' 20.75MPa metode ASTM C 136-06 lebih ekonomis dari segi penggunaan bahan dari metode SNI 7656-2012 KATA KUNCI:   Metode SNI 7656-2012, ASTM C 136-06, Beton Normal, Kuat Tekan Beton
STUDY EKSPERIMEN PENGARUH CAMPURAN SIKA LN DALAM MENINGKATKAN KUAT TEKAN BATA BETON RINGAN A, Arman.; Setiawan, Andi
Rang Teknik Journal Vol 2, No 1 (2019): Volume 2 No 1 Januari 2019 Rang Teknik Journal
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.971 KB) | DOI: 10.31869/rtj.v2i1.1079

Abstract

Pembangunan dalam bidang konstruksi di era modern menunjukkan perkembangan yang sangat pesat, sehingga menuntut teknologi yang semakin inovatif. Pada dasarnya dalam membangun suatu bangunan pada saat ini harus menggunakan material dan bahan-bahan yang sesuai dengan spesifikasi yang ada. Sebagai salah satu elemen struktur yang memiliki peranan penting dalam suatu bangunan, dinding merupakan salah satu bagian yang berfungsi sebagai lapisan penutup dalam suatu bangunan. Pada saat ini masyarakat banyak menggunakan bata merah untuk pasangan dinding, namun kelemahan dari bata merah tersebut belum memiliki kuat tekan yang sesuai dengan standar yang ada. Oleh sebab itu dibutuhkan teknologi baru yang bisa menggantikan bata merah serta dapat memenuhi spesifikasi yang ada, diantaranya material yang ringan dan bisa menghasilkan kuat tekan yang lebih  tinggi tanpa mengurangi hasil kuat tekannya (bata beton ringan). Dalam proses pembuatan bata beton ringan dibutuhkan material campuran guna meningkatkan hasil kuat tekannya. Material yang dipakai dalam pembuatan bata beton ringan ini adalah semen, pasir gunung, dan zat additif (Sika LN). Pengujian bata beton ringan berdasarkan SNI 15-2094-2000 cara pengujian pada bata merah untuk pasangan dinding dan standar kuat tekan yang digunakan untuk bata beton ringan mengacu pada SNI 15-2094-2000. Setelah melakukan pengujian tentang karakteristik pasir gunung, dari pengujian pasir gunung yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hasil pengujian material yang belum memenuhi standar yang ditentukan. Dari hasil persentase kadar air memiliki bata beton 10 % memiliki kadar air 2,65 %, bata beton 20 % memiliki kadar air 2,35 % dan bata beton 30 % memiliki kadar air 2,31 %. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kadar air bata beton 10 % mengalami kenaikan dari bata beton 20 % dan 30 %. Dari pengujian kuat tekan bata beton ringan dengan penambahan zat additif Sika LN dengan komposisi 10 %, 20 % dan 30 % Sika LN. Dari hasil pemeriksaan kuat tekan bata beton ringan kekuatan bata beton dengan campuran Sika LN 30 % memiliki kuat tekan lebih tinggi dari bata beton ringan campuran Sika LN 10 % dan 20 %, kuat tekan yang dihasilkan nya yaitu 5,7 Mpa.
EVALUASI STRUKTUR BALOK LANTAI 2 PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) dr. RASHIDIN PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT A, Arman.; Jasman, Rendi Mai
Rang Teknik Journal Vol 2, No 2 (2019): Volume 2 No 2 Juni 2019 Rang Teknik Journal
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.712 KB) | DOI: 10.31869/rtj.v2i2.1328

Abstract

Beton merupakan salah satu pilihan sebagai bahan struktur dalam kontruksi bangunan. Inovasi teknologi beton selalu dituntut guna menjawab tantangan akan kebutuhan, beton yang dihasilkan diharapkan mempunyai kwalitas tinggi meliputi kekuatan dalam daya tahan tanpa mengabaikan nilai ekonomis. Peraturan mengenai standar spesifikasi agregat di indonesia mengalami perubahan seiring dikeluarkannya SNI 7656-2012 dan ASTM C 136-06 yang mengenai persyaratan Spesifikasi agregat untuk perencanaan beton. Salah satu hal baru yang tercantum dalam SNI 7656-2012 adalah dalam hal penentuan gradasi saringan di tetapkan dalam zona-zona yang telah di tentukan, hal ini sedikit berbeda dari peraturan ASTM C 136-06 yang menyatakan bahwa spesifiksi gradasi telah di tentukan.Penelitian ini bersifat eksperiment yang dilaksanakan dilaboratorium teknik sipil Institut Teknologi Padang (ITP).Objek pada penelitian ini adalah beton dengan mutu sedang yang menggunakan bahan Standar SNI 7656-2012 dan ASTM C 136-06. Pembuatan benda uji yang digunakan berbentuk kubus berukuran lebar 15 mm x tinggi 15 mm x Panjang 15 mm. Sebanyak (3) sampel tiap variasi campuran yang berbeda dengan umur beton 7,14,dan 28 hari. Rata - rata nilai pengujian kuat tekan beton kubus umur 7 hari degan suhu air 25 °C proses pengerjaan pada pagi hari Standar SNI 7656-2012  sebesar 171,55Kg/m² dan Standar ASTM C 136-06 sebesar 166,72 Kg/m² dengan persen perbandingan kuat tekan sebesar 3%. Sementara pada benda uji kubus umur 14 hari dengan suhu air 28°C proses pengerjaan pada siang hari Standar SNI 7656-2012  sebesar 222,30 Kg/m² dan Standar ASTM C 136-06 sebesar 210,22 Kg/m² dengan persen perbandingan kuat tekan sebesar 5%. Setelah dilakukan pembuatan benda uji dengan suhu air 25 °C langsung perawaatan benda uji, kubus umur 28 hari mengalami peningkatan kuat tekan beton peroleh nilai Standar SNI 7656-2012  sebesar 267,60 Kg/m² dan Standar ASTM C 136-06 sebesar 264,58 Kg/m² dengan persen perbandingan kuat tekan sebesar 1%. Berdasarkananalisisdanpembahasandapatdisimpulkanbahwa Job Mix Designbetonmetode ASTM C 136-06 menghasilkanproporsicampuranbahanyang relativelebihefisiendibandingkanmetode SNI 7656-2012.Artinyabahwasecarateoritis Job Mix Design beton fc' 20.75Mpa metode ASTM C 136-06 lebihekonomisdarisegipenggunaanbahandarimetode SNI 7656-2012.
STUDI EKSPERIMEN PENGARUH CAMPURAN SIKA DALAM MENINGKATKAN KUAT TEKAN BATA RINGAN A, Arman.; Medriosa, Hamdeni; A, Agri Americo; Fantoni, Faizal Rahmat
Rang Teknik Journal Vol 3, No 1 (2020): Vol. 3 No. 1 Januari 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.581 KB) | DOI: 10.31869/rtj.v3i1.1636

Abstract

Dalam pembuatan nya, bata ringan mempunyai campuran agregat khusus yaitu bahan seperti pasir, semen, zat additive sikament NN, dan air dalam pembuatan bata ringan. Agregat khusus bata ringan dapat diperoleh dari alam baik secara langsung maupun dari proses terlebih dahulu. Bata ringan biasa yang beredar dipasaran banyak yang tidak sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI 15-2094-1991 dan SNI 15-2094-2000). zat additive sikament NN merupakan cairan yang berfungsi sebagai zat additive untuk mengurangi kadar air dan untuk mempercepat pengerasan beton dan kelecekannya tinggi, sesuai dengan A.S.T.M C494-81 Type F. Dari hasil pemeriksaan kuat tekan bata ringan dengan penambahan zat additive sikament NN pada tiga variasi dimana tiap-tiap variasi tersebut memiliki umur rencana yaitu 3 hari, 14 hari, dan 28 hari untuk bata normal hasil uji kuat tekan pada umur 3 hari di dapatkan nilai kuat tekan 11,14 MPa, pada umur 14 hari di dapatkan nilai kuat tekan 12,45 MPa dan pada umur 28 hari di dapatkan nilai kuat tekan 12,79 MPa.Untuk bata dengan campuran 5% zat additive sikament NN pada sampel yang di uji pada umur 3 hari di dapatkan nilai kuat tekan 14,36 MPa, pada umur 14 hari campuran 5% di dapatkan nilai kuat tekan 16,06 Mpa, dan pada umur 28 hari di dapatkan nilai kuat tekan 19,30 MPa. Untuk bata campuran 15% zat additive sikament NN pada sampel uji tekan umur 3 hari di dapatkan nilai kuat tekan 24,13 MPa, pada umur 14 hari di dapatkan nilai kuat tekan 26,47 MPa dan pada umur 28 hari di dapatkan nilai kuat tekan 26,97 MPa. Untuk bata campuran 25% pada sampel yang di uji tekan umur 3 hari di dapatkan nilai kuat tekan 25,14 MPa, pada umur 14 hari di dapatkan nilai kuat tekan 28,33 MPa dan pada umur 28 hari di dapatkan nilai kuat tekan 29,94 MPa, sedangkan Zat additive sikament NN, Zat Foam Agent (Busa) terhadap pemakaian volume air diambil 5% di peroleh hasil kuat tekan bata ringan rata-rata pada umur 28 hari 15,28 MPa.
STUDI ESKPERIMENTAL EFEKTIFITAS PENGGUNAAN ZAT ADIKTIF FOSROC SP 337 PADA BETON A, Arman.; Oftan, Arif
Rang Teknik Journal Vol 4, No 2 (2021): Vol. 4 No. 2 Juni 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.072 KB) | DOI: 10.31869/rtj.v4i2.2557

Abstract

Beton merupakan salah satu item yang memegang peranan penting dalam struktur baik itu gedung, jembatan, bendungan, dan bangunan sipil lainnya. Beton dapat diartikan sebagai campuran antara semen Portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tampa bahan tambah membentuk massa padat (SNI 03-2834-2000). Beton mutu tinggi (high strength concrete) atau sering di sebut juga beton kinerja tinggi memiliki kinerja dan sifat - sifat yang lebih  unggul dibanfingkan dengan beton normal. Menurut American Concrete Institute (ACI) Committee 363, beton mutu tinggi adalah beton dengan kuat tekan diatas 6000 Psi (40 MPa). Untuk meningkatkan kualitas beton perlu dilakukan berbagai upaya dan inovasi agar mendapatkan mutu beton yang maximal. Inovasi dilakukan dalam penelitian ini dengan menambahkan Zat Adiktif SP 337 dalam adonan beton. Berdasarkan brosur Fosroc, Conplast SP 337 baik untuk meningkatkan kekuatan atau untuk menghasilkan beton kemampuan kerja tinggi atau mengurangi kandungan semen beton atau untuk memperlambat waktu pengerasan beton. Penggunakan zat adiktif  fosroc sp 337 di dalam penelitian ini dengan komposisi 0,0%, 1,5%, dan 2,5% dari berat jenis semen. Setiap variasi campuran terdapat 3 sampel benda uji. Dari hasil pengujian kuat tekan terjadi kenaikan kuat tekan rata-rata perbedaan  nilai yang cukup jauh pada umur 7 hari antara campuran zat adiktif Fosroc SP 337 0% dengan kuat tekan  rata - rata sebesar 16,48 MPa, campuran  1,5%  kuat tekan rata - rata sebesar 21,89 MPa, dan 2,5% dengan kuat tekan rata - rata sebesar 24,19 MPa. Sedangkan pada umur pengujuan 28 hari kuat tekan rata - rata setiap variasi campuran Fosroc SP 337 hampir saling mendekati, ini dapat kita analisa pada tabel 4.19, 4.20, 4.21 dengan data campuran (0%) memiliki kuat tekan rata - rata 34,43 MPa, campuran (1,5%) memiliki kuat tekan rata 35,68 MPa, dan campuran (2,5%) memiliki kuat tekan rata-rata 38,89 Mpa. Hal ini diakibatkan oleh sifat zat adiktif Fosroc SP 337 yang mempercepat dan menambah kuat tekan di awal umur beton. Kuat tekan rata - rata paling tinggi ialah campuran 2,5%.