This type of research is quasi experiment involving two groups. The two groups are the group taught with method of learning Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) and the group taught with conventional learning methods. This research aims to determine: (1) the problem solving ability of physics on students of SMAN 8 Makassar who are taught using conventional learning methods, (2) the problem solving ability of physics on students of SMAN 8 Makassar who are taught using TAPPS learning methods, (3) The effect of TAPPS learning methods on physics problem solving ability of physics on students of SMAN 8 Makassar. The subject of this research is the students of class XI SMAN 8 Makassar. Data was collected by using observation sheet for learner activity and problem-solving tests. Collected Data were analyzed by descriptive statistics and inferential techniques. The result of descriptive statistics analysis before treatment shows that the problem solving ability of physics in experiment class and control class was in very low category with an average score of 32,24 and 22,73. But after being given the treatment, the problem solving ability of physics in experiment class was in high category with an average score of 84,51 while to control class in medium category with an average score of 74,85. Results of the inferential statistics analysis showed that the value of tcount > ttable. This meant that there was a significant difference between average score on problem-solving ability of physics of students who are taught using TAPPS learning method and students who are taught using conventional learning. Thus, it was concluded that there was the effect of TAPPS learning methods toward students’ problem solving ability.Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen yang melibatkan dua kelompok yaitu kelompok yang diajar dengan metode pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) dan metode pembelajaran konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Kemampuan pemecahan masalah fisika peserta didik Kelas XI yang diajar menggunakan metode pembelajaran konvensional, (2) Kemampuan pemecahan masalah fisika peserta didik Kelas XI yang diajar dengan metode pembelajaran TAPPS, (3) Perbedaan skor kemampuan pemecahan masalah fisika peserta didik SMAN 8 Makassar Kelas XI yang diajar dengan metode pembelajaran TAPPS dengan yang diajar dengan metode pembelajaran konvensional. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI SMAN 8 Makassar. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi aktivitas peserta didik dan tes pemecahan masalah. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik statistika deskriptif dan inferensial. Hasil analisis statistik deskriptif sebelum diberikan perlakuan menunjukkan kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam kategori sangat rendah dengan skor rata-rata 32,24 dan 22,73. Adapun setelah diberikan perlakuan, kemampuan pemecahan masalah fisika peserta didik kelas eksperimen berada dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata 84,51 sedangkan pada kelas kontrol kemampuan pemecahan masalah peserta didik berada dalam kategori sedang dengan skor rata-rata 74,85. Hasil analisis statistik inferensial menunjukkan nilai thitung > ttabel. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara skor rata-rata kemampuan pemecahan masalah fisika peserta didik yang diajar menggunakan metode pembelajaran TAPPS dengan yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional. Dengan demikian, disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode pembelajaran TAPPS terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika peserta didik.Kata Kunci: metode pembelajaran thinking aloud pair problem solving (TAPPS), pembelajaran konvensional, pemecahan masalah fisika