St. Fatimah, St.
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Makassar Jl. Dg. Tata Raya, Makassar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED PROBLEM Jeranah, Jeranah; Fatimah, ST.
Jurnal Saintifik Vol 1, No 2 (2015): VOLUME 1 NOMOR 2 JULI 2015
Publisher : Fakultas MIPA UNSULBAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/saintifik.v1i2.85

Abstract

Kualitas hasil belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sungguminasa pada tahun ajaran 2012/2013 berada pada kategori sedang, yakni rata-rata kelas yang hanya mencapai skor 58. Salah satu faktor penyebab rendahnya kualitas hasil belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sungguminasa ini adalah lemahnya kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Alternatif pemecahan masalah ini adalah penerapan pendekatan open ended problem dalam pembelajaran. Untuk itu dilakukan penelitian tindakan kelas yang bertujuan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan open ended problem padasiswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sungguminasa. Penelitian ini dilaksanakan secara bersiklus dengan tahap-tahap perencanaan, pemberian tindakan, observasi dan refleksi. Perangkat pendukung pembelajaran yang direncanakan dikembangkan penelitian ini adalah RPP dan LKS yang berbasis pada pendekatan open ended problem. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, tes pemecahan masalah, dan angket respon siswa. Data-data yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah aktivitas siswa selama pembelajaran, keterlaksanaan pembelajaran open ended problem, skor pemecahan masalah matematika siswa, dan respon-respon siswa setelah pembelajaran. Data-data pada peelitian ini dianalisis dengan pendekatan kuantitatif deskriptif dan kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan secara kuantitaf yaitu skor rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada siklus I adalah 58,86 dan skor rata-rata hasil belajar matematika siswa pada siklus II adalah 65,37. Sedangkan dari hasil analisis kualitatif menunjukkan bahwa meningkatnya kreatifitas siswa dalam menyelesaikan masalah lebih dari satu cara. Dari hasil analisis kuantitatif dan kualitatif ini dapat disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dari siklus I ke siklus II.Kata kunci: Pemecahan masalah, pendekatan open ended
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI SMAN 8 MAKASSAR Fatimah, St.; Sujiono, Eko Hadi; Bakri, Abdul Haris
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 11, No 1 (2015): Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jspf.v11i1.1462

Abstract

This type of research is quasi experiment involving two groups. The two groups are the group taught with  method of learning Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) and the group taught with conventional learning methods. This research aims to determine: (1) the problem solving ability of physics on students of SMAN 8 Makassar who are taught using conventional learning methods, (2) the problem solving ability of physics on students of SMAN 8 Makassar who are taught using TAPPS learning methods, (3) The effect of TAPPS learning methods on physics problem solving ability of physics on students of SMAN 8 Makassar. The subject of this research is the students of class XI SMAN 8 Makassar. Data was collected by using observation sheet for learner activity and problem-solving tests. Collected Data were analyzed by descriptive statistics and inferential techniques. The result of descriptive statistics analysis before treatment shows that the problem solving ability of physics in experiment class and control class was in very low category with an average score of 32,24 and 22,73. But after being given the treatment, the problem solving ability of physics in experiment class was in high category with an average score of 84,51 while to control class in medium category with an average score of 74,85. Results of the inferential statistics analysis showed that the value of tcount > ttable. This meant that there was a significant difference between average score on problem-solving ability of physics of students who are taught using TAPPS learning method and students who are taught using conventional learning. Thus, it was concluded that there was the effect of TAPPS learning methods toward students’ problem solving ability.Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen yang melibatkan dua kelompok yaitu kelompok yang diajar dengan metode pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) dan metode pembelajaran konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Kemampuan pemecahan masalah fisika peserta didik Kelas XI yang diajar menggunakan metode pembelajaran konvensional, (2) Kemampuan pemecahan masalah fisika peserta didik Kelas XI yang diajar dengan metode pembelajaran TAPPS, (3) Perbedaan skor kemampuan pemecahan masalah fisika peserta didik SMAN 8 Makassar Kelas XI yang diajar dengan metode pembelajaran TAPPS dengan yang diajar dengan metode pembelajaran konvensional. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI SMAN 8 Makassar. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi aktivitas peserta didik dan tes pemecahan masalah. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik statistika deskriptif dan inferensial. Hasil analisis statistik deskriptif sebelum diberikan perlakuan menunjukkan kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam kategori sangat rendah dengan skor rata-rata 32,24 dan 22,73. Adapun setelah diberikan perlakuan, kemampuan pemecahan masalah fisika peserta didik kelas eksperimen berada dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata 84,51 sedangkan pada kelas kontrol kemampuan pemecahan masalah peserta didik berada dalam kategori sedang dengan skor rata-rata 74,85. Hasil analisis statistik inferensial menunjukkan nilai thitung > ttabel. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara skor rata-rata kemampuan pemecahan masalah fisika peserta didik yang diajar menggunakan metode pembelajaran TAPPS dengan yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional. Dengan demikian, disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode pembelajaran TAPPS terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika peserta didik.Kata Kunci:  metode pembelajaran thinking aloud pair problem solving (TAPPS), pembelajaran konvensional, pemecahan masalah fisika