Ahmad Suryadi, Ahmad
Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Makassar Kampus UNM Parangtambung Jln. Daeng Tata Raya, Makassar, 90224

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERANAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FISIKA PESERTA DIDIK MADRASAH ALIYAH NEGERI PANGKEP Suryadi, Ahmad; Ali, Muhammad Sidin; Rusli, Muhammad Aqil
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 11, No 2 (2015): Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.487 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v11i2.1480

Abstract

. This research employed True-Experimental research. It aimed to: (1) know the level of students’ physics conceptual understanding who were taught by implementing cognitive conflict instructional strategy (2) know the level of students’ physics conceptual understanding who were taught by implementing conventional instructional strategy (3) know the significant difference of students who were taught by implementing cognitive conflict instructional strategy and conventional instructional strategy in relation to their physics conceptual understanding. The variables of this research were cognitive conflict instructional strategy in which conventional instructional strategy as the independent variable and physics conceptual understanding of the students as the dependent variable. The research design was Post Test Only Control Group Design. The population of this research was class XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Pangkep, from which class XI IPA 4 was chosen as experimental class and XI IPA 1 as control class. The number of the sample was 27 students of experimental class and 23 students of control class. At the end of the lesson, the students were provided a test in the form of physics conceptual understanding test to measure the students’ understanding of physics conceptual itself on the aspects of translation, interpretation, and extrapolation. The data analysis of this research employed descriptive statistic and inferential statistics analysis. Descriptive analysis results showed that the score of students’ physics conceptual understanding of experimental class taught using cognitive conflict instructional strategy in high category. The score of students from control class with conventional instructional strategy high category. The result of inferential analysis showed that there was a significant difference between the students’ physics conceptual understanding of who were taught with cognitive conflict instructional strategy and conventional instructional strategy.Penelitian ini adalah True Eksperiment yang bertujuan untuk: (1) mengetahui besarnya pemahaman konsep fisika peserta didik yang diajar dengan strategi pembelajaran konflik kognitif (2)  mengetahui besarnya pemahaman konsep fisika peserta didik yang diajar dengan strategi pembelajaran konvensional (3) mengetahui perbedaan yang signifikan antara  pemahaman konsep fisika peserta didik yang diajar dengan strategi pembelajaran konflik kognitif dan strategi pembelajaran konvensional. Variabel yang diteliti adalah strategi pembelajaran konflik kognitif dan strategi pembelajaran konvensional sebagai variabel bebas dan pemahaman konsep pembelajaran fisika sebagai variabel tak bebas. Desain penelitian adalah post test only control group design. Populasi penelitian adalah peserta didik kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Pangkep, dengan sampel XI IPA 4 berjumlah 27 sebagai kelas eksperimen dan XI IPA 1 berjumlah 23 sebagai kelas control. Pada akhir pembelajaran peserta didik diberi tes berupa tes pemahaman konsep fisika untuk mengukur pemahaman konsep fisika peserta didik dari aspek translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi. Analisis data hasil penelitian ini menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa skor pemahaman konsep fisika peserta didik kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran konflik kognitif berada pada kategori tinggi. Sedangkan, pada kelas kontrol dengan strategi pembelajaran konvensional juga berada pada kategori tinggi. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pemahaman konsep fisika peserta didik yang diajar dengan strategi pembelajaran konflik kognitif dengan strategi pembelajaran konvensional.Kata Kunci:konflik kognitif, pemahaman konsep, pembelajaran konvensional
TENTARA REPUBLIK INDONESIA PELAJAR MADIUN TAHUN 1946-1949 SURYADI, AHMAD
Avatara Vol 6, No 1 (2018): Vol 6 Nomer 1 (Maret 2018)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tentara Republik Indonesia Pelajar di Madiun merupakan kesatuan dari TRIP Jawa Timur. Kesatuan TRIP di Madiun lahir pada era perang kemerdekaan tahun 1946 bersamaan dengan terbentuknya Batalion-batalion TRIP Jawa Timur di Mojokerto, Kediri, Besuki dan Malang setelah dilakukannya Kongres Pelajar se-Jawa Timur di kota Malang. Lima Batalion TRIP Jawa Timur diberi nama berdasarkan kode Batalion, diantaraanya Batalion 1000 di Mojokerto, Batalion 2000 di Madiun, Batalion 3000 di Kediri, Batalion 4000 di Besuki dan Batalion 5000 di Malang. Komandan Batalion TRIP di Madiun yang pertama adalah Effendi. Penelitian ini membahas tentang (1) Bagaimana proses terbentuknya Tentara Republik Indonesia Pelajar di Madiuntahun 1946-1949; (2) Bagaimana struktur organisasi dalam Tentara Republik Indonesia Pelajar di Madiun tahun 1946-1949; (3) Bagaimana peran Tentara Republik Indonesia Pelajar di Madiun pada saat Agresi Militer Belanda I dan Agresi Militer Belanda II serta dalam menumpas pemberontakan PKI Madiun tahun 1948. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri empat tahap yaitu tahap pengumpulan sumber primer dan sekunder.Sumber penelitian ini berupa literatur-literatur yang didapat dari perpustakaan dan beberapa arsip memoar pejuang TRIP di Madiun. Tahapan kedua yaitu kritik sumber, kritik intern dan ekstern untuk mendapatkan data sejarah yang terpercaya.Tahapan ketiga adalah interpretasi.Berdasarkan sumber literasi yang didapat, diperoleh sebuah penafsiran bahwa TRIP di Madiun muncul setelah dilaksanakannya Kongres Pelajar se-Jawa Timur di Malang. Tahapan yang keempat yaitu historiografi untuk menuliskan kembali peristiwa secara kronologis.                 Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa TRIP di Madiunterbentuk pada tanggal 21 Juli 1946. Komandan pertama TRIP di Madiun adalah Effendi. Penunjukkan Effendi sebagaikomandan Batalion 2000 di Madiun berdasarkan atas kecakapannya dalam memimpin sebuah pasukan dalam bertempur, penunjukan Effendi sebagai komandan Batalion 2000 juga berdasarkan peraturan organisasi TRIP. Ketika Mojokerto jatuh, Batalion 1000 yang berada di Mojokerto dimobilisasi ke Madiun digabungkan bersama Batalion 2000 dengan komandan Kusumohadi. Beberapa kali pimpinan TRIP di Madiun berubah karena menyesuaikan dengan kondisi medan pertempuran. Berikut ini adalah orang yang pernah menjadi komandan TRIP di Madiun yaitu; Komandan Effendi, Komandan Kusumohadi, Komandan Sugito Ambon dan Komandan Sudarto.Sebagai Batalion TRIP 2000 yang berkedudukan di Madiun markas komando berada di bekas gedung HCS (Holandch Chinnessch School) yang sampai saat ini menjadi gedung sekolah SMPN 2 Madiun.Struktur organisasi TRIP Madiun terdiri beberapa kompi diantaranya: Kompi SMP, Kompi SMA, Kompi 2100 di Bojonegoro, Kompi SPMA di Surakarta. Sedangkan struktur organisasi TRIP Madiun didalam kesatuan TRIP Jawa Timur sebagai Batalion 1 atau sering disebut TRIP Komando 1.Peran TRIP di Madiun dalam kancah perang kemerdekaan ialah turut serta dalam melawan Agresi Militer Belanda II dan menumpas pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948. TRIP di Madiun ketika berhasil digabung bersama Batalion 1000 berubah nama menjadi TRIP Komando I. TRIP Komando I turut serta menumpas pemberontakan PKI di Madiun bersama Kompi Siliwangi yang dipimpin KaptenSunandar dari dalam kota Madiun menuju Ponorogo. Pasukan gerombolan PKI berhasil ditemukan di Sumoroto, Ponorogo dan dapat dilumpuhkan bersama dengan pimpinan PKI Muso.Pimpinan TRIP Komando I dalam menumpas gerombolan PKI dipimpin oleh komandan Sudarto. Sedangkan kompi 2200 yang berkedudukan di Bojonegoro bergabung dengan Brigade Ronggolawe untuk mengejar gerombolan PKI ke arah selatan dan utara Bojonegoro. Setelah berakhirnya penumpasan pemberontakan PKI Madiun tahun 1948, TRIP Madiun dimobilisasi ke wilayah Wlingi, Blitar untuk diperbantukan melawan Belanda dalam Agresi Militer Belanda II. Namun, dikarenakan markas komando TRIP JawaTimurdi Wlingi sudah dikuasai Belanda maka markas komando TRIP JawaTimur dipindahkan ke Dawuhan, Trenggalek. Di Dawuhan juga susunan organisasi TRIP JawaTimur dirubah dengan menyesuaikan pasukan di medan tempur. Para  pimpinan TRIP Komando I ketika dilakukan reorganisasi menempati jabatan yang strategis di TRIP JawaTimur seperti Sugito Ambon yang menjadi Kepala Staf dan juga Sudarto yang menjadi Kepala Staf Pertempuran TRIP Jawa Timur. Kata Kunci: Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP), Madiun.
PERBEDAAN SIKAP SISWA TERHADAP SAINS: STUDI BERDASARKAN LEVEL PENDIDIKAN DAN GENDER Suryadi, Ahmad; Mirnawati, Mirnawati; Fadhilah, Nur
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol 11, No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.022 KB) | DOI: 10.26418/jpmipa.v11i2.36832

Abstract

Attitude toward science is believed as one of the factors that can influence student learning outcomes. Therefore, information related to students attitudes towards science is important. This study aims to determine the effect of different levels of education and gender on students attitudes towards science. Student attitudes toward science were measured using a questionnaire instrument with a Likert scale that was adapted to the My Attitude Toward Science (MATS) instrument. Data were analyzed by descriptive analysis and Mann-Whitney test. In general, the results of the study indicated students showed positive attitudes towards science. Mann-Whitney test results also showed that the level of education has a significant effect on students' attitudes towards science statistically [U=4259.5; p<0.05]. Meanwhile, statistically, gender differences significantly influence students' attitudes towards science [U=4384.0; p<0.05]. The implication of this study is teachers could consider these results when they want to design instruction. In addition, this result is also important to preservice science teachers at the level of junior high school and senior high school to know the characteristics of the students attitude.AbstrakSikap terhadap pelajaran sains dipahami sebagai salah satu faktor yang dapat memengaruhi hasil belajar siswa. Oleh karena itu, informasi terkait sikap siswa terhadap sains menjadi penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan level pendidikan dan gender terhadap sikap siswa terhadap sain. Sikap siswa terhadap sains diukur dengan menggunakan instrumen kuesioner dengan skala likert. Sikap siswa terhadap sains diukur dengan menggunakan instrumen My Attitude Toward Science (MATS). Data dianalisis dengan analisis deskriptif dan uji Mann-Whitney. Secara umum, hasil penelitian menunjukkan persepsi sikap siswa yang positif terhadap sains. Hasil Mann-Whitney test menunjukkan bahwa secara statistik, level pendidikan berpengaruh signifikan terhadap sikap siswa terhadap sains [U=4259,5; p<0,05]. Sementara itu, secara statistik, perbedaan jenis kelamin berpengaruh signifikan terhadap sikap siswa terhadap sains [U = 4384,0; p<0,05]. Guru dapat menjadikan hasil ini sebagai pertimbangan dalam merancang pembelajaran. Selain itu, hasil ini juga penting diketahui bagi calon guru sains pada tingkatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA) sebagai salah satu poin yang perlu diperhatikan dalam mengajar.Kata Kunci: Gender, Level Pendidikan, Sains, Sikap
Social Service (PKM) at Binakheir Kindergarten in Sentul, Bogor (E-Commerce Training for Product Marketing): PKM Pada Pra TK/TK Binakheir Sentul-Bogor (Pelatihan E-Commerce untuk Pemasaran Produk) Suryadi, Ahmad; Rosa, Novrita Mulya; Hidayatullah, Reko Syarif
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2020)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.769 KB) | DOI: 10.35877/454RI.mattawang233

Abstract

Information technology not only affects an information system, but also affects everyday life. These influences include lifestyles that begin to change along with the growth of information technology products. One of the information technologies applied in the marketing world is the application of popular e-commerce based marketing media. The problem found at Binakheir Kindergarten was that the income of teachers and staff was still insufficient to meet their daily needs. Referring to this matter, the enthusiasm in carrying out tasks was reduced. The next problem encountered was that teachers do not understand and do not have any skill in creating and managing an online store. This community service activity was carried out with the aim of increasing knowledge and improving teachers’ skills in entrepreneurship and utilizing e-commerce as a medium for marketing the products they sell. The preparation stages applied in this activity consisted of partner surveys, licensing and material preparation. While the implementation stage of this activity included the socialization method of program introduction presentations, discussions and the practice of creating and managing an online store. The evaluation stage of this activity aimed to determine the ability of partners before and after the training. The results of this conducted activity indicated that there was an interest in entrepreneurship that arises from partners and an increase in partners’ knowledge and skills in creating and managing online stores. Abstrak Teknologi Informasi tidak hanya mempengaruhi sebuah system informasi, namun memiliki pengaruh dalam kehidupan sehari-hari, gaya hidup mulai berubah seiring dengan pertumbuhan produk-produk teknologi informasi yang semakon berkembang. Impementasi teknologi informasi dalam dunia pemasaran, salahsatunya melalui penerapan media pemasaran berbasis e-commerce popular. Permasalahan yang ditemukan di Pra TK / TK Binakheir yaitu penghasilan para guru dan staf yang belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keseharian mereka. Hal ini menyebabkan berkurangnya semangat dalam menjalankan tugas. Permasalahan berikutnya adalah guru belum memahami dan memiliki ketrampilan dalam pembuatan dan pengoperasionalan toko online. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan ketrampilan guru dalam berwirausaha dan memanfaatkan e-commerce sebagai media pemasaran produk yang mereka jual. Tahap persiapan terdiri dari survey ke mitra, perijinan dan penyiapan meteri Tahap pelaksanaan menggunakan metode sosialisasi presentasi pengenalan program, diskusi dan praktik pembuatan dan pengoperasionalan toko online. Tahap Evaluasi kegiatan bertujuan untuk mengetahui kemampuan mitra sebelum dan sesudah pelatihan. Hasil dari kegiatan adalah timbulnya minat berwirausaha dari mitra dan erjadinya peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra membuat dan mengelola toko online.