Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Aspek Budaya Dalam Keistimewaan Tata Ruang Kota Yogyakarta ., Suryanto; Djunaedi, Achmad; ., Sudaryono
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 26, No 3 (2015)
Publisher : The ITB Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1308.611 KB) | DOI: 10.5614/jpwk.2015.26.3.6

Abstract

Dengan ditetapkannya budaya dan tata ruang kota sebagai penanda keistimewaan Yogyakarta dalam UU No. 13 tahun 2012 tentang Keistimewaan Yogyakarta, maka Yogyakarta merupakan kasus spesifik dalam Penataan Ruang, karena aspek Tata Ruang menjadi salah satu penanda Keistimewaannya. Apa yang istimewa. Apanya yang istimewa dang mengapa istimewa; apakah penanda (tata ruang kota), petanda (konsep budaya) atau makna/pesan dari hubungan antara petanda dengan penandanya yang tersirat dalam wujud tata ruang kota Yogya. Penelitian ini berupaya untuk mengenali dan memahami hubungan antara kebudayaan, tata kota dan keistimewaan Yogyakarta. Dari bukti-bukti empiris, kajian tentang kebudayan dan tata ruang kota memerlukan rentang waktu panjang, karena akan menyangkut data longitudinal (diakronik) dan lateral (sinkronik). Oleh karena itu studi ini perlu didudukkan dalam bingkai sejarah dan budaya, untuk membaca peristiwa sepanjang perkembangan kota Yogyakarta, dari HB I sampai HB IX. Kemudian untuk memahami makna kaitan antar penanda dan petanda sepanjang perjalanan perkembangan kota, maka digunakan metoda hermeneutika, khususnya Hermeneutik Paul Ricoeur. Dari hasil kajian terhadap obyek tata ruang kota yang dianggap istimewa, maka budaya yang mewujud dalam keistimewaan tata ruang kota Yogyakarta bisa dilihat dari komponen ruang kotanya maupun konfigurasi fungsi ruang kotanya. Kesimpulan penting dari penelitian ini adalah konsep budaya yang mewujud dalam tata ruang kota, yaitu monumental dan pertahanan, yang tidak ditemui di kota manapun di Indonesia. Kemudian dari sisi makna, terjadi perbedaan makna simbol-simbol tata ruang kota di era HB I dan HB IX.Kata kunci. Kebudayaan, tata ruang kota, budaya, Yogyakarta. Since Yogyakarta’s culture and spatiality were proclaimed as special features of Yogyakarta as stated in Law No. 13, 2012 on the Special Region of Yogyakarta, Yogyakarta is recognized as a specific case in spatial planning, because its spatiality is one of the attributes that make it exceptional. Why is it exceptional and how is it exceptional? Because of its attributes (the space), its signature (the cultural concept), or the meaning/message of the relationship between its attributes and signature, which is implicitly manifested in Yogyakarta’s spatiality? This research was aimed at identifying and explaining the relationship between the culture, spatial planning and special features of Yogyakarta. Research about culture and spatial planning based on empirical evidence takes a long time to complete, because it involves longitudinal and lateral (synchronic) data. Therefore, this study needed to utilize a historical and cultural framework in order to interpret events in the development of the city from the reign of Sultan Hamengkubuwono I to that of Hamengkubuwono IX. Additionally, in order to understand the meaning of the relationship between the attributes and the signature of the city throughout its development, the hermeneutic method of Paul Ricoeur was used. The results of this study of the spatial planning features of Yogyakarta that are considered exceptional reveal the culture that expresses itself in the components and functional configuration of Yogyakarta’s urban space. An important finding from this research is that there is a cultural concept that manifests itself in the city’s spatiality, i.e. monumental and defensive, which cannot be found in any other city in Indonesia. Moreover, it was found that there has been a change in the meaning of the city’s spatial symbols from the era of Hamengkubuwono I to the era of Hamengkubuwono IX. Keywords. Culture, spatial planning, culture, Yogyakarta
STOCK VALUATION BY USING PRICE EARNING RATIO (PER) IN STOCK INDEX LQ45 ., Suryanto
AdBispreneur Vol 1, No 2 (2016): Adbispreneur
Publisher : Departemen Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.545 KB) | DOI: 10.24198/adbispreneur.v1i2.10236

Abstract

ABSTRACT  Stock valuations are reasonable assessment of the price of the stock. Stock valuations done to anticipate potential losses that would be received by investors. This research aims to determine the fair price of stocks and stock picks eligible to be selected in the investment in shares LQ45 index. The method  used  in  this  research  is  descriptive  analysis  with  quantitative  approach.  The  sampling technique purposive sampling of issuers incorporated in LQ45 index period from February 2016. The valuation of the stock price is measured by using the approach of Price Earning Ratio (PER). In conclusion, the results of valuations can be seen that 10 of the 13 companies, namely AKRA, ASII, BBCA, BBNI, BBRI, JSMR, LKPR, MPPA, UNTR and UNVR all in condition undervalued. This means that  the  shares  are  relatively  cheap.  As  for  the  stock  ADRO,  BMRI,  and  SCMA  in  condition overvalued, which means that the shares are expensive. Keywords: valuation of shares, price earning ratio   VALUASI SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODEPRICE EARNING RATIO (PER) PADA SAHAM INDEKS LQ45  ABSTRAK  Valuasi saham merupakan penilaian terhadap harga yang wajar terhadap suatu saham. Valuasi saham dilakukan untuk mengantisipasi potensi kerugian yang akan diterima investor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui harga wajar saham dan memilih saham yang layak untuk dijadikan pilihan dalam investasi pada saham Indeks LQ45. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling dari emiten  yang tergabung dalam Indeks  LQ45  periode Februari  2016.  Valuasi  harga  saham diukur dengan  menggunakan  pendekatan  Price  Earning  Ratio (PER). Kesimpulannya,  dari  hasil  valuasi saham dapat diketahui bahwa 10 dari 13 perusahaan, yaitu AKRA, ASII, BBCA, BBNI, BBRI, JSMR, LKPR, MPPA, UNTR dan UNVR semua dalam kondisi undervalued. Hal tersebut berarti saham- saham tersebut tergolong murah. Sedangkan untuk saham ADRO, BMRI, dan SCMA dalam kondisi overvalued, yang berarti saham tersebut tergolong mahal. Kata kunci : valuasi saham, price earning ratio
TINJAUAN IMPLEMENTASI AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL DI INDONESIA ., Suryanto
AdBispreneur Vol 2, No 3 (2017): AdBispreneur
Publisher : Departemen Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.281 KB) | DOI: 10.24198/adbispreneur.v2i3.16490

Abstract

ABSTRACTThe purpose of this study to determine the management of state finances in Indonesia associated with the government accounting system used. This research is a type of research of literature study using a qualitative approach. The data were obtained from various sources of reference, such as journals, expert statements, and media references. The results show that the Indonesian government in its accounting system is still based on Government Regulation No. 24 of 2005 which is the cash base toward accrual (cash toward accrual). However, Due to the growing demands of the community and the encouragement of international institutions to apply the accrual basis, the Indonesian government continues to improve its accounting system. It encouraged the government in 2010 through the Government Accounting Standards Committee to issue accrual based government accounting standards established through Government Regulation No. 71 of 2010 on Government Accounting Standards superseding Government Regulation No. 24 of 2005. The Government of Indonesia has implemented reforms in the field of accounting with the necessity setting up accrual basis accounting. The use of an accrual basis is one of the characteristics of modern financial management practices in the public sector that aims to provide more transparent information. But in reality, the application of accrual-based accounting system is still a lot of constraints on the human resources sector. Keywords : Accrual basis, cash basis, government accounting system  ABSTRAKTujuan penelitian ini untuk mengetahui pengelolaan keuangan negara di Indonesia terkait dengan sistem akuntansi pemerintahan yang digunakan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi literatur dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dari berbagai sumber referensi baik jurnal, pernyataan para ahli, maupun referensi dari media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia dalam sistem akuntansinya masih berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 yaitu basis kas menuju akrual (cash toward accrual). Namun, Karena adanya tuntutan dari masyarakat yang semakin kuat dan adanya dorongan dari lembaga-lembaga internasional untuk menerapkan basis akrual, maka pemerintah Indonesia terus berupaya memperbaiki sistem akuntansinya. Hal tersebut mendorong pemerintah pada tahun 2010, melalui Komite Standar Akuntansi Pemerintahan menerbitkan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan menggantikan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005. Pemerintah Indonesia telah melaksanakan reformasi di bidang akuntansi dengan keharusan menerapan akuntansi berbasis akrual. Penggunaan basis akrual merupakan salah satu ciri dari praktik manajemen keuangan modern di sektor publik yang bertujuan untuk memberikan informasi yang lebih transparan. Namun kenyataannya penerapan sistem akuntansi berbasis akrual tersebut masih banyak kendala pada sektor sumber daya manusianya. Kata kunci :  Basis akrual, basis kas, sistem akuntansi pemerintahan
MUKIM SEBAGAI PENGELOLA WILAYAH PESISIR SECARA BERKELANJUTAN Ridha, Saifur; ., Suryanto; Radjiman, Gunung
MAGISTRA Vol 29, No 101 (2017): Magistra September
Publisher : MAGISTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.696 KB)

Abstract

Wilayah pesisir membentang melewati batas wilayah beberapa desa yang memiliki kewenganmengelola wilayah pesisir sehingga dapat menimbulkan potensi konflik. Berbeda dengan di Aceh dimana terdapatsuatu pemerintahan adat untuk mengelola sumber daya alam kawasan perdesaan yang merupakan gabunganbeberapa desa yaitu mukim. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pengelolaan wilayah pesisir yangdilakukan mukim dalam mewujudkan pengelolaan wilayah pesisir secara berkelanjutan. Lokasi penelitiandilakukan di wilayah pesisir Lampuk dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis induktif kualitatif.Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam dan data skunder. Penelitian ini berhasilmenemukan pengelolaan wilayah pesisir secara berkelanjutan yang dilakukan oleh mukim berupa pengelolaankawasan laut, pengelolaan pariwisata pantai dan penyelesaian perselisihan dengan memperhatikan keseimbanganantara ekonomi, sosial dan lingkungan.Kata kunci: Mukim, Kawasan Pesisir, Keberlanjutan
EFEKTIVITAS PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DI KABUPATEN KLATEN Widayanti, Myta Retno; ., Suryanto; Radjiman, Gunung
MAGISTRA Vol 29, No 101 (2017): Magistra September
Publisher : MAGISTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.852 KB)

Abstract

Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) telah menjadisalah satu program andalan nasional (Pemerintah dan Pemerintah Daerah) untuk meningkatkan akses pendudukperdesaan terhadap fasilitas air minum dan sanitasi yang layak dengan pendekatan berbasis masyarakat. Salahsatu kabupaten yang melaksanakan Program Pamsimas adalah Kabupaten Klaten.Penelitian ini ditujukan untukmengukur efektivitas program PAMSIMAS dalam mencapai tujuan program di Kabupaten Klaten danmengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas program PAMSIMAS di Kabupaten Klaten.Desa yang diukur efektivitasnya adalah desa penerima program Pamsimas dari tahun 2008 sampai dengantahun 2015 yaitu sejumlah 100 desa.Pendekatan penelitian ini adalah deduktif dengan metode gabungan kuantitatif dan kualitatif. Penelitianini menggunakan data primer dan sekunder. Sedangkan metode analisis yang digunakan yaitu analisis kualitatifdan analisis kuantitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pengukuran efektivitas program Pamsimas di Kabupaten Klatenadalah efektif. Efektivitas tersebut terbukti dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu community leadership, communityresources, community history, dan community organization.Kata Kunci : Efektivitas, Pamsimas, Kabupaten
Kecerdasan Emosi, Anonimitas dan Cyberbullying (Bully Dunia Maya) Nirwana Sari, Renny; ., Suryanto
Persona:Jurnal Psikologi Indonesia Vol 5 No 01 (2016)
Publisher : Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/persona.v5i01.741

Abstract

The purpose of this study to examine the relationship between emotionalintelligence and anonymity with cyberbullying in terms of gender. This study was donewith quantitative methods. Measurement variables of this research using a scale ofcyberbullying, emotional intelligence scale and the scale of anonymity. were Subjectsjunior high school students in Sidoarjo, which amounted to 44 students with a lifespan of13-17 years with a mix of men and women at least 21 of 23 students, which is inaccordance with the criteria as perpetrators of cyberbullying. were analyzed usingregression analysis, partial correlation,and Anova. The results showed: first, there wasno significant relationship between emotional intelligence and anonymity withcyberbullying. second, there is a positive relationship of emotional intelligence withcyberbullying. Third, the anonymity has a negative relationship with cyberbullying.Fourth, the difference in cyberbullying behavior between men and women, where menthere is a tendency to become perpetrators of cyberbullying.Keywords : Emotional Intelligence , Anonymity , Cyberbullying
PENGARUH PELATIHAN QUALITY AND SAFETY EDUCATION FOR NURSES (QSEN) TERHADAP KOMPETENSI PATIENT CENTERED CAREPRECEPTOR DI RSUP Dr.SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN Rusyani, Yeni; ., Suryanto; Afandi, Moh.
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.893 KB) | DOI: 10.32660/jurnal.v4i1.309

Abstract

PENGARUH PELATIHAN QUALITY AND SAFETY EDUCATION FOR NURSES (QSEN) TERHADAP KOMPETENSI PATIENT CENTERED CAREPRECEPTOR DI RSUP Dr.SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN Rusyani, Yeni; ., Suryanto; Afandi, Moh.
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.893 KB) | DOI: 10.32660/jurnal.v4i1.309

Abstract

PENGARUH PELATIHAN QUALITY AND SAFETY EDUCATION FOR NURSES (QSEN) TERHADAP KOMPETENSI PATIENT CENTERED CAREPRECEPTOR DI RSUP Dr.SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN Rusyani, Yeni; ., Suryanto; Afandi, Moh.
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 4 No 1 (2018): Jurnal Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.893 KB) | DOI: 10.32660/jurnal.v4i1.309

Abstract

Implementasi Akses Ruangan Dan Penerangan Ruang Berbasis RFID Dan PIR Menggunakan Arduino Mega ., Suryanto
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2018): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semakin berkembangnya teknologi di zaman moderen akan suatu sistem berbasis mikrokontroler menjadi semakin canggih, membantu manusia dalam mengendalikan suatu sistem dan alat manual menjadi serba otomatis. Sehingga manusia lebih mudah menjalankan aktifitas sehari-hari tanpa mengendalikan suatu alat secara manual, Efisiensi energi penerangan dari penggunaan RFID sensor kunci pintu ruangan dan sistem kendali lampu ruangan menggunakan sensor PIR. Perancangan sistem implementasi akses ruangan dan penerangan ruang yang dibuat terdiri dari beberapa bagian, yaitu RFID sebagai pengganti kunci konvensional, sensor PIR sebagai pendeteksi gerak manusia, solenoid sebagai pengunci otomatis, serta bagian driver triac sebagai switching untuk menyalakan lampuyang dikendalikan dengan mikrokontroler Arduino Mega. Sistem kerja RFID Reader terhadap RFID Tag ± 5 detik,Pada saat RFID Reader mendeteksi RFID Tag yang telah diregistrasi dan tidak teregistrasi akan aktif dan non aktifsehingga pintu dapat diakses atau terbuka. Solenoid akan otomatis nonaktif dengan waktu tunda (delay) selama ± 3detik. Pada perancangan ini pewaktu atau timer lampu menyala dalam satu kali pembacaan objek oleh sensor PIRselama ± 30 detik. Sensor PIR memiliki waktu tunda (delay) pada setiap pembacaan gerakan objek selama ± 2detik.  Jarak  pembacaan  maksimal  sensor  PIR  terhadap  objek  sejauh  7  meter  dengan  sudut  110o.  Pada  saatmendeteksi gerakan sensor PIR memiliki tegangan keluaran sebesar 3,31V. Daya yang dikonsumsi rangkaian akses ruangan dan penerangan ruang berdasarkan gerak tubuh manusia sebesar 7,04 Watt. Kata kunci : implementasi akses ruangan, mikrokontroler, RFID, sensor PIR