Claim Missing Document
Check
Articles

Innovation versus Replication: Some Notes on the Approaches in Defining Shariah Compliance in Islamic Finance Laldin, Mohamad Akram; Furqani, Hafas
Al-Jamiah: Journal of Islamic Studies Vol 54, No 2 (2016)
Publisher : Al-Jamiah Research Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajis.2016.542.249-272

Abstract

Shariah contains the principles and foundations upon which financial system from an Islamic perspective is established and acts as guidance and framework on which the direction of the industry is set. This would include the whole processes from product conceptual inception of developing shariah product compliance manual, developing product structure, reviewing the legal documentation, and producing report or opinion on the product application in the market. Islamic finance is expected to offer something new to the market instead of a mere replication and modification of conventional practices in Islamic forms. The paper attempts to survey the approach in developing Islamic finance, including the debate on replication and innovation in a product to the structure as well as the gaps between ideals and practices.  [Keuangan Islam dikembangkan berdasarkan atas semangat, filosofi dan prinsip-prinsip hukum Islam sebagaimana terangkum dalam ekonomi shariah. Makalah ini berusaha mengamati berbagai pendekatan dalam mengembangkan keuangan Islam, perdebatan mengenai replikasi ekonomi konvensional, dan inovasi dalam produk hingga struktur maupun kesenjangan antara yang ideal dengan kenyataannya. ]
Zakat for Economic Empowerment of The Poor in Indonesia: Models and Implications Furqani, Hafas; Mulyany, Ratna; Yunus, Fahmi
IQTISHADIA Vol 11, No 2 (2018): IQTISHADIA
Publisher : Ekonomi Syariah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/iqtishadia.v11i2.3973

Abstract

Sustainable wellbeing is one of the goals of zakat distribution whereby  the poor (mustahiq) are not only able to survive by having the basic needs fulfilled, but also are able to work and fulfill his needs and his family independently. The mustahiq independency is important to solve the problem of inequalities in society, marginalization, unemployemnt and poverty. This can only be achieved if zakat is able to used as a means for economic empowerment of the poor that would increase their capacity and enable them to become enterpreneur and hence able to fulfil their needs by themselves.  This article attempts to observe various zakat productive programs initiated by zakat institutions in Indonesia and also analyze their implications in empowering the poors and increase their level of wellbeing. The case study in this paper is Baitul Mal Aceh and Baznas Indonesia.
Konsep Distribusi Muhammad Baqir al-Sadr dan Perbandingannya Dengan Teori Keadilan Distribusi Kontemporer Furqani, Hafas; Hamid, Abdul
Muqtasid: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 10, No 2 (2019): MUQTASID: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah
Publisher : IAIN Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18326/muqtasid.v10i2.107-123

Abstract

Abstract This study aims to examine the concept of distributive justice according to Muhammad Baqir al-Sadr and comparing it with the conventional theory of distributive justice. Al-Sadr’s concept of distributive justice is explored from his magnum opus, Iqtisaduna, in which he criticizes the Capitalist and Socialist economic system and put forward his thought on Islamic economic system. This research is a qualitative study using content analysis. The approach used is a comparative analysis with contemporary distribution justice concepts and theories. This study found that in al-Sadr’s conception, distribution should be put earlier than production in an economic system. Distribution is classified into pre-production distribution and post-production distribution. To realize distributive justice, al-Sadr also argues the importance of property ownership rights and compensation. He also argues that the state plays an important role in regulating the economy and establishing distributive justice. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep keadilan distribusi menurut Muhammad Baqir al-Sadr dan perbandingannya dengan teori keadilan distribusi kontemporer. Konsep keadilan distribusi al-Sadr digali dari magnum opusnya Iqtisaduna yang berisi kritikan kepada sistem ekonomi Kapitalisme dan Sosialisme serta kontribusi pemikiran beliau dalam membangun ekonomi Islam. Penelitan ini adalah penelitian kualitatif menggunakan analisa konten analisis. Pendekatan yang digunakan adalah analisa komparasi dengan konsep dan teori keadilan distribusi kontemporer. Hasil penelitian ini menemukan bahwa dalam pemikiran al-Sadr, distribusi menduduki posisi lebih awal daripada produksi. Ia melihat permasalahan ekonomi itu muncul pada ketidakmerataan distribusi, bukan pada produksi. Oleh karena itu, al-Sadr mengklasifikasikan distribusi kepada dua tahap, distribusi pra-produksi dan distribusi pasca-produksi. Untuk mewujudkan keadilan distribusi, menurut al-Sadr sangat penting memperhatikan hak kepemilikan dan kompensasi. Al-Sadr juga berpandangan bahwa negara berperan penting sebagai pilar utama dalam pengaturan ekonomi dan penegakan keadilan distribusi.
KAJIAN METODOLOGI DAN SIGNIFIKANSINYA DALAM PENGEMBANGAN DISIPLIN ILMU EKONOMI ISLAM Furqani, Hafas
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Vol 1 No 1 (2016): Volume I Nomor 1 April 2016
Publisher : IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/v4i1.1235

Abstract

Abstrak.Methodology, the study of science philosophy is generally included in the study of epistemology discussing the nature, sources, concepts and theories of science. Therefore, it follows the development of epistemology study and philosophy of science, although both of them are different in terms of their focus and scope of assessment. Epistemology discusses the theory of science, nature and its limitations, but the methodology is more arguing about the specific studies to examine how a theory born and its evaluation. As a new discipline, methodology study is very essential to build the scientific foundations of Islamic Economics producing its own theories. Solid methodology eases to raise the scientific structures of Islamic economics from the source of its discipline, utilizing its own scientific foundation. This paper examines the link between Islamic epistemology and the methodology of Islamic economics, the nature and the definition of the methodology itself and its significance in constructing the technical of Islamic economics.Keywords: epistemology, methodology, discipline, significance, Islamic economics
Zakat for Economic Empowerment of The Poor in Indonesia: Models and Implications Furqani, Hafas; Mulyany, Ratna; Yunus, Fahmi
IQTISHADIA Vol 11, No 2 (2018): IQTISHADIA
Publisher : Ekonomi Syariah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/iqtishadia.v11i2.3973

Abstract

Sustainable wellbeing is one of the goals of zakat distribution whereby  the poor (mustahiq) are not only able to survive by having the basic needs fulfilled, but also are able to work and fulfill his needs and his family independently. The mustahiq independency is important to solve the problem of inequalities in society, marginalization, unemployemnt and poverty. This can only be achieved if zakat is able to used as a means for economic empowerment of the poor that would increase their capacity and enable them to become enterpreneur and hence able to fulfil their needs by themselves.  This article attempts to observe various zakat productive programs initiated by zakat institutions in Indonesia and also analyze their implications in empowering the poors and increase their level of wellbeing. The case study in this paper is Baitul Mal Aceh and Baznas Indonesia.
PEMBIAYAAN PROFIT & LOSS SHARING PADA BANK SYARIAH (ANALISA PANDANGAN PRAKTISI PERBANKAN SYARIAH DI ACEH) Dhiwa, Malem; Khalidin, Bismi; Furqani, Hafas
Journal of Sharia Economics Vol 1 No 1 (2020): Islamic Finance
Publisher : Program Studi Magister Ekonomi Syariah UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jose.v1i1.625

Abstract

Studi ini bertujuan untuk menguraikan permasalahan pembiayaan profit & loss sharing pada bank syariah (analisa pandangan praktisi perbankan syariah di Aceh). Hasil penelitan menunjukkan bahwa: 1) Praktik pembiayaan PLS pada industri perbankan syariah di Aceh telah mematuhi fatwa DSN-MUI tentang pembiayaan PLS; 2) Praktisi industri perbankan syariah di Aceh telah mengetahui fatwa DSN-MUI tentang pembiayaan PLS; 3) Praktisi industri perbankan syariah di Aceh telah mematuhi fatwa DSN-MUI pembiayaan PLS; 4) Praktik pembiayaan PLS pada industri perbankan syariah di Aceh telah mematuhi fakta DSN-MUI pembiayaan PLS. 5) Membahas peluang dan saran dalam pengembangan perbankan syariah. Metode penelitian ini merupakan deskriptif analisis dengan pendekatan normatif. Dalam penelitian ini akan dideskripsikan secara rinci dan sistematis mengenai pembiayaan PLS (fokus pada pembiayaan murabahah dan pembiayaan musyarakah) pada industri perbankan syariah di Aceh (Sebuah analisa terhadap pandangan praktisi). Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu setiap responden yang memenuhi kriteria sampel dimasukkan dalam penelitian ini dalam waktu yang telah di tentukan. Penelitian tentang analisis pembiayaan profit & loss sharing pada bank syariah (analisa pandangan praktisi perbankan syariah di Aceh) menggunakan skala Guttman, yaitu skala yang menginginkan jawaban tegas yang bersifat jelas dan konsisten seperti benar-salah, ya-tidak, dan sebagainya. Skala ini dikembangkan oleh Louis Guttman. Skala Guttman mengukur suatu dimensi saja dari suatu variable yang multidimensi. Skala ini dapat pula dibentuk checklist atau pilihan ganda. Jawaban responden dapat berupa skor tertinggi bernilai (1) dan skor terendah (0). Misalnya untuk jawaban “ya” bernilai (1) sedangkan untuk jawaban “tidak” bernilai (0). Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan bahwa Praktik pembiayaan PLS pada industri perbankan syariah di Aceh telah mematuhi fatwa DSN-MUI.
KONVERSI BANK KONVENSIONAL MENJADI BANK SYARIAH DI INDONESIA Idul Adha, Syamsul; Furqani, Hafas; Adnan, Muhammad
Journal of Sharia Economics Vol 1 No 1 (2020): Islamic Finance
Publisher : Program Studi Magister Ekonomi Syariah UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jose.v1i1.626

Abstract

Konversi bank konvensional menjadi bank syariah di Indonesia merupakan salah satu mekanisme pembentukan bank syariah yang ditandai dengan perubahan secara legal sistem bank konvensional menjadi sistem bank syariah. Penerapan kebijakan konversi menimbulkan permasalahan model mekanisme tata kelola perusahaan yang kurang efektif dalam menjalankan pengawasan terhadap kepatuhan syariah bank, peningkatan risiko adverse selection dan moral hazard pada model pendanaan muḍarabah dan musyarakah, divergensi model bisnis bank syariah yang disertai tingkat efisiensi dan stabilitas aset yang rendah, dan tingkat kualifikasi sumber daya manusia perbankan syariah yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak konversi bank konvensional menjadi bank syariah di Indonesia terhadap tata kelola perusahaan, operasional bank, struktur dan kinerja keuangan, dan sumber daya manusia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian peristiwa dalam konteks konversi bank konvensional menjadi bank syariah di Indonesia. Data penelitian ini merupakan data panel. Sumber data penelitian berasal dari laporan keuangan yang dipublikasi. Sampel penelitian terdiri atas 7 bank syariah yang dibentuk melalui kebijakan konversi. Alat analisis terdiri dari regresi OLS (Ordinary Least Square) dan Regresi Kuantil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konversi bank konvensional menjadi bank syariah di Indonesia tidak berpengaruh terhadap Tata Kelola Perusahaan, Operasional Bank, Struktur dan Kinerja Keuangan, dan Sumber Daya Manusia. Konversi bank konvensional menjadi bank syariah di Indonesia berpengaruh terhadap indikator Lag Laporan Auditor Eksternal (External Auditor Reporting Lag) sebesar -30,441 dengan nilai R2 sebesar 0,644 yang menunjukkan bahwa model analisis penelitian dapat mengestimasi perubahan Lag Laporan Auditor Eksternal (External Auditor Reporting Lag) sebesar 64,4% dan sisanya 35,5% dijelaskan oleh variabel lain di luar model analisis penelitian. Konversi bank konvensional menjadi bank syariah di Indonesia berpengaruh terhadap indikator Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (Loan Loss Provision) sebesar -0,008 dengan nilai R2 sebesar 0,482 yang menunjukkan bahwa model analisis penelitian dapat mengestimasi perubahan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (Loan Loss Provision) sebesar 48,2% dan sisanya 51,8% dijelaskan oleh variabel lain di luar model analisis penelitian.
MODEL PENGELOLAAN DANA OTONOMI KHUSUS TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI ACEH (DITINJAU DARI MAQASHID SYARIAH) Ramzani,P , Ikbal; Yusuf , Muhammad Yasir; Furqani, Hafas
Journal of Sharia Economics Vol 1 No 1 (2020): Islamic Finance
Publisher : Program Studi Magister Ekonomi Syariah UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jose.v1i1.627

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kontruksi kebijakan penyusunan dana otonomi khusus dan penggunaanya, serta untuk mengetahui penerapan model penyusunan dan penggunanaan anggaran dana otonomi khusus terhadap kesejahteraan masyarakat yang ditinjau dari perspektif maqashid syariah. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, yaitu suatu analisis yang mengumpulkan, menyusun, mengelola, dan menganalisis data-data, agar kemudian dapat memberikan gambaran mengenai suatu keadaan tertentu sehingga dapat ditarik kesimpulan. Penerapan penyusunan dan penggunaan anggaran dana otonomi khusus dititikberatkan pada beberapa bidang yaitu infrasruktur, pemberdayaan ekonomi rakyat, pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, sosial dan keistimewaan Aceh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan penyusunan dan penggunaan dana otonomi khusus belum sepenuhnya mendominasi dimensi dharuriyyah yang terdiri dari perlindungan agama (hifẓ al-dīn), perlindungan jiwa (hifẓ al-nafs), perlindungan akal (hifẓ al-‘aql), perlindungan keturunan (hifẓ al-nasl), perlindungan harta (hifẓ al-mal), dan perlindungan lingkungan hidup (hifẓ al-biah). Sehingga dana otonomi khusus selanjutnya dapat diproyeksikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh dengan mengunakan tiga dimensi secara hirarki yaitu dharuriyyah, hajjiyyah dan thasaniyyah sebagai basis nilai kebijakan pembangunan Aceh di masa depan yang berlandaskan Syariat Islam.
SISTEM TRANSAKSI DAN PERTANGGUNGAN RISIKO DALAM JUAL BELI DROPSHIPPING MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM Palevy, Muhammad Reza; Furqani, Hafas; Hasnita, Nevi
Journal of Sharia Economics Vol 1 No 2 (2020): Islamic Finance
Publisher : Program Studi Magister Ekonomi Syariah UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jose.v1i2.642

Abstract

Sistem transaksi jual beli dropshipping merupakan sistem jual beli pesanan yang melibatkan pihak supplier, dropshipper dan pembeli. Peran dropshipper adalah sebagai perantara antara supplier dan pembeli. Fokus permasalahan sebagai objek kajian dalam penelitian ini adalah bagaimana sistem transaksi maupun pertanggungan risiko pada jual beli dropshipping perspektif ekonomi Islam. Dalam penelitian tesis ini peneliti menggunakan metode penelitian studi kepustakaan (library research) dengan analisis kualitatif bersifat deskriptif analisis dengan metode deduktif tentang sistem dropshipping dan dianalisis dengan pendekatan ekonomi Islam. Dari hasil penelitian, sistem jual beli dropshipping yang selama ini dipraktikkan belum memenuhi kriteria akad pesanan dalam Islam seperti akad salam, akad samsarah dan juga akad wakalah dan diidentifikasikan mengandung unsur gharar (ketidakjelasan) dari spesifikasi barang yang dijual oleh dropshipper. Islam melarang adanya penipuan (tadlis), ketidakjelasan (gharar) pada spesifikasi barang. Dari sisi pertanggungan risiko pada jual beli dengan sistem dropshipping tidak sesuai dengan prinsip jual beli dalam Islam dimana pada transaksi tersebut belum ada penerapan hak khiyar sehingga dropshipper melepaskan diri dari segala risiko yang terjadi. Dalam Islam setiap risiko yang terjadi pada transaksi jual beli dropshipping maka ditanggung oleh penjual yaitu dropshipper sebelum barang pesanan diserahterimakan kepada pembeli.
KONFLIK PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA PT.BPRS HIKMAH WAKILAH DENGAN NASABAH DI KOTA BANDA ACEH (ANALISIS PENYEBAB DAN MEKANISME PENYELESAIAN) Riska, Mona; Yusuf , Muhammad Yasir; Furqani, Hafas
Journal of Sharia Economics Vol 1 No 2 (2020): Islamic Finance
Publisher : Program Studi Magister Ekonomi Syariah UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jose.v1i2.643

Abstract

PT.BPRS Hikmah Wakilah merupakan salah satu lembaga keuangan yang mengeluarkan produk berbasis bagi hasil berdasarkan akad mudharabah dan akad musyarakah. Mudharabah dan musyarakah merupakan akad yang tidak tetap akan keuntungan yang diperoleh bank syariah, sehingga dalam implementasinya masih tergolong lemah dibandingkan dengan akad komersial seperti murabahah, istishna, dan lain-lain. Penyebab rendahnya akad berbagi hasil ini disebabkan resiko yang tinggi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan sumber data diperoleh dari kajian kepustkaan dan kajian kepustakaan. Penelitian ini akan menyampaikan tentang penerapan, faktor-faktor konflik pembiayaan serta mekanisme penyelesaian terkait pembiayaan mudharabah. metode penelitian kepusatakaan ( library research) dan penelitian lapangan ( field reseacrch). Analisis data merupakan proses pengorganisasian dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dalam suatu uraian dasar yang ke semua itu bertujuan untuk menemukan suatu jawaban sebagai tujuan dari penelitian ini. Berdasarkan pembahasan latar belakang masalah, maka penulis memberikan beberapa kesimpulan yaitu: Pembiayaan mudharabah terkenal dengan resiko yang tinggi, terjadi antara bank syariah/shahibul maal dan nasabah/mudharib. Mengingat resiko pada pembiayaan mudharabah yang tinggi, maka terdapat beberapa mekanisme pengendalian yang dilakukan oleh PT,BPRS Hikmah Wakilan, antaranya: dengan mengacu kepada Peraturan Mentri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah No. 33 Tahun 2007.