Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

BATAS FASA STRUKTUR MESOSKOPIK SUPERKONDUKTOR HIBRID PB/AL Liza Namigo, Elistia; Schildermans, Nele
Jurnal Spektra Vol 15, No 1 (2014): Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya
Publisher : Jurnal Spektra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Investigation of the phase boundary of superconducting Pb/Al hybrid macroscopic and mesoscopic structures is conducted and reported. The structures consists of 50 nm thin Al circular disk with 50 nm Pb disk deposited on top of it and 10 nm Ge deposited in between as insulation layer. Radius of the disk is 4 μm for macroscopic and 1,5 μm for mesoscopic structures. Deposition process was carried out with bi-layer lift-off electronic beam lithography technique. The measurements are performed in a 3He bath cryostat with temperature range from below 1 K to less than 7.19 K (Tc of Pb). Current of 5μA is applied to the sample and the R(T) measurement is performed for constant magnetic field H. Measurements are done for several values of magnetic field with a step of 0.1 mT. Field cooled measurements on macroscopic Al disk with diameter 4 μm and 1,5 μm and 50 nm thickness were carried out for reference. Results indicates that Pb strongly screened the field of Al for both macroscopic and mesoscopic samples with Little-Parks oscillation observed for mesoscopic disk. Tc values ofmacroscopic and mesoscopic samples show that superconductivity nucleation is strongly dependant on samples‟ boundary surface.Keywords: Coherence Length, Phase-Boundary, Little-Parks Oscillations.
PREDIKSI DISTRIBUSI SAND MENGGUNAKAN PEMODELAN GEOSTATISTIK Namigo, Elistia Liza
Jurnal Ilmu Fisika Vol 6, No 2 (2014): JURNAL ILMU FISIKA
Publisher : Jurnal Ilmu Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.753 KB) | DOI: 10.25077/jif.6.2.45-51.2014

Abstract

Gambaran distribusi fasies dan heterogenitas geologi yang representatif sangat diperlukan dalam pengelolaan aktivitas eksplorasi dan eksploitasi migas di bawah permukaan. Telah dilakukan pemodelan distribusi sand pada formasi Missisauga, lapangan Penobscot dengan menggunakan tiga algoritma berbasis grid yaitu Sequential Indicator Simulation (SIS) dan Truncated Gaussian Simulation (TGS) dan Multipoint Geostatistic (MPG). SIS dan TGS yang merupakan algoritma yang berbasis variogram, mampu menghasilkan model yang merepresentasikan korelasi spasial antar sumur dengan cukup baik namun belum secara optimal menangkap geometri fasies akibat sifat dari variogram yang hanya bisa memodelkan kontinuitas spasial antara dua lokasi pada satu waktu. TGS lebih unggul dibandingkan SIS pada aspek keterhubungan lateral dari sand channel dan distribusi fasies terlihat lebih well-ordered (sand-shalysand-shale).. MPG yang merupakan metode yang didasarkan pada data singkapan menawarkan korelasi lateral yang lebih baik.
Identifikasi Anomali Sinyal Geomagnetik Ultra Low Frequency Sebagai Prekursor Gempa Bumi Dengan Magnitudo Kecil Di Wilayah Kepulauan Nias M. Hamidi, M. Hamidi; Namigo, Elistia Liza; Ma’muri, Ma’muri
Jurnal Ilmu Fisika Vol 10, No 1 (2018): Published in March 2018
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jif.10.1.53-62.2018

Abstract

Telah dilakukan identifikasi anomali sinyal geomagnetik frekuensi rendah sebagai prekursor gempa bumi dengan magnitudo kecil di wilayah Kepulauan Nias. Pada penelitian ini digunakan data gempa dari bulan September 2016 hingga bulan Juni 2017 dengan rentang waktu data geomagnetik yang digunakan 30 hari sebelum terjadinya gempa bumi. Data geomagnetik ini adalah data yang terekam oleh sensor Magnetic Acquisition Data System (MAGDAS). Penyeleksian data gempa bumi dilakukan dengan menerapkan persamaan radius daerah persiapan gempa yaitu  Pengolahan data geomagnetik dilakukan dengan menggunakan metode Power Spectrum Density (PSD) untuk menganalisis rasio komponen SZ/SH medan magnet bumi dan menggunakan metode Single Station Transfer Function (SSTF) untuk menentukan arah azimuth yang dihasilkan oleh anomali Ultra Low Frequency (ULF).  Selanjutnya, untuk memastikan sumber anomali digunakan validasi indeks Disturbance Storm Time (DST). Dari hasil pengamatan diperoleh 3 kejadian gempa bumi dengan anomali ULF sebelum terjadinya gempa. Gempa bumi tersebut adalah gempa 13 Oktober 2016 dengan magnitudo 3,3, gempa 16 November 2016 dengan magnitudo 3,6 dan gempa 16 April 2017 dengan magnitudo 3,2. Lead time anomali ULF untuk ketiga gempa ini memiliki durasi yang lebih pendek dibandingkan dengan lead time anomali ULF untuk gempa bumi dengan magnitudo besar yang pernah terjadi di Pulau Sumatera.Kata kunci: sinyal geomagnetik, ultra low frequency, prekursor, gempa magnitudo kecil, kepulauan nias
Analisis Anomali Geomagnetik Ultra Low Frequency (ULF) Sebagai Prekursor Gempa Bumi Pada Gempa Sumatera 2016 Yusdesra, Osi; Namigo, Elistia Liza; Mega Y, Dian
Jurnal Ilmu Fisika Vol 10, No 2 (2018): Published in September 2018
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.501 KB) | DOI: 10.25077/jif.10.2.64-72.2018

Abstract

Penelitian tentang anomali sinyal geomagnetik ultra low frequency (ULF) sebagai prekursor gempa telah dilakukan pada 3 gempa besar yang terjadi di Pulau Sumatera tahun 2016. Gempa tersebut adalah gempa Mentawai (Mw=7,8) pada tanggal 2 Maret, gempa Pesisir Selatan (Mw=6,5) pada tanggal 1 Juni dan gempa Pidie Jaya (Mw=6,5) pada tanggal 6 Desember. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data geomagnetik yang direkam oleh magnetometer MAGDAS di stasiun pengamatan Gunung Sitoli (GSI), Sumatera Utara. Data geomagnetik yang dianalisis memiliki rentang waktu 2 bulan sebelum kejadian gempa. Data ini diolah pada frekuensi 0,012 Hz. Anomali ditentukan berdasarkan nilai polarisasi power ratio SZ/SH yang melewati batas standar deviasi. Anomali yang terdeteksi kemudian divalidasi dengan data indeks Dst dan indeks Kp. Validasi dilakukan untuk memastikan bahwa anomali merupakan prekursor gempa bumi yang sedang diteliti. Hasil analisis menunjukkan terdapat anomali sinyal eletromagnetikik (ULF) yang terjadi sebelum kejadian gempa bumi. Sebelum kejadian gempa Mentawai terdeteksi 31 anomali, 10 diantaranya dapat dianggap sebagai prekursor gempa. Onset time anomali untuk gempa ini terjadi pada tanggal 19 Februari dengan lead time 12 hari sebelum gempa. Untuk gempa Pesisir Selatan terdeteksi 5 dari 28 anomali yang dapat dijadikan sebagai prekursor gempa dengan onset time pada tanggal 15 Mei dan lead time anomali 17 hari sebelum gempa . Kemudian, terdapat 36 anomali sebelum gempa Pidie Jaya, dimana ada 8 anomali yang dapat dijadikan sebagai prekursor gempa. Gempa ini memiliki onset time yang terjadi pada tanggal 13 November  dan lead time 24 hari sebelum gempa. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengamatan prekursor gempa untuk gempa di Sumatera (Mw>6) menggunakan anomali sinyal geomagnetik ULF mempunyai lead time dalam rentang 12-24 hari sebelum gempa terjadi. Kata kunci: prekursor gempa, anomali sinyal geomagnetik, Ultra Low Frequency (ULF),    MAGDAS, polarisasi power ratio, gempa Sumatera
Penentuan Sebaran Reservoar Belumai Sand Menggunakan Integrasi Inversi Model Based dan Atribut RMS Pada Lapangan “TERATAI” Cekungan Sumatera Bagian Utara Hidayat, Rudi; Namigo, Elistia Liza; Marwan, Muhammad
Jurnal Ilmu Fisika Vol 12, No 1 (2020): Published in March 2020
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1160.223 KB) | DOI: 10.25077/jif.12.1.26-34.2020

Abstract

Telah dilakukan karakterisasi reservoar Belumai sand menggunakan integrasi seismik inversi model based dan atribut RMS menggunakan software Hampson-Russel dan Petrel pada horizon “H” struktur “Duku” dan “Durian” Lapangan “TERATAI” Cekungan Sumatera Bagian Utara. Data seismik yang digunakan merupakan data seismik non-preserved 3D PSTM, data sumur RDH-001, RDH-002, RDH-003, RDH-04 dan RDH-06 yang memiliki kelengkapan data log (checkshot, sonic, density, dan porosity). Tracing horizon menunjukkan dua antiklin dengan arah baratlaut-tenggara. Hasil analisis inversi menunjukkan bahwa sebaran AI pada struktur “Duku” berkisar dari 10.553-11.297 (m/s)*(g/cc) sedangkan sebaran AI pada struktur “Durian” berkisar dari 9.678-11.219 (m/s)*(g/cc). Hasil analisis atribuT menunjukkan nilai berkisar dari 4.000-12.000 (mm/sec) di sekitar sumur. Zona reservoar pada horizon “H” terindikasikan sebagai porous sand dan berpotensi menjadi hidrokarbon ke arah utara dan timur laut.
PRE-STACK TIME MIGRATION (PSTM) BERBASIS SEISMIC UNIX PADA DATA SEISMIK 2D CEKUNGAN BRYANT CANYON LEPAS PANTAI TELUK LOUISIANA TEXAS Vivi Lispa Yenti; Elistia Liza Namigo
Jurnal Fisika Unand Vol 4, No 1: Januari 2015
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.721 KB) | DOI: 10.25077/jfu.4.1.%p.2015

Abstract

ABSTRAKTelah dilakukan pre-stack time migration (PSTM) berbasis Seismic Unix pada data 2D cekungan Bryant Canyon lepas pantai teluk Louisiana Texas. Penelitian ini menggunakan data Marmousi sebagai data uji untuk menentukan metode migrasi paling tepat. Dari hasil pengujian, metode Phase Shift, Finite-Difference dan Kirchhoff dipilih sebagai metode yang diterapkan pada data Bryant Canyon pada line 9 dan 12 yang diidentifikasi memiliki struktur kompleks (sinklin, patahan dan salt body) dan mengandung banyak noise (bowtie, difraksi dan multiple). Metode Phase Shift baik digunakan pada struktur yang memiliki kemiringan di atas 90˚ sedangkan metode Finite-Difference mampu menangani variasi kecepatan horizontal dengan kemiringan yang terbatas. Metode Kirchhoff efektif menghilangkan pola-pola difraksi sehingga struktur yang ada pada penampang seismik terlihat jelas. Dari penelitian ini terlihat bahwa struktur bawah permukaan dengan variasi kecepatan vertikal dan lateral yang kompleks tidak dapat dipilih satu metode migrasi terbaik namun ketiganya saling menunjang dari segi struktur maupun penanganan noise.Kata Kunci : metode Phase Shift, metode Finite Difference, metode KirchhoffAbstractSeismic Unix based - pre-stack time migration (PSTM) on 2D seismic data of Bryant Canyon trough the Louisiana gulf of coast has been conducted. This research uses Marmousi data set to determine the most appropriate method of migration. From the test, Phase Shift, Finite-Difference and the Kirchhoff methods were chosen to be applied on line 9 and 12 of Bryant Canyon data set where complex structures such assyncline, fault and salt body and several types of noise e.g bowties, diffractions and multiples were identified. Phase Shift method is reliable for definiting structures that have slopes above 90˚ where as Finite-Difference method is good in handling lateral velocity variation in the subsurface structure. Kirchhoff method eliminates diffraction patterns so that the existing structure is clearly visible in the seismic cross-section. From this research, it was found that for complex structures can not be selected one of excellentmigration methods but the three methods complimentary each other in terms of structure and handling noise.Keywords : Phase Shift method, Finite-Difference method, Kirchhoff method
Aplikasi Metode Surface Related Multiple Elimination (SRME) dan Radon Parabolik pada Data Seismik 2D Bryant Canyon Lepas Pantai Louisiana Texas Selly Remiandayu; Elistia Liza Namigo
Jurnal Fisika Unand Vol 5, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (872.693 KB) | DOI: 10.25077/jfu.5.3.261-267.2016

Abstract

Multiple adalah salah satu bentuk noise yang sering muncul pada data seismik laut akibat kontras impedansi antar lapisan batuan. Keberadaan multiple pada data seismik mengakibatkan berkurangnya kualitas gambaran bawah permukaan yang dapat menyebabkan kesalahan pada saat interpretasi data, terutama untuk data seismik laut dalam dengan struktur geologi bawah permukaan yang kompleks. Salah satu metode yang digunakan dalam menghilangkan multiple adalah metode Surface Related Multiple Elimination (SRME). Metode SRME menggunakan pendekatan prediksi multiple dimana prediksi multiple ini kemudian dikurangi dengan data input sehingga didapatkan hasil data seismik yang bebas dari multiple. Metode SRME tidak memerlukan informasi bawah permukaan dan model kecepatan dalam memprediksi multiple. Pada penelitian ini metode SRME diterapkan pada 4 line dari data seismik 2D Bryant Canyon Lepas Pantai Louisiana Texas.  Penelitian dilakukan dengan mengunakan software Geomage. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode SRME cukup efektif digunakan untuk menekan keberadaan multiple, terutama untuk jenis water-bottom multiple namun, metode ini masih belum optimal dalam mengatenuasi multiple di daerah far-offset. Oleh karena itu, pada penelitian ini juga dilakukan kombinasi metode SRME dengan metode radon parabolik untuk dapat menghilangkan multiple secara lebih optimal.Kata kunci: multiple, metode seismik, Geomage, Surface Related Multiple Elimination (SRME), radon parabolik.
Analisis Multi-Atribut dan Jaringan Syaraf Tiruan dengan Optimalisasi Filter untuk Deteksi Patahan Penampang Seismik Lapangan F3 Laut Utara Belanda Melanz Hasan; Elistia Liza Namigo
Jurnal Fisika Unand Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.581 KB) | DOI: 10.25077/jfu.7.3.215-221.2018

Abstract

Identifikasi patahan merupakan salah satu langkah awal dalam interpretasi seismik dan menjadi komponen penting dalam pengembangan strategi eksplorasi. Deteksi patahan dilakukan dengan metode analisis multi-atribut dan jaringan syaraf tiruan (JST). Metode ini diterapkan pada data blok F3 Sektor Laut Utara Belanda. Atribut seismik yang digunakan sebagai data masukan terdiri dari similarity, spectral decomposition, curvature, dip dan semblance. Pickset yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari pickset pada patahan besar dan patahan kecil dengan jumlah 400 pick. Data latih yang digunakan pada pelatihan JST adalah penampang seismik pada inline 325. Penampang seismik yang digunakan sebagai data uji adalah inline 256 dan 272. Hasil pelatihan JST dengan kombinasi multi-atribut similarity, spectral decomposition dan semblance menunjukan efektifitas yang paling tinggi untuk deteksi patahan. Pelatihan JST pada patahan besar secara visual menghasilkan kualitas deteksi yang lebih baik dibandingkan dengan patahan kecil. Penerapan fault enhancement filter (FEF) menghasilkan penampang seismik yang lebih tajam sehingga mempermudah proses picking dan menghasilkan pelatihan JST yang lebih baik dengan nilai error lebih kecil. Pickset yang sudah dilatih pada inline 325 dapat diterapkan pada data uji dengan probabilitas patahan yang makin jelas dan tajam dengan nilai misclassification error 2,56%. Kata kunci: deteksi patahan, jaringan syaraf tiruan, analisis atribut
Karakterisasi Reservoar Hidrokarbon Mengunakan Metode Seismik Inversi Deterministik Model Based Pada Lapangan Penobscot Kanada Aulia Latifah; Dwi Pujiastuti; Elistia Liza Namigo
Jurnal Fisika Unand Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1464.404 KB) | DOI: 10.25077/jfu.8.2.120-126.2019

Abstract

Telah dilakukan karakterisasi reservoar hidrokarbon pada Lapangan Penobscot Kanada mengunakan metode seismik inversi deterministik model based.  Penelitian ini mengunakan data seismik PSTM (post stack time migration) 3D pada inline 1300 sebagai data input dan data sumur L30 dan B41 sebagai data kontrol.  Karakterisasi reservoar dilakukan dengan melakukan analisis crossplot dan menentukan nilai impedansi akustik atau acoustic impedance (AI).  Analisis crossplot menunjukkan bahwa  log  gamma ray sensitif dalam pemisahan lapisan shale, sandstone, dan limestone. Penentuan zone of interest yang diindikasikan sebagai reservoar hidrokarbon dilakukan melalui analisis atribut dekomposisi spektral dengan frekuensi 10 Hz.  Hal tersebut menunjukkan dengan jelas kemenerusan pola penyebaran litologi yang diduga sebagai hidrokarbon dengan lebih mudah.  Hasil inversi deterministik model based menunjukkan bahwa pada inline 1300 terdapat potensi hidrokarbon melalui sebaran nilai impedansi akustik. Slicing yang dilakukan pada lapisan zone of interest menunjukkan hasil sebaran nilai impedansi akustik dengan rentang 13556-27501(m/s)*(g/cc).  Potensi reservoar hidrokarbon sandstone ditunjukkan melalui zona impedansi akustik pada nilai 20000-25461 (m/s)*(g/cc). Kata kunci: atribut dekomposisi spektral, impedansi akustik, inversi deterministik, model based, zone of interest
Analisis Kecepatan Data Seismik 2D Menggunakan Metode Semblance pada Lapangan X Lepas Pantai Papua Nugini Tri Ananda Komala; Elistia Liza Namigo
Jurnal Fisika Unand Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.216 KB) | DOI: 10.25077/jfu.6.1.17-23.2017

Abstract

Telah dilakukan analisis kecepatan dengan menggunakan metode semblance pada data seismik 2D Lapangan X Papua Nugini. Software yang digunakan adalah software Geomage. Analisis kecepatan dilakukan pada tiga CDP (Common Depth Point) yaitu CDP 480, CDP 826 dan CDP 1740 yang dianggap memiliki pola semblance yang baik. Pola semblance yang baik didefinisikan sebagai pola semblance yang menunjukkan keteraturan nilai koherensi maksimum sehingga memudahkan proses pemilihan nilai kecepatan. Proses pemilihan nilai kecepatan dilakukan secara interaktif sampai lengkungan hiperbola sinyal refleksi berubah menjadi datar. Rentang nilai kecepatannya yang didapat pada CDP 1740 yaitu 1870,25 – 2230,40 m/s, CDP 480 yaitu 1650,32 – 2510,81 m/s, dan CDP 826 yaitu 1561,15 – 2617,53 m/s. Nilai kecepatan yang didapat akan digunakan untuk proses stacking dan migrasi. Hasil stacking dan migrasi menunjukkan respon yang baik dimana reflektor di kedalaman terlihat semakin jelas dan kebanyakan noise inkoherennya pun hilang. Kata kunci: analisis kecepatan, Lapangan X Lepas Pantai Papua Nugini, metode semblance