Dian Ratnaningtyas Afifah, Dian Ratnaningtyas
IKIP PGRI MADIUN

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH SELF EFFICACY DAN KECERDASAN EMOSI TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI SISWA SMK PGRI 1 MADIUN Lestari, Wahyu Puji; Afifah, Dian Ratnaningtyas
Jurnal Counsellia Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Counsellia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan pembelajaran di SMK PGRI 1 Madiun disajikan dengan metode ceramah dan kurang memberi kesempatan siswa untuk aktif, sehingga motivasi siswa dalam belajar cenderung rendah. Hal ini ditunjukkan dengan sikap siswa yang sering tidak mengikuti pelajaran, sering tidur dikelas, dan jarang mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru bidang studi. Maka dari itu peneliti berusaha untuk menumbuhkan keyakinan diri siswa dalam menghadapi situasi tertentu. Self Efficacy diharapkan menjadi strategi yang tepat dalam menumbuhkan keyakinan dalam diri siswa untuk selalu berpikir positif serta mampu mengendalikan emosi, sehingga dapat memunculkan kemauan untuk termotivasi berprestasi sebagai langkah awal siswa untuk menuju kessuksesan belajar.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh self efficacy dengan kecerdasan emosi, baik bersama-sama maupun secara mandiri terhadap motivasi berprestasi siswa SMK PGRI 1 Madiun.Peneliti menggunakan metode deskripsi korelasional ex-post facto dan penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling yaitu sebanyak 97 siswa dari jumlah semua populasi siswa SMK PGRI 1 Madiun yang berjumlah 152 siswa. Pengumpulan data menggunakan metode skala psikologi. Dalam menganalisis data menggunakan statistik regresi dua predictor dan Uji F.Hasil penelitian menunjukkan: 1) Ada pengaruh self efficacy terhadap motivasi berprestasi pada siswa SMK PGRI 1 Madiun. 2) Ada pengaruh kecerdasan emosi terhadap motivasi berprestasi pada siswa SMK PGRI 1 Madiun. 3) Ada pengaruh self efficacy dan kecerdasan emosi terhadap motivasi berprestasi siswa SMK PGRI 1 Madiun.  Kata Kunci : Self Efficacy, Kecerdasan Emosi, Motivasi Berprestasi.
PROFIL KECENDERUNGAN KEPRIBADIAN MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING DITINJAU MELALUI EPPS (Edward Personal Preference Schedule) Studi pada Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2012 IKIP PGRI MADIUN Afifah, Dian Ratnaningtyas
978-602-7561-892
Publisher : Program Studi S3 Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.883 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kecenderungan  kepribadian mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling ditinjau melalui EPPS yang merupakan salah satu tes inventori kepribadian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survey. Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi kecenderungan kepribadian secara umum mahasiswa bimbingan konseling memiliki motivasi berpretasi yang rata-rata, namun demikian berkaitan dengan profesi konselor sebagai social helper, beberapa mahasiswa nampaknya memiliki kemampuan empati rata-rata bawah, Mereka cenderung kurang mampu untuk membedakan simpati dan empati, hal ini menunjukkan bahwa ia kurang cukup mampu dalam mengendalikan perasaannya sehingga ia cukup mudah terhanyut dan terbawa oleh situasi atau perasaan orang lain.
PROFIL KECENDERUNGAN KEPRIBADIAN MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING DITINJAU MELALUI EPPS (Edward Personal Preference Schedule) Studi pada Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2012 IKIP PGRI MADIUN Afifah, Dian Ratnaningtyas; Umami, Lu’lu’ul
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kecenderungan  kepribadian mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling ditinjau melalui EPPS yang merupakan salah satu tes inventori kepribadian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survey. Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi kecenderungan kepribadian secara umum mahasiswa bimbingan konseling memiliki motivasi berpretasi yang rata-rata, namun demikian berkaitan dengan profesi konselor sebagai social helper, beberapa mahasiswa nampaknya memiliki kemampuan empati rata-rata bawah, Mereka cenderung kurang mampu untuk membedakan simpati dan empati, hal ini menunjukkan bahwa ia kurang cukup mampu dalam mengendalikan perasaannya sehingga ia cukup mudah terhanyut dan terbawa oleh situasi atau perasaan orang lain. Kata Kunci : Kepribadian, EPPS
PROFIL KEMATANGAN SOSIAL ANAK SD AWAL SE-KOTA MADIUN DI TINJAU DARI VINELAND SOCIAL MATURITY SCALE Afifah, Dian Ratnaningtyas; Susari, Hermawati Dwi
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi kematangan sosial usia SD Awal yaitu kelas 1 yang baru memulai pendidikannya di tingkat sekolah dasar. Berangkat dari pengcamatan terhadap bagaimana para orang tua melihat kesiapan sekolah anak yang acap kali hanya didasarkan pada anak sudah bisa baca-tulis-hitung yang bagian dari raaspek kognitif  saja. Jika menilik bagaiman proses pembelajaran di sekolah dasar seyogyanya kesiapan anak untuk berproses didalamnya tidak hanya didasarkan pada aspek kognitif tetapi juga pada aspek sosial dan emosional serta aspek psikologis yang lain. Kata Kunci: kematangan sosial, anak, vineland social maturity scale
KEMATANGAN SOSIAL ANAK USIA DINI BERKEBUTUHAN KHUSUS (Studi Kasus pada Anak Tunadaksa) Afifah, Dian Ratnaningtyas; Rohmadheny, Prima Suci
Jurnal Penelitian LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) IKIP PGRI MADIUN Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to explore in depth the social maturity of an early childhood with special need in Sidoharjo Village, District Jambon, Ponorogo. Early childhood development is a critical moment, because in that period laid the foundations of behavior and brain as the center of human activity has improved significantly. One aspect that is developing at an early age is a social maturity, which include independence, motor skills, communication and social skills. The focus of social maturity in this study is the independence or ability to self help. The approach used in this study is a qualitative case study method type single case. The data collected in the form of primary data that is the result of observation and interviews conducted by researchers and secondary data in the form of documentation. The data then analyzed using analysis techniques Miles and Hubberman models with the following process: data collection, data reduction, data display, and conclusion or verification. The results showed that social maturity subjects with initials (FS) which is more focused on the aspects of self help demonstrate the ability, self help tend to be lower when compared with children his age. Shown with almost all activities carried out with the help of the subject closest especially the mother, this is because the motor organs tend to be rigid so it can not be used.Keywords: social maturity, early child, special need
PEMBERDAYAAN WARGA RETARDASI MENTAL KAMPUNG SIDOHARJO JAMBON PONOROGO MELALUI MODEL ASANTI EMOTAN Hanif, Muhammad; Afifah, Dian Ratnaningtyas
Jurnal Psikologi Vol 13, No 02 (2015): Jurnal Psikologi
Publisher : Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThe research aimed to analyze and describe the abilities of mental retardation people domiciled in Sidoharjo village, Jambon, Ponorogo in doing their daily life after having been empowered by AsantiEmotan Model. This action research was conducted for a year. The research sample was classified by using disproportionate stratified random sampling. Data were collected by using observation,  interview, and documentation. It was tested by using single one shot case study model and analyzed by using t-test correlation. The result showed that (1) through operating Asanti Emotan Model, the abilities of mental retardation people (MRP) doing their personal activities, household, and social activities increased as criteria suggested. Based on the experiments 1, 2, and 3, the abilities of mental retardation people (MRP) categorized asdebil, increased in 33%, 70% and 85% respectively. MRPcategorized as imbecile, increased in 28%, 58%, and 68% respectively. The abilities of MRP categorized as idiot, increased in 33%, 50%, and 67%. AsantiEmotan Model showed good correlation that the abilities of MRP categorized asdebilwere in 0,56, 0,16, and 0,14, the abilities of MRP categorized as imbecile were in 0,67, 0,50, and 0,30, the abilities of MRP categorized as idiot were in 0,87, 0,75, and 0,68. Therefore, this model was considered to effective and significant. (2) The application of the model helped the family, people surrounding, and liaison officers to empower mental retardation people easier. Keywords: Empowering, Mental Retardation People, Asanti Emotan Model AbstrakDesa Sidoharjo merupakan salah satu desa di Kabupaten Ponorogo yang disebut ”kampung idiot”. Di desa ini jumlah warga yang mengalami retardasi mental mencapai 2,20% (138 orang). Perilaku sosial orang tua, keluarga, dan warga masyarakat di lingkungan sekitar cenderung menerimanya namun belum ada suatu kegiatan yang terprogram dan terstruktur untuk memberdayakannya. Mereka pada umumnya memberi bantuan barang-barang yang bersifat konsumtif sehingga menimbulkan ketergantungan. Untuk itu perlu dikembangkan model pemberdayaan yang cocok dalam memandirikan warga retardasi mental dengan tujuan warga retardasi mental di kampung berdaya, mandiri, dan adaptif. Penelitian tindakan ini dilaksanakan selama satu tahun. Sampel penelitiannya ditentukan dengan disproptionate stratified random sampling. Pengambilandatanya dengan observasi, wawancara, dan pencatatan dokumen. Teknik  pengujiannya menggunakan model single one shot case study dan dianalisis dengan t-test berkorelasi. Hasil penelitian menunjukkan; (1) Melalui Model Asanti Emotan, kemampuan warga retardasi menjalankan aktivitas pribadi, keluarga, dan sosial mengalami peningkatan sebagaimana kriteria yang diharapkan. Dari uji coba 1, uji coba 2, dan uji coba 3. Warga Retardasi Mental (WRM) Debil; 33%, 70%, dan 85%. WRM Imbesil; 28%, 58%, dan 68%. WRM Idiot; 33%, 50%, dan 67%. Model Asanti Emotan memiliki korelasi yang baik yaitu WRM Debil; 0.56, 0.16, dan 0.14. WRM Imbesil; 0.67, 0.50, dan 0.30. WRM Idiot; 0.87, 0.75, dan 0.68. Model ini juga terbilang efektif dan signifikan. Dari hasil uji t terhadap WRM dalam berbagai kategori hasilnya t hitung lebih besar dari t tabel, (2) Penerapan model memberi kemudahan keluarga, warga lingkungan sekitar, dan tenaga pendamping dalam melaksanakan pemberdayaan warga retardasi mental. Kata kunci: pemberdayaan, warga retardasi mental, model Asanti Emotan