Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Desain Grafis untuk Meningkatkan Nilai Kaligrafi pada Santri dan Pengurus Pondok Pesantren Al-Hadi Kabupaten Demak Senoprabowo, Abi; Muqoddas, Ali; Hasyim, Noor
International Journal of Community Service Learning Vol 3, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1606.912 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v3i4.21792

Abstract

Program PKM ini memiliki tujuan : 1) peningkatan kemampuan kewirausahaan santri pondok pesantren Al-Hadi dan Sultan Fatah melalui potensi kemampuan membuat kaligrafi digital, 2) peningkatan kesejahteraan santri dan pesantren yang lebih baik melalui pemanfaatan sumber daya yang memiliki nilai ekonomi, 3) terbentuknya usaha ekonomi pesantren dan kelembagaan yang terstruktur melalui unit usaha pesantren, 4) peningkatan kemampuan santri dan pesantren untuk melakukan diversifikasi produk. Kegiatan ini menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan pelatihan dan pendampingan. Pendekatan pelatihan meliputi : 1) Pelatihan Kewirausahaan; 2) Pelatihan dasar-dasar desain grafis, 3) Pelatihan digitalisasi kaligrafi, 4) Pelatihan pemanfaatan media online untuk pemasaran. Sedangkan metode pendampingan meliputi :1) Pendampingan penguatan sumber daya manusia melalui peningkatan pemasaran, manajemen, dan motivasi berwirausaha; 2) Pendampingan pembentukan kelembagaan Unit Usaha Pesantren; 3) Pendampingan ke akses permodalan. Diharapkan hasil dari kegiatan PKM ini adalah terwujudnya unit usaha pesantren dalam bidang kaligrafi, semakin meningkatnya jiwa wirausaha dan manajemen pada santri, serta peningkatan kemampuan pemasaran melalui media online.  Kata Kunci: Desain Grafis, Kaligrafi, Ponpes Al Hadi
Representasi Anti Diskriminasi pada Film Kartun 3D Zootopia (Kajian Semiotika Roland Barthes) Ali Muqoddas; Noor Hasyim
ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia Vol 2, No 02 (2016): August 2016
Publisher : Dian Nuswantoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/andharupa.v2i02.1217

Abstract

Isu diskriminasi SARA seperti tiada habisnya terjadi di dunia ini, begitu juga di Indonesia. Hal ini mengakibatkan tema-tema tentang SARA menjadi sensitif ketika dibahas atau pun difilmkan. Hal ini mengakibatkan jarang ditemui film yang mengangkat tentang SARA. Lain halnya dengan Walt Disney. Walt Disney baru-baru ini merilis film kartun 3D yang mengangkat tema anti diskriminasi SARA yang berjudul Zootopia. Film ini menjadi menarik karena isu diskriminasi SARA yang diangkat dibalut dengan konsep yang kreatif hingga sensivitas isu SARA tersebut menjadi berkurang. Representasi anti diskriminasi SARA pada film Zootopia ini selanjutnya dikaji dengan metode semiotika Roland Barthes dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Berdasarkan dari analisis, dapat disimpulkan bahwa film Zootopia memuat pesan ideologi tentang anti diskriminasi SARA bahwa kedudukan manusia dimata manusia yang lain pada hakikatnya adalah sama. Setiap manusia berhak dan wajib memperlakukan dan diperlakukan secara bijak tanpa memperdulikan background asal manusia itu sendiri. Penghargaan pada setiap individu tidak didasarkan pada faktor keturunan, ras, suku ataupun agama, namun didasarkan pada prestasi dari individu itu sendiri. Kata Kunci: diskriminasi SARA, Zootopia, Roland Barthes  AbstractThe issue of racial discrimination as an endless happen in this world, so also in Indonesia. This resulted in the themes of SARA be sensitive when discussed or filmed. This resulted in a rare film that raised about SARA. Another case with Walt Disney. Walt Disney recently released 3D animated film that mengangat theme of anti-discrimination SARA entitled Zootopia. This film is interesting because racial discrimination issues raised wrapped with a creative concept to the sensitivity of the racial issues be reduced. SARA anti-discrimination representation on film Zootopia is further studied with Roland Barthes semiotic methods with qualitative descriptive approach. Based on the analysis, it can be concluded that the film contains Zootopia ideology of anti-discrimination message SARA that the position of human eyes of another human being is essentially the same. Every human being is entitled and obliged to treat and be treated wisely, regardless of the origin of man's own background. On each individual award is not based on heredity, race, ethnicity or religion, but is based on the achievements of the individuals themselves.Keywords: racial discrimination, Zootopia, Roland Barthes
Pembuatan Konten Sosial Media dan Youtube Produk Usaha Karang Taruna Malwapati di Desa Banyumeneng Mranggen Demak ALI MUQODDAS
Join Vol. 3 No. 2: September 2022
Publisher : Program Studi Informatika Fakultas Teknik dan Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemuda merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari perubahan suatu bangsa. Oleh sebab itu, pemuda menjadi unsur yang penting dalam dalam pemberdayaan masyarakat. Salah satu organisasi pemuda yang aktif dan berkembang adalah Karang Taruna Malwapati. Karang Taruna Malwapati merupakan organisasi pemuda resmi yang berada dibawah binaan Desa Banyumeneng Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Karang Taruna Malwapati telah melakukan banyak sekali kegiatan pemberdayaan masyarakat di Desa Banyumeneng. Kegiataan pemberdayaan ekonomi yang berhasil dilakukan oleh Karang Taruna Malwapati adalah dengan menghasilkan pemberdayaan olahan rebung dengan nama Orema dan olahan jamur tiram dengan nama Berkah Kusumo. Dengan berhasilnya kegiatan tersebut, Karang Taruna Malwapati memiliki pemikiran untuk mengembangkan kegiatan tersebut kembali. Banyak kemampuan warga Desa Banyumeneng yang belum dikembangkan dengan baik seperti pengolahan tempe, pengolahan keripik tempe, pengolahan bumbu pecel, pengolahan keripik belalang, pengolahan minuman jahe, dan lain sebagainya. Masalah yang dihadapi adalah masyarakat belum dapat melakukan pemasaran produk dengan baik sehingga produk hanya dapat dijual ke tetangga atau warung-warung disekitar desa saja. Seharusnya produk dapat dipasarkan melalui media sosial dan video agar dapat dipasarkan ke tempat lebih luas.Dengan adanya pendampingan diharapkan mampu meningkatnya pemahaman peserta tentang pengetahuan pentingnya desain kemasan agar produk yang dijual terlihat menarik, terciptanya desain sosial media produk yang bagus dan menarik, dan terciptanya video youtube produk olahan makanan untuk memperlihatkan keunggulan produk