Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatkan Kemandirian Siswa Menyelesaikan Masalah Belajar Azmatul Khairiah Sari
Jurnal Konseling dan Pendidikan Vol 3, No 3 (2015): JKP
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.759 KB) | DOI: 10.29210/12300

Abstract

This article discusses about autonomy to solve their learning problem. The students need a autonomy to solve their learning problem. Group guidance can be used to improve autonomy to complete the learning problem. This research was aimed at disclosing the influence of group guidance service to improve autonomy to solve the learning problem. An experimental research pretest and posttest control group design was utilized to test whether group guidance can better improve autonomy to complete the learning problem. The findings of this research were: (1) there is a significant difference between post test and pre-test of the experiment group on autonomy to complete the learning problem. (2) there is no difference on the pre and post test of the control group students on autonomy to complete the learning problem.  (3) there is a significant difference on autonomy to complete the learning problem between experiment group and control group.
Pemanfaatan Sarana Prasarana dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling di Sekolah Azmatul Khairiah Sari; Neviyarni Neviyarni; Riska Ahmad; Yarmis Syukur
JURNAL INOVATIF ILMU PENDIDIKAN Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infrastructure facilities are essentially a support in the implementation of an educational process or the implementation of counseling guidance. Without the infrastructure, the implementation of counseling guidance will be constrained and the goals to be achieved are not as expected. If the infrastructure does not exist in an educational institution, it will cause counseling guidance personnel in schools to have difficulty collaborating in the implementation of counseling guidance in schools. From that counseling guidance requires facilities and infrastructure to be used in the implementation of counseling guidance in schools.
FOSTERING PROSOCIAL BEHAVIOURS OF EARLY CHILDHOOD THROUGH GROUP GUIDANCE WITH A CLIENT CENTERED THERAPY APPROACH Azmatul Khairiah Sari; Neviyarni Neviyarni; Yeni Karneli; Netrawati Netrawati
Journal of Early Childhood Education (JECE) JECE (Journal of Early Childhood Education) | Vol. 2 No. 2 December 2020
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jece.v2i2.18141

Abstract

This study aims to see how group guidance with a client-centred therapy approach in early childhood improves prosocial behaviour. This study uses library research method. Data analysis in this study used a narrative synthesis analysis. The results of this study indicate that prosocial behaviour is behaviour that is displayed when interacting with other people where children spontaneously help others. Prosocial behaviour is displayed by early childhood to the friends, parents, teachers and the surrounding community. Group guidance with a client-centred therapy approach provides counselling techniques to make early childhood become individuals who can understand their potential and actualize their social relationships. In the implementation of group guidance, early childhood will interact and communicate with each other; the counsellor can ask them to practice these prosocial behaviours. Either by answering questions if (...) then (...) or by telling how he should act when faced with a situation that requires displaying this prosocial behaviour.
Pelayanan Profesional Guru Bimbingan Konseling Dalam Meminimalisir Kesalahpahaman Tentang Bimbingan Konseling Di Sekolah Azmatul Khairiah Sari, Prayitno, Yeni Karneli
Journal of Education and Teaching Learning Vol 3 No 1 (2021): Journal of Education and Teaching Learning (JETL)
Publisher : CV. Pusdikra Mitra Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/jetl.v3i1.117

Abstract

Guru bimbingan konseling adalah penyelenggara kegiatan bimbingan konseling di sekolah. Guru bimbingan konseling harus memiliki empat kompetensi. Kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, kompetensi sosial dan kompetensi pedagogik. Kompetensi profesional adalah kompetensi yang penting bagi seorang guru karena guru harus profesional di bidangnya. Profesional yang menandakan ia adalah orang yang ahli untuk melaksanakan pelayanan bimbingan konseling. Seorang guru BK harus memberikan pelayanan profesional kepada siswanya di sekolah. Dengan pelayanan profesional diharapkan guru BK memiliki image positif dari siswanya dan masyarakat luas lainnya. Adanya image ini tentu akan memiliki dampak terhadap penilaian bagaimana bimbingan konseling tersebut. Banyaknya kesalahpahaman tentang Bimbingan Konseling menyebabkan keprofesionalan Bimbingan Konseling menjadi tercemar. Menganggap guru Bimbingan Konseling yang tidak profesional, guru Bimbingan Konseling hanya tidak memiliki kejelasan dalam bekerja dan banyak lagi anggapan miris mengenai Bimbingan Konseling oleh siswa dan pihak lainnya. Pada dasarnya bimbingan konseling merupakan suatu profesi yang diakui oleh Undang-Undang namun bagi sebagian yang lainnya itu dipandang sebelah mata. Diharapkan dengan adanya pelayanan profesional dari guru Bimbingan konseling bisa mematahkan anggapan salah mengenai bimbingan konseling dan bisa meminimalisir kesalahpahaman tentang bimbingan konseling. Dengan adanya pelayanan profesional dari guru bimbingan konseling membuktikan bahwa seorang guru adalah seorang yang benar profesional. Pelayanan profesional yang dilaksanakan oleh guru bimbingan konseling menandakan seorang guru bimbingan konseling layak untuk menjadi seorang guru. Dan dengan profesionalnya ini bisa meminimalisir kesalahpahaman tentang bimbingan konseling.
Family Counseling Anticipating Bullying Behavior In Children Azmatul Khairiah Sari, Neviyarni S, Yarmis Syukur
Journal of Education and Teaching Learning Vol 3 No 2 (2021): Journal of Education and Teaching Learning (JETL)
Publisher : CV. Pusdikra Mitra Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/jetl.v3i2.213

Abstract

Family counseling is an important thing for a counselor to do. Many benefits will be obtained by a counselor from providing family counseling. Family counseling which is the provision of services in the form of a system will also touch the client to the child. The rise of bullying cases that occur in children causes counselors and parents to anticipate in advance so that children do not become perpetrators or victims of bullying behavior. From bullying behavior, children who become victims will become low self-esteem, isolate themselves from social and many other negative impacts that can be caused. Therefore, family counseling is one of the solutions to prevent bullying from happening to children
Pendampingan Konseling Behavioral dalam upaya Memberikan Bantuan bagi Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga Azmatul Khairiah Sari
Jurnal Dedikasia : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Rumah Jurnal IAIN Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.957 KB) | DOI: 10.30983/dedikasia.v1i2.4823

Abstract

Keluarga yang harmonis merupakan dambaan masing-masing pasangan suami istri, namun dalam kenyataannya tidak sedikit dalam keluarga yang terjadi justru sebaliknya. Keluarga harmonis yang mereka dambakan justu kekerasan dalam rumah tangga yang mereka alami Dampak dari kekerasan dalam rumahtangga, tidak sedikit pasangan yang mengalami trauma kekerasan bahkan terjadinya perceraian. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa pengabdian masyarakat berbasis riset dengan melakukan penelitian awal terlebih dahulu sebagai basisnya, kemudian dilakukan penyuluhan dan pendampingan.  Pendampingan bagi korban kekerasan rumah tangga dilakukan dengan menggunakan pendekatan behavioral yang didasari pada hasil eksperimen dengan melakukan investigasi tentang prinsip-prinsip tingkah laku manusia pelaku dan korban kekerasan. Dari hasil eksperimen tersebut didapatkan hasil yang lebih khusus tentang penyebab terjadinya kekerasan dalam rumahtangga dan kemudian dilakukan penyuluhan dan pendampingan agar korban kekerasan dapat untuk hidup normal lagi dan jauh dari bayang-bayang kekerasan dalam menjalani kehidupan. Hasil pengabdian yang dilakukan bagi korban kekerasan dalam rumah tangga, para korban dapat untuk keluar dari ketakutan dan bayang-bayang kekerasan dan juga dapat membantu keluarga untuk kembali kepada tujuan dari perkawinan menciptakan keluarga yang harmonis
Implikasi Filsafat Konstruktivisme dalam Bimbingan dan Konseling untuk Mengurangi Perilaku Membolos Siswa Azmatul Khairiah Sari
Pamomong: Journal of Islamic Educational Counseling Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi BKPI IAIN Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.623 KB) | DOI: 10.18326/pamomong.v1i1.40-52

Abstract

Filsafat adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mencoba untuk mencari sebuah kebenaran tentang sesuatu. Filsafat sendiri memiliki aliran-aliran yang dihasilkan dari pemikiran yang mendalam dari para ahlinya. Salah satunya adalah aliran konstruktivisme. Aliran-aliran dalam filsafat diterapkan dalam beberapa cabang keilmuan yang bersifat sosial seperti pendidikan, bimbingan dan konseling, psikologi, dan sebagainya. Aliran filsafat bisa diterapkan dalam pelaksanaan konseling. Seperti aliran filsafat rasionalisme juga menjadi dasar konseling rasional, aliran humanisme diterapkan pada konseling humanisme, dan banyak yang lainnya. Walaupun secara spesifik tidak ada penamaan mengenai konseling konstruktivisme, namun aliran filsafat konstruktisme juga mewarnai suasana proses konseling. Dan ini juga bisa diterapkan pada siswa yang memiliki kebiasaan membolos.
Pendampingan Konseling Behavioral dalam upaya Memberikan Bantuan bagi Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga Azmatul Khairiah Sari
Jurnal Dedikasia : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30983/dedikasia.v1i2.4823

Abstract

Keluarga yang harmonis merupakan dambaan masing-masing pasangan suami istri, namun dalam kenyataannya tidak sedikit dalam keluarga yang terjadi justru sebaliknya. Keluarga harmonis yang mereka dambakan justu kekerasan dalam rumah tangga yang mereka alami Dampak dari kekerasan dalam rumahtangga, tidak sedikit pasangan yang mengalami trauma kekerasan bahkan terjadinya perceraian. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa pengabdian masyarakat berbasis riset dengan melakukan penelitian awal terlebih dahulu sebagai basisnya, kemudian dilakukan penyuluhan dan pendampingan.  Pendampingan bagi korban kekerasan rumah tangga dilakukan dengan menggunakan pendekatan behavioral yang didasari pada hasil eksperimen dengan melakukan investigasi tentang prinsip-prinsip tingkah laku manusia pelaku dan korban kekerasan. Dari hasil eksperimen tersebut didapatkan hasil yang lebih khusus tentang penyebab terjadinya kekerasan dalam rumahtangga dan kemudian dilakukan penyuluhan dan pendampingan agar korban kekerasan dapat untuk hidup normal lagi dan jauh dari bayang-bayang kekerasan dalam menjalani kehidupan. Hasil pengabdian yang dilakukan bagi korban kekerasan dalam rumah tangga, para korban dapat untuk keluar dari ketakutan dan bayang-bayang kekerasan dan juga dapat membantu keluarga untuk kembali kepada tujuan dari perkawinan menciptakan keluarga yang harmonis
Peningkatan Meaning Life Bagi Wanita Terlambat Menikah Melalui Konseling Realita Azmatul Khairiah Sari; Triave Nuzila Zahri; Al Ikhlas
An-Nadwah Vol 29, No 1 (2023): Januari - Juni
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37064/nadwah.v29i1.15535

Abstract

Life is something that every individual should be grateful for. In life we will face various problems and problems. With problems and problems in the end will make us understand the Meaning Of Life. One of the problems faced for individuals is late marriage. The existence of negative assumptions in women who are late in marriage is something that is feared by these women. This fear ultimately has an effect on the formation of Meaning of Life in the woman. Not a few women who are late in marriage form a low and negative Meaning of Life in themselves. The importance of a positive and good Meaning of Life in oneself will certainly make oneself more productive and enthusiastic in one's daily life. Counseling is one solution in the formation of a good and positive Meaning of Life in women who are late in marriage. The approach that can be used by counselors is with a reality counseling approach. In the reality counseling approach, invite clients to be able to accept positively and responsibly the life they live. Counseling is one solution in the formation of a good and positive Meaning of Life in women who are late in marriage. The approach that can be used by counselors is with a reality counseling approach. In the reality counseling approach, invite clients to be able to accept positively and responsibly the life they live. This study uses case studies to illustrate how the Meaning of Life faced by the client and how reality counseling can direct the Meaning of Life of the client to be more positive than before. And it can be concluded that reality counseling can change the Meaning of Life of a woman who is late to marry to be more positive and she respects herself more.
Urgensi kerjasama personil bimbingan konseling di sekolah Azmatul Khairiah Sari; Neviyarni S; Yarmis Syukur
TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 5, No 1 (2021): TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Pusat Kajian Bimbingan dan Konseling FIPPS Unindra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26539/teraputik.51603

Abstract

Bimbingan dan konseling merupakan hal yang harus ada di sekolah. Kehadiran bimbingan dan konseling di sekolah diharapkan dapat membantu siswa mencapai kemandirian dan mengembangkan potensinya. Kemampuan siswa dalam mencapai kemandirian dan mengembangkan potensi diri menunjukkan bahwa bimbingan berhasil pada siswa tersebut. Tujuan penelitian adalah menguraikan urgensi kerjasama personil bimbingan dan konseling di sekolah. Metode penelitian ini adalah studi literatur. Keberhasilan bimbingan dan konseling di sekolah tentunya tidak terlepas dari kerjasama tenaga bimbingan konseling di sekolah. Tenaga bimbingan konseling harus bekerja sama dalam menciptakan keberhasilan konseling. Keberhasilan konseling juga merupakan prestasi bagi sebuah sekolah. Siswa di sekolah tersebut akan mengembangkan potensinya dengan sebaik-baiknya.