Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

IMPLEMENTASI KURIKULUM DIFERENSIASI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA KELAS AKSELERASI PESERTA DIDIK CERDAS INKLUSIF MTSN PONOROGO Rosyidi Karim, Ardian Fahmi; Mansur, M; Yusuf, Nurbani
Jurnal Civic Hukum Vol 3, No 2 (2018): November 2018
Publisher : Civic Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, University of Muham

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v3i2.8654

Abstract

ABSTRAKLangkah pertama dalam implementasi kurikulum yang penting ditempuh sekolah adalah penyesuaian dengan ketentuan yang berlaku bagi peserta didik cerdas istimewa serta karakternya, di mana perlakuan yang kurang maksimal dan tidak sesuai dengan karakter peserta didik cerdas istimewa disebabkan terjadinya miss konsepsi serta ketidaksesuaian (lack of it) antara tuntutan yang seharusnya dengan kenyataan pelaksanaan pada saat di kelas. Hal ini yang kemudian menyebabkan perlakuan dan pelayanan pembelajaran pada kelas akselerasi di sekolah menjadi kurang maksimal bahkan kurang berguna untuk mengembangkan potensi peserta didik cerdas istimewa, Penelitian ini mengambil rumusan masalah Bagaimanakah langkah ? langkah dalam mengimplementasikan Kurikulum Diferensiasi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas Akselerasi Peserta Didik Cerdas Inklusif Yang Dilaksanakan Di MTsN Ponorogo, Apa Saja Kendala Yang Dihadapi Dalam Mengimplementasikan Kurikulum Diferensiasi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas Akselerasi Peserta Didik Cerdas Inklusif MTsN Ponorogo, Bagaimana Solusi terhadap Kendala yang dihadapi dalam mengimplementasikan kurikulum diferensiasi pada mata pelajaran. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitaif karena memiliki beberapa pertimbangan, yaitu: (1) pendekatan kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan jamak, (2) pendekatan ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan informan, (3) metode ini lebih peka dan dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. Sumber data primer diperoleh hasil wawancara yakni wawancara dengan kepala sekolah, Ketua Program PDCI, Guru PKn, serta siswa kelas VII PDCI. Kemudian data dianalisa secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian terdapat kesesuaian dengan komponen kurikulum seperti: (1) Tujuan, (2) Isi atau materi (Bahan Ajar), (3) Proses (Strategi Mengajar) atau sistem penyampaian dari media, (4) Evaluasi, tetapi Proses Implementasi kurikulum Diferensiasi Pendidikan Kewarganegaraan pada kelas Akselerasi PDCI MTsN Ponorogo mendapatkan beberapa kendala di dalamnya yaitu disebabkan oleh keadaan siswa yang cendurung berfikir cepat tetapi gampang bosan kalau materi yang disampaikan tidak membuat siswa berfikir lebih jauh.Kata kunci: ImplementasiKurikulumDiferensiasi, pesertadidikcerdasinklusif ABSTRACTThe first step in the implementation of the curriculum of the school is important are adjustments to the provisions that apply to students are intelligent as well as special characters, where treatment insufficient and not in accordance with special smarter learners character due to the occurrence of miss conception as well as the rendering (lack of it) between the demands that should be with the reality of implementation at the time in class. This then lead to the treatment and service learning on grade acceleration in school becomes insufficient even less useful to develop potential learners are special, intelligent Research takes the outline of the problem How steps-the steps in implementing the Curriculum Differentiation on the subjects of Civics Class Accelerated Learners In an inclusive Smart MTsN Ponorogo, what are the obstacles faced in implementing the Curriculum Differentiation on the subjects of Civics Class Accelerated Learners Intelligent Inclusive MTsN Ponorogo, How solutions to obstacles faced in implementing the curriculum differentiation on subjects.The method used in this research approaches Qualitative because it has several considerations, namely: (1) the qualitative approach more easily when faced with the reality plural, (2) it serves directly the nature of the relationship between researchers and informants, (3) the method is more sensitive and can adjust to a lot of sharpening influences together to patterns of values ??encountered. Sources of primary data obtained by interviews the interviews with principals, Chairman of the PDCI, Citizenship teachers, and students of class VII PDCI. then the data were analyzed descriptively qualitative. Based on the results of the research are conformity with curriculum components such as: (1) Objectives, (2) Content or materials (Subjects), (3) Process (Strategies) or the delivery systems of the media, (4) evaluation, but the process of implementation of the curriculum Differentiation Citizenship Education at PDCI Acceleration class MTsN Ponorogo get some constraints therein is caused by circumstances cendurung students who think fast but easily bored if the material presented does not make students to think furtherKeywords: Implementation of curriculum differentiation, inclusive smart learners
FENOMENA PENDIDIKAN SEX-CLASS DALAM MEMBANGUN KARAKTER SISWA BERWAWASAN GENDER PADA SEKOLAH MUSLIM Syamsurijal, Syamsurijal; Handayani, Trisakti; Yusuf, Nurbani
Jurnal Civic Hukum Vol 4, No 1 (2019): Mei 2019
Publisher : Civic Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, University of Muham

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v4i1.9890

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan (1) pelaksanaan pendidikan sex-class dalam membangun karakter siswa berwawasan gender, (2) faktor-faktor penghambat pelaksanaan pendidikan sex-class dalam membangun karakter siswa yang berwawasan gender, dan (3) solusi mengatasi hambatan pelaksanaan pendidikan sex-class dalam membangun karakter siswa yang berwawasan gender. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi, yaitu metode yang berupaya untuk memahami makna yang sesungguhnya atas suatu pengalaman, menekankan pada kesadaran (intentional of consciousness). Kemudian, pengumpulan data diperoleh melalui kegiatan observasi, wawancara, dan pemanfaatan dokumen. Sementara, data hasil penelitian di analisis dengan alur, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun hasil penelitian menunjukan, bahwa (1) pendidikan sex-class berfungsi untuk menyalurkan nilai kesetaraan gender, menjawab stereotip masyarakat yang menafsirkan siswi sebagai individu yang lemah, juga membangun paradigma yang tidak memandang siswi sebagai sub ordinat siswa yang berlandaskan pada nilai agama dan kesopanan, (2)hambatan dalam pelaksanaan pendidikan sex-class ialah pengetahuan, pemahaman, sikap guru serta peran sekolah yang absolut, dan (3) solusi dalam mengatasi berbagai hambatan ialah dengan melakukan sosialisasi yang berkelanjutan.
KEARIFAN LOKAL UPACARA LARUNGAN TELAGA NGEBEL DALAM MEMBANGUN HARMONISASI SOSIAL PADA MASYARAKAT NGEBEL KABUPATEN PONOROGO Handaya putra, Try agung; Tinus, Agus; Yusuf, Nurbani
Jurnal Civic Hukum Vol 2, No 2 (2017): November 2017
Publisher : Civic Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, University of Muham

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v2i2.6863

Abstract

AbstrakUpacara Larungan merupakan salah satu tradisi peninggalan leluhur yang diwujudkan dengan melarungkan sesaji ke Telaga Ngebel. Tradisi ini dilaksanakan setiap satu tahun sekali pada tanggal 1 Suro atau 1 Muharram. Tujuan dilaksanakannya larungan ini adalah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkah yang telah diberikan. Upacara larungan tersebut memiliki makna mendalam bagi masyarakat Ngebel, karena masyarakat percaya akan datangnya malapetaka apabila tidak melaksanakannya.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) partisipasi masyarakat dalam upacara larungan, (2) kearifan lokal upacara larungan dapat mewujudkan harmonisasi sosial masyarakat, (3) peran pemerintah desa dalam mencegah konflik dengan memanfaatkan kearifan lokal upacara larungan.Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah Pemerintah Desa Ngebel, tokoh masyarakat Desa Ngebel dan masyarakat Desa Ngebel. Pengumpulan data dikumpulkan dengan teknik wawancara, dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Hasil penelitian menunjukkan (1) partisipasi masyarakat Desa Ngebel dalam upacara larungan tergolong aktif dibuktikan dengan keikutsertaan masyarakat dalam rangkain kegiatan yang sudah disusun oleh panitia pelaksana; (2) nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam upacara larungan antara lain: nilai religi, nilai hiburan, nilai kekerabatan, nilai keindahan dan nilai simbolik. Kearifan lokal dalam upacara larungan memiliki kekuatan untuk menumbuhkan rasa persatuan sehingga membuat persaudaraan masyarakat semakin kuat yang menjadikan masyarakat dapat hidup damai dan harmonis; (3) nilai kearifan lokal dalam upacara larungan yang menjunjung semangat persatuan dimanfaatkan pemerintah desa dan stakeholders dalam menyelesaikan konflik yang timbul di masyarakat. Kata Kunci: Kearifan Lokal, Upacara Larungan, dan Harmonisasi AbstractUpacara Larungan is one of the ancestral heritage that is realized by washed away the offerings to Telaga Ngebel. this tradition is carried out once every year on the 1st of Suro or 1st Muharram. The purpose of doing this ban is as an expression of gratitude to the all-powerful God for the blessings that have been given. The upacara larungan has deep meaning for Ngebel society, because people believe it will come disastrous if not implement it.This study aims to describe: (1) community participation in upacara larungan, (2) local wisdom of upacara larungan can realize social harmonization of society, (3) role of village government in preventing conflict by exploiting local wisdom of upacara larungan.This research uses qualitative research with descriptive method. The data sources used are Ngebel Village Government, Ngebel village community leaders and Ngebel Village community. Data collection was collected by interview, documentation and observation techniques. Data analysis techniques used are data reduction, display data, and conclusion drawing/verification.The results of the study showed (1) the participation of Ngebel Village communities in the upacara larungan is classified as actively evidenced by the participation of the community in the series of activities that have been prepared by the organizing committe; (2) the values of local wisdom contained in the upacara larungan include: religious value, entertainmen value, kinship value, beauty value and siymbolic value. Local wisdom in the upacara larungan has the power to foster a sense of unity that makes the community fraternity stronger that makes the people can live in peace and harmony; (3) the value of local wisdom in the upacara larungan that upholds the spirit of unity utilized by the village government and stakeholders in resolving conflicts arising in the community. Keywords:Local Wisdom, Upacara Larungan, and Harmonization
ANALISIS PERAN GURU PPKN DALAM MEMBINA MORAL ANTIKORUPSI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 PUCUK KABUPATEN LAMONGAN Adi Raga, Gawan Bagus; Yusuf, Nurbani; Mansur, M
Jurnal Civic Hukum Vol 4, No 1 (2019): Mei 2019
Publisher : Civic Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, University of Muham

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v4i1.9016

Abstract

Raga, Gawan  Bagus Adi. 2019. Analisis Peran Guru PPKn dalam Membina Moral Antikorupsi Peserta Didik di SMP Negeri 2 Pucuk Kabupaten Lamongan. Drs. Nurbani Yusuf, M.Si., Drs. M. Mansur, M.HTujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui peran guru PPKn dalam membina moral antikorupsi peserta didik, (2) mengetahui bagaimana kendala yang dihadapi guru PPKn dalam membina moral antikorupsi peserta didik, dan (3) menganalisis peran yang tepat bagi guru PPKn dalam membina moral antikorupsi peserta didik agar selaras dengan upaya pemberantasan korupsi.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Alasan digunakannya pendekatan kualitatif deskriptif dengan maksud untuk menjelaskan dan mengungkapkan fakta yang terjadi di lingkungan sekolah, tepatnya pada saat pembelajaran di kelas. Tempat penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Pucuk yang terletak di Desa Kesambi, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data  yang digunakan adalah reduksi data, display data, dan verifikasi.Hasil dari penelitian ini adalah peran (1) guru PPKn dalam membina moral antikorupsi peserta didik adalah sebagai pendidik dan pengajar berperan melakukan transfer ilmu pengetahuan, mengajarkan, dan membimbing Pendidikan Antikorupsi diintegrasikan ke dalam Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Selain itu guru berperan sebagai pengelola pembelajaran, guru PPKn harus menguasai berbagai metode pembelajaran dan memahami situasi belajar mengejar di dalam kelas. (2) Kendala yang dihadapi dalam pembinaan moral antikorupsi adalah masih adanya peserta didik yang kurang memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru PPKn. (3) Solusi yang tepat agar peran guru PPKn dalam membina moral antikorupsi peserta didik adalah mengadakan pertemuan antar orang tua, wali kelas, guru, dan kepala sekolah. 
PENGARUH TEMAN SEBAYA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 MALANG Salahuddin, Moh; Yusuf, Nurbani; Budiono, Budiono
Jurnal Civic Hukum Vol 3, No 1 (2018): Mei 2018
Publisher : Civic Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, University of Muham

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v3i1.7728

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahuai pengaruh teman sebaya terhadapperkembangan motivasi belajar siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah 1 Malang. Penelitian ini termasuk penelitian ex-post facto dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluru kelas VIII di SMP Muhammadiyah 1 Malang dan sampelnya adalah siswa kelas VIII A dengan jumlah 33 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelian ini menggunakan dokumentasi dan angket koesioner. Uji prasarat analisis menggunakan uji normalitas dan uji linearitas, uji hipotesis menggunakan uji korelasi Product moment. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan positif dan signifikanantara pergaulan teman sebaya dengan motivasi belajar yang di tunjukan dari hasil rhitung yang dipeolah dengan bantuan SPSS sebeser 0,575, sedangkan rtabel dengan N = 33 pada taraf kesalahan 5% sebesar 0,344, sehingga ? hitung > ? tabel (0,575 > 0,344). Selanjutnya ditemukan bahwa mayoritas siswa memiliki skor pergaulan teman sebaya yang berada pada kategori sedang dengan presentase 66,7% dan mayoritas siswa peda motivasi belajar jugatermasuk dalam kategori sedang dengan presentase yaitu sebesar 75,8%.Kata Kunci : Pergaulan teman sebaya, Motivasi belajar, SMP Muhammadiyah 1 Malang.ABSTRACTThe purpose of this research is to know how the thepeers?s influence towarddevelopment of students?s learning motivation at VIII A Class SMP Muhammadiyah 1 Malang. The kind of this research used ex-post facto with quantitative research. The population is the whole VIII class at SMP Muhammadiyah 1 Malang and the sample is the students who is in Class VIII A with amount 33 people. The data collection in this research used documentation and questionnaire. Test prerequisite analysis using normality test and linearity test, hypothesis test using product moment correlation test. The result of thisstudy showed that there was a positive and significant correlation between peerassociation with learning motivation which showed from the result of rhitung which if with the help of SPSS shift 0,575, while rtabel with N = 33 at 5% error level 0,344, so r hitung>r tabel (0,575 > 0.344). Furthermore it was found that the majority of students have peer social scores that are in the medium category with a percentage of 66.7% and the majority of students pedamotivasibelajr also included in the category of premises premisesdenga 75.8%.Keywords: Peers association, Learning motivation, SMP Muhammadiyah 1 Malang.
PENUMBUHAN RASA NASIONALISME DAN CINTA BUDAYA INDONESIA MELALUI PROGRAM “KAMSI” PADA SISWA SMP NEGERI 1 BATU Hadiyatullah, Syahrul; Yusuf, Nurbani; Zuriah, Nurul
Jurnal Civic Hukum Vol 3, No 1 (2018): Mei 2018
Publisher : Civic Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, University of Muham

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v3i1.7733

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan penumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta budaya Indonesia melalui program Kamis Kreasi pada sisa SMP Negeri 1 Batu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian ini adalah deskriptif. Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi SMP Negeri 1 Batu (Kelas VIII F).Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Batu pada tanggal 02 April 2018-10 Mei 2018. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu metode observasi, metode wawancara dan studi dokumentasi. Instrumen penelitian ini adalah dengan menggunakanpanduan wawancara, pedoman observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penumbuhan rasa nasionalisme dan cinta budaya Indonesia melalui program Kamsi dilakukan dengan proses latihan dan pertunjukan kesenian Teater Calonarang dan seni tari Reog Ponorogo di kelas VIII F SMP Negeri 1 Batu.Kata Kunci : Nasionalisme, Kebudayaan, Kamsi.ABSTRACTThis research aimed at knowing and describing about the rising sense ofnationalism and love for Indonesian culture through Kamis Kreasi (Kamsi) program toward the students of SMP Negeri 1 Batu. The research method used was descriptive qualitative. The research subject was the students of SMP Negeri 1 Batu (VIII F Class). This research was conducted at SMP Negeri 1 Batu started from April 2 to May 10 2018. The technique used of this research was observation, interview and documentation. The instrument used interview, observation and documentation guide. The data analysis used was datacollection, data reduction, data presentation and conclusion. To validate the data, the researcher used source and technique triangulation. The result of this research was to build a sense of nationalism and love for Indonesian culture through Kamsi program done by training and showing the Calonarang theater and Reog Ponorogo Dance at class of VIII F SMP Negeri 1 Batu.Keywords: Nationalism, Culture, Kamsi
ANALISIS DAMPAK PENDIDIKAN POLITIK DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DI SMAN 1 BALAURING LEMBATA NTT Pattipeilohy, Adnan; Yusuf, Nurbani; Handayani, Trisakti
Jurnal Civic Hukum Vol 3, No 2 (2018): November 2018
Publisher : Civic Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, University of Muham

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v3i2.8653

Abstract

ABSTRAKUsaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif pengembangkan potensi yang dimiliki seperti kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan memiliki akhlak mulia. Untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtra tidak mudah tanpa keterlibatan pendidikan politik yang efektif.Pendidikan Politik yang efektif ialah mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang Hak dan Kewajibannya dalam Bidang Politik. Hal demikian yang ditanamkan pada Pemilih Pemula khususnya Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Omesuri Balauring. Bukan hanya memberikan kesadaran akan Hak dan kewajibannya dalam momentum Demokratis Pemilihan Kepala Daerah Bupati dan Wakil Bupati pada 15 Februari 2017 lalu tetapi juga memberikan pemahaman untuk menjadi Pemilih Cerdas yang tidak Dekriminatif kedaerahan dan Kesukuan ataupun sentiment Agama tetapi berdasarkan kemampuan memimpin tawaran visi misi yang ditawarkan para calon Bupati dan wakil bupati Lembata periode 2017 - 2022. Adapun tujuan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut: 1) Menjelaskan bentuk-bentuk pendidikan politik pada pemilih pemula yang dilaksanakan oleh Panitia Pemilihan kecamatan pada pemilih pemula di SMAN 1 Balauring Kabupaten Lembata. 2) Mendeskripsikan dampak pendidikan politik yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan pada pemilih pemula di SMAN 1 Balauring Kabupaten Lembata. Penilitian ini menggunakan teknik penelitian deskriptif kualitatif. Dimana peneliti terjun langsung untuk menggali informasi terkait dengan judul dari penelitian. Pengumpulan data diperoleh dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi.Adapun informasi yang perlu digali informasinya adalah pemilih pemula SMAN 1 Balauring dan anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Pendidikan politik yang menjadi tanggung jawab Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lembata yang dilaksanakan di sekolah-sekolah salah satunya SMAN 1 Balauring, melalui Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Omesuri dilakukan dengan metode sosialisasi pemilih pemula dengan sasaran Siswa-siswi SMAN 1 Balauring dengan kisaran umur 17 Tahun keatas dengan metode penyampaian ke kelas-kelas layaknya metode pengajaran biasa dan melalui alat bantu ajar yaitu bahan tayang materi tentang kepemiluan yang disampaiakan oleh KPU dan PPK. Materi yang disampaikan antara lain: Pengertian umum tentang Pemilu, Pemilih Pemula, syarata-syarat menjadi pemilih, dan PPK juga menyampaikan tentang kategori pemilih cerdas yang memilih berdasarakan kemampuan kepemimpinan, visi dan misi yang ditawarkan oleh calon Bupati dan Wakil Bupati. 2) Tujuan dari adanya pendidikan politik oleh KPU dan PPK adalah selain memberikan kesadaran akan hak yang dimiliki oleh pemilih pemulah juga untuk menekan angkah golongan putih (Golput). Melalui wawancara yang dilakukan oleh peneliti, adapun dampak dilihat dari respon Siswasiswi setelah adanya sosialisasi atau pendidikan politik oleh PPK yaitu kesadaran untuk hadir dan ikut memilih pada tanggal 15 Februari 2017.Kata Kunci : Pendidikan, Politik, Efektif, Tujuan, Pemilih, Pemilih Pemula, Cerdas, Pemimpian,bupati, wakil bupati. ABSTRACTThe enterprises are conscious and planned to realize learning atmosphere and learning process so that students are actively developing the potential possessed such as spiritual strength, self-control, personality, intelligence, and have good morale. To realize it is not easy without effective political education. It is education to given understanding to the public about rights and obligations in the political field. That things should be instilled in the novice voter especially student of SMA Negeri 1 Balauring. It is not only about provides awareness of his rights and obligations in the election of regents and vice regents on 15 February 2017,but provide an understanding to be an intelligent voter who does not decriminate regionalism or ethnic or religious sentiments but based on the leadership ability and vision of the mission offered by candidates for the period 2017-2022.The purpose of this research is: 1). To explains the forms of political education in novice voters that conducted by the district election committee on the novice voters in SMA Negeri 1 Balauring Kabupaten Lembata. 2). To describe the impact of political education undertaken by the district election committee on the novice voters in SMA Negeri 1 Balauring Kabupaten Lembata. this research used qualitative descriptive research technique. For this case researchers go directly to search for information related to the title of the research. The technique to collected data is interview, observation and documentation. Any information that needs to be searched is the novice voter in SMA Negeri 1 Balauring and a member of Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).Based on the research results obtained the following results: 1). the political education which is the responsibility of the Komisi Pemilihan Umum (KPU) is implemented in the schools of one of the SMA Negeri 1 Balauring, through Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Omesuri is done with the method of socialization of novice voters with the target students of SMA Negeri 1 Balauring with the age range of 17 years and over with the method of delivering to the classroom as usual teaching methods and through teaching aids that material about the election submitted by KPU and PPK. The material presented is general understanding of elections, novice voters, voter conditions, and PKK also presented about the intelligent voter category that chooses based on leadership ability, vision and mission offered by candidates. 2) the purpose of political education by KPU and PKK is reduce the number of voters who do not vote (Golput). Through interviews conducted by the researchers obtained the results of the impact of student responses after the socialization or political education by PPK is the awareness to attend and vote on 15 February 2017.Keyword: Education, Political, Effective, Purpose, Votes, Novice voters, Intelligent, leader, Regents, Vice Regents
IPTEKS BAGI MASYARAKAT GURU AGAMA DAN PKN DALAM PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA DI DUA KELOMPOK SD MUHAMMADIYAH KOTA BATU N, Zuriah; Widodo, Rahmad; Yusuf, Nurbani
Jurnal Dedikasi Vol 11 (2014): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.639 KB) | DOI: 10.22219/dedikasi.v11i0.1834

Abstract

Zuriah N1, Rahmad Widodo2 & Nurbani Yusuf3Staf Pengajar. 1,2&3Jurusan PPKN, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Muhammadiyah MalangEmail: 1) zuriahnurulzuriah@yahoo.comABSTRAKDi Indonesia tuntutan dan kebutuhan akan pelaksanaan pendidikan karakter saat ini memangdirasakan mendesak. Gambaran situasi masyarakat bahkan situasi dunia pendidikan di Indonesiamenjadi motivasi pokok pengarusutamaan (mains-treaming) implementasi pendidikan karakter diIndonesia. Pendidikan karakter pada intinya bertujuan membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif,berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis,berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman, dan takwa kepadaTuhan Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila.Persoalan yang mendasar implementasi pendidikan karakter di lapangan adalah terletak padamasalah habituasi atau pembiasaan untuk menumbuhkan dan mengembangkan perilaku berkarakteryang sesuai dengan budaya bangsa sebagaimana ditetapkan dalam kurikulum dan pembelajaran disekolah serta pembiasaan sehari-hari di masyarakat.Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah dihasilkannya rumusan Silabus danRPP berkarakter dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Kewarganegaraan(PKn) di SD Muhammadiyah 4 dan 5 Kota Batu sebagai bentuk peningkatan wawasan danprofesionalisme guru melalui inovasi guru dalam pembelajaran, dan terbangunnya sikap dan perbuatanbagi habituasi pelaksanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa dalam pembelajaran PAI danPKn. Di samping itu Guru PAI dan PKn di dua kelompok SD Muhammadiyah Kota Batu yang dibinadan didampingi dapat menyelesaikan permasalahan habituasi pelaksanaan pendidikan budaya dankarakter bangsa dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.Bentuk pelaksanaan program sebagai realisasi pemecahan masalah terwujud dalam kegiatanperiodik dan terjadwal melalui kegiatan workshop dan pendampingan penyusunan silabus dan RPP,pendampingan praktek pembelajaran dikelas dan pendampingan penyusunan The best practiceImplementasi Pendidikan Karakter dan Budaya Bangsa di dua kelompok SD sasaran program.Hasil penyelenggaraan Program Pengabdian ini adalah berkembangnya wawasan dan kompetensipeserta program terkait dengan konsep teoritik pendidikan karakter dan budaya bangsa, penyusunansilabus dan RPP berkarakter yang terwujud dalam rumusan silabus dan RPP PAI dan PKn berkarakterdan laporan the best practices implementasi pendidikan karakter dan budaya bangsa di masingmasingsekolah peserta program, yaitu SD Muhammadiyah 04 dan SD Muhammadiyah 05 KotaBatu.Kata Kunci: pendidikan karakter, habituasi, Silabus, RPP, PAI dan PKn
CITA-CITA KEKUASAAN DENGAN WAWASAN MORAL TINJAUAN PEMBANGUNAN RELIGI SEKILAS yusuf, Nurbani
Jurnal Bestari No 4 (1990)
Publisher : Jurnal Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1907.567 KB)

Abstract

Adalah sebuah desah panjang dari para agamawan yang mulai kebingungan menghadapi tantangan dan hambatan yang senantiasa menghadang. Kerap kali mereka justru mengambil sikap salah dan tergesa-gesa. Tentu saja sikap semacam ini tidak bakalan membuat permesalahan menjadi rampung, bahkan sebaliknya hanya akan menambah kusut benang ruwet.
IbM GURU DALAM PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KREATIF INOVATIF BERBASIS POTENSI LOKAL Zuriah, Nurul; Sunaryo, Hari; Yusuf, Nurbani
Jurnal Dedikasi Vol 13 (2016): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.622 KB) | DOI: 10.22219/dedikasi.v13i0.3136

Abstract

IbM GURU DALAM PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KREATIF INOVATIF BERBASIS POTENSI LOKALNurul Zuriah1, Hari Sunaryo2, Nurbani Yusuf31,2,3Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Muhammadiyah MalangE-mail :1) zuriahnurul@gmail.com, 2) harinaryo@yahoo.co.id, 3) ksindhunanti@yahoo.comABSTRAKPersoalan yang mendasar implementasi pengembangan Bahan Ajar Kreatif Inovatif Berbasis Potensi Lokal dalam pembelajaran di lapangan adalah terletak pada masalah keterbatasan pemahaman tentang pengetahuan dalam membuat dan mengembangkan bahan ajar secara kreatif dan inovatif dengan mengeksplorasi potensi sumberdaya lokal. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah dihasilkannya bahan ajar cetak (Silabus dan RPP, Handout, LKS dan Modul) yang dikembangkan secara kreatif dan inovatif berbasis potensi lokal di SD Muhammadiyah 4 dan 5 Kota Batu sebagai bentuk peningkatan wawasan dan profesionalisme guru melalui inovasi guru dalam pembelajaran. Bentuk pelaksanaan program sebagai realisasi pemecahan masalah terwujud dalam kegiatan periodik dan terjadwal melalui kegiatan workshop, pendampingan penyusunan dan pengembangan bahan ajar, silabus dan RPP, pendampingan praktek pembelajaran dikelas dan pendampingan penyusunan The best practice implementasi pengembangan bahan ajar secara kreatif dan inovatif di SD sasaran program. Hasil Pengabdian ini adalah berkembangnya wawasan dan kompetensi guru dalam pengembangan bahan ajar secara kreatif inovatif dengan memanfaatkan potensi lokal. Berkembangnya wawasan dan kompetensi peserta terkait dengan konsep bahan ajar dan pengembangannya secara kreatif dan inovatif dalam pembelajaran, penyusunan silabus dan RPP, handout, LKS dan modul, mampu menghasilkan laporan the best practices implementasi pengembangan bahan ajar secara kreatif dan inovatif dalam pembelajaran di SD Muhammadiyah 04 dan 05 Kota Batu.Kata kunci: Bahan Ajar, Kreatif, Inovatif, Potensi Lokal