Devillya Puspita Dewi, Devillya Puspita
Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta Jl Laksda Adisucipto km 6,3 Depok Sleman Yogyakarta

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH KELOMPOK PENDUKUNG (KP) IBU TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP ASI SERTA STATUS GIZI BALITA 6-24 BULAN Dewi, Devillya Puspita
Proceeding Seminar LPPM UMP 2015: Buku III Bidang Ilmu Kesehatan dan Sains Teknik, Proceeding Seminar Nasional LPPM 2015, 26 Se
Publisher : Proceeding Seminar LPPM UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Pada bayi dan anak kekurangan gizi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan, apabila tidak teratasi sejak dini akan berlanjut hingga dewasa. Pemberian ASI (Air Susu Ibu) ikut memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas manusia Indonesia. Dengan betambah umur bayi, bertambah pula kebutuhan zat-zat gizi. Oleh karena itu mulai usia 6 bulan selain ASI bayi perlu mendapat MP ASI (Makanan Pendamping ASI) yang diberikan kepada bayi sampai umur 24  bulan. Upaya peningkatan gizi bayi/anak usia 0-24 bulan adalah melalui perbaikan perilaku masyarakat dalam pemberian makanan  pada anak yang dapat dipisahkan dari upaya perbaikan gizi secara menyeluruh. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh kelompok pendukung (KP) ibu terhadap pengetahuan gizi dan perilaku ibu dalam pemberian ASI dan MP ASI serta status gizi balita 6 -24 bulan. Desain penelitian adalah cross sectional menggunakan metode kualitatif dengan wawancara mendalam dan kuantitatif. Penelitian dilakukan di Puskesmas Kasihan dan Puskesmas Banguntapan Kabupaten Bantul dengan subyek balita 6-24 bulan sejumlah 81 balita. Data yang diambil adalah identitas rerponden, pengetahuan dan perilaku ibu dalam pemberian ASI dan MP ASI, data antropometri dan data asupan makan balita. Instrumen penelitian adalah kuesioner, timbangan dan alat ukur panjang badan. Hasil penelitian ini yaitu Skor pengetahuan ibu tentang ASI pada kelompok pendukung lebih tinggi dibandingkan pada non kelompok pendukung (p<0,05). Skor pengetahuan tentang MP ASI ada perbedaan antara kelompok pendukung dan non kelompok pendukung (p<0,05). Rerata skor perilaku ibu tentang ASI dan MP ASI tidak ada perbedaan antara kelompok pendukung dengan non kelompok pendukung (p>0,05). Rerata asupan energi antara kelompok pendukung dan non kelompok pendukung berbeda bermakna (p<0,05). rerata asupan protein kelompok pendukung lebih tinggi daripada kelompok non pendukung (p<0,05). Status gizi antara kelompok pendukung dan non kelompok pendukung tidak ada beda (p>0,05). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh kelompok pendukung terhadap pengetahuan gizi ibu tentang ASI dan MP ASI, asupan energi dan asupan protein. Tidak ada pengaruh kelompok pendukung ibu terhadap perilaku ibu, dan status gizi balita.Kata kunci : Kelompok Pendukung, Pengetahuan Gizi, Perilaku, ASI Dan MP ASI, Status Gizi Balita
KAJIAN SIFAT FISIK DAN SERAT PANGAN PADA GEBLEK SUBSTITUSI DAUN KELOR (Moringa oleifera) Meiyana, Klara Tri; Dewi, Devillya Puspita; Kadaryati, Sri
Ilmu Gizi Indonesia Vol 1, No 2 (2018): Februari
Publisher : Program Studi S-1 Ilmu Gizi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.361 KB)

Abstract

Latar Belakang : Penyakit degeneratif menduduki urutan utama sebagai penyebab kematian di Kulon Progo. Salah satu upaya pencegahan penyakit degeneratif dilakukan melalui pemberian makanan tinggi serat. Tepung daun kelor memiliki kandungan serat pangan yang tinggi. Pencampuran tepung daun kelor dalam pembuatan geblek diharapkan meningkatkan kadar serat pangan pada geblek. Namun hal ini juga dapat mempengaruhi sifat fisik geblek, sehingga perlu diketahui vasiasi substitusi yang sesuai. Tujuan: Mengetahui pengaruh variasi substitusi tepung daun kelor terhadap sifat fisik dan kadar serat pangan geblek. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah observasional. Geblek dibuat dengan empat variasi, yaitu pencampuran tepung daun kelor sebanyak 0% (A), 5% (B), 7,5% (C), 10% (D). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2017. Pembuatan geblek dan uji sifat fisik dilakukan di Laboratorium Dietetik/Gizi Universitas Respati Yogyakarta. Sifat fisik geblek diamati secara subjektif pada warna, aroma, rasa dan tekstur. Pengujian kadar serat pangan menggunakan metode enzimatis di Laboratorium Chem-mix Pratama Yogyakarta. Data disajikan secara deskriptif. Hasil : Semakin banyak pencampuran tepung daun kelor pada geblek menyebabkan warna geblek semakin hijau, aroma semakin khas daun kelor (langu), rasa semakin khas daun kelor (sepat), dan tekstur semakin kehilangan kekenyalannya. Semakin banyak tepung daun kelor menyebabkan kadar serat geblek semakin tinggi. Serat pangan tertinggi pada geblek D yaitu 14,02%. Kesimpulan : Substitusi tepung daun kelor berpegaruh  sifat fisik dan meningkatkan serat pangan geblek.
Substitusi tepung daun kelor (Moringa oleifera L.) pada cookies terhadap sifat fsik, sifat organoleptik, kadar proksimat, dan kadar Fe Dewi, Devillya Puspita
Ilmu Gizi Indonesia Vol 1, No 2 (2018): Februari
Publisher : Program Studi S-1 Ilmu Gizi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.038 KB)

Abstract

Latar Belakang : Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman hayati yang sangat berlimpah, banyak tanaman yang tumbuh dan memilikinilai gizi tinggi bagi masyarakat. Kelor merupakan salah tumbuhan yang bernilai gizi tinggi yaitu kandungan protein dan besi. Upaya pemanfaatan dengan cara diversifikasi pangan melalui  subtitusi tepung daun kelor dalam pembuatan cookies. Tujuan: Mengetahui pengaruh variasi pencampuran tepung daun kelor (Moringa oleifera L.) pada cookies terhadap sifat fisik, sifat organoleptik, kadar proksimat, dan kadar fe. Metode: Jenis penelitian adalah True Experimental. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Sederhana dengan 4 pembuatan variasi kue kering substitusi tepung sorghum. Data dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis dan Mann Whitney serta uji Anova dan uji Pos Hoc Test. Uji sifat fisik dilakukan oleh peneliti, uji organoleptik dilakukan oleh 25 panelis agak terlatih, serta uji kadar proksimat dan besi di Laboratorium. Hasil : Sifat fisik cookies B adalah memiliki warna kehijauan, sedikit beraroma daun kelor, rasa manis dan teksturnya agak keras. Kadar protein tertinggi ada pada cookies D yaitu 11,95%, karbohidrat pada cookies A yaitu 62,485%, lemak pada cookies D yaitu 16,52%, kadar air pada cookies A yaitu 15,77%, kadar abu pada cookies D yaitu 3,655%, serta Fe pada cookies D yaitu 31,52 ppm.Kesimpulan : Ada pengaruh variasi pencampuran tepung daun kelor (Moringa oleifera L.) pada cookies terhadap sifat fisik, sifat organoleptik, kadar proksimat, dan kadar fe.Kata Kunci : Cookies, Tepung kelor, Fisik, Organoleptik, Proksimat, fe.
FORTIFIKASI FE MINUMAN SUSU FERMENTASI KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN DAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI ANEMIA Gunawan, Delima Citra Dewi; Dewi, Devillya Puspita; Astriana, Kuntari
Journal of Nutrition College Vol 10, No 2 (2021): April
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v10i2.29177

Abstract

Background: Adolescent girls are particularly susceptible to iron deficiency anemia. Iron fortification is easier to accept than supplementation. Probiotics and prebiotics can increase mineral absorption and optimize nutrient absorption and have been shown to improve iron status and reduce anemia. Objectives: To determine effect of Fe fortification on Fermented Milk of Red Dragon Fruit (Hylocereus polyrhizus) peel on hemoglobin levels and nutritional status in anemic adolescent girlsMethods: This study was a randomized controlled trial with a pre and post test design with a total of 40 anemic adolescent girls. Subjects were divided into 2 groups, namely control group and treatment group. Treatment group was given a fermented red dragon fruit (Hylocereus polyrhizus) peel milk with iron fortification of 100 ml/day for 3 weeks. Blood sampling to determine hemoglobin levels and measurement of nutritional status before and after intervention.Results: Based on the results of statistical tests, there was no difference average on treatment group and control group hemoglobin levels before intervention with p-value=0.355. There was a difference average on treatment and control groups hemoglobin levels after intervention (p-value =0.000). There was a difference average on hemoglobin levels before and after treatment in the treatment group (p<0.001) but not in the control group (p-value=0.777). There was a difference average on treatment and control groups nutritional status both before and after intervention (p-value = 0.018 and p-value = 0.006). There was a difference average of nutritional status before and after intervention on treatment group (p<0.001), but not in control group (p-value = 0.165).Conclusion: Fe Fortification on Fermented Milk of Red Dragon Fruit (Hylocereus polyrhizus) Peel can increase Hb levels and nutritional status in treatment group but not in control group
PEMBERIAN NUGGET LELE (Clarias Batrachus) PENCAMPURAN DENGAN DAUN KATUK (Sauropus Androgynous Merr.) FORTIFIKASI FE TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL ANEMIA Dewi, Devillya Puspita; Astriana, Kuntari
Journal of Nutrition College Vol 11, No 1 (2022): Januari
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v11i1.31962

Abstract

Latar belakang: Anemia pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko kesakitan dan kematian ibu dan bayi. Pemberian nugget lele dengan pencampuran daun katuk diharapkan dapat menanggulangi kejadian anemia pada ibu hamil. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian nugget lele pencampuran tepung daun katuk terhadap status gizi dan kadar hemoglobin (Hb) pada ibu hamil anemia Metode: Desain penelitian quasi experiment dengan rancangan pre test post test group design. Sampel penelitian adalah ibu hamil yang mengalami anemia yang berjumlah 48 ibu hamil anemia yang dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Ibu hamil anemia untuk kelompok perlakuan diberikan nugget lele pencampuran tepung daun katuk sebanyak 100 gram per hari selama 21 hari dan tablet Fe sedangkan untuk kelompok kontrol hanya diberikan tablet Fe saja. Analisis data menggunakan independent t test. Hasil: Berdasarkan uji statistik tidak apa perbedaan status gizi pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p=0,293) serta tidak ada perbedaan rerata kadar Hb pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sebelum intervensi p= 0,254. Ada perbedaan rerata kadar Hb sesudah intervensi (p<0,05). Ada perbedaan rerata kadar Hb sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok perlakuan (p<0,001) namun tidak pada kelompok kontrol (p-value=0,677).Simpulan: Pemberian nugget lele pencampuran tepung daun katuk dan tablet Fe dapat meningkatkan kadar hemoglobin (Hb) pada ibu hamil anemia tetapi tidak pada kelompok kontrol