Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Pemodelan Peningkatan Kualitas Air Sungai melalui Variasi Debit Suplesi Rezagama, Arya; Sarminingsih, Anik; Rahmadani, Ajeng Yasinta; Aini, Afifah Nadya
TEKNIK Vol 40, No. 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1047.612 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v39i3.23893

Abstract

Kualitas air sungai sangat dipengaruhi oleh besarnya debit yang mengalir serta kondisi kualitas air pada kawasan hulu. Sungai Pepe merupakan saluran penggelontor kota Surakarta yang diharapkan dapat difungsikan menjadi area wisata. Namun kualitas air Sungai tersebut termasuk dalam golongan IV atau tidak sesuai dengan peruntukannya. Limbah domestik dan industri UKM yang masuk ke sungai serta rendahnya baseflow sungai menjadi penyebabnya. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan kualitas air Sungai Pepe dengan melakukan variasi suplesi debit dari Sungai Anyar sehingga kualitas air Sungai Pepe menjadi lebih baik. Simulasi dilakukan dengan menggunakan model Qual2Kw. Pengukuran kualitas air eksisting dilakukan pada 6 titik pengambilan sampel. Variasi debit suplesi yang digunakan meliputi kondisi eksisting, suplesi 0,5 m3/s dan 1 m3/s. Debit suplesi ke Sungai Pepe Hilir dapat di atur melalui pintu air di Sungai Anyar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air secara umum menjadi lebih baik sepanjang ruas sungai. Parameter DO dan COD membaik menunjukkan kemampuan areasi yang membaik akibat hidrodinamika aliran sungai. Adanya pencampuran limbah tekstil pada anak sungai masih menjadi parameter yang dominan dalam penurunan kualitas air sungai.
Pemilihan Metode Analisis Debit Banjir Rancangan Embung Coyo Kabupaten Grobogan Sarminingsih, Anik
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 15, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1592.759 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v15i1.53-61

Abstract

Debit banjir rancangan merupakan salah satu parameter perencanaan bangunan air. Besaran debit banjir rancangan akan sangat berpengaruh pada dimensi serta tingkat stabilitas struktur bangunan. Rencana embung Coyo terletak di sungai Lampis, secara administrasi berada di antara desa Sidorejo dan desa Mlowokarangtalun kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. Untuk merencanakan dimensi bangunan pengelak digunakan Q25th, sementara untuk bangunan pelimpah digunakan Q100th. Tidak tersedianya data debit pengamatan pada lokasi kajian mengakibatkan analisis debit banjir dilakukan dengan model hujan-limpasan berdasarkan karakteristik DAS. Adanya fungsi tampungan maka diperlukan banjir rancangan dalam bentuk hidrograf. Beberapa metode analisis hidrograf yang sering digunakan di Indonesia di antaranya model Hidrograf satuan sintetik (HSS) Snyder dan HSS Nakayasu. Pemilihan besaran debit banjir dengan membandingkan hasil analisis dari berbagai metode tersebut dengan kapasitas penampang sungai (full bank capacity), dengan debit rencana kala ulang 2-5 tahun. Berdasarkan hujan rancangan dan karakteristik DAS Coyo dengan luas 69,56 km2 , metode analisis debit banjir yang paling sesuai adalah HSS Nakayasu. Besarnya debit banjir rancangan Q25th = 255.31m3/det, dan Q100th = 327.70 m3/det.
KAJIAN ALTERNATIF PENANGGULANGAN BANJIR (STUDI KASUS SUNGAI LADAPA DI KABUPATEN GORONTALO) Sarminingsih, Anik
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 3, No 2 (2007): Vol 3, No 2 (2007)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (754.738 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v3i2.33-39

Abstract

Flood  mitigation  is  a  part  of  water  resources  management  widely  with  scope  are  consist of conservation, controlled and water used. The concept of water controlled is called Flood Control or Flood Mitigation/Flood Damage Mitigation. There are two kinds of flood control, structural and non structural effort. Structural effort is an effort which tends to engineering technique which is aimed to modification the flood discharge and the stage of flood damage. Flood discharge (Q, m3/sec) is the function of velocity (V, m/sec) and cross section area of the river/channel (A, m2). Efforts  of  flood  control  can be  carried  out by  justified  of  the  third  components.  Non-structural  effort  is  aimed  to  avoid  and  press  the problem  that  caused by  flood  with  some  activities  like arrangement  of  flood  plain  and  watershed development.    Non-structural    effort  usually  is conducted  for  long  period  goal.  Therefore  carrying this  effort  need  consistency  all  of stakeholder.  Participatory  approach  from  stakeholder  is  the  key of  success  of  non  structural effort.
UPAYA PENANGGULANGAN BANJIR SUNGAI AMASANGENG DI KOTA PALOPO Sarminingsih, Anik
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 6, No 1 (2009): Vol 6, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1163.513 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v6i1.13-18

Abstract

.
STRATEGI PRODUKSI PUPUK ORGANIK CAIR KOMERSIAL DARI LIMBAH RUMAH POTONG HEWAN (RPH) SEMARANG Oktiawan, Wiharyanto; Sarminingsih, Anik; Purwono, Purwono; Afandi, Mahfud
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 12, No 2 (2015): September 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.309 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v12i2.86-94

Abstract

Limbah Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kota Semarang yang didominasi oleh rumen sapijika tidak diolah dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada manusia dan kerusakan lingkungan.Dampak negatif dari limbah adalah proses pembuangan dan pembersihannya memerlukan biayaserta efeknya dapat mencemari lingkungan. Hal ini mendorong adanya inovasi dan pengembanganteknologi pengolahan air limbah yang murah dan mudah operasional dan pemeliharaannya sertabiaya yang sedikit. Upaya meningkatkan keuntungan akan keberadaan limbah dilakukan caramengolah limbah menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai jual. Keuntungan yang bisa diperolehdari proses pengolahan limbah tersebut menjadi biogas, bioenergi, dan pupuk. Pupuk yangmengandung magnesium yang tinggi yang beredar di pasaran biasanya berbentuk granul/ serbuk.Apabila tanaman mengalami kekurangan magnesium maka akan menyebabkan kuningnya daun danmenghambat proses fotosintesis yang terjadi di daun.Penambahan limbah garam pada penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kandunganunsur hara makro C,N,P,K, dan Mg, tidak mencemari lingkungan, tidak merusak struktur tanah, sertamudah dalam pengaplikasiannya. Variasi rasio serat kasar dengan cairan rumen bertujuan untukmengetahui kandungan paling optimum,antara lain: 100:0 ,75:25 , 50:50 , 25:75 , 0:100 (seratkasar:cairan rumen). Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan limbah garam tidakmempengaruhi terhadap kandungan unsur hara C-Organik dan Nitrogen, sedangkan pada kandunganFospor, Kalium, dan Magnesium memiliki pengaruh dari penambahan limbah garam. Kandunganunsur hara makro paling optimum yaitu C-Organik pada fermentor B1 sebesar 1,44%, Ntotal padafermentor B2 sebesar 0,73%, Fospor (P2O5) pada fermentor B3 sebesar 2,243%, Kalium padafermentor B3 sebesar 13,05, dan Mg pada fermentor B3 sebesar 26,82%. Meskipun demikian, pupukorganik cair ini belum memenuhi persyaratan teknis Permentan No.70/Permentan/SR.140/10/2011tentang pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah
KAJIAN PERUBAHAN TATAGUNA LAHAN TERHADAP TINGKAT BAHAYA EROSI DI DAS DENGKENG Sarminingsih, Anik
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 15, No 2 (2018): September 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.361 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v15i2.158-164

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Dengkeng merupakan salah satu Sub DAS Bengawan Solo Hulu, yang sebagian besar wilayahnya berada di kabupaten Klaten Jawa Tengah.DAS Dengkeng terindikasi sebagai salah satu DAS kritis dengan potensi rawan banjir cukup besar.Salah satu penyebab banjir adalah sungai yang semakin dangkal akibat erosi dan sedimentasi.Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi perubahan tataguna lahan terhadap tingkat bahaya erosi.Prediksi Erosi didasarkan pada penelitian Wischmeier dan Smith yang menyajikan Persamaan Universal Soil Loss (USLE).Jumlah sedimen yang diangkut di sungai dengan mengalikan tingkat erosi dengan rasio pengiriman sedimen (SDR).Potensi erosi dan sedimentasi mengacu pada penggunaan lahan yang berbeda, yaitu 1990, 2000 dan 2011. Secara umum di DAS Dengkeng telah terjadi peningkatan rata-rata tingkat erosi dari 70.60  ton / ha / tahun pada tahun 1999 menjadi 76.82 ton / ha / tahun. 2011atau jika diklasifikasikan berdasarkan tingkat bahaya erosi dengan solum tanah dangkal, maka TBE tergolongsedang menuju ke berat.Peningkatan laju erosi tidak terlampu signifikan karena mayoritas penggunaan lahan adalah sawah.TBE yang tergolong berat berada pada wilayah lahan kering dengan kelerengan curam.
KAJIAN UPAYA KONSERVASI SUMBER DAYA AIR DALAM PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT Sarminingsih, Anik
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 5, No 2 (2008): Vol 5, No 2 (2008)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1734.734 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v5i2.42-48

Abstract

.
DESAIN PEMBENTUKAN ZONA ATENGAH 1 JARINGAN PIPA DISTRIBUSI PDAM KOTA MAGELANG DI WILAYAH PELAYANAN MAGELANG TENGAH Sutrisno, Endro; Sarminingsih, Anik
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 5, No 2 (2008): Vol 5, No 2 (2008)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2023.492 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v5i2.8-15

Abstract

.
EVALUASI KEKRITISAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) DAN MENDESAKNYA LANGKAH-LANGKAH KONSERVASI AIR Sarminingsih, Anik
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 2, No 1 (2007): Vol 2, No 1 (2007)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.943 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v2i1.8-14

Abstract

There are some critical lands scattered in watershed or basin in Indonesia.The existing area that wide enough tend to threat the potential critical land which still good in other land uses, as: forest, plantation, cultivation,  industry,  mining,  residential,  etc.  To  prevent  land  degradation  that increasing tends need effort for rehabilitating critical land. For potential critical land which still good enough needs prevent to watershed damage in order to watershed optimally functioned as producer and regular water. To obtain the aim was done by land conservation. Cisangkuy sub basin  is  apart  of  Citarum  basin.  Cisangkuy  sub basin  is  a  buffer  zone  in  fulfilling  water  for Kotamadya Bandung and  Kabupaten Bandung. Cisangkuy sub basin is critical which shown by erosion,  sedimentation  and  discharge  fluctuation.  The  erosion  in Bandung  valley  specially  in Cisangkuy sub basin is 163 ton/ha/yr. Sedimentation in Saguling reservoir is 3.02 – 4.32 billions m3 / year. Discharge fluctuation of minimum to maximum have range 49 - 394 m3/s. There are needed effort  of  land  and  water  conservations  by  structural  or  non  structural  to  suppor Gerakan Nasional - Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA)
Kajian Status Mutu Air dan Identifikasi Sumber Pencemaran Sungai Cidurian Segmen Hilir Menggunakan Metode Indeks Pencemaran (IP) Novianti Novianti; Badrus Zaman; Anik Sarminingsih
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 20, No 1 (2022): January 2022
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.20.1.22-29

Abstract

Sungai Cidurian adalah salah satu sungai yang mengalir di Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Serang yang melintasi 17 (tujuh belas) kecamatan dan 2 (dua) kabupaten dengan panjang 67,5 Km. Kajian dilakukan untuk menganalisis status kualitas air Sungai Cidurian pada segmen hilir agar dapat mengetahui kondisi dan tingkat status mutu airnya sehingga dapat mengambil kebijakan pengelolaan dan pengendalian pencemaran dengan tepat. Penelitian dilakukan pada saat musim kemarau dan musim hujan. Nilai status mutu air dianalisis dengan Metode Indeks Pencemaran (IP) yang perhitungannya mengacu pada KepMen LH No. 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air.  Hasilnya menunjukan pada 4 (empat) lokasi titik sampling memperlihatkan rata-rata nilai Indeks Pencemaran (IP) pada hilir sungai dalam kondisi baik dan cemar ringan berdasarkan Baku Mutu Kelas II PP 22/2021, untuk nilai Indeks Pencemaran (IP) terendah sebesar 0,66 dan tertinggi sebesar 1,56. ABSTRACTThe Cidurian River is one of the rivers that flows in Tangerang Regency and Serang Regency which crosses 17 (seventeen) sub-districts and 2 (two) districts with a length of 67.5 Km. The study was carried out to analyze the water quality status of the Cidurian River in the downstream segment in order to know the condition and level of the water quality status so that it could take appropriate pollution management and control policies. The research was conducted during the dry season and the rainy season. The value of water quality status was analyzed by using the Pollution Index Method (IP), the calculation refers to the Minister of Environment Decree No. 115 of 2003 concerning Guidelines for Determining Water Quality Status. The results show that at 4 (four) sampling point locations, the average Pollution Index (IP) value in the downstream river is in good condition and lightly polluted based on the Class II PP 22/2021 Quality Standard, for the lowest Pollution Index (IP) value of 0, 66 and the highest of 1.56.