Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Ammonia Determination In Bottled Water Using Spectrophotometer : Comparison Between Nessler And Berthelot Methods Sasongko, Ashadi
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.42 KB) | DOI: 10.23887/jst-undiksha.v7i1.13009

Abstract

Ammonium concentration in bottled drinking water should not exceed 0.15 ppm. National Standardization Agency of Indonesia (BSN) had issued two standard methods for analysis, Nessler (SNI 01-03554-1998) and Berthelot (SNI 01-03554-2006). Both were statistically compared. The first method was much simpler than the second one because the preparation was only by adding the Nessler reagent into the sample. Whereas in the second one, the addition of reagents should be prepared freshly. The variance coefficient of the first method was 3.41% with linearity 0.9995 and recovery was 101.05%. Whereas variance coefficient of second method was 3.64 % with linearity 0.9995 and recovery was 105.62%. Significance test between the methods showed that value of Fexp (1.043) was less than Fcrit (4.284),  and value of texp (2.36) was less than tcrit  (2.45) in interval of confidence 95%. There was no significant difference between two methods
Verifikasi Metode Penentuan Logam Kadmium (Cd) dalam Air Limbah Domestik dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom Sasongko, Ashadi; Yulianto, Kurniawan; Sarastri, Dwi
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.289 KB) | DOI: 10.23887/jst-undiksha.v6i2.10699

Abstract

Kadmium (Cd) merupakan logam berat yang memiliki toksisitas yang tinggi. Kadar Cd perlu diketahui secara pasti karena di lingkungan perairan dapat terakumulasi dan dapat meracuni semua komponen biotik. Penentuan konsentrasi Cd dalam air limbah domestik dapat ditentukan menggunakan spektrofotometer serapan atom (SSA) nyala. Verifikasi metode SSA nyala diperlukan untuk membuktikan bahwa metode yang digunakan dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Parameter verifikasi metode analisis yang diuji yaitu linearitas, akurasi, presisi (keterulangan), limit deteksi, dan limit kuantitasi. Hasil verifikasi metode penentuan Cd dalam air limbah domestik dengan SSA telah memenuhi syarat. Persamaan regresi dari kurva standar yang diperoleh yaitu y= 0.0011+0.0414x dengan r sebesar 0.9998, % recovery berkisar 115.20% - 119.20% dengan rerata 116.91% dan % RSD yang sebesar 0.69%, lebih kecil dibandingkan dengan 2/3 CV Horwitz yaitu 12.88%. Limit deteksi dan limit kuantitasi berturut-turut sebesar 0.0045 ppm dan 0.0151 ppm. Metode penentuan cadmium dalam air limbah domestic dapat diverifikasi dan digunakan untuk analisis sample rutin.
Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong untuk Produksi Oligosakarida melalui Hidrolisis Kimiawi Sasongko, Ashadi; Lumbantobing, Deosdado Farrel H; Rifani, Agus
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 5, No 1 (2019): JST (Jurnal Sains Terapan )
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v5i1.586

Abstract

Cassava peels are biomass wastes that is rich of polysaccharides. Polysaccharides can be hydrolyzed  chemically under control to produce  oligosaccharides. The aims of this research are to study the suitability of the type of acids and the concentration of acids to hydrolyze, and analize the hydrolysis product using spectrophotometer and thin layer chromatography (TLC). The acids used in the hydrolysis were chloride acid, sulphuric acid, phosphoric acid, acetic acid, and citric acid, in concentration 0.3; 0.4, 0.5; 0.6; 0.7 molar. Total sugar was determined using phenol method. Analysis of reducing sugar  was performed by the DNS method. The ratio of total sugar to reducing sugar was used to predict the degree of polymerization (DP). Almost all of acids with each concentration produced DP 2-6. The results were also confirmed using TLC and the retardation factor (Rf) compared using glucose and maltose as relative standards.Keywords: cassava peel waste, oligosaccharide, chemical hydrolysis
Intensifikasi Proses pada Penyulingan Minyak Serai Wangi dengan Bantuan Gelombang Ultrasonik (Ultrasonic following Steam-Hydro Distillation) Bangkit Gotama; Ashadi Sasongko
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 6, No 1 (2020): JST (Jurnal Sains Terapan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v6i1.771

Abstract

The Steam-Hydro Distillation (SHD) is a commonly used method of the citronella oil processing industry. However, the yield and quality of the oil produced tends to be inconsistent, and energy consumption is quite high. The process intensification in the distillation of citronella oil using ultrasonic waves is expected to be able to increase the yield and quality of the oil produced and reduce energy requirements. This research was conducted to examine the effect of sonication operating conditions on the Ultrasonic following Steam-Hydro Distillation (US-SHD) on the yield and quality of citronella oil. In addition, a comparative analysis of the yield and quality (density) of oil between the US-SHD and the SHD was also carried out in this study. Extraction of citronella oil with the US-SHD was sonicated for 5, 10, 15 and 20 minutes and used a power of 180 and 360 watts and continued with distillation for 60 minutes which also applies to the SHD. In the US-SHD, the highest yield of citronella oil was obtained during sonication for 20 minutes with 360 watts of power, which is 1,13%. Whereas in the SHD, the yield obtained is only 0,85%. The results of this study also showed that with a slight increase in energy consumption due to ultrasonic wave induction (2,15%), it was able to produce a substantial increase in citronella oil yield (31,83%) but did not significantly influence its density.Keywords : citronella oil, process intensification,ultrasonic following steam-hydro distillation, sonicationABSTRAKPada industri pengolahan minyak serai wangi, metode penyulingan kukus (Steam-Hydro Distillation atau SHD) merupakan metode yang umum digunakan. Namun, kualitas dan kuantitas minyak yang dihasilkan cenderung tidak konsisten, serta tingkat konsumsi energi yang cukup besar. Intensifikasi proses pada penyulingan minyak serai wangi dengan menggunakan gelombang ultrasonik diharapkan mampu meningkatkan kuantitas maupun kualitas minyak yang dihasilkan serta mengurangi kebutuhan energi.Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh kondisi operasi sonikasi pada metode Ultrasonic following Steam-HydroDistillation (US-SHD) terhadap rendemen dan kualitas minyak serai wangi. Penyulingan minyak serai wangi dengan metode US-SHD dilakukan melalui tahap sonikasi selama 5, 10, 15 dan 20 menit dan menggunakan daya sebesar 180 dan 360 watt serta dilanjutkan tahap penyulingan selama 60 menit. Pada penyulingan metode US-SHD, rendemen minyak serai wangi tertinggi diperoleh pada saat sonikasi selama 20 menit dengan daya 360 watt, yakni sebesar 1,13%. Sedangkan pada metode SHD, rendemen yang diperoleh hanya mencapai 0,85%. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa dengan sedikit peningkatan konsumsi energi dikarenakan induksi gelombang ultrasonik (13,92%), mampu menghasilkan peningkatan rendemen minyak serai wangi yang substansial (31,83%) namun tidak berpengaruh signifikan terhadap densitasnya.  Kata kunci :  minyak serai wangi, intensifikasi proses, ultrasonic following steam-hydro distillation, sonikasi  
Perbandingan Metode Pemekatan Kuderna Danish dan Rotary Evaporator dalam Penentuan Total Petroleum Hydrocarbon(TPH) Secara Kromatografi Gas Adrian Gunawan; Ashadi Sasongko; Rusy Dina Sabila
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 3, No 2 (2017): JST (Jurnal Sains Terapan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v3i2.262

Abstract

Total Petroleum Hydrocarbon (TPH) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keluarga besar senyawa kimia yang berasal dari minyak mentah. Metode pemekatan awal yang digunakan untuk analisis TPH adalah Kuderna Danish evaporator, yang kemudian mengalami modifikasi sehingga pemekatan dapat pula dilakukan dengan rotary evaporator. Metode percobaan pada penetapan TPH secara kromatografi gas terdiri dari preparasi, pengujian, dan pengolahan data. Parameter verifikasi yang diuji antara lain linearitas, presisi, dan akurasi. Uji beda nyata pada konsentrasi 100 dan 500 mg/L menghasilkan nilai F hitung sebesar 3.6493 dan 1.8586 dengan nilai T hitung sebesar 4.4734 dan 1.9376. Nilai T hitung pada konsentrasi 100 mg/L lebih besar dari T tabel yaitu 2.18 sehingga pada konsentrasi tersebut kedua metode menunjukkan perbedaan nyata, namun nilai F hitung dan T hitung yang diperoleh pada konsentrasi 500 mg/L lebih kecil dari nilai F tabel dan T tabel, yaitu 5.820 dan 2.18 yang menunjukkan bahwa kedua metode tidak berbeda nyata pada selang kepercayaan 95 %. Kata kunci :  dokosana, kromatografi gas, kuderna danish evaporator, rotary evaporator, total petroleum hydrocarbon
Hidrolisis Limbah Kulit Nanas dengan Asam Asetat Menggunakan Metode Ultrasound-Assisted Acid Hydrolysis (UAAH) untuk Produksi Oligosakarida Ashadi Sasongko; Bangkit Gotama
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 5, No 2 (2019): JST (Jurnal Sains Terapan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v5i2.747

Abstract

Pineapple peel waste has a lot of fiber and carbohydrate content so that it has the potential to become raw material for making oligosaccharides. Oligosaccharide production can be done through hydrolysis with acidic compounds. This research aims to determine the effect of ultrasonic waves application  in acid hydrolysis to pineapple peel waste. Hydrolysis was carried out with 0.5 M acetic acid with variations in volume of 10, 15, 20, 25, and 30 mL as well as variations in the time of use of ultrasonic waves for 5, 10, 15, 20, and 25 minutes. The results of hydrolysis showed varying Rf in the analysis using thin layer chromatography (TLC).Based on Rf, oligosaccharides have been produced (Rf ≤ 0.64), including the smallest solvent volume (10 mL) and the shortest duration of ultrasonic wave application (5 minutes).Keywords : Pineapple peel  waste, ultrasound-assisted acid hydrolysis, oligosaccharides, prebiotic ABSTRAKLimbah kulit nanas memiliki banyak kandungan serat dan karbohidrat sehingga berpotensi menjadi bahan dasar pembuatan oligosakarida. Preparasi oligosakarida dapat dilakukan melalui hidrolisis dengan senyawa asam. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efek penerapan gelombang ultrasonik dalam hidrolisis asam terhadap limbah kulit nanas. Hidrolisis dilakukan dengan asam asetat 0,5 M dengan variasi volume 10, 15, 20, 25, dan 30 mL serta variasi waktu penggunaan gelombang ultrasonik selama 5, 10, 15, 20, dan 25 menit. Hasil hidrolisis menunjukkan Rf yang beragam pada analisis menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT). Berdasarkan Rf, oligosakarida telah dihasilkan, termasuk dengan volume pelarut terkecil dan durasi aplikasi gelombang ultrasonik yang paling singkat.Kata kunci :  Limbah kulit nanas, ultrasound-assisted acid hydrolysis, oligosakarida, prebiotik
Penentuan Total Fenol Ekstrak Umbi Bawang Dayak Hasil Ekstraksi Dengan Metode Ultrasound Assisted Extraction (UAE) dan Ultrasonic-Microwave Assisted Extraction (UMAE) Ashadi Sasongko; R Wahyu Nugroho; C Edra Setiawan; Indah W Utami; Memik D Pusfitasari
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 3, No 2 (2017): JST (Jurnal Sains Terapan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v3i2.258

Abstract

Bawang dayak (Eleutherine americana) merupakan tanaman khas Kalimantan yang memiliki semua kandungan fitokimia antara lain alkaloid, glikosida, flavonoid, fenolik, steroid dan tanin. Senyawa fenolik berpotensi sebagai antioksidan.Ekstraksi senyawa bahan alam secara konvensional membutuhkan waktu yang lama dan dapat memicu kerusakan senyawa sehingga perlu metode yang lebih cepat dan efesien seperti metode Ultrasound Assisted Extraction (UAE) danUltrasound-Microwave Assisted Extraction (UMAE). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengekstrak dan menentukan kadar senyawa fenolik dalam bawang dayak. Hasil yang optimal didapatkan dari waktu sonikasi selama 30 menit danvolume pelarut sebesar 240 mL.Penggunaan microwave dalam ekstraksi justru menimbulkan degradasi senyawa fenolik. Kata kunci: total fenol, bawang dayak, Eleutherine americana, UAE, UMAE
Aplikasi Metode Nonkonvensional Pada Ekstraksi Bawang Dayak Ashadi Sasongko; R Wahyu Nugroho; C Edra Setiawan; Indah W Utami; Memik D Pusfitasari
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 6, No 1 (2018): JTT (Jurnal Teknologi Terpadu)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v6i1.433

Abstract

Ekstraksi konvensional pada umumnya membutuhkan waktu yang lama,kurang ramah lingkungan, danberpotensi memicu kerusakan senyawa, sehingga perlu metode alternatifsepertiUltrasound Assisted Extraction (UAE) dan Ultrasound-Microwave Assisted Extraction (UMAE). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari aplikasi metode UAE dan UMAE pada ekstraksi bawang dayak. Bawang dayak secara tradisional dikenal sebagai salah satu tanaman obat di Kalimantan. Optimasi ekstraksi dengan UAE dilakukan terhadap variabel waktu ekstraksi  dan kuantitas pelarut.Sedangkan pada metode UMAE, optimasi dilakukan terhadap variabel waktu.Hasil penelitian menunjukkan hasil terbaik dengan variable waktu 30 menit dan kuantitas pelarut 240 mL menggunakan UAE.Rendemen ekstraksi dengan metode UAE lebih tinggi daripada UMAE, dimana trend fluktuatif ditunjukkan oleh hasil ekstraksi dengan metode UMAE
Verifikasi Metode Penentuan Logam Kadmium (Cd) dalam Air Limbah Domestik dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom Ashadi Sasongko; Kurniawan Yulianto; Dwi Sarastri
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol. 6 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.289 KB) | DOI: 10.23887/jstundiksha.v6i2.10699

Abstract

Kadmium (Cd) merupakan logam berat yang memiliki toksisitas yang tinggi. Kadar Cd perlu diketahui secara pasti karena di lingkungan perairan dapat terakumulasi dan dapat meracuni semua komponen biotik. Penentuan konsentrasi Cd dalam air limbah domestik dapat ditentukan menggunakan spektrofotometer serapan atom (SSA) nyala. Verifikasi metode SSA nyala diperlukan untuk membuktikan bahwa metode yang digunakan dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Parameter verifikasi metode analisis yang diuji yaitu linearitas, akurasi, presisi (keterulangan), limit deteksi, dan limit kuantitasi. Hasil verifikasi metode penentuan Cd dalam air limbah domestik dengan SSA telah memenuhi syarat. Persamaan regresi dari kurva standar yang diperoleh yaitu y= 0.0011+0.0414x dengan r sebesar 0.9998, % recovery berkisar 115.20% - 119.20% dengan rerata 116.91% dan % RSD yang sebesar 0.69%, lebih kecil dibandingkan dengan 2/3 CV Horwitz yaitu 12.88%. Limit deteksi dan limit kuantitasi berturut-turut sebesar 0.0045 ppm dan 0.0151 ppm. Metode penentuan cadmium dalam air limbah domestic dapat diverifikasi dan digunakan untuk analisis sample rutin.
Ammonia Determination In Bottled Water Using Spectrophotometer : Comparison Between Nessler And Berthelot Methods Ashadi Sasongko
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol. 7 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.42 KB) | DOI: 10.23887/jstundiksha.v7i1.13009

Abstract

Ammonium concentration in bottled drinking water should not exceed 0.15 ppm. National Standardization Agency of Indonesia (BSN) had issued two standard methods for analysis, Nessler (SNI 01-03554-1998) and Berthelot (SNI 01-03554-2006). Both were statistically compared. The first method was much simpler than the second one because the preparation was only by adding the Nessler reagent into the sample. Whereas in the second one, the addition of reagents should be prepared freshly. The variance coefficient of the first method was 3.41% with linearity 0.9995 and recovery was 101.05%. Whereas variance coefficient of second method was 3.64 % with linearity 0.9995 and recovery was 105.62%. Significance test between the methods showed that value of Fexp (1.043) was less than Fcrit (4.284),  and value of texp (2.36) was less than tcrit  (2.45) in interval of confidence 95%. There was no significant difference between two methods