Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

REMOTE SENSING AND GIS FOR DETERMINING LANDSLIDE SENSITIVITY AREAS Fitrianto, Anggoro Cahyo; Hidayatullah, Taufik; Nahib, lrmadi
MAJALAH ILMIAH GLOBE Vol 10, No 1 (2008)
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (996.545 KB)

Abstract

The objectives of this research were to (1) define the landslide sensitivity area based on evaluation of physical parameter of land from result of satellite image interpretation using Geographic Information System (GlS); (2) provide landslide sensitivity map to Banggai district, Central Sulawesi Province. This research used four physical parameters of land to define landslide sensitivity rates. Physical parameters used in the research were (1) slope derivable from result of SRTM image analysis; (2) landuse derivable from result of satellite image and thematic map analysis; (3) geology factor derivable from geological map; (4) rainfall data. Each of the parameters was weighted/evaluated so that obtainable result indicated that areas having highest value were sensitive to landslide; whereas, areas having lower value were insensitive to landslide. The result of GIS analysis with all overlapping parameters indicated that the Banggai District is dominated by lower landslide sensitivity rate. Medium and high landslide sensitivity rate are distributed to mountain areas having limestone geological structures. Whereas, the lowest landslide sensitivity rate is located in coastal areas having flat slope.ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk (1) mendefinisikan tanah longsor wilayah sensitivitas berdasarkan penilaian parameter fisik tanah dari hasil interpretasi citra satelit menggunakan Sistem Informasi Geografis (GlS); (2) menyediakan peta untuk kepekaan tanah longsor Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini menggunakan empat parameter fisik lahan untuk menentukan tingkat kepekaan tanah longsor. Fisik parameter yang digunakan dalam penelitian adalah (1) kemiringan dapat diturunkan dari hasil analisis citra SRTM; (2) landuse diturunkan dari hasil analisis imge satelit dan peta tematik; (3) faktor geologi diturunkan dari peta geologi; (4) data curah hujan. Setiap paramaters dibobot / dievaluasi sehingga hasil diperoleh menunjukkan bahwa daerah-daerah yang memiliki nilai tertinggi yang peka terhadap longsor, padahal daerah-daerah yang memiliki nilai lebih rendah yang tidak sensitif terhadap longsor. Hasil analisis menggunakan GIS dengan semua parameter yang tumpang tindih menunjukkan bahwa Kabupaten Banggai didominasi oleh rendahnya tingkat kepekaan tanah longsor. Menengah dan tinggi tingkat sensitivitas longsor didistribusikan ke daerah pegunungan kapur yang memiliki struktur geologi. Padahal, yang terendah tingkat kepekaan tanah longsor terletak di daerah pantai memiliki kemiringan datar.Keywords : Landslide, Remote Sensing, Geographical lnformation System.Kata Kunci : Tanah Longsor, Penginderaan Jauh, Sistem Informasi Geografi
PENGGUNAAN BAHAN ADDITIVE WETFIX–BE SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN PADA LAPIS PERMUKAAN AC–WC Kholiq, Abdul; Hidayatullah, Taufik
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 5 No 2 (2017): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1045.625 KB)

Abstract

Kerusakan jalan yang sering terjadi pada lapis permukaan yaitu permukaan tampak kasar yang diakibatkan oleh air dan gesekan roda kendaraan. Untuk menanganinya perlu penambahan bahan additive anti striping wetfix-Be agar memperkuat ikatan antara agregat dengan aspal. Penambahan bahan additive dengan dosis pemakaian hanya 0,2 – 0,5% dari berat aspal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan additive tambahan wetfix-Be menggunakan metode marshall pada lapis permukaan Asphalt Concrete Wearing Coarse (AC–WC) dan mendesain Job Mix Formula (JMF) dalam membuat campuran aspal lapis aus permukaan AC-WC yang merupakan spesifikasi baru yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Pengujian Marshall dilakukan untuk menentukan kadar aspal optimum yang sesuai dengan spesifikasi campuran dari bina marga. Pembuatan benda uji marshall dibuat variasi kadar aspal yaitu 5,0%, 5,5%, 6,0%, 6,5%, 7,0% masing-masing sebanyak 3 buah. Berat benda uji marshall campuran kira-kira 1200 gram. Proses pemadatan benda uji marshall dilakukan pemadatan 75 kali bolak balik. Hasil Penelitian didapatkan kadar aspal optimum sebesar 6,2% pada lapis permukaan AC – WC menggunakan aspal Penetrasi 60/70. Pemakaian bahan additive anti striping Wetfix-Be dosis pemakaiannya 0,25% dari berat aspal. Meskipun dosis pemakaiannya hanya sedikit tapi hasil dari pengujian marshall dapat meningkatkan nilai stabilitas, kepadatan VFB dan MQ.
ANALISIS KLASIFIKASI OBJEK PENUTUP DASAR PERAIRAN LAUT DANGKAL MENGGUNAKAN CITRA ALOS AVNIR-2 Nurdin, Nurjannah; Hidayatullah, Taufik; AS, M. Akbar
MAJALAH ILMIAH GLOBE Vol 11, No 1 (2009)
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1891.704 KB) | DOI: 10.24895/MIG.2009.11-1.333

Abstract

lnformasi mengenai obyek penutup dasar perairan laut dangkal sangat penting untuk diketahui dalam pengelolaan daerah pesisir dan laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis dan distribusi obyek penutup dasar perairan laut dangkal dengan menggunakan citra Alos AVNIR-2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2008 yang meliputi tahap persiapan, survei dan pengambilan data lapangan, pengolahan awal, pengolahan tanjut dan pengolahan akhir pemrosesan citra. Hasil klasifikasi citra menuniukan Atos AVNIR-2 dapat membedakan 10 tipe obyek perairan laut dangkal, yaitu: l) lamun dan pasir, 2) lamun, 3) pecahan karang dan pasir, 4) karang mati ditumbuhi alga dan pasir, karang mati, 5) karang keras dan karang mati ditumbuhi alga, 6) pecahan karang dan pasir, 7) lamun, alga dan pasir, 8) pecahan karang, 9) pasir dan karang mati ditumbuhi alga, 10) pasir. Jenis obyek penutup dasar perairan dangkal di Pulau Kalukalukuang secara berurut didominasi oleh karang mati, lamun dan pasir bercampur pecahan karang.Kata Kunci: Laut Dangkal, Citra Alos AVNIR-2, Pulau Kalukalukuang ABSTRACTInformation about the bottom object of shallow water is important to know which is ultimately beneficial as the material for the management of coastal and marine areas. The aim of this study is to determine the types and distribution of sea bottom characteristics area in shallow water using satellite imagery Alos AVNIR-2. The study was conducted in June 2008 in Kalukalukuang Island which included the preparation stage, survey and field data acquisition, preprocessing, middle processing and final processing of the image processing. The results of image classification analysis showed that Alos AVNIR-2 was capable to distinguish of 10 types of sea bottom characteristics in the shallow waters. They are 1) sea grass mixed with sand, 2) sea grass, 3) rubbers mixed with sand, 4) dead coral with algae mixed with sand, 5) hard coral and dead coral with algae, 6) rubbers mixed with sand (above the water surface), 7) sea grass, algae mixed with sand, 8) rubbers, 9) sand, and rubbers with algae, 10) sand. Characteristics of sea bottom in the shallow water of Katukalukuang lsland were dominated by dead coral, sea grass and sand with rubbers.Keywords: Shallow Water, Alos AVNIR-2 imagery, Kalukalukuang Island
Implementasi Pembelajaran Daring (Program BDR) Selama Pandemi Covid-19 di Provinsi Jawa Barat Mutaqinah, Rina; Hidayatullah, Taufik
JURNAL PETIK Vol 6, No 2 (2020): Vol 6 No 2 Tahun 2020
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/jpetik.v6i2.869

Abstract

Abstract - Facing the Covid-19 pandemic, teachers, parents, school principals, must change the learning pattern from face-to-face learning to online learning, all parties must prepare all the tools to facilitate this online learning in a very urgent time, besides the curriculum targets that have not yet reached because the pandemic occurred in the middle of the semester. Likewise with the media that schools and parents must prepare in online learning, such as computers / laptops and internet-based cell phones. The Ministry of Education and Culture issued circular letter No.2 of 2020 regulating the technical implementation of distance learning or home learning (BDR) in each region. This study aims to determine the implementation of distance learning at the SD, SMP, SMA and SMK levels in all districts / cities of West Java. Data were collected through surveys, data analysis using thematic analysis of qualitative data. The results of the analysis show: 1) Preparation and planning, carried out through a circular letter from the Minister of Education and Culture and Local Government are welcomed by schools and continued by socializing to school residents and parents through social media, teachers make BDR plans online with the application; 2). The process, media and learning resources are carried out online through social media, Facebook, WA, IG, Youtube and video; 3) Constraints, the obstacles faced by the teacher are in the form of limited quota / network, difficulty controlling students, while for parents access to the internet and limited gadget facilities as well as difficulties in managing the time and process of accompanying children to learn; and 4). The impact of BDR, curriculum targets are not optimally achieved, moral assessment is difficult to do. For parents, the impact of BDR feels that they have a better understanding of the learning difficulties experienced by children. In general, the success of online learning in West Java during the Covid-19 pandemic was determined by the readiness of infrastructure in the form of internet access and gadged facilities, support and collaboration from all stakeholders, including government, schools, teachers and parents as well as the readiness /skills of teachers in planning. and carry out the online learning process. Keywords: learning, distance;pandemic,covid-19 Abstrak -Menghadapi pandemi Covid-19, guru, orang tua, kepala sekolah, harus mengubah pola pembelajaran dari pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran daring, semua pihak harus menyiapkan semua perangkat dalam memfasilitasi pembelajaran daring ini dalam waktu yang sangat mendesak, selain itu target kurikulum yang belum tercapai karena pandemic terjadi di tengah-tengah semester. Begitupun dengan media yang harus disiapkan sekolah dan orang tua dalam pembelajaran daring ini, seperti komputer/laptop dan telepon seluler yang berbasis internet. Kemendikbud mengeluarkan surat edaran Nomor 2 Tahun 2020 mengatur pelaksanaan secara teknis pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah (BDR) di setiap daerah. Penelitian ini bertujuan mengetahui imeplementasi pembelajaran jarak jauh di jenjang SD, SMP, SMA dan SMK di semua Kab./Kota Jawa Barat. Data dikumpulkan melalui survey, analisis data menggunakan analisis tematik data kualitatif. Hasil analisis menunjukkan: 1) Persiapan dan perencanaan, dilakukan melalui surat edaran Mendikbud dan Pemda disambut sekolah dan diteruskan dengan melakukan sosialisasi kepada warga sekolah dan orang tua melalui media sosial, guru membuat perencanaan BDR melalui daring dengan aplikasi; 2). Proses, media dan sumber pembelajaran, dilakukan secara daring melalui media sosial, Fb, WA, IG, Youtube dan video; 3) Kendala, kendala yang dihadapi guru berupa keterbatasan kuota/jaringan, kesulitan mengontrol siswa sedangkan bagi orang tua akses internet dan terbatasnya fasilitas gadget serta kesulitan mengatur waktu dan proses mendampingi anak belajar; dan 4). Dampak BDR, target kurikulum tidak secara optimal tercapai, penilaian akhlaq sulit dilakukan. Bagi orang tua dampak BDR merasa menjadi lebih paham kesulitan belajar yang dialami anak. Secara umum, keberhasilan pembelajaran online di Jawa Barat selama pandemi Covid-19 ditentukan oleh kesiapan infrastruktur berupa akses internet dan fasilitas gadged, dukungan dan kolaborasi dari semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sekolah, guru dan orang tua serta kesiapan/ keterampilan guru dalam membuat perencanaan dan melaksanakan proses pembelajaran daring Kata Kunci: belajar; jarak; jauh; pandemic; covid-19