Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampain Laporan Keuangan pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Gafar, Abdul; Malisan, Lewi; Irwansyah, Irwansyah
FORUM EKONOMI Vol 19, No 1 (2017)
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.541 KB) | DOI: 10.29264/jfor.v19i1.2280

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Faktor-faktor yang diuji dalam penelitian ini adalah Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas dan ukuran Perusahaan sedangkan ketepatan waktu sebagai variabel dependen.Sampel penelitian ini terdiri dari 15 perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) yang menyampaiakan laporan keuangan ke Bapepam dalam periode 2010-2014. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data skunder dan pemilihan sampel yang menggunakan metode purposive. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Logistik pada tingkat signifikan 5%. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa profitabilitas, likuiditadap berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Akan tetapi, tidak ditemuakan bukti bahwa solvabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu enyampaian laporan keuangan.Kata Kunci: Ketepatan Waktu, Profitabilitas, Likuiditas Solvabilitas dan Ukuran Perusahaan.
ANALISA KEGAGALAN TRACK LINK EXCAVATOR Febriyanti, Eka; Gafar, Abdul; Suhartono, Hermawan Agus
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 12, No 3 (2018): MAJALAH ILMIAH PENGKAJIAN INDUSTRI
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1112.897 KB) | DOI: 10.29122/mipi.v12i3.2886

Abstract

Track link merupakan salah satu jalur kunci dalam system ekskavator selama penggalian dengan beban berlebih. Fungsi dari track link pada excavatoryaitu mengubah gerakan putar menjadi gulungan dan menjadi tumpuan bagi track roller sehingga memungkinkan unit dapat berjalan.Selanjutnya setelah dilakukan pemeriksaan di tempat kejadian menunjukkan bahwapin yang merupakan salah satu komponen utama dari track link mengalami patah sehingga menyebabkan excavator berhenti beroperasi. Hasil pemeriksaan visual menunjukkan bahwa pada daerah pin sebagai penyambung antar rantai terjadi retak dimanaretak awal dimulai dari sisi luar dan penjalaran retak dimulai dari material bagian tipis ke tebal. Hasil pemeriksaan tersebut juga dikonfirmasi dengan pemeriksaan metalografi yang menunjukkan adanya inklusi pengotor di lokasi pin yang patah. Oleh karena itu, cacat inklusi akibat proses manufaktur berperan sebagai inisiasi perambatan retak, lalu menjalar akibat pembebanan dinamis dari perputaran track rollersampai akhirnya material pin patah. Analisis kimia dari material pin menunjukkan bahwa material pinyang diperiksa merupakan jenis low alloy steel yang tidak sesuai dengan spesifikasi standard sehingga menyebabkan material pin rentan terhadap serangan korosi setelah retak timbul di permukaan akibat pembebanan fatik.
ANALISA KEGAGALAN TRACK LINK EXCAVATOR Febriyanti, Eka; Gafar, Abdul; Suhartono, Hermawan Agus
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 12 No. 3 (2018): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : Deputi TIRBR-BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1112.897 KB) | DOI: 10.29122/mipi.v12i3.2886

Abstract

Track link merupakan salah satu jalur kunci dalam system ekskavator selama penggalian dengan beban berlebih. Fungsi dari track link pada excavatoryaitu mengubah gerakan putar menjadi gulungan dan menjadi tumpuan bagi track roller sehingga memungkinkan unit dapat berjalan.Selanjutnya setelah dilakukan pemeriksaan di tempat kejadian menunjukkan bahwapin yang merupakan salah satu komponen utama dari track link mengalami patah sehingga menyebabkan excavator berhenti beroperasi. Hasil pemeriksaan visual menunjukkan bahwa pada daerah pin sebagai penyambung antar rantai terjadi retak dimanaretak awal dimulai dari sisi luar dan penjalaran retak dimulai dari material bagian tipis ke tebal. Hasil pemeriksaan tersebut juga dikonfirmasi dengan pemeriksaan metalografi yang menunjukkan adanya inklusi pengotor di lokasi pin yang patah. Oleh karena itu, cacat inklusi akibat proses manufaktur berperan sebagai inisiasi perambatan retak, lalu menjalar akibat pembebanan dinamis dari perputaran track rollersampai akhirnya material pin patah. Analisis kimia dari material pin menunjukkan bahwa material pinyang diperiksa merupakan jenis low alloy steel yang tidak sesuai dengan spesifikasi standard sehingga menyebabkan material pin rentan terhadap serangan korosi setelah retak timbul di permukaan akibat pembebanan fatik.