Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

PERBAIKAN METODE KERJA PENGANTONGAN SEMEN MENGGUNAKAN PETA TANGAN KIRI DAN KANAN Erliana, Cut Ita; Huda, Listiani Nurul; Matondang, A. Rahim
SPEKTRUM INDUSTRI Vol 13, No 2: Oktober 2015
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.036 KB) | DOI: 10.12928/si.v13i2.2698

Abstract

PT. X merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengantongan semen dan produk yang dihasilkan adalah Semen Portland Pozzolan 50 kg. Masalah yang dihadapi perusahaan adalah kemampuan produksi semen yang lebih rendah dari permintaan semen. Analisis dilakukan terhadap komponen sistem kerja yaitu manusia, bahan baku, mesin, dan lingkungan kerja. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor manusia yaitu pada metode kerja yang berpengaruh terhadap kemampuan produksi semen. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan rancangan perbaikan metode kerja pada stasiun pengantongan semen agar waktu pengerjaan produk menjadi lebih singkat sehingga jumlah produksi semen meningkat. Rancangan perbaikan metode kerja dilakukan melalui Peta Tangan Kiri dan Tangan kanan agar sesuai Prinsip Ekonomi Gerakan. Penerapan Peta Tangan Kiri dan Kanan usulan pada stasiun pengantongan semen menghasilkan penurunan waktu siklus sebesar 3,2 detik atau 44% dan kenaikan jumlah produksi sebanyak 16,8 ton/operator. Kata kunci : Metode Kerja, Peta Tangan Kiri dan Kanan.
Hesitant Fuzzy-Stochastic Data Envelopment Analysis (HF-SDEA) Model for Benchmarking Dahlan Abdullah; - Hartono; Cut Ita Erliana
JOIV : International Journal on Informatics Visualization Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/joiv.5.1.405

Abstract

The Data Envelopment Analysis (DEA) method is a method commonly used in benchmarking. The Dynamic Data Envelopment Analysis (DDEA) method was proposed to improve the DEA method in the benchmarking process. The DDEA method proposed can determine the effectiveness of the Decision Making Unit (DMU). The disadvantage of the DDEA model is that it cannot handle problems that involve benchmarking for stochastic data. To improve the DDEA method, the Stochastic Data Envelopment Analysis (SDEA) method is proposed which can be used for benchmarking involving stochastic data. The SDEA method itself has weaknesses in dealing with noise and uncertainty problems that will appear in the assessment process. The purpose of the research conducted by the researcher was to use the Hesitant Fuzzy method in optimizing the SDEA method so that the Hesitant Fuzzy model - Stochastic Data Envelopment Analysis (HF-SDEA) could be carried out benchmarking process in a situation where the assessment contained many elements of uncertainty. The results of this study are benchmarking methods that can do benchmarking for stochastic data on conditions that contain elements of uncertainty.
Data Envelopment Analysis with Lower Bound on Input to Measure Efficiency Performance of Department in Universitas Malikussaleh Dahlan Abdullah; Cut Ita Erliana; Muhammad Fikry
International Journal of Artificial Intelligence Research Vol 4, No 1 (2020): June
Publisher : STMIK Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.606 KB) | DOI: 10.29099/ijair.v4i1.164

Abstract

DEA has become one of the most appropriate methods for comparing the various Decision-Making Units (DMU) associated with public services such as universities.  There are two primary outputs that can be used to measure college performance, namely: the number of graduates and the number of publications.  While the primary input of college efficiency measurement is the number of teaching staff and the number of students.  The higher learning institution is  Universitas Malikussaleh, located in Lhokseumawe, a city in the Aceh province of Indonesia. This paper develops a method to evaluate the efficiency of all departments in Universitas Malikussaleh using DEA with bounded input. The extreme dissimilarity between the weights often found in DEA applications. In this paper, we develop a new DEA model, which can be transformed into a particular case of the bi-level linear program to calculate the lower boundary of input from the pessimistic viewpoints based on the shortcomings of the existing approaches. In the case of having a single input, providing lower bounds for the input weights by imposing the conditions that it uses for the average input level of the DMU being assessed uses per unit of output.  Accordingly, we present some essential differences inefficiency of those departments. Finally, we discuss the effort that should be made by these departments in order to become efficient
Increasing Productivity in CPO Production Using The Objective Matrix Method Defi Irwansyah; Cut Ita Erliana; Fadlisyah Fadlisyah; Mutammimul Ula; Mahlil Fahrozi; Rofiq Harun
International Journal of Engineering, Science and Information Technology Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Master Program of Information Technology, Universitas Malikussaleh, Aceh Utara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.087 KB) | DOI: 10.52088/ijesty.v2i2.232

Abstract

PT. Ika Bina Agro Wisesa (IBAS) is a company that produces products in the form of crude oil or CPO (Crude Palm Oil). The company sets a minimum production target of FFB that must be processed to reach 30 tons in one boiling with a minimum production target of 600 tons/day. The company is required to increase productivity. The problem so far is that the company has never measured the productivity of the production process, which will then affect the achievement of production targets. Measurement of productivity is critical because the measursizeoductivity can determine whether the company meets productivity targets for production or not. Therefore, it is necessary to measure productivity to assess the value of productivity and efforts to increase productivity in CPO production and how to increase productivity in CPO production and efforts to increase productivity using the Objective Matrix (OMAX) method at PT. Ika Bina Agro Wisesa. Analysis of productivity using the OMAX method, ratio 3 (labor productivity) and ratio 4 (machine productivity) has a very high percentage of poor performance, which means that ratio and 4 have an insufficient level of productivity. Unlike the case with the achievement of productivity ratio 1 (productivity of raw materials) and ratio 2 (productivity of working hours) wh, ich shows a low percentage of poor performance, which means that the productivity level of ratio one and ratio 2 has a better productivity level than ratio three and ratio 4 Analysis The results of the productivity index in the company decreased and increased for each month, in November it experienced a decrease of -79.49, while in December it experienced a significant increase in the amount of 595.02 and January at 69.98. in February decreased to -23.63. Furthermore, productivity in March - September 2021 was unstable, with an increase and dropped for July, a decrease of -0.64 and, a slight increase in August of 0.28.
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORI BARANG PADA CV. ILTIZAM COOPERATION Dahlan Abdullah; Cut Ita Erliana
SYNTAX Jurnal Informatika Vol 3 No 01: syntax
Publisher : Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.578 KB) | DOI: 10.35706/syji.v3i01.317

Abstract

Pada Perusahaan CV. Iltizam Cooperation Pendataan barang-barang sering terjadi kekeliruan dan kesalahan-kesalahan sehingga memperlambat kinerja dalam penjualan barang, hal ini disebabkan karena tidak adanya sistem yang mengatur dalam pendataan barang. Untuk  itu penulis ingin merancang sebuah sistem inventori barang atau tempat penyimpanan barang yang bertujuan untuk berikan data yang akurat dan terpercaya serta memberikan laporan-laporan pada setiap transaksi, seperti laporan stock barang, laporan barang masuk dan barang Keluar.
PERBAIKAN METODE KERJA PENGANTONGAN SEMEN MENGGUNAKAN PETA TANGAN KIRI DAN KANAN Cut Ita Erliana; Listiani Nurul Huda; A. Rahim Matondang
Spektrum Industri Vol 13, No 2: Oktober 2015
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.036 KB) | DOI: 10.12928/si.v13i2.2698

Abstract

PT. X merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengantongan semen dan produk yang dihasilkan adalah Semen Portland Pozzolan 50 kg. Masalah yang dihadapi perusahaan adalah kemampuan produksi semen yang lebih rendah dari permintaan semen. Analisis dilakukan terhadap komponen sistem kerja yaitu manusia, bahan baku, mesin, dan lingkungan kerja. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor manusia yaitu pada metode kerja yang berpengaruh terhadap kemampuan produksi semen. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan rancangan perbaikan metode kerja pada stasiun pengantongan semen agar waktu pengerjaan produk menjadi lebih singkat sehingga jumlah produksi semen meningkat. Rancangan perbaikan metode kerja dilakukan melalui Peta Tangan Kiri dan Tangan kanan agar sesuai Prinsip Ekonomi Gerakan. Penerapan Peta Tangan Kiri dan Kanan usulan pada stasiun pengantongan semen menghasilkan penurunan waktu siklus sebesar 3,2 detik atau 44% dan kenaikan jumlah produksi sebanyak 16,8 ton/operator. Kata kunci : Metode Kerja, Peta Tangan Kiri dan Kanan.
ANALISIS POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESMENT (RULA) PADA PROSES PEMBUATAN PLAT SAMBUNG TIANG PANCANG PT WIJAYA KARYA BETON, TBK BINJAI Cut Ita Erliana; Khairul Amri
Industrial Engineering Journal Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53912/iejm.v9i1.496

Abstract

PT Wijaya Karya Beton suatu perusahaan yang bergerak dibidang kontruksi beton dimana distribusinya mencakup hampir seluruh indonesia. Penelitian ini dilakukan pada pekerja di stasiun kerja pembuatan plat sambung pada work shop plat sambung. Para pekerja tersebut bekerja secara repetitif dengan postur tubuh yang tidak efektif sehingga hasil kuesioner Nordic Body Map menunjukkan adanya keluhan rasa sakit dan nyeri pada beberapa bagian tubuh yang dapat mempengaruhi produktivitas para pekerja. Nilai postur kerja yang memiliki level resiko tertinggi adalah elemen kerja meletakkan besi spiral pada mesin gulung spiral dengan postur bungkuk, proses mengeluarkan besi spiral pada mesin gulung spiral dengan postur jongkok, pengambilan plat sambung dari gudang penyimpanan dengan postur berdiri dengan beban lebih dari 10 kg dan proses pengelasan tulangan angkur dengan plat sambung dengan postur bungkuk, ke 4 elemen kerja tersebut memiliki skor 7, sehingga postur kerja pada elemen ini harus diperbaiki sekarang juga.
ANALISIS PRODUKTIVITAS PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV UNIT USAHA TEH BAH BUTONG Syarifuddin Syarifuddin; Yoga Ananda Putri; Cut Ita Erliana
Industrial Engineering Journal Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53912/iej.v11i1.729

Abstract

PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang usaha agroindustry yang salah satunya dibidang pengolahan Daun Teh Basah (DTB) dengan kapasitas 155 ton perhari, sehingga benar-benar harus memperhatikan mutu untuk dapat bersaing dengan perusahaan sejenis. Dalam proses produksinya, perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) Unit Bah Butong menggunakan mesin-mesin dan alat-alat yang mendukung proses produksinya dalam menghasilkan teh hitam. Permasalahan yang terjadi pada penelitian ini ialah perusahaan selama ini hanya mengacu pada perhitungan profit atau keuntungan saja, sehingga jika terjadi penurunan terhadap profit perusahaan tidak mengetahui apa yang menjadi penyebabnya, karena perusahaan tidak pernah melakukan analisis secara spesifik dan juga kurang memperhatikan efesiensi sumber daya yang dimiliki, baik itu sumber daya manusia, bahan baku dan mesin. Penelitian dilakukan dengan mengadakan pengukuran terhadap jam tenaga kerja, ongkos tenaga kerja, dan energi yang digunakan. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode Marvin E. Mundel, dilanjutkan dengan membuat diagram sebab akibat (Fishbone) untuk mengetahui akibat dari menurunnya produktivitas. Berdasarkan hasil analisa yang di lakukkan dengan diagram sebab akibat, dapat diidentifikasi ada beberapa faktor penyebab menurunnya produktivitas yaitu terdiri dari manusia, mesin, metode, material, dan Pengukuran.
Analisis Pengukuran Beban Kerja Supervisor Dan Fireman PT Perta Arun Gas Menggunakan Metode Defence Research Agency Workload Scale Cut Ita Erliana; Sri Mawaddah
Industrial Engineering Journal Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53912/iejm.v8i2.411

Abstract

Pengukuran  beban  kerja  merupakan  suatu  teknik  untuk  mendapatkan  informasi  tentang efisiensi dan efektifitas kerja suatu unit organisasi, atau pemegang jabatan melalui proses penelitian dan pengkajian yang dilakukan dengan menggunakan teknik analisis jabatan, teknik analisis beban kerja atau teknik manajemen lainnya. Departemen Health Safety Enviromental (HSE) Quality Management (QM) merupakan salah satu departemen yang ada di PT Perta Arun Gas. Total Karyawan di departemen/fungsi HSE QM adalah sebanyak 73 orang termasuk didalamnya personel fireman, dengan jam kerja dari pukul 07.00 s/d 16.00 WIB. Selama ini perusahaan belum pernah melakukan pengukuran beban kerja bagi karyawan/pekerja yang ada di departemen/fungsi HSE QM. Melalui pengukuran beban kerja, maka akan diketahui apakah beban kerja seorang pegawai sudah optimal atau sudah berlebihan, dimana akan berpengaruh terhadap hasil kinerja pegawai yang dihasilkan. Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode DRAWS diketahui rata-rata skor beban kerja yang diperoleh untuk Supervisor sebesar 52,80 % (pada kategori beban kerja optimal load), dimana variabel beban kerja yang dominan adalah time pressure sebesar 36%, dengan sebaran beban kerja fisik sebesar 46,8% dan beban kerja mental sebesar 53,2%. Sementara untuk fireman diperoleh rata-rata skor beban kerja sebesar 48,63 % (pada kategori beban kerja optimal load), dimana variabel beban kerja yang dominan adalah Central Demand sebesar 27,44% dengan sebaran beban kerja fisik sebesar 47,81% dan beban kerja mental sebesar 49,52%. Dengan demikian, beban kerja mental yang dirasakan oleh Supervisor lebih besar dari beban kerja fisiknya begitu juga yang dirasakan oleh personel fireman dimana lebih didominasi oleh beban kerja mental
PENGUKURAN TINGKAT KEBISINGAN PADA STASIUN KAMAR MESIN DI PABRIK KELAPA SAWIT PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV KEBUN ADOLINA Cut Ita Erliana; Aji Suhada Sinaga
Industrial Engineering Journal Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53912/iejm.v9i2.573

Abstract

Pabrik Kelapa Sawit PTPN IV Kebun Adolina merupakan pabrik yang memproduksi Crude Pulm Oil (CPO). Penelitian ini dilakukan pada lingkungan kerja fisik di stasiun kamar mesin. Ada 11 stasiun pada pabrik kelapa sawit, namun tingkat kebisingan yang paling tidak normal terdapat pada stasiun kamar mesin. Rata-rata tingkat kebisingan pada stasiun kamar mesin mencapai 97dBA. Tingkat kebisingan disebabkan oleh 3 mesin turbin yang bekerja pada stasiun kamar mesin. Titik pengukuran dipetakan hingga terdapat 35 titik pengukuran yang berjarak 2 meter setiap titiknya. Setiap titik pengukuran akan dilakukan pengukuran dan dihitung dengan menggunakan metode ekuivalen. Hasil dari perhitungan tingkat kebisingan pada 35 titik pengukuran dinyatakan tidak baik, dikarenakan seluruh titik pengukuran melewati nilai ambang batas. Tingkat kebisingan pada stasiun kamar mesin perlu dilakukan reduksi. Perusahaan harus memperhatikan seluruh operator pada statsiun kamar mesin dalam hal menggunakan alat pelindung diri dan melakukan check kesehatan pendengaran operator secara rutin, sehingga pekerja terhindar dari cedera serius yang nantinya bisa terjadi.