Salamang Salmiah Sari
Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika, Universitas Negeri Makassar

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kemampuan Siswa SMA Menyelesaikan Soal Fisika Bertipe Higher Order Thinking Skill (HOTS) Salamang Salmiah Sari; Fahmi Hasbullah; K Khaeruddin
Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam Vol 10, No 1 (2021): Maret
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/sainsmat101317462021

Abstract

Pada abad 21, pendidikan harus memprioritaskan pengajaran berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS). Hal tersebut dikarenakan proses pendidikan yang berbasis HOTS telah menjadi kebutuhan global. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana gambaran kemampuan peserta didik Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam menyelesaikan soal fisika bertipe HOTS. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode survey. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah sampel jenuh dengan jumlah 166 orang  peserta didik kelas X MIPA di sekolah tersebut. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan instrumen tes bertipe HOTS yang telah valid kepada subjek penelitian. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum tingkat kemampuan peserta didik kelas X MIPA dalam menyelesaikan soal fisika bertipe HOTS masih tergolong dalam kategori sedang, dilihat dari persentase HOTS peserta didik yang didominasi oleh kategori sedang yakni sebesar 65,06% atau 108 peserta didik. Hal ini menjadi perlu mendapatkan perhatian khusus bagi institusi yang berhubungan dengan pendidikan, khususnya tenaga pendidik yang harus mampu berinovasi dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal bertipe HOTS sekaligus melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi mereka.Kata kunci: Penyelesaian Soal, HOTS. In the 21st century, education must prioritize teaching based on Higher Order Thinking Skills (HOTS). This is because the HOTS-based education process has become a global need. This study aim was to study how the description of the ability of high school students (SMA) in solving HOTS-type physics problems. This type of research is a descriptive quantitative with survey method. The sample used in the study was a saturated sample with a total of 166 students of class X MIPA at the school. Data collection was carried out by giving a valid HOTS-type test instrument to the research subject. The data obtained were then analyzed using a descriptive analysis test. The results of this study indicate that in general the level of ability of students in class X MIPA in solving HOTS-type physics questions is still classified in the medium category, as seen from the percentage of HOTS students which is dominated by the medium category, which is 65.06% or 108 students. This becomes a need for special attention for institutions related to education, especially educators who should be able to innovate in the learning process to improve the ability of students to solve HOTS-type questions as well as for training their higher-order thinking skills. Keywords: Problem Solve, HOTS.
Analisis Kompetensi Pedagogik Guru dalam Pembelajaran Fisika sebagai Implementasi Kurikulum 2013 di SMA Negeri Kota Makassar Salamang Salmiah Sari; Zaima Nur Iwana Darwis; K Khaeruddin; Jack Susanto
Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam Vol 10, No 1 (2021): Maret
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/sainsmat101317482021

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk menganalisis penguasaan kompetensi pedagogik guru fisika SMAN di Kota. Sampel penelitian dipilih secara acak sebanyak 8 orang guru yang berasal dari 8 sekolah yang ditentukan secara cluster random sampling berdasarkan akreditasi sekolah, guru yang telah bersertifikasi dari Tahun 2007 sampai dengan 2014, guru yang telah mengikuti tes uji kompetensi pedagogik Tahun 2015 dan 2017, dan guru yang telah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 lebih dari tiga kali. Data dikumpulkan dengan cara pemberian kuesioner dan observasi untuk mengukur kompetensi pedagogik guru dan pengkajian dokumentasi RPP untuk mengukur indikator pengembangan kurikulum, selanjutnya dianalisis secara statistik deskriptif. Hasil analisis data menunjukkan indikator (1) penguasaan karakteristik peserta didik memperoleh nilai rata-rata 75,47 dengan kategori cukup, (2) penguasaan teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik memperoleh nilai rata-rata 76,41 dengan kategori baik, (3) penguasaan pengembangan memperoleh nilai rata-rata sebesar 67,19 dengan kategori cukup, (4) penguasaan melaksanakan kegiatan yang mendidik memperoleh nilai rata-rata sebesar 75,00 dengan kategori baik, Secara keseluruhan dalam penguasaan kompetensi pedagogik guru fisika SMAN di kota Makassar dalam kategori baik.Kata kunci: Kompetensi Pedagogik, Kurikulum 2013, Guru Fisika. This research is a descriptive study with a quantitative approach that aims to analyze the mastery of the pedagogical competence of the physics teacher of SMAN in Makassar. The sample of the study was randomly selected as many as 8 teachers from eight schools determined by cluster random sampling based on school accreditation, teachers who have been certified from 2007 to 2014, teachers who have taken the pedagogical competency test in 2015 and 2017, and teachers who have attended the 2013 Curriculum training more than three times. Data were collected by giving questionnaires and observations to measureStudent Assessment of Lecturer Performance, Learning Motivation, And Attitudes Towards teacher's pedagogical competencies and reviewing lesson plans to measure indicators of curriculum development, then analyzed by descriptive statistics. The results of the analysis of the data show the indicators (1) the mastery of the characteristics of students gained an average value of 75,47 with a sufficient category, (2) mastery of learning theory and principles of learning that educate an average score of 76,41 with a good category, ( 3) mastery of development obtains an average value of 67,19 with a sufficient category, (4) mastery of carrying out educational activities obtaining an average value of 75,00 with a good category. Overall in mastering the pedagogical competence of high school physics teachers in Makassar in the good category.Keywords: Pedagogical competence, Curriculum 2013, Physics teacher.
Analisis Kompetensi Pedagogik Guru dalam Pembelajaran Fisika sebagai Implementasi Kurikulum 2013 di SMA Negeri Kota Makassar Salamang Salmiah Sari; Zaima Nur Iwana Darwis; K Khaeruddin; Jack Susanto
Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam Vol 10, No 1 (2021): Maret
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/sainsmat101317482021

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk menganalisis penguasaan kompetensi pedagogik guru fisika SMAN di Kota. Sampel penelitian dipilih secara acak sebanyak 8 orang guru yang berasal dari 8 sekolah yang ditentukan secara cluster random sampling berdasarkan akreditasi sekolah, guru yang telah bersertifikasi dari Tahun 2007 sampai dengan 2014, guru yang telah mengikuti tes uji kompetensi pedagogik Tahun 2015 dan 2017, dan guru yang telah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 lebih dari tiga kali. Data dikumpulkan dengan cara pemberian kuesioner dan observasi untuk mengukur kompetensi pedagogik guru dan pengkajian dokumentasi RPP untuk mengukur indikator pengembangan kurikulum, selanjutnya dianalisis secara statistik deskriptif. Hasil analisis data menunjukkan indikator (1) penguasaan karakteristik peserta didik memperoleh nilai rata-rata 75,47 dengan kategori cukup, (2) penguasaan teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik memperoleh nilai rata-rata 76,41 dengan kategori baik, (3) penguasaan pengembangan memperoleh nilai rata-rata sebesar 67,19 dengan kategori cukup, (4) penguasaan melaksanakan kegiatan yang mendidik memperoleh nilai rata-rata sebesar 75,00 dengan kategori baik, Secara keseluruhan dalam penguasaan kompetensi pedagogik guru fisika SMAN di kota Makassar dalam kategori baik.Kata kunci: Kompetensi Pedagogik, Kurikulum 2013, Guru Fisika. This research is a descriptive study with a quantitative approach that aims to analyze the mastery of the pedagogical competence of the physics teacher of SMAN in Makassar. The sample of the study was randomly selected as many as 8 teachers from eight schools determined by cluster random sampling based on school accreditation, teachers who have been certified from 2007 to 2014, teachers who have taken the pedagogical competency test in 2015 and 2017, and teachers who have attended the 2013 Curriculum training more than three times. Data were collected by giving questionnaires and observations to measureStudent Assessment of Lecturer Performance, Learning Motivation, And Attitudes Towards teacher's pedagogical competencies and reviewing lesson plans to measure indicators of curriculum development, then analyzed by descriptive statistics. The results of the analysis of the data show the indicators (1) the mastery of the characteristics of students gained an average value of 75,47 with a sufficient category, (2) mastery of learning theory and principles of learning that educate an average score of 76,41 with a good category, ( 3) mastery of development obtains an average value of 67,19 with a sufficient category, (4) mastery of carrying out educational activities obtaining an average value of 75,00 with a good category. Overall in mastering the pedagogical competence of high school physics teachers in Makassar in the good category.Keywords: Pedagogical competence, Curriculum 2013, Physics teacher.
Kemampuan Siswa SMA Menyelesaikan Soal Fisika Bertipe Higher Order Thinking Skill (HOTS) Salamang Salmiah Sari; Fahmi Hasbullah; K Khaeruddin
Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam Vol 10, No 1 (2021): Maret
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/sainsmat101317462021

Abstract

Pada abad 21, pendidikan harus memprioritaskan pengajaran berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS). Hal tersebut dikarenakan proses pendidikan yang berbasis HOTS telah menjadi kebutuhan global. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana gambaran kemampuan peserta didik Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam menyelesaikan soal fisika bertipe HOTS. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode survey. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah sampel jenuh dengan jumlah 166 orang  peserta didik kelas X MIPA di sekolah tersebut. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan instrumen tes bertipe HOTS yang telah valid kepada subjek penelitian. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum tingkat kemampuan peserta didik kelas X MIPA dalam menyelesaikan soal fisika bertipe HOTS masih tergolong dalam kategori sedang, dilihat dari persentase HOTS peserta didik yang didominasi oleh kategori sedang yakni sebesar 65,06% atau 108 peserta didik. Hal ini menjadi perlu mendapatkan perhatian khusus bagi institusi yang berhubungan dengan pendidikan, khususnya tenaga pendidik yang harus mampu berinovasi dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal bertipe HOTS sekaligus melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi mereka.Kata kunci: Penyelesaian Soal, HOTS. In the 21st century, education must prioritize teaching based on Higher Order Thinking Skills (HOTS). This is because the HOTS-based education process has become a global need. This study aim was to study how the description of the ability of high school students (SMA) in solving HOTS-type physics problems. This type of research is a descriptive quantitative with survey method. The sample used in the study was a saturated sample with a total of 166 students of class X MIPA at the school. Data collection was carried out by giving a valid HOTS-type test instrument to the research subject. The data obtained were then analyzed using a descriptive analysis test. The results of this study indicate that in general the level of ability of students in class X MIPA in solving HOTS-type physics questions is still classified in the medium category, as seen from the percentage of HOTS students which is dominated by the medium category, which is 65.06% or 108 students. This becomes a need for special attention for institutions related to education, especially educators who should be able to innovate in the learning process to improve the ability of students to solve HOTS-type questions as well as for training their higher-order thinking skills. Keywords: Problem Solve, HOTS.