Husaini Husaini
Politeknik Negeri Lhokseumawe

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Contrast Enhancement for Improved Blood Vessels Retinal Segmentation Using Top-Hat Transformation and Otsu Thresholding Muhammad Arhami; Anita Desiani; Sugandi Yahdin; Ajeng Islamia Putri; Rifkie Primartha; Husaini Husaini
International Journal of Advances in Intelligent Informatics Vol 8, No 2 (2022): July 2022
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetic Retinopathy is a diabetes complication that usually results in abnormalities in the retinal blood vessels of the eye, resulting in blurry vision, including blurry vision and blindness. Automatic segmentation of blood vessels in retinal images can detect abnormalities in these blood vessels, actually resulting in faster and more accurate segmentation results. The paper proposed an automatic blood vessel segmentation method that combined Otsu Thresholding with image enhancement techniques, including Contrast Limited Adaptive Histogram Equalization (CLAHE) and Top-hat transformation for the retinal image. The retinal image data used in the study were the Digital Retinal Images for Vessel Extraction (DRIVE) dataset generated by the fundus camera. The CLAHE and Top-hat transformation methods were used to increase the contrast of the retinal image and reduce noise so that blood vessels could be highlighted appropriately and the segmentation process could be facilitated. Otsu Thresholding was used to distinguish between blood vessel pixels and background pixels. The performance evaluation measures of the methods used are accuracy, sensitivity, and specificity. The DRIVE dataset's study results showed that the average accuracy, sensitivity, and specificity values were 94.7%, 72.28%, and 96.87%, respectively, indicating that the proposed method was successful through blood vessels segmentation retinal images, especially for thick blood vessels.
Implementation of AHP and Black Box Testing to the Development of an Information System for Assessing the Feasibility of BUMDES Submissions Hari Toha Hidayat; Husaini Husaini; Nanang Prihatin; Radhiyatammardhiyyah Radhiyatammardhiyyah
Elinvo (Electronics, Informatics, and Vocational Education) Vol 7, No 2 (2022): November 2022
Publisher : Department of Electronic and Informatic Engineering Education, Faculty of Engineering, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.985 KB) | DOI: 10.21831/elinvo.v7i2.54028

Abstract

The existence of institutional village enterprises (BUMDES) has never been adequately monitored in terms of the growth of village-owned businesses in each village. According to the data, there are 17 BUMDES in the Muara District that have been inactive for the most part. Due to the difficulty of monitoring the progress of BUMDES, a significant number of them have become stalled or even inactive. In addition, many BUMDES managers are frequently unprepared to operate the newly opened business. Readiness in terms of the quality of human resources also affects the formation of BUMDES. Consequently, the objective of this study is to facilitate the monitoring of business developments carried out by BUMDES actors in their respective villages, thereby facilitating the feasibility assessment of BUMDES. Aside from that, the purpose of this study is to determine the viability of applying for BUMDES as one of the requirements for obtaining a recommendation from the village head for submission to the Village Ministry.  The feasibility analysis employs the AHP method with multiple parameters, including business age, business type, and business capital. According to research findings with applications, several BUMDES are declared unfit, while others are declared feasible. BUMDES with declared eligibility has AHP values ranging from 0.382 to 0.619. Meanwhile, BUMDES that are unworthy receives AHP values ranging from 0.235 to 0.239. It can also be determined based on the weight of each criterion as to whether or not it is appropriate for BUMDES. While the results of black box testing for the system's feasibility using 10 types of testing, including Equivalence Partitioning, Boundary Value Analysis/Limit Testing, Comparison Testing, Sample Testing, Robustness Testing, Behavior Testing, Performance Testing, Requirement Testing, Endurance Testing, and Cause-and-Effect Relationship Testing. Based on the test results, the system is 100% feasible to be used by users.
RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI SUHU PADA PENYANGRAI BIJI KOPI BERBASIS INTERNET of THINGS Amri Amri; Husaini Husaini
Journal of Artificial Intelligence and Software Engineering (J-AISE) Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jaise.v3i1.4136

Abstract

Abstrak — Salah satu proses pegolahan biji kopi pasca panen yaitu dengan melakukan penyangraian. Penyangraian kopi ini sendiri dilakukan dengan cara pemanasan kembali pada biji kopi. Pemanasan ini dapat dilakukan dengan tiga tingkatan suhu yang berbeda. Proses sangrai membutuhkan sistem pengontrol dan sistem monitor suhu agar mendapatkan biji kopi sesuai dengan standar yang ada. Oleh karena  itu telah dibuat sebuah alat pengontrolan suhu pada penyangraian biji kopi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu dan waktu yang tepat untuk penyangrai kopi. Penelitian ini di bangun menggunakan arduino, sensor thermocople, kompor listrik dan motor DC. Sistem kontrol yang digunakan pada alat ini berupa mikrokontroler arduino dan juga android. Data penelitian telah diperoleh dengan cara mengukur selisih pengukuran serta respon sensor dan alat yang tersedia. Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil dari pengujian pada penyangraian kopi dengan berat 500 gram, kopi matang pada suhu 112 oc dengan waktu sangrai 26-30 menit. Kecepatan respon motor pada sistem penyangrai 9.6 detik. Kecepantan respon kompor pada sistem penyangraian 9.6 detik. Kecepatan proses untuk pengolahan data dari sensor Thermocople menjadi informasi dalam bentuk tingkat suhu 26 detik karna tergantung pada kecepatan sinyal internet.Kata kunci — arduino uno, sensor thermocople,kompor listrik,motor DC,android.
Aplikasi Augmented Reality Pengenalan Landmark Pariwisata Aceh Mursyidah Mursyidah; Husaini Husaini; Herri Mahyar
Jurnal Infomedia: Teknik Informatika, Multimedia, dan Jaringan Vol 8, No 1 (2023): Jurnal Infomedia
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jim.v8i1.4182

Abstract

Abstrak— Banyaknya daerah wisata yang menarik yang bisa dikunjungi oleh wisatawan. Namun, tidak semua tujuan wisata di Aceh diketahui oleh masyarakat sekitar maupun dari luar Aceh karena kurangnya informasi yang menarik. Salah satu pengembangan dari bidang multimedia untuk memberikan pengenalan landmark pariwisata kepada pengunjung agar lebih mudah dalam mencari informasi wisata dengan menggunakan teknologi augmented reality. Penelitian bertujuan untuk mengetahui sudut kemiringan kamera yang ideal sehingga menampilkan objek 3D yang sempurna dan mengetahui nilai skala marker yang dapat menemukan pola image target dari jarak yang jauh, sehingga menampilkan objek 3D. Dengan demikian memudah wisatawan untuk mencari informasi pariwisata  yang ada di Aceh, pembuatan aplikasi ini menggunakan software Unity3D. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan aplikasi augmented reality dapat diterapkan pada perangkat Android, dengan hasil pengujian jarak terbaik kamera membaca marker yaitu 20 cm s.d. 60 cm dengan sudut terbaik yaitu 0o s.d. 40o dengan ukuranskala marker dari 50 s.d. 500. Abstract—The number of interesting tourist areas that can be visited by tourists. However, not all tourist destinations in Aceh are known to the surrounding community or from outside Aceh because of the lack of interesting information. One of the developments in the multimedia field is to provide an introduction to tourism landmarks for visitors to make it easier to find tourist information using augmented reality technology. The study aims to determine the ideal camera tilt angle so that it displays perfect 3D objects and knows the scale value of markers that can find the target image pattern from a long distance, so that it displays 3D objects. Thus facilitating tourists to find tourism information in Aceh, making this application uses Unity3D software. Based on the test results it can be concluded that the augmented reality application can be applied to Android devices, with the best distance test results of the marker reading camera which is 20 cm to 60 cm with the best angle of 0o to 40o with a marker scale size of 50 to 500. 
Implementasi Socket Programming Pada Aplikasi Chat Uloen Messenger Berbasis Android Reza Riski; Husaini Husaini; Muhammad Nasir
Journal of Artificial Intelligence and Software Engineering (J-AISE) Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jaise.v3i2.4587

Abstract

Dalam era perkembangan Teknologi yang pesat, Aplikasi Chatting telah menjadi salah satu cara Komunikasi yang paling populer di kalangan pengguna Internet, Salah satu Aplikasi Komunikasi yang terdapat pada layanan Internet adalah Chatting. Aplikasi ini memungkinkan dua orang pengguna atau lebih untuk berinteraksi secara online, Aplikasi Chatting dibuat dengan cara mengimplementasikan teknologi Socket Programming (Socket.io). Teknologi Socket Programming Socket.io dapat digunakan untuk membangun aplikasi chatting berbasis real-time di Android. Berdasarkan latar belakang tersebut dibuatlah Aplikasi Chatting yang Bernama Aplikasi Chat-Uloen Messenger dengan cara Meng-Implementasikan Socket Programming (Socket.io) Pada Aplikasi ini dilakukan pengujian web service untuk melihat nilai throughput dari performa server pada aplikasi dengan cara membandingkan dengan menggunakan socket.io dan tanpa menggunakan socket.io. Pengujian sistem menggunakan metode blackbox untuk mengetahui tingkat keberhasilan aplikasi dan kepuasan pengguna. Hasil dari pengujian web service yang didapatkan untuk nilai throughput dengan menggunakan socket.io mendapat hasil cukup bagus dengan nilai rata rata mencapai 447 kbps sedangkan tanpa menggunakan socket.io mencapai 47 kbps, sedangkan pengujian blackbox mendapatkan 97,5% keberhasilan aplikasi.Kata kunci— Socket Programming, Aplikasi Chat Uloen Messenger, Real-timeAbstract In the era of rapid technological development, chat applications have become one of the most popular ways of communication among Internet users, One of the Communication Applications found on Internet services is Chatting. This application allows two or more users to interact online, Chat Application is made by implementing Socket Programming technology (Socket.io). Socket Programming Socket.io technology can be used to build real-time based chat applications on Android. Based on this background, a Chat Application named Chat-Uloen Messenger Application was created by Implementing Socket Programming (Socket.io) In this application, web service testing was carried out to see the throughput value of server performance in the application by comparing using socket.io and without using socket.io. System testing uses the blackbox method to determine the level of application success and user satisfaction. The results of web service testing obtained for throughput values using socket.io got pretty good results with an average value of 447 kbps while without using socket.io reached 47 kbps, while blackbox testing got 97.5% application success.Keywords - Socket Programming, Chat Uloen Messenger Application, Real-time
Aplikasi Virtual Reality Uji Simulasi Kendaraan Bermotor Untuk Pembuatan SIM C Berbasis Mobile Zulchairi Zulchairi; Husaini Husaini; Hari Toha Hidayat
eProceeding of TIK eProTIK Vol.2 No.2
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi virtual reality memungkinkan seseorang melakukan suatu simulasi terhadap suatu objek yang penyajian tampilan visualnya mirip dengan keadaan dunia nyata. Adapun permasalahan yang terjadi mengenai penelitian ini yaitu banyaknya masyarakat yang kurang tau yaitu uji simulasi kendaraan bermotor pembuatan SIM C, karena itu banyak masyarakat yang malas untuk pergi membuat SIM C, dan masyarakat kerap kali kebingungan dalam uji berkendara pembuatan SIM C. Jadi tujuan dari dibangunnya aplikasi virtual reality ini melakukan uji simulasi kendaraan bermotor secara lebih spesifik sehingga dapat mengetahui bagaimana uji simulasi kendaraan bermotor untuk mendapatkan SIM C. Melalui media informasi ini masyarakat dapat berinteraksi langsung dengan aplikasi virtual reality untuk mengetahui uji simulasi yang lebih menarik dan mudah dimengerti. Aplikasi yang dibangun menampilkan objek animasi dan teks pada mobile android secara nyata, bertujuan untuk mengetahui lulus dan tidak lulus saat melalukukan simulasi ini dari aplikasi yang telah dibuat. Pengujian dilakukan dengan memainkan simulasi ini yang pada saat memainkan simulasi tersebut kita harus melaju dengan kecepatan maksimal 30 kpj jika lebih dari 30 kpj maka kita akan di nyatakan gagal dari tes dan jika pengendara keluar jalur ataupun menabrak rintangan tersebut akan dinyatakan gagal. Jadi harus mengulang lagi dari awal dan setiap kesalahan di beri kesempatan 2x untuk mengulang dan jika pengendara masih gagal dalam pengujian simulasi yang ke 3 maka pengendara dinyatakan gagal dalam melakukan pengujian simulasi tersebut.  Jika pengendara sepeda motor itu tidak menabrak dan berhasil melewati semua rintangan ataupun tidak keluar dari jalur dan tidak melebihi kecepatan 30 kpj sampai ke finis maka akan lulus dan berhak mendapatkan SIM C. pengujian fps yang ada pada aplikasi yaitu untuk melihat kecepatan aplikasi pada mobile android dan fps rata – rata pada fps yaitu 24 – 64 fps, jadi dari hasil pengujian fps tersebut yang menggunakan android 1 yaitu android 7.0 hasil pengujiannya dari 59,9 fps sampai 60,1 fps, sedangkan dari pengujian android 2 yaitu android 9.0 hasil pengujiannya dari 59,9 sampai 60,1. Dalam pengujian kuesioner ini kita akan mencari seluruh jumlah nilai pertanyaan dengan cara menjumlahkannya mengguna metode skla likert lalu bersadarkan hasil perhitungan tersebut nilai yang di dapatkan pada seluruh pertanyaan yaitu sebesar 81,6%, maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi virtual reality uji simulasi kendaraan bermotor untuk pembuatan SIM C berbasis mobile ini sangat baik pada saat digunakan oleh pengguna.