Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L.) Merr) MENINGKATKAN PRODUKSI AIR SUSU IBU Sri Handayani; Yopi Suryatim Pratiwi; Yadul Ulya
Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram Vol. 11 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YARSI Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.346 KB) | DOI: 10.57267/jisym.v11i1.79

Abstract

The infant mortality rate is still high in Indonesia and is reduced through offering exclusive breastfeeding. The achievement of exclusive breastfeeding in Indonesia is still far from the national target, one of which is due to insufficient breast milk production. Katuk leaves are a plant that cannot increase milk production. Therefore we need scientific evidence that uses katuk leaves as a lactogogue. This article is a literature review that aims to see the effect of katuk leaves on increasing breast milk production. Based on the research results, katuk leaves can increase breast milk production. This is because katuk leaves contain active compounds, namely papaverine and phytosterols and contain high nutrients.
PERAN KELUARGA TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI DALAM MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU SISKHA MAYA HERLINA; YADUL ULYA; REGINA PRICILIA YUNIKA
Journal Of Midwifery Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : UNIVED PRESS, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Angka kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator dalam penilaian keberhasilan pembangunan, khususnya pembangunan dibidang kesehatan. AKI di Indonesia menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan bahwa terdapat aki 359. Pada tahun 2007 menteri kesehatan merencanakan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) dengan stiker yang merupakan upaya trobosan dalam percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Metode: Desain penelitian kualitatif yang digunakan adalah desain fenomenologi, menggunakan data diskriftif yang melibatkan beberapa informan. Pengumpulan data dengan verifikasi data, penyajian data. Dan verifikasi. Hasil dan Pembahasan: Pada penelitian ini secara umum pelaksanaan P4K sudah cukup baik, sarana prasarana sudah cukup memadai, namun ada beberapa kegiatan yang masih belum diaksanakan karena beberapa hambatan yang ada sehingga pelaksanaannya belum optimal. Kesimpulan: Desain Pelaksanaan program P4K (Program Perencanaan Persainan Dan Pencegahan Komplikasi) kemungkinan memiliki kontribusi dalam membantu ibu hamil mempersiapkan persalinannya, dan untuk menurunkan AKI (Angka Kematian Ibu) perlu ditinjau kembali dari berbagai macam aspek.
LITERATUR REVIEW: PENGARUH TERAPI NON FARMAKOLOGI TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF REGINA PRICILIA YUNIKA; YADUL ULYA; SISKHA MAYA HERLINA
Journal Of Midwifery Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : UNIVED PRESS, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Persalinan ialah suatu keadaan alami yang terjadi pada ibu dan pada prosesnya dapat mengakibatkan rasa sakit yang hebat, dan nyeri yang sangat sakit dapat juga dialami oleh ibu yang akan mengalami persalinan, dimana nyeri persalinan ini dapat memicu rasa cemas, ketakutan dan kepanikan pada ibu sehingga penting dilakukan penanganan nyeri bagi ibu selama persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi non farmakologi terhadap nyeri persalinan kala 1 fase aktif. Metode: Metode yang digunakan telaah literature dengan mengumpulkan 10 artikel dari sumber database yaitu Google scholar dengan kata kunci penelusuran literature “nyeri persalinan” dan “terapi nonfarmakologi” yang terbit pada 10 tahun terakhir. Kriteria inklusi artikel yang diambil antara lain artikel dengan penelitian 10 tahun terakhir 2012 -2022, penelitian kuantitatif, dan fulltext. Hasil dan Pembahasan: Dalam upaya mengurangi nyeri persalinan ada berbagai metode yang dapat digunakan antara lain terapi massage, musik, aromaterapi, kompres hangat, latihan nafas (breath exercise), dan latihan birthball. Kesimpulan: penelitian ini memberikan bukti yang valid bahwa metode non farmakologi efektif dalam mengurangi nyeri persalinan. Studi lebih lanjut terkait tindakan non farmakologi dapat dilakukan lebih mendalam mengenai tindakan mana yang paling efektif untuk mengurangi nyeri persalinan.
Penyuluhan Tentang Kecemasan Dalam Persalinan Pada Ibu Hamil Di Wilayah Jempong Baru, Kota Mataram Siskha Maya Herlina; Yadul Ulya; Regina Pricillia Yunika
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Indonesia Vol 1 No 6 (2022): Desember : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Indonesia
Publisher : Universitas Gajah Putih, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55542/jppmi.v1i6.410

Abstract

Melahirkan merupakan peralihan dari masa kehamilan menjadi orang tua. Dalam sehari atau kurang dari sehari, masa kehamilan sembilan bulan berlalu dan masa menjadi orang tua dimulai. Berbagai budaya di dunia menganggap kelahiran adalah peristiwa kehidupan yang setara maknanya dengan kematian. Kelahiran dirayakan hampir disetiap tempat sebagai peristiwa yang menggembirakan dan dikelilingi dengan berbagai ritual yang berhubungan dengan harapan, janji, dan kehidupan baru (Simkin, 2007). Setiap hari rata – rata lahir 10.000 lebih bayi di Indonesia pada tahun 2010, jumlah inilah yang bisa menjadi bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia per tahunnya semakin meningkat (Andira, 2011). Pada setiap tahap persalinan, ibu akan mengalami perubahan psikologi dan perilaku yang cukup spesifik sebagai respons dari apa yang ia rasakan dari proses persalinannya. Pada fase laten, kadang pasien belum cukup yakin bahwa ia akan benar – benar melahirkan meskipun tanda persalinan sudah cukup jelas (Silistyawati & Nugraheny, 2010). Pada dasarnya semua wanita akan mengalami kecemasan pada proses persalinan yang bisa dikarenakan rasa nyeri persalinan. Sejak zaman dahulu kecemasan terhadap persalinan sudah menjadi pokok pembicaraan di antara wanita. Perasaan kecemasan dan sikap seorang wanita dalam melahirkan sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya perbedaan struktur sosial, budaya, agama, kesiapan ibu dalam menghadapi persalinan, pengalaman masa lalu, pendampingan keluarga, dan lingkungan (Rohani, et all, 2011).
ANALISIS TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III MENJELANG PERSALINAN Siskha Maya Herina
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol 4 No 2 (2023): June
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v4i2.361

Abstract

Abstract Introduction: Childbirth is a stressful event that causes increased pain, anxiety, fear of damage or body deformities such as episiotomy, rupture, stitches or cesarean section, and the mother is afraid that she will injure her baby. During pregnancy, the mother experiences physical and psychological changes, the effects of anxiety in labor. Purpose: of this study was to determine the level of anxiety in third trimester pregnant women before delivery. This research method used a descriptive survey with data collection stages using a questionnaire which was distributed to all pregnant women during the study period. Methods: In this study the type of research used was a quantitative method with a cross sectional design. Results: most of the third trimester pregnant women who were at the Kasihan II Health Center experienced anxiety as many as 46 respondents 95.83% with each different level of anxiety, namely mild anxiety 30 respondents (53.6%), moderate anxiety 13 respondents (23, 2%), 3 respondents (5.4%) had severe anxiety, and 2 respondents did not experience anxiety. Conclusion: The results show that the higher the level or status of the respondent's characteristics, the lower the level of anxiety that appears, as in the level of severe anxiety, the characteristics that greatly affect severe anxiety are age <20 years, income <1 million, primigravidas and those with primary school education
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil dengan Jumlah Kunjungan Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Sikur Kabupaten Lombok Timur Nurul Hikmah Annisa; Susilia Idyawati; Yadul Ulya
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 2 No. 2: September 2019
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.409 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v2i2.287

Abstract

Antenatal Care selama kehamilan sangat penting, karena Antenatal Care dapat mendeteksi secara dini komplikasi kehamilan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care dengan jumlah kunjungan Antenatal Care. Desain pada penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi 53 orang sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Analisa data dengan chi-square. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh dari 53 orang responden mayoritas berumur 20-25 tahun yaitu 25 orang (47,25%) berpendidikan SMU 29 orang (24,7%) belum memiliki anak 17 orang (32,1%) dan usia kehamilan berada pada trimester 3 sebanyak 23 orang (24,4%) dan berpengetahuan baik 31 orang (58,5%). Jumlah kunjungan mayoritas sesuai dengan usia kehamilan yaitu 40 orang (75,5%). Berdasarkan hasil uji statistik tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care dengan jumlah kunjungan Antenatal Care dengan p=0,108>0,05. Dengan demikian tingkat kepatuhan ibu untuk datang melakukan kunjungan setiap dianjurkan oleh bidan merupakan faktor pendukung alasan melakukan kunjugan tanpa mengetahui makna di setiap kunjungan.Untuk itu bidan diharapkan dapat memberikan pendidikan kesehatan tentang Antenatal Care, tujuan Antenatal Care serta jadwal kunjungan Antenatal Care sehingga setiap kunjungan yang dilakukan ibu hamil bermanfaat. Dengan kunjungan kehamilan dapat dipantau kemajuan kehamilan serta menghasilkan ibu dan bayi yang sehat.
Pengetahuan dan sikap Ibu Primigravida Terhadap Tanda-tanda Bahaya Bayi Baru Lahir Nurul Hikmah Annisa; Susilia Idyawati; Yadul Ulya
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 3 No. 1: March 2020
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.581 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v3i1.417

Abstract

Tanda-tanda bahaya bayi baru lahir merupakan suatu gejala yang dapat mengancam kesehatan bayi, bahkan dapat mengakibatkan kematian. Pola penyakit penyebab kematian neonatal adalah infeksi (32%), asfiksia (29%), komplikasi prematuritas (24%), kelainan bawaan (10%), dan lain-lain (5%). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu primigravida terhadap tanda-tanda bahaya bayi baru lahir di Puskesmas Gerung Tahun 2019. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan metode pengambilan sampel accidental sampling, dengan besar sampel sebanyak 84 orang. Dari hasil penelitian diperoleh mayoritas ibu berumur antara 21-29 tahun yaitu sebanyak 67 orang (79,8%), pendidikan ibu terbanyak SMA yaitu sebanyak 34 orang (40,5%), pekerjaan ibu terbanyak sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 51 orang (60,7%). Berdasarkan pengetahuan ibu primigravida mayoritas berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 37 orang (44,0%). Berdasarkan sikap, sebagian besar ibu primigravida bersikap positif terhadap tanda-tanda bahaya bayi baru lahir yaitu sebanyak 81 orang (96,4%). Dengan demikian, diharapkan kerjasama yang baik antar tim petugas kesehatan untuk mengadakan kegiatan-kegiatan penyuluhan kesehatan tentang tanda-tanda bahaya bayi baru lahir untuk memberikan pengetahuan dan sikap yang baik terhadap tanda-tanda bahaya bayi baru lahir.
Faktor Umur dan Paritas Terhadap Kejadian Retensio Plasenta Yadul Ulya; Nurul Hikmah Annisa; Susilia Idyawati
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 4 No. 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.047 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v4i1.845

Abstract

WHO menyebutkan salah satu penyebab perdarahan setelah melahirkan ialah retensio placenta. Retensio plasenta merupakan komplikasi persalinan di negara berkembang sebesar 2-3% pada persalinan pervaginam. Faktor predisposisi lain yang turut memengaruhi terjadinya retensio plasenta adalah umur, paritas, uterus terlalu besar, jarak kehamilan yang pendek, dan sosial ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorumur dan paritas dengan kejadian retensio plasenta di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram. Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, dengan populasi seluruh ibu bersalin dengan kejadian retensio plasenta sebanyak 37 orang berdasarkan catatan rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram dari bulan Oktober tahun 2019 sampai dengan Januari tahun 2020. Pengambilan sampel menggunakan total population. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan bermakna antara usia ibu dengan kejadian retensio placenta (p value 0,458) meskipun secara teoritis mengatkan bahwa kejadian retensio placenta berkaitan dengan usia ibu. Untuk variabel paritas, hasil uji bivariat antara variabel paritas dengan kejadian retensio plasenta diperoleh p value 0,458 yang memiliki arti bahwa secara statistik tidak ditemukannya hubungan antara kedua variabel tersebut. Kesimpulan dari penilitian ini adalah karaktristik responden dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: dari 37 orang responden mayoritas berumur antara 20 sampai 35 tahun dan mayoritas tidak paritas kurang dari 3 kali. Tidak ada hubungan faktor usia dan paritas terhadap kejadian retensio plasenta dengan p value = 0,458. Dari penelitian ini diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk selalu memberikan edukasi dalam mencegah terjadinya retensio plasenta terutama pada pasien yang beresiko.