Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisa Faktor Yang Mempengaruhi Kandungan Pestisida Pada Hasil Pertanian Di Wilayah Kabupaten Kupang Tahun 2019 Debora Gaudensiana Suluh; Albina Bare Telan; Johannis J.P. Sadukh
Oehònis Vol 4 No 2 (2021): Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi
Publisher : Sanitation Departement of Health Polytechnic of Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.689 KB)

Abstract

Penggunaan pestisida pada tanaman pertanian yang tidak terkendali akan meninggalkan residu yang dapat membahayakan petani, konsumen dan lingkungan. Umumnya pestisida yang digunakan merupakan pestisida sintetik berbahan dasar klor yang menunjukan sifat bioakumulasi sehingga dapat menumpuk di dalam tubuh dan lingkungan hingga pada jumlah yang membahayakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui factor yang mempengaruhi kadungan pestisida pada hasil pertanian di Wilayah Kabupaten Kupang Tahun 2019. jenis penelitian adalah observasional dengan pendekatan cross-sectional studi, Sampel penelitian sebanyak 30 petani dan 15 hasil pertanian, variabel penelitian meliputi : kandungan pestisida, dosis penyemprotan, frekuensi penyemprotan dan jumlah pestisida yang digunakan. Data penelitian kemudian diolah, disajikan dalam tabel dan grafik, selanjutnya dianalisis univariate dan bivariat dengan statistik uji chi square. Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat 73,3% sampel mengandung pestisida dengan konsentrasi tinggi, terdapat 2 variabel yang signifikan terhadap kandungan pestisida yaitu dosis penyemprotan; dengan nilai P = 0,01;RR = 0,0214; 95% CI= 0,105 – 0,436 dan variabel frekuensi penyemprotan dengan nilai P = 0,046; RR = 1,571; 95% CI : 1,005 – 2,456; variabel yang tidak signifikan terhadap kandungan pestisida adalah jumlah pestisida yang digunakan Disimpulkan bahwa ada hubungan antara dosis penyemprotan, frekuensi penyemprotan dengan kandungan pestisida pada hasil pertanian. Dan disarankan kepada para petani agar dapat memperhatikan dosis pencampuran pestisida dan menggunakan pestsida organik dalam memberantan hama pertanian
Kualitas Fisik udara ruangan perkantoran Provinsi Nusa Tenggara Timur Olga Dukabain; Lidia Br Tarigan; Albina Bare Telan
Oehònis Vol 5 No 01 (2022): Sanitasi dan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sanitation Departement of Health Polytechnic of Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.064 KB)

Abstract

Kualitas udara lingkungan kerja perkantoran wajib memenuhi syarat kesehatan yang meliputi persyaratan fisika, kimia, dan biologi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Berdasarkan PMK 48 tahun 2016 Bahaya fisik meliputi tingkat kebisingan, intensitas pencahayaan, laju pergerakan udara, temperatur dan kelembaban udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor fisik udara yaitu suhu,kelembaban, ventilasi, pencahayaan dan kebisingan. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian analitik cross-sectional dan menggunakan pendekatan observational. Populasinya adalah semua kantor pemerintah di provinsi NTT dan sampelnya adalah 5 kantor bupati,1 Kantor walikota, Dinkes Provinsi, Dinkes Kota/kab di daratan Timor. Teknik pengambilan sampel adalah cluster sampling. Hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu ruang kerja 25 oC – 32 oC dan 91,67 % ruangan tidak memenuhi syarat; kelembaban berkisar 38-68,5 % RH dan 83,3 % ruangan kerja tidak memenuhi syarat; 75 % ruangan kerja menggunakan AC; 66,6 % luas ventilasi tidak sesuai luas lantai; 83,3 % pencahayaan ruang kerja tidak memenuhi syarat; 83,3 % kebisingan ruangan memenuhi syarat. perlu memperhatikan suhu nyaman kerja yaitu 18-28 oC, menggunakan AC sesuai kapasitas ruangan, melakukan, optimasi penggunaan pencahayaan alami, mengatur tata letak barang/lemari dokumen,penanaman pohon disekitar kantor.
Community Participation in Managing Waste and Waste Reduction Models in Baumata and Penfui Housing Enni Rosida Sinaga; Albina Bare Telan; Siprianus Singga; Erika Maria Resi; I Made Sulistowati
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 9 No. SpecialIssue (2023): UNRAM journals and research based on science education, science appl
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9iSpecialIssue.5965

Abstract

The aim of this study is to analyze the role and society in managing waste and reducing waste from households. This research is descriptive, describing the role and society in the management of household garbage, and further treating the role of the community in order to obtain the appropriate methods in reducing household waste. The subject of the study is a family member who has grown up one in each household of houses built by developers in the district of Naimata and Penfui of 72 houses. Role data collection and society, waste management, utilization and waste reduction by interviewing and observing, monthly waste data measured volume of waste referring to SNI 19-3964-1994 (2). The role as well as the society in the management of garbage which includes the category both 28% and not good 72%, the category of waste which includes 21% and is not good 79%, the society that exploits the waste 24% and does not exploit the waste 76%, which reduces the waste 22% and which does not reduce the waste 77%. The monthly amount of organic waste is 1 litre/day/house, and the monthly volume is 4 litres/house/day. From the results of FGD obtained waste management method is organic waste processed into compost, waste that has economic value given to the rulers and recycle. Results of crosstab roles as well as societies with waste management, waste utilization and waste reduction there is a correlation of roles and society in garbage management. The role as well as the society in managing garbage is still low, this affects the hygiene of the environment in which the waste is not properly managed can become a pathogen and become a source of infectious diseases and pollution to the environment.