Dini haryani
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberian Terapi Transcutaneus Electrica Stimulation, Infra Red Dan Massage Pada Kondisi Bell’s Palsy Sinistra Di Rsj Prof. Dr. Soerojo Magelang Dini haryani
Research of Service Administration Health and Sains Healthys Vol 1, No 1 (2020): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.564 KB) | DOI: 10.58258/rehat.v1i1.3030

Abstract

Bell’s Palsy adalah paralisis wajah akut akibat inflamasi dari nervus facialis biasanya terjadi secara mendadak. Gangguan yang terjadi pada pasien ini berupa kelemahan pada otot- otot wajah kiri dan adanya penurunan fungsional wajah kiri. Terapi yang di berikan pada kasus tersebut dengan menggunakan Infra red dengan tujuan untuk merelaksasikan otot- otot wajah, Massage diberikan dengan tujuan mengurangi kaku pada wajah dan mencegah komplikasi lebih lanjut serta Transcutaneus Electrical Stimulasi di berikan dengan tujuan untuk menstimulasi otot, melatih otot wajah yang lesi, dan melepaskan perlengketan jaringan. Tujuan : Untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi dalam peningkatan kemampuan fungsional dan kekuatan otot-otot wajah pada kondisi Bell’s Palsy dengan menggunakan modalitas Infra red, Transcutaneus Electrical Stimulasi arus faradik dan Massage. Hasil : Setelah dilakukan terapi selama enam kali didapatkan hasil adanya peningkatan aktifitas fungsional dan kekuatan otot Myologi (M). Frontalis, M. Corugator Supercili, M. Procerus, M. Nasalis, M. Depressor anguli oris, M. Zygomatikus Major, M. Bucinator, M. Risorius yang T0 0 menjadi T6 3 sedangkan pada M.Orbicularis Occuli dan M. Mentalis T0 1 menjadi T6 3. Pada M. Zygomatikus Minor dan M. Orbikularis Oris T0 0 menjadi T6 dengan peningkatan yang sedikit yaitu nilai 1. Kesimpulan : Setelah dilakukan penatalaksanaan fisioterapi pada kasus Bell’s Palsy Sinistra dengan modalitas Infra red, Massage, Transcutaneus Electrical Stimulasi dengan Faradik, di dapat hasil yaitu adanya peningkatan aktifitas fungsional otot wajah dan peningkatan kekuatan otot wajah.
Pengaruh Ultra Sound Dan Terapi Latihan Terhadap Carpal Tunnel Syndrome di RSUD Kota Semarang Dini haryani
Research of Service Administration Health and Sains Healthys Vol 2, No 1 (2021): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/rehat.v2i1.3172

Abstract

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah entrapment neuropaty yang paling sering terjadi pada pergelangan tangan. Selama tahun 2003 sampai 2005 terjadi peningkatan kasus CTS pada  karyawan akibat gerakan repetitif pada penggunaan komputer dalam frekuensi yang sering dan durasi yang lama dari 76 kasus menjadi 112 kasus. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh ultra sounddan terapi latihan pada penderita carpal tunnel syndrome.Populasi penelitian ini adalah pasien penderita carpal tunnel syndrome di RSUD Kota Semarang sebanyak 10 pasien yang secara ke seluruhan diambil sebagai sampel penelitian. Pengumpulan data didapat dari pemeriksaan nyeri dengan visual analog scale (vas). Visual Analoque Scale (VAS) sebagai pemeriksaan derajat nyeri. Hasil uji t menunjukkan Sig. = 0,000 (<0,05), maka Ho ditolak dan  Ha diterima. Hal ini berarti nyeri diam sebelum dan sesudah tindakan penggunaan ultra sound dan terapi latihan (free exercise, assisted exercise, assisterd-resisted exercise danresisted exercise) tidak sama. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan adanya pengaruh penggunaan ultra sound dan terapi latihan (free exercise, assisted exercise, assisterd-resisted exercise danresisted exercise) terhadap nyeri pada kasus Carpal Tunnel Syndrome (CTS).