Maria Magdalena Yeliana Sanda
Fakultas Peternakan, Universitas Nusa Cendana

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Penggunaan Tepung Daun Katuk (Sauropus Androgynus L. Merr) Dalam Ransum Terhadap Kecernaan Bahan Kering Dan Bahan Organik Pada Ternak Babi Maria Magdalena Yeliana Sanda; Sabarta Sembiring; Tagu Dodu
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 1 No. 4 (2019): Desember
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.409 KB)

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan di Dusun Neketuka, Desa Baumata Timur, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang selama 8 minggu dimulai dari tanggal 23 Juni 2018 sampai tanggal 18 Agustus 2018. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung daun katuk dalam ransum terhadap konsumsi dan kecernaan bahan kering dan bahan organik ternak babi. Materi yang digunakan adalah 12 ekor ternak babi jantan kastrasi peranakan landrace berumur 4-5 bulan dengan bobot badan awal 26,5-55,5 kg, rata-rata 42,29 kg (KV= 19,69%). Penelitian ini menggunakan Racangan Acak Kelompok (RAK) 4 perlakuan dengan 3 ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah R0: 100% ransum basal tanpa tepung daun katuk (kontrol); R1: 97% ransum basal + 3% tepung daun katuk; R2: 94% ransum basal + 6% tepung daun katuk; R3: 91% ransum basal + 9% tepung daun katuk. Variabel yang diteliti adalah konsumsi dan kecernaan bahan kering dan bahan organik. Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi dan kecernaan bahan kering dan bahan organik. Disimpulkan bahwa penggunaan tepung daun katuk (Sauropus androgynus L. Merr) pada level 3%, 6% dan 9% dalam ransum menghasilkan konsumsi dan kecernaan bahan kering dan bahan organik yang relatif sama. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan level yang lebih tinggi agar memperoleh hasil yang lebih optimal. Kata kunci: babi, katuk , bahan kering, bahan organik. The study was carried out in Desa Baumata, Taebenu District, Kupang Region, for 8 weeks: June 23th to Agustus 18th,2018. The study aimed at evaluating the effect of including Sauropus androgynus L. Merr leaves meal into basal diet on dry matter and orgnic matter intake and digestibility of pig. There were 12 landrace crossbred piglets 4-5 months of age with 26,5-55,5 kg, average 42,29kg (CV= 19,69%) initial body weight used in the study. Completely randomized block design 4 treatments with 3 replicates procedure was applied in the study. The 4 treatment diets offered in the trial were: R0: 100% basal diet without androgynus (control); R1: 97% basal diet + 3% androgynus leaves meal; R2: 94% basal diet + 6% androgynus leaves meal; and R3: 91% basal diet + 9% androgynus leaves meal. Variable studied were: intake and digestibility of dry matter and organic matter. Statistical analysis showes that effect of treatment is not significant (P>0,05) on either intake or digestibility of either dry or organic matter. The conclusion is that including 3%, 6% and 9% Sauropus androgynusL. Merr leaves meal into basal diet performances the similiar results in both intake and digestibility of both dry matter and organic matter. Based on the results of this study it is recommended to conduct further research with a higher level in order to obtain more optimal results. Key words: pig, Sauropus androgynus, dry , organic.