Fauzi Fauzi
Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Efektivitas Pembinaan Terhadap Warga Binaan Wanita Di Lembaga Pemasyarakatan (Studi Kasus Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Lhoksukon) Julfina Rosa Hasibuan; Rakhmadsyah Putra Rangkuti; Fauzi Fauzi
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 7, No 2 (2021): Modal Sosial dan Kesejateraan Sosial
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v1i2.5022

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang efektivitas pembinaan terhadap warga binaan wanita di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Lhoksukon. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan fenomena kejadian-kejadian yang ada berdasarkan hasil penelitian dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Lokasi penelitian ini bertempat di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Lhoksukon. Fokus penelitian ini adalah memfokuskan kepada pembinaan yang diberikan pihak lapas kepada warga binaan wanita serta upaya pihak Lapas dalam menangangi hambatan dalam pelaksanaan pembinaan. Dalam penelitian ini penentuan informan dilakukan berdasarkan pada asas subjek yang menguasai permasalahan dan bersedia memberikan informasi lengkap dan akurat. Hasil penelitian ini menunjukkan Sistem Pelaksanaan Pembinaan Narapidana Wanita di Lapas Kelas IIB Lhoksukon sudah efektif. Pembinaan yang diberikan tersebut  yang pertama yaitu, pembinaan kerohanian melalui keagamaan, yang meliputi pengajian, ceramah, baca Alqur’-an, serta pembinaan kemandirian melalui keterampilan, yang meliputi keterampilan menjahit masker, menjahit sarung bantal, menajhit baju, membuat kancing baju dari tempurung kelapa. Hambatan-hambatan yang dihadapi didalam lapas, masih kurangnya fasilitas untuk program pembinaan keterampilan menjahit, rendahnya tingkat pendidikan Warga Binaan, serta kurangnya pemahaman pegawai sebagai pembina khususnya dalam bidang keterampilan menjahit.