Articles
PENGGUNAAN SKINCARE DAN PENERAPAN KONSEP BEAUTY 4.0 PADA MEDIA SOSIAL (Studi Netnografi Wanita Pengguna Instagram)
Irwanto, Irwanto;
Hariatiningsih, Laurensia Retno
Jurnal Komunikasi Vol 11, No 2 (2020): September 2020
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31294/jkom.v11i2.8366
Abstract :This study seeks to uncover the phenomena of waita's use of skincare and the application of the concept of beauty 4.0 in doing and uploading selfies on Instagram social media (IG). The method used is netnography that is by trying to understand deeply the lives of virtual communities from the perspective of the culprit. From the data obtained and collected and processed in relation to the subject and object of the research, the results of the research show that there are stages of the process taken by female Instagram social media users before uploading their selfies. The stages are sequentially the pre-selfie photo phase, selfie photo phase and post selfie photo phase. This research also found that there is an impression management through a message in the form of a selfie that will be uploaded to a social media account.Keywords: selfie, Instagram, skincare, beauty concept 4.0Â
Media Sosial Penguat Eksistensi Budaya Populer
Irwanto Irwanto
J-IKA : Jurnal Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas BSI Bandung Vol 4, No 2 (2017): JURNAL J-IKA
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Sarana Informatika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31294/kom.v4i2.2025
ABSTRAKTulisan ini adalah hasil penelitian yang berupaya untuk menjelaskan mengenai karakter media sosial yang memberikan ruang terhadap budaya populer. Sementara media sosial saat ini telah menjadi bagian dari peradaban manusia dan digunakan olah banyak orang, maka budaya populer meluncur tanpa hambatan melalui kendaraan media sosial tersebut. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka baik melalui literasi ataupun informasi yang dipeoleh dari media mainstream ataupun media sosial guna menjawab permasalahan yang terungkap. Hasil penelitian ini menjelaskan keunikan karakter media sosial sengaja diciptakan oleh kaum kapitalis sebagai cara untuk menyebarkan budaya populer yang identik dengan konsumtif dan bertentangan serta menghambat budaya tinggi. Kata Kunci: media sosial, eksistensi, budaya populer, kapitalis ABSTRACTThis paper is a from research that seeks to explain the character of social media that gives space to populer culture. While social media has become a part of human civilization and used by many people, the populer culture is gliding unhindered through social media vehicles. This study uses literature study method through literasi or information obtained from mainstream media or social media to answer the problems revealed. The results of this study explain the unique character of social media deliberately created by the capitalists as a way to spread populer culture is synonymous with consumptive and contradict and resist high culture. Keywords: social media, existence, populer culture, capitalist
Film Wonder Woman : Dominasi Wanita Dalam Dunia Patriarki
Irwanto Irwanto
J-IKA : Jurnal Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas BSI Bandung Vol 5, No 1 (2018): JURNAL J-IKA
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Sarana Informatika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (230.513 KB)
|
DOI: 10.31294/kom.v5i1.2566
Film Wonder Woman yang diadaptasi dari komik dengan judul yang sama menampilkan sosok pahlawan wanita yang bernama Diana dan dikenal dengan sebutan Wonder Woman. Dalam film tersebut Diana menjadi simbol perjuangan feminisme dengan mengaktualisasikan dominasi wanita pada unsur visual dan audio pada filmnya. Melalui metodologi kualitatif dan analisis wacana penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana wacana feminisme tersebut disampaikan dalam film. Hasil penelitian terungkap bahwa pada elemen mikro feminisme disampaikan melaui judul, tema, setting, karakter, dialog, kostum, fotografi, dan musik. Sementara pada elemen makro nya didapat bahwa dominasi wanita pada film Wonder Woman tidak lepas dari aspek historis film tersebut yang memang dikreasikan oleh tokoh feminis.
Konstruksi Simbol Pada Aplikasi Bigo Serta Implikasi Sosial Penggunanya
Irwanto Irwanto
J-IKA Vol 4, No 1 (2017): JURNAL J-IKA
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Sarana Informatika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31294/kom.v4i1.1791
ABSTRAKAplikasi media sosial Bigo telah diminati oleh masyarakat pada berbagai kalangan, baik remaja, dewasa maupun kalangan tua. Dalam penggunaannya lambang komunikasi yang digunakan tidak hanya teks tulis atau bahasa lisan saja, namun juga memakai simbol. Simbol-simbol yang terdapat pada aplikasi Bigo ini juga secara tidak langsung menjadi sistem sosial. Para pengguna tentunya harus memahami simbol-simbol tersebut agar bisa berinteraksi pada Bigo. Penelitian ini berupaya mengungkap makna serta apa yang terdapat dibalik penggunaan simbol tersebut. Pendekatan kualitatif dengan menggunakan semiotika menjadi metode yang digunakan untuk mengungkap makna serta sesuatu dibalik penggunaan simbol tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi media sosial Bigo merupakan bagian dari gerakan kapitalisme global yang mendorong masyarakat menjadi konsumtif. Selain itu, aplikasi yang memanfaatkan teknologi internet ini juga menciptakan dunia maya yang simulacra pada kehidupan masyarakat. Kata kunci: simbol, konstruksi sosial, Bigo. ABSTRACTBigo social media applications has great demand by people in various circles, both teenagers, adults and the elderly. In use the symbol of communication are used not only text written or spoken language, but also the symbol. The symbols contained in the application Bigo is also indirectly into the social system. The user would have to understand the symbols in order to be able to interact in Bigo. This study seeks to reveal the meaning and what lies behind the use of the symbol. A qualitative approach using semiotics to be the method used to reveal the meaning and something behind the use of these symbols. The results showed that social media applications Bigo is part of global capitalism movement that encourages people to be consumptive. In addition, applications that take advantage of Internet technology is also creating a virtual world of simulacra on people's lives. Keywords: symbol, social construction, Bigo.
Narasi Feminisme Dalam Sinetron Dunia Terbalik
Irwanto Irwanto;
Nina Kusumawati;
Laurensia Retno Hariatiningsih
J-IKA : Jurnal Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas BSI Bandung Vol 5, No 2 (2018): JURNAL J-IKA
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Sarana Informatika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (391.386 KB)
|
DOI: 10.31294/kom.v5i2.3871
Penelitian ini berupaya mengungkapkan bentuk gerakan feminisme yang terselubung pada sinetron Dunia Terbalik. Sinetron ini tayang pada jam unggulan di stasiun RCTI dengan kisah kehidupan desa yang penduduknya pria nya mengurus keperluan serta kebutuhan rumah tangga. Hal ini terjadi karena istri mereka menjadi tenaga kerja wanita di luar negeri. Pada sinetron dunia terbalik ini terjadi dominasi dan eksistensi kaum wanita terhadap kaum prianya. Pada penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisa teks ini ditemukan narasi feminisme dalam bentuk visual dan audio yang berupa elemen mikro yakni ide cerita, opening tune dan bumper, set lokasi, karakter pemeran, dialog, ilustrasi musik. Sementara pada elemen makro yang terdapat narasi feminisme terdapat dalam aspek persoalan tenaga kerja khususnya tenaga kerja wanita yang masih menjadi solusi sebagai jalan keluar utama dalam mencukupi kebutuhan keluarga.
Mistifikasi Jalinan Komunikasi Pada TVC Air Minum Dalam Kemasan
Irwanto Irwanto;
Laurensia Retno Hariatiningsih;
Dito Anjasmoro Ningtyas
Jurnal Komunikasi Vol 13, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31294/jkom.v13i1.11522
Abstract - This is a study that reveals how mystification is packaged using the narrative of mother-child communication in the Mother's Day version of the Aqua branded beverage product advertisement. The mother's day version of Aqua's advertising communicator takes advantage of the nature of a mother who always loves and protects, especially to her children and the momentum is released to coincide with the events of Mother's Day. This study uses a qualitative approach by using a critical paradigm. then analyze the sign of communication used in advertising by using Barthes semiotics. The unit of analysis is taken purposively and in the form of audio, visual and text. Barthes' idea about the relation between signifier, sign and then the meaning of denotation, connotation and myth led researchers to a finding that advertising communicators perform mystification very subtly. There is a personification of Aqua water as if it has love and protection like a mother The construction process carried out by Aqua advertising communicators is also a myth. Next, he packs the scene of the child's communication relationship with his parents as his denotative aspect and the scene of giving gifts as the connotation of the gimmick he uses. In this study, it was also found that capitalism cannot be separated from the ideology that underlies the communicators of the Mother's Day version of Aqua advertising to do mystification.Keywords : Mystification, Advertising, Capitalist, Construction, Semiotics
Meliterasi Warganet Dengan Algoritma Komunikasi Media Sosial Yang Sehat
Irwanto Irwanto Irwanto;
Laurensia Retno Hariatiningsih
Jurnal Komunikasi Vol 11, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31294/jkom.v11i1.7369
Hadirnya media sosial yang difasilitasi dengan teknologi informasi pada dunia digital membawa tatanan dan dimensi baru serta kebebasan berkomunikasi pada masyarakat. Namun hal ini tidak hanya membawa kemaslahatan tapi juga menyimpan potensi konflik pada alam maya yang berdampak juga pada dunia nyata. Sudah saatnya literasi media sosial dilakukan dengan cara yang sederhana. Penelitian ini dilakukan melalui studi pustaka serta desk research untuk mendeskripsikan literasi bermedia sosial dengan cara yang sederhana, melalui pendekatan algoritma komunikasi yang mengoptimalkan peran peralatan rohani manusiaKey word : literasi warganet, media sosial, algoritma komunikasi
PEMBINGKAIAN DETIKCOM PADA PEMBERITAAN PROSTITUSI ARTIS
Irwanto I
Jurnal Komunikasi Vol 7, No 2 (2016): Vol 7 No. 2. September 2016
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (249.567 KB)
|
DOI: 10.31294/jkom.v7i2.1489
News prostitution artists found on news sites detik.com so massively distributed to the public May 2015. The active participation by the editorial detik.com provide accounts of prostitution on the artist through its construction was not only present the facts alone, but also a tendency that leads to pendeskreditan professional artist. The study, using content analysis method and the results found that reporters, and news, as in principle certain editorial process “framed” (framing) by agenda-media and its redactional policy.Keywords: framing, construction of reality, artist
Amplifikasi Dominasi Wanita Pada Media (Studi Wacana Film Tilik)
Irwanto Irwanto Irwanto;
Laurensia Retno Hariatiningsih
Jurnal Komunikasi Vol 12, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31294/jkom.v12i1.9649
AbstractFilm is a medium to convey messages to the public. There is space in the film that can be used as a means of conveying ideology. The film creators use this space as a means to amplify the ideology. Films have enormous potential in transferring ideology to the public without significant obstacles. Likewise, what is found in the film Tilik. The scenes in the film are constructed to convey a message about the domination of women in social life. This is shown in several scenes in the film. One of them was when the figure of bu Tejo arrogantly protested the decision of the police officer who ticketed the car he was in. Here is described the attitude, diction, which narrative very clearly represents the dominance of women. Besides that, there are also other scenes that depict the dominance of women in the realities of life that are told in the film. This research was conducted with a qualitative approach through the critical discourse analysis method. The research revealed that Tilik's film amplifies the values of female domination in life.Keyword: Female Domination, Film, Amplification
Identitas Diri pada Media Sosial (Konstruksi Sosial dan Potensi Rumor Pengguna Instagram)
Irwanto Irwanto;
Laurensia Retno Hariatiningsih
Jurnal Komunikasi Vol 10, No 2 (2019): September 2019
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (106.247 KB)
|
DOI: 10.31294/jkom.v10i2.6411
Abstract - It is undeniable that Instagram social media has entered in all aspects of communication. At first Instagram just sharing moments of photos and videos and then used for trading and spreading information. Instagram let anyone has the opportunity to attract other user attention by doing social construction from its of the contents through his Instagram account. This research attempts to describe the social construction that occurs and its potential in the dissemination of rumors on social media Instagram. With a qualitative descriptive approach revealed that Instagram users in this case the students are aware of and do message construction in order to get the attention of other users. They also understand that Instagram social media has the potential to spread rumors to the public. Keywords: social media,instagram, social construction, rumors AbstrakTidak dapat dipungkiri bahwa media sosial Instagram telah masuk di semua aspek berkomunikasi. Mulai dari sekadar berbagi momen foto dan video sampai digunakan untuk berniaga dan menyebar informasi. Melalui Instagram ini siapapun berkesempatan untuk menarik perhatian warganet dengan melakukan konstruksi sosial terhadap isi pesan yang akan dibagi melalui akun Instagramnya. Penelitian ini berupaya untuk mendeskripsikan konstruksi sosial yang terjadi serta potensinya dalam penyebaran rumors di media sosial Instagram. Dengan pendekatan deskriptif kualitatif tersingkap bahwa pengguna Instagram menyadari dan melakukan konstruksi pesan agar bisa memperoleh perhatian dari pengguna lainnya. Mereka juga memahami bahwa media sosial Instagram memiliki potensi dalam penyebaran rumor pada masyarakat. Kata Kunci : media sosial, instagram, konstruksi sosial, rumor