Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kemampuan pemecahan masalah matematika sebelum dan setelah diajar menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PJBL) dengan pendekatan saintifik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD wilayah II Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa yang berjumlah 358 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling, dan terpilih kelas Va SDI Pabangiang dengan jumlah siswa 30 orang sebagai kelompok eksperimen 1 dan kelas Vb SDI Pabangiang dengan jumlah siswa 29 orang sebagai kelompok eksperimen 2.Pengumpulan data menggunakan observasi dan tes, kemudian dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kemampuan pemecahan masalah matematika siswa sebelum diajar menggunakan model PBL dengan pendekatan saintifik berkategori sangat rendah dan setelah diajar menggunakan model PBL dengan pendekatan saintifik berkategori tinggi, (2) kemampuan pemecahan masalah matematika siswa sebelum diajar menggunakan model PJBL dengan pendekatan saintifik berkategori sangat rendah dan setelah diajar menggunakan model PJBL dengan pendekatan saintifik berkategori tinggi, dan (3) terdapat perbedaan signifikan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa setelah diajar menggunakan model PBL dengan pendekatan saintifik dengan kemampuan pemecahan masalah siswa setelah diajar menggunakan model PJBL dengan pendekatan saintifik di kelas V SD Wilayah II Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.