AbstrakJumlah penduduk kota Ternate mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun berdasarkan data statistic BPS kota Ternate, hal ini kemudian berdampak pada pertumbuhan lalu lintas, semakin tingginya pertumbuhan kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat mengakibatkan beban ruas jalan dan persimpangan semakin tinggi, yang berimbas pada insentitas pergerakan lalu lintas seiring dengan meningkatnya aktifitas masyarakat kota Ternate. Ruas jalan Bastiong adalah salah satu ruas jalan yang memiliki volume lalu lintas yang tergolong tinggi, yang mengakibatkan timbulnya titik kemacetan yang berimplikasi pada kebisingan. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh volume lalulintas terhadap tingkat kebisingan dan berapa besar tingkat kebisingan dari aktifitas transportasi pada simpang tiga jalan raya Bastiong Kota Ternate. Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai tingkat kebisingan moda transportasi serta faktor yang mempengaruhi kebisingan transportasi. Metode deskritif dengan pendekatan analisis kuantitatif ini bertujuan untuk mengungkapkan suatu masalah atau peristiwa untuk mengkaji tingkat kebisingan lalu lintas. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa pada saat volume kendaraan tinggi maka tingkat kebisingan cenderung tinggi namun volume kendaraan bukan merupakan indikator utama terjadinya kebisingan. Dilihat dari volume kendaraan tetinggi terjadi pada pukul 15.00-16.00 WIT dengan volume kendaraan sebesar 1487 smp/jam dengan tingkat kebisingan hanya mencapai 77,3 - 81,4 dB/15 menit, sadangkan kebisingan tertinggi terjadi saat siang di titik A dengan kebisingan mencapai 89,3 dB/15 menit dengan volume kendaraan sebesar 1153 smp/jam. Hitungan BNL yang digunakan sebagai acuan tingkat kebisingan puncak yang dipengaruhi oleh volumeĀ kendaraan sebesar 73,3 dB, dimana hal ini menunjukan bahwa kebisingan disimpang tiga jalan raya bastiong telah melewati ambang batas.Kata kunci :Volume lalu lintas, Kebisingan dan Penduduk