Erna Irawan
Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya

Published : 21 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Hubungan Kontrol Diri Dengan Kecanduan Internet Pada Remaja di Sman 11 Bandung Erna Irawan; Mery Tania; Ajeng Sri Rahayu Pratami
Jurnal Keperawatan BSI Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.664 KB)

Abstract

Survey Assosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan bahwa terjadi peningkatan setiap tahun nya dalam penggunaan internet. Berdasarkan hal tersebut timbul berbagai masalah, diantaranya yaitu kecanduan internet. Terdapat faktor dominan yang mempengaruhi kecanduan internet tersebut yaitu faktor kontrol diri. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kontrol diri dengan kecanduan internet pada remaja di SMAN 11 Bandung. Penelitian ini bersifat Survey Analitik yang dirancang dengan pendekatan Cross Sectional yaitu dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus. Populasi sebanyak 1000 siswa dengan sampel sebanyak 106 siswa. Penentuan subjek penelitian menggunakan metode Accidental Sampling. Pengumpulan data menggunakan alat ukur berupa Skala Kecanduan Internet oleh Young 1998 dan Skala Kontrol diri oleh Averill. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis Univariat dengan uji Distribusi Frekuensi untuk mendeskripsikan setiap variabel, hasilnya bahwa hampir seluruhnya responden mempunyai kontrol diri yang sedang (93,4%) 99 responden. Kemudian sebagian besar responden mengalami tingkat kecanduan internet yang sedang (67,9%) 72 responden. Serta digunakan teknik analisis Bivariat dengan metode analisis data uji Spearman Rank, hasilnya diperoleh nilai korelasi sebesar r= -0,391 dan p= 0,000 (p<0,05). Maka terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kontrol diri dengan kecanduan internet pada remaja di SMAN 11 Bandung, yang artinya semakin tinggi kontrol diri, maka kecanduan internet semakin rendah dan begitupun sebaliknya. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengungkapkan faktor-faktor lain selain kontrol diri yang mempengaruhi kecanduan internet pada remaja.
Hubungan Dukungan Sosial Teman Sebaya Dengan Kualitas Hidup Lansia Di Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia Ciparay Purwo Soewignjo; Erna Irawan; Hudzaifah Al Fatih; Ulfi Saputri; Anggi Saputra
Jurnal Keperawatan BSI Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.721 KB)

Abstract

Populasi lansia dari tahun ke tahun semakin meningkat, artinya semakin bertambahnya usia maka kemampuan untuk melakukan aktifitas fisik akan mengalami penurunan yang berdampak pada kualitas hidup lansia terutama di panti sosial. Teman sebaya merupakan salahsatu hal terpenting bagi lansia di panti sosial untuk meningkatkan kualitas hidup lansia. Dukungan sosial yang baik dapat meningkatkan kualitas hidup lansia sehingga lansia dapat menikmati hidup dimasa tuanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan kualitas hidup lansia di Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia Ciparay kabupaten Bandung. Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan rancangan cross sectional. Total sampel sebanyak 60 responden diambil menggunakan teknik random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Multidimensional Scale Of Perceived Social Support (MSPSS) untuk mengukur dukungan sosial teman sebaya dan kuesioner WHOQOL-BREF untuk mengukur kualitas hidup lansia. Hasil penelitian menunjukan bahwa hampir separuhnya (45,0%) mendapat dukungan sosial sedang sebanyak 27 orang dan sebagian besar (63,3%) memiliki kualitas hidup yang cukup sebanyak 38 orang. Hasil uji statistik pearson Product moment menunjukan ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan kualitas hidup lansia, dengan nilai signifikansi 0,001< 0,05. Nilai koefisiensi sebesar 0,414 yang menunjukan keeratan hubungan yang cukup. Kemudian arah (jenis) hubungan antara variabel dukungan sosial teman sebaya dengan kualitas hidup lansia yaitu bernilai positif yaitu 0,414. Sehingga hubungan kedua variabel tersebut bersifat searah, dengan demikian dapat diartikan bahwa semakin ditingkatkan dukungan sosial teman sebaya maka kualitas hidup juga akan meningkat. Sehingga diharapkan dukungan sosial lebih ditingkatkan lagi agar kualitas hidup lebih meningkat.
Hubungan Activity Of Daily Living (ADL) Dengan Tingkat Depresi Pada Lansia Rita Damayanti; Erna Irawan; Mery Tania; Rita Rahmayati; Umi Khasanah
Jurnal Keperawatan BSI Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.196 KB)

Abstract

Laju perkembangan penduduk dunia termasuk Indonesia saat ini sedang menuju proses penuaan yang ditandai dengan meningkatnya jumlah serta proporsi penduduk lansia. Proses penuaan yang dialami lansia tidak hanya berpengaruh terhadap segi kehidupan tetapi juga akan diikuti dengan kemunduran fisik dan juga mental. Kemunduran tersebut dapat berdampak pada terjadinya depresi pada lanjut usia. Depresi merupakan masalah mental yang paling banyak ditemui pada lansia dengan prevalensi depresi pada lansia didunia sekitar 8 - 15%. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan activity of daily living (ADL) dengan tingkat depresi pada lansia di Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha Ciparay Kabupaten Bandung. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif non-eksperimental dan termasuk dalam penelitian korelasional dengan rancangan Cross Sectional. Teknik sampel yang digunakan adalah teknik Non Probability sampling dengan pendekatan purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah semua lansia yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang berjumlah 60 lansia. Pengumpulan data dengan kuesioner barthel index untuk mengukur kemampuan ADL lansia yang masih dapat dilakukan dan geriatric depression scale (GDS) untuk mengukur tingkat depresi pada lansia. Analisis data secara univariat dan bivariat menggunakan uji Rank Spearman. Analisis bivariat menggambarkan bahwa tingkat activity of daily living lansia mandiri (56,7%), tingkat depresi lansia yang tidak mengalami depresi (43,3%). Uji statistik menunjukkan ada hubungan activity of daily living dengan tingkat depresi pada lansia di Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha Ciparay Kabupaten Bandung dengan nilai p-value (0,000) <0,05 Hₐ diterima searah dengan tingkat korelasi cukup sedang (0,442). Ada hubungan activity of daily living dengan tingkat depresi di Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha Ciparay Kabupaten Bandung, diharapkan pihak panti dapat mempertahankan activity of daily living (ADL) agar tingkat depresi pada lansia tidak meningkat.
HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PENERIMAAN SOSIAL SISWA REGULAR TERHADAP SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH INKLUSI SDN 003 TEBING Mery Tania; Erna Irawan; Suci Rahmah Yanti
Jurnal Keperawatan BSI Vol 9 No 1 (2021): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.821 KB)

Abstract

Anak berkebutuhan khusus memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan. Dalam pendidikan di Sekolah Inklusi Siswa berkebutuhan khusus satu kelas dengan siswa reguler normal, dan dapat diharapkan memahami, menghargai, dan menerima siswa ABK dengan segala perbedaan dan keterbatasannya. Ketika siswa ABK kurang diterima oleh teman-teman nya walaupun tidak membully namun cenderung tidak mengajak bermain dan belajar. Sehingga hal tersebut dapat terjadi persepsi yang negative kepada siswa ABK. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah hubungan persepsi penerimaan sosial siswa regular terhadap siswa berkebutuhan khusus. pendekatan kuatitatif dengan jenis penelitian analisis korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 221, sedangkan sampel yang digunakan ialah 160 siswa di kelas 4-6 SD N 003 tebing karimun. Tahap pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner yang disebar online melalui akun media sosial menggunakan Google Form. Hasil penelitian menunjukkan terdapat (66,9) yaitu 107 Responden memiliki persepsi tinggi, (59,4%) yaitu 95 responden memiliki penerimaan sosial tinggi , adanya hubungan yang signifikan antara persepsi dan penerimaan sosial dengan nilai sig (0,000) <0,05. Nilai Correlation Coefficient didapatkan +0.36 termasuk nilai Correlation Coefficient (0,26-0,50) maka korelasi antara persepsi dengan penerimaan sosial termasuk tingkat hubungan cukup kuat. . Maksudnya jika persepsi siswa regular terhadap siswa berkebutuhan khusus positif maka penerimaan sosial akan tinggi. Dikarenakan kondisi Pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung di Negara bahkan didunia yang menyebabkan peneliti tidak dapat bertatap muka langsung bersama responden. Oleh karena itu bagi peneliti selanjutya dapat melengkapi kekurangan yang ada dalam penelitian ini serta dapat meneliti lebih lanjut untuk faktor faktor lain yang dapat mempengaruhi persepsi dan penerimaan sosial siswa regular terhadap siswa berkebutuhan khusus
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT RUANG ISOLASI KHUSUS (RIK) RSUD KOTA BANDUNG DI MASA PANDEMIK COVID-19 Dhestirati Endang Anggraeni; Erna Irawan; Nurul Iklima; Agita Liliandari
Jurnal Keperawatan BSI Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.103 KB)

Abstract

Burnout merupakan kondisi psikologis yang ditandai dengan gejala kelelahan secara emosional (emotional exhaustion), sikap sinisme (depersonalization), dan ketidakmampuan diri dalam menyelesaikan pekerjaan (diminished sense of personal achievement). Beban kerja merupakan faktor yang berhubungan dengan terjadinya Burnout. Unit kerja yang memiliki beban kerja kompleks adalah perawat di masa pandemik Covid-19. Beban kerja yang tinggi dapat menyebabkan perawat mengalami kelelahan baik secara fisik maupun mental, apabila tidak segera diatasi maka akan menimbulkan burnout atau kejenuhan dalam bekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan burnout pada perawat RSUD Kota Bandung khususnya di masa pandemik Covid-19. Metode yang digunakan adalah penelitian jenis kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus terhadap perawat RSUD Kota Bandung dengan jumlah sampel sebanyak 31 orang perawat di Ruang Isolasi Khusus (RIK) dan menggunkan teknik accidental sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner beban kerja dan kuesioner Burnout Inventory-Human Service Survey (MBI-HSS). Data penelitian yang terkumpul akan diolah menggunakan SPSS dan di uji menggunakan uji hipotesis spearman rank. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan antara beban kerja dengan burnout pada perawat Ruang Isolasi Khusus (RIK) RSUD Kota Bandung nilai P = 0.611 > 0.05, sebagian besar perawat RIK RSUD Kota Bandung (54.8%) memiliki beban kerja berat dan hampir seluruhnya (67.7%,) mengalami burnout dengan kategori ringan. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi perawat dan pihak manajemen RSUD Kota Bandung untuk lebih berwaspada terhadap gejala burnout agar gejala tersebut tidak berkembang menjadi kondisi burnout. Sedangkan, bagi peneliti selanjutnya diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya yang akan melakukan penelitian faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya beban kerja atau burnout pada perawat.
GAMBARAN TINGKAT KEPATUHAN MANAJEMEN DIRI PENDERITA DIABETES MELLITUS TYPE II DI SALAH SATU PUSKESMAS DI KOTA BANDUNG Asma Darmayanti; Rima Widiya Lestiana; Hudzaifah Al Fatih; Tita Puspita Ningrum; Erna Irawan
Jurnal Keperawatan BSI Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.014 KB)

Abstract

Latar belakang: Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolik tubuh yang ditandai dengan hiperglikemia. Pengelolaan diabetes melitus dimulai dengan pengaturan pola makan, aktivitas fisik, pengontrolan kadar gula darah, pengaturan minum obat dan perawatan kaki. penelitian: untuk menggambarkan tingkat kepatuhan manajemen diri penderita diabetes melitus tipe II di Salah Satu Puskesmas di Kota Bandung. Metodologi penelitian: desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, jumlah sampel 61 responden dengan teknik accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner manajemen diri (DSMQ). Analisa yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan distribusi frekuensi. Hasil, sebagian besar responden memiliki kepatuhan manajemen diri yang buruk (52,5%). Simpulan mayoritas kepatuhan manajemen nyeri buruk. Saran: bagi penelitian selanjutnya dapat meneliti tentang faktor-faktor kepatuhan manajemen diri pasien DM.
GAMBARAN USIA DAN PENDAPATAN IBU YANG MEMILIKI BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI UPT PUSKESMAS RUSUNAWA KOTA BANDUNG Rita Darmayanti; Maidartati; Sri Hayati; Erna Irawan; Irfan Komaruzaman
Jurnal Keperawatan BSI Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.055 KB)

Abstract

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi berat badan lahir kurang dari 2500 gram, merupakan salah satu masalah yang mempengaruhi tingginya angka kesakitan dan kematian bayi. Data kejadian BBLR terbanyak di Jawa Barat pada tahun 2019 yaitu di Puskesmas Rusunawa, 81 BBLR dan jumlah bayi lahir hidup 699 (0,11%). Faktor ibu merupakan hal yang paling penting dalam kejadian BBLR. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi gambaran usia dan pendapatan ibu yang memiliki anak BBLR di UPT Puskesmas Rusunawa. Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Populasinya 97 orang. Jumlah sampel dalam penelitian 55 responden dengan teknik Accidental Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data univariat menggunakan rumus persentase. Hasil penelitian menunjukkan faktor usia ibu terdapat 41 responden atau lebih dari setengah 74,5% dengan usia tidak beresiko. Faktor Pendapatan ibu, terdapat 50 ibu atau sebagian besar 90,9% memiliki pendapatan dibawah UMR. Simpulan, mayoritas ibu berusia tidak beresiko dan memiliki pendapatan dibawah UMR. Saran diharapkan bagi tenaga kesehatan dapat mengupayakan adanya penkes mengenai pencegahan BBLR.
GAMBARAN PEMERIKSAAN IVA TEST PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI SALAH SATU PUSKESMAS KOTA BANDUNG Purwo Suwignjo; Sri Hayati; Erna Irawan; Delia
Jurnal Keperawatan BSI Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.575 KB)

Abstract

Angka kematian di Indonesia akibat kanker serviks masih cukup tinggi. Oleh sebab itu, dibutuhkan pencegahan kanker serviks dengan melalui Program deteksi dini kanker serviks salah satunya yaitu pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Penelitian ini dilakukan karena cakupan pemeriksaan IVA di Puskesmas masih rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pemeriksaan IVA test pada wanita usia subur di Puskesmas Kota Bandung. Jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini 270 orang, sampel semua wanita usia subur yang datang ke Puskesmas sebanyak dengan jumlah 94 responden. Tekning sampling yang digunakan adalah teknik accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat menggunakan distribusi presentasi. Hasil penelitian menunjukan 69,1% sebagian besar responden tidak melakukan pemeriksaan IVA test dan 30,9% hampir separuhnya melakukan pemeriksaan IVA test. Mayoritas responden tidak melakukan IVA test. Penelitian selanjutnya diharapkan melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan dan pemeriksaan IVA test.
GAMBARAN PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKOLAH DI SALAH SATU PAUD DI KUNINGAN Yanti Budiyanti; Sri Hayati; Mery Tania; Erna Irawan; Nia Kurniawati
Jurnal Keperawatan BSI Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.714 KB)

Abstract

Dalam perkembangan terdapat tahapan yang harus dilalui anak untuk menuju dewasa. Periode penting dalam perkembangan anak adalah pada masa balita, termasuk masa anak pra sekolah. Masa pra sekolah merupakan masa yang sangat penting untuk memperhatikan tumbuh kembang anak secara cermat agar dapat terdeteksi apabila terjadi kelainan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perkembangan anak pra sekolah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan desain penelitian Deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu PAUD di Kuningan. Sampel penelitian digunakan sebanyak 30 orang dengan teknik Accidental Sampling. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Dalam penelitian ini analisa univariat yang digunakan untuk mengetahui gambaran responden diantaranya perkembangan anak. Hasil penelitian menunjukan bahwa perkembangan anak prasekolah sebagian besar responden memiliki perkembangan anak normal sebanyak 23 orang (76,7%) dan sebagian kecil terdapat penyimpangan yaitu 7 orang (23,3%). Simpulan mayoritkas anak PAUD memeliki perkemabngan normal. Diharapkan diadakannya penyuluhan mengenai perkembangan anak.
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN CAD SEBELUM TINDAKAN KATERISASI JANTUNG DI RUANG INTERMEDIATE Rita Darmayanti; Erna Irawan; Tita Puspita Ningrum; Umi Khasanah; Peni Presti
Jurnal Keperawatan BSI Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Coronary artery disease (CAD) merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia setelah stroke. kateterisasi jantung merupakan Teknik diagnostic dan intervensi dilakukan untuk menentukan adanya sumbatan, lokasi penyumbatannya serta luas dari sumbatan pada pembuluh darah koroner pada penyakit CAD, serangkaian prosedur intervensi jantung seperti kateterisasi jantung bisa menjadi sumber utama kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kecemasan pasien CAD sebelum tindakan kateterisasi jantung diruang intermediate.Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah responden 40 pasien CAD rencana Tindakan kateterisasi jantung dengan pengambilan sampel dilakukan dengan teknik accidental sampling. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuosioner tingkat kecemasan yang sudah baku dan telah di uji validitas dan reabilitas. Analisa data dilakukan dengan univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien CAD rencana kateterisasi jantung 38% pasien mengalami tingkat kecemasan sedang.