Riwanto
Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sengketa Tanah Terminal Di Kelurahan Tangge Kecamataan Lembor Kabupaten Manggarai Barat: Terminal Land Dispute In Tangge Village, Lembor District, West Manggarai Regency Riwanto; Adrianus Anto
Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial Vol. 2 No. 1 (2021): Nirwasita
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.502 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang Sengketa Tanah Terminal Di Kelurahan Tangge, proses Terjadinya Sengketa Tanah Terminal Di Kelurahan Tangge Kecematan Lembor Kabupaten Manggarai Barat, dampak Sengketa Tanah Terminal Di Kelurahan Tangge Kecamatan Lembor Kabupaten Manggarai Barat.Teori yang melandasi penelitian ini adalah teori hegemoni, teori konflik, teori perubahan sosial. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: metode penentuan informan, metode pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan pencatatan dokumen, metode pengolahan data meliputi metode deskriptif dan metode komparatif. Dari hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa munculnya sengketa Tanah Terminal di kelurahan Tangge Kecematan Lembor Kabupaten Manggarai Barat dilatar belakangi oleh factor ekonomi tidak terpenuhi karena adanya pengambilalihan tanah oleh Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, factor pembagian tanah ulayat (pati Tanah Lingko), factor pertambahan penduduk tidak di imbangi dengan lahan yang ada, faktor lemahnya penegak hokum seperti tumpang tindihnya peraturan dan tumpang tindihnya peradilan, factor kebijakanya pemerintah daerah yang mengirim teleks kepada camat Lembor untuk mengundang pemuka masyrakat se Kecemataan Lembor untuk menghadiri peletakan batu pertama pembangunan terminal Lembor padahal belum ada titik temu atas penyelesauian sengketa hak atas tanah diatas lokasi pembangunan terminal tersebut.
Interaksi Sosial Antara Masyarakat Pendatang Dengan Masyarakat Lokal Di Desa Tanambanas Kecamatan Umbu Ratu Nggay kabupaten Sumba Tengah Nusa Tenggara Timur: Social Interaction Between Immigrants and Local Communities in Tanambanas Village, Umbu Ratu Nnggay District, Central Sumba Regency, East Nusa Tenggara Jesno Tara Panjang; Riwanto; I Wayan Suana
Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial Vol. 3 No. 1 (2022): Nirwasita
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini ialah ingin mengetahui mengapa terjalin interaksi sosial antara masyarakat pendatang dengan mayarakt lokal dan ingin melihat bagaimana proses interaksi sosial serta bagaimana dampak interaksi sosial di Desa Tanambanas. Penelitian ini menggunakan teori (1) Teori solidaritas sosial (2) Teori interaksionisme simbolik (3) Teori perubahan sosial. Penelitian ini akan dilakukan di Desa Tanambanas karena di Desa tersebut telah memenuhi data penduduk dari berbagai suku yang menjadi objek kajian peneliti. Metode penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini ialah metode kualitatif, dimana penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hal-halyang akan akan diteliti. Dalam penelitian ini informan berjumlah 10 orang. 4 orang masyarakat pendatang, 4 orang masyarakat lokal, 1 perangkat Desa, dan 1 Ketua adat Desa Tanambanas. Teknik pengumpulan data di peroleh melalui observasi, wawancara dan pencacatan dokumen, data yang di peroleh kemudian di analisis dengan menggunakan analisis kualitatif. Dalam pengolahan data pada penelitian ini melalui 4 tahapan, yaitu: (1) Pengumpulan data, (2) Reduksi data, (3) Penyajian data, (4) Penarika kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Interaksi yang terjalin diantara masyarakat pendatang dengan masyarakat lokal terbilang sangat baik, hal ini terlihat dari kehidupan sehari-hari antara mayarakat pendatang dan mayarakat lokal saling terbuka untuk menerima kebiasaan masing-masing.(2) Prosesinteraksi yang digunakan oleh Masyarakat Pendatang dengan Masyarakat Lokal adalah kerjasama (Cooperation). (3) Dampak dari interaksi sosial masyarakat multietnik yaitu bertambahnya keanekaragaman budaya dan meningkatkan kebersamaan. Pertemuan masyarakat dan budaya yang berbeda ini oleh suatu kesadaran untuk menciptakan suasana hubungan sosial yang harmonis, saling menghargai dan mengakui keberadaan masing-masing etnis