Gabriel Sandri Susanto Lewa
Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Negarakertagama : Kisah Keagungan Kerajaan Majapahit Dewa Made Alit; I Nyoman Bayu Pramartha; Gabriel Sandri Susanto Lewa; I Made Darmada; Ida Ayu Putu Sri Udiyani
Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial Vol. 3 No. 1 (2022): Nirwasita
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.289 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengapa Prapanca menggubah Negarakertagama dalam bentuk puja sastra dan bagaimana puja sastra tersebut tersurat dalam Negarakertagama. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah, sehingga akan mengikuti prosedur kerja sejarah yakni heuristic, kritik, interpretasi dan historiografi. Data dikumpulkan mealui studi pustaka. Sumber data yang utama dalam penelitian ini adalah Negarakertagama yang telah diterjemahkan oleh Slamet Mulyana yang termuat dalam Negarakertagama dan tafsir Sejarahnya ditambah dengan sumber sumber lain yang relevan. Data yang sudah terkumpul kemudian dikritik dengan kritik ekstern dan intern untuk mendapatkan fakta. Fakta kemudian diinterpretasikan, dihubung-hubungkan satu dengan yang lainnya yang kemudian dituangkan dalam bentuk cerita sejarah. Hasil analisis data menunjukan bahwa masyarakat Majapahit terstruktur dalam empat kasta atau sering juga disebut catur warna yakni brahmana, kesatria, wesya dan sudra. Prapanca masuk dalam golongan brahmana. Kaum brahmana bertugas dalam bidang keagamaan, pujangga yang juga masuk elite agama bertugas menyusun sastra yang ditujukan untuk menambah keagungan raja, kejayaan raja dan kerajaannya. Negarakertagama merupakan karya sastra dimana sastra merupakan sarana untuk memuja kebesaran seorang raja. Tidak mengherankan bila Prapanca dari awal gubahannya sudah menyampaikan bahwa ada dorongan rasa cinta bakti kepada raja, walaupun menurut Prapanca ia tidak semahir pujangga-pujangga lainnya dalam menggubah kekawin. Bait-bait yang digubah oleh Prapanca penuh dengan pujian di dalamnya tidak ada lagi tempat tanpa pujian akan keagungan, keluhuran, kebesaran, kebijaksanaan, yang ditunjukan oleh sifat-sifat para dewa, istananya, luas wilayah kekuasannya, asal usulnya dan kebaktian rakyat terhadap raja Hayam Wuruk. Bahkan pada bagian akhir Prapanca berharap barang siapa mendengar kisah raja, tak puas hatinya, bertambah baktinya, menjauhkan diri dari tindak durhaka.
Eksistensi Pedagang Kaki Lima Di Desa Tegal Kertha Kecamatan Denpasar Barat Kota Denpasar: The existence Of Street Vendors in the Village Of Tegal Kertha, West Denpasar District, Denpasar city Gabriel Sandri Susanto Lewa; Ni Luh Putu Tejawati; Ni Ketut Purawati
Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial Vol. 3 No. 2 (2022): Nirwasita
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) apa yang melatarbelakangi mereka berprofesi sebagai pedagang kaki lima; (2) bagaimana eksistensi pedagang kaki lima di Desa Tegal Kertha Kecamatan Denpasar Barat Kota Denpasar; (3) bagaimana dampak keberadaan pedagang kaki lima di Desa Tegal Kertha Kecamatan Denpasar Barat Kota Denpasar. Penelitian ini dilakukan di Desa Tegal Kertha Kecamatan Denpasar Barat Kota Denpasar. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Pilihan Rasional karena pedagang kaki lima di Desa Tegal Kertha mempunyai alasan tersendiri sehingga mereka memilih berprofesi sebagai pedagang kaki lima. Teori Tindakan Sosial karena untuk mengetahui eksistensi pedagang kaki lima dapat dilihat dari strategi mendapatkan barang dagangan, strategi menggelar dagangan, strategi berjualan dan lain-lain. Teori Konflik karena keberadaan pedagang kaki lima di Desa Tegal Kerha membawa dampak dan dampak tersebut menimbulkan konflik terhadap masyarakat dan petugas keamanan. Penelitian ini menyimpulkan (1) alasan pedagang kaki lima di Desa Tegal Kertha memilih berprofesi sebagai pedagang kaki lima karena faktor ekonomi, faktor pendidikan, faktor Modal usaha, faktor jam kerja, dan faktor lokasi usaha yang strategis. (2) eksistensi pedagang kaki lima di Desa Tegal Kertha dapat dilihat dari; strategi mendapatkan barang, strategi menggelar dagangan, strategi berjualan, strategi menghadapi aparat. (3) dampak keberadaan pedagang kaki lima di Desa Tegal Kertha yaitu Kemacetan, semrawut, pengambilalihan fasilitas pejalan kaki dan terakhir adalah konflik.