Tine Silvana, Tine
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Edulib

MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH BERBASIS SISTEM INFORMASI GUNA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN OPTIMALISASI TATA KELOLA PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN JATINANGOR Silvana, Tine; Rohman, Asep Saeful; Rosfiantika, Evi
Edulib Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edulib.v4i2.1132

Abstract

ABSTRACTThe present activities of Community Services are carried out in the Subdistrict of Jatinangor. Two places accommodate the activities: the Auditorium of UPTD TK, SD, and PNF Offices of Jatinangor Subdistrict. Being the partner community in the present PKM is the offices of Technical Management Unit of TK, SD, and PNF of the Jatinangor Subdistrict. The target of PKM includes those who are responsible for managing the SD libraries a cross Jatinangor Subdistrict. The activity accomplished includes FGD to identify the target needs followed by Seminar and Workshop attended by SD Headmasters and those who are responsible for managing the libraries of 29 state-owned as well as private SDs, ended by the activities of Monitoring and Evaluating. The aim of the present PKM is the capability and copetency supposedly owned by the target in managing and making benefit of the library collections and giving services using an information system more easily to use. Through the FGD, it proves to be apparent that almost all of the managers of school libraries have yet had the skills of how to run a library. No systematic way of managing the collection takes place. Althouggh some of them realize that there available a system to manage the collections , they have not know how to use it. From the sessions run in the seminar, the SD Headmasters learn more about the importance of managing school libraries in a more professional manner. Fur there more, they are now demanded to get ready to provide data and all those thing relating to good governance of running a library for the sake of reporting, evaluating, and acreditation of the school. From the sessions run in the Workshop, participants, consisting of those librarians to be, get additional knowledge and technical skills of preparing collections to users. Those technical skills comprise stock taking, classifying, cataloging, services in general and library administrative tasks in an casier, clearer, more effective, and efficient manner. To every participan was given a variety of tools includng e-DDC, e-Books, Perpusnas Subject Heading SNI School Library of the Badan Standarisasi Nasional and Information System Software Application of Library-Acces Version 0.1. designed by Laboratorium Pengelolaan Informasi-Information and Library Departement of Fikom UNPAD it self. The version is designed to make things easier to use withe the same function as qualified as other applications existing. The version is readilywed to manage collections and elementary school library services. Key Words: School library, competency, librarian, skills. ABSTRAKKegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan di Kecamatan Jatinangor dengan mengambil tempat pelaksanaan di Aula Kantor UPTD TK, SD dan PNF Kecamatan Jatinangor dan di Ruang Pertemuan GERKOPIN Kecamatan Jatinangor. Sebagai Masyarakat Mitra dalam PKM ini yakni Unit Pengelola Teknis Dinas TK, SD dan PNF Kecamatan Jatinangor. Pencapaian Sasaran PKM ini adalah para Pengelola Perpustakaan Sekolah Dasar Se-Kecamatan Jatinangor. Kegiatan PKM yang telah dilaksanakan yakni dimulai dari kegiatan FGD untuk mengetahui kebutuhan pencapaian sasaran, kemudian Seminar dan Workshop yang diikuti oleh para Kepala Sekolah Dasar serta para Pengelola Perpustakaan dari 29 SD Negeri maupun Swasta. Berikutnya kegiatan Monitoring dan Evaluasi Akhir. Tujuan dari Program PKM ini adalah agar pencapaian sasaran dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis dalam mengelola dan mengolah koleksi bahan pustaka maupun layanan perpustakaan sekolah dengan menggunakan sistem informasi perpustakaan yang lebih mudah digunakan. Dalam kegiatan FGD diketahui bahwa hampir semua pengelola perpustakaan sekolah belum dapat menangani pengolahan koleksi secara sistematis. Meskipun sebagian diantara mereka sudah mengetahui adanya sistem informasi yang dapat digunakan untuk mengolah dan mengelola koleksi, mereka belum mengetahui dan belum dapat memanfaatkan dan menggunakannya. Dalam sesi Seminar, para Kepala Sekolah mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang pentingnya mengelola perpustakaan sekolah secara lebih profesional. Terlebih lagi bahwa mereka saat ini mulai dituntut untuk selalu siap menyediakan data dan informasi tentang tata kelola perpustakaan baik untuk pelaporan dan evaluasi maupun untuk kepentingan akreditasi sekolah. Dalam sesi Workshop, para peserta yang umumnya para pelaksana pengelola perpustakaan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan teknis tentang tata cara pengolahan koleksi yang terdiri dari inventarisasi, klasifikasi, katalogisasi, pelayanan serta administrasi perpustakaan secara lebih jelas, lebih mudah, lebih efektif dan efisien. Kepada setiap peserta juga diberikan berbagai pedoman pengolahan koleksi seperti e-DDC, e-Books Tajuk Subyek terbitan Perpustakaan Nasional, SNI Perpustakaan Sekolah dari Badan Standardisasi Nasional dan Aplikasi Software Sistem Informasi Perpustakaan yakni Library-Access Version 0.1 yang dirancang oleh Laboratorium Pengelolaan Informasi - Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad sendiri. Aplikasi tersebut dirancang lebih mudah untuk digunakan namun dengan fungsi yang sama baiknya dengan produk aplikasi lain yang telah ada. Aplikasi tersebut digunakan untuk manajemen dan tata kelola koleksi maupun layanan perpustakaan sekolah dasar.Kata kunci:
MEMAKNAI KEMISKINAN BERDASARKAN PANDANGAN ORANG MISKIN PEDESAAN Silvana, Tine; Yusup, Pawit M; Subekti, Priyo
Edulib Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edulib.v4i1.1173

Abstract

AbstractRural poverty can be understood as a social condition of a person, or a group of people who were associated with aspects of economic and non-economic aspects. Scientific aspects such as social, cultural, health, education, psychology, the environment, law, anthropology, and art, was often associated with poverty. Nevertheless, the notion of poor and rural poverty is, in general, is still viewed by researcher's perspective, rather than emic, ie see something from the perspective of the participant. This study took part of the effort to comprehensively understand the meaning of poor and poverty in the eyes of the poor, especially in rural areas, roomates point is on how to map view of rural poor people in hopes of interpreting experience of livelihood as poor in underlying survival living. By using a qualitative study approach, especially the tradition of phenomenology of Schutz, obtained a description of the results, that the meaning of poor and poverty, in phenomenology, containing context, such as: context ownership; contexts effort and trial and error; contexts powerlessness; contexts outside assistance; independence in the context of compulsion; contexts unattainable expectations; context of the struggle; context of limited access to information; contexts low curiosity; contexts simplicity needs; problems humiliation context; and context sensitivity in social communication.Keywords: Meaning poor, Poverty, Rural AbstrakKemiskinan di pedesaan dapat dipahami sebagai suatu kondisi sosial seseorang, atau sekelompok orang yang terkait dengan aspek-aspek ekonomi dan non-ekonomi. Aspek ilmiah seperti sosial, budaya, kesehatan, pendidikan, psikologi, lingkungan, hukum, antropologi, dan seni, yang sering dikaitkan dengan kemiskinan. Namun demikian, gagasan tentang kemiskinan dan pedesaan, secara umum, masih dilihat dari perspektif peneliti, bukan emik, yaitu melihat sesuatu dari perspektif partisipan. Penelitian ini mengambil bagian dari upaya untuk secara komprehensif memahami makna miskin dan kemiskinan di mata masyarakat miskin, terutama di daerah pedesaan, which titik adalah bagaimana memetakan pandangan masyarakat miskin pedesaan dengan harapan pengalaman yang menafsirkan mata pencaharian sebagai masyarakat miskin untuk bertahan hidup. Dengan menggunakan pendekatan studi kualitatif, khususnya tradisi fenomenologi Schutz, diperoleh gambaran hasil, bahwa makna miskin dan kemiskinan, dalam fenomenologi, mengandung konteks, seperti: kepemilikan konteks; Upaya konteks dan trial and error; Ketidakberdayaan konteks; konteks di luar bantuan; kemerdekaan dalam konteks paksaan; konteks harapan tercapai; konteks perjuangan; konteks terbatasnya akses terhadap informasi; konteks rasa ingin tahu yang rendah; kesederhanaan konteks kebutuhan; konteks masalah penghinaan; dan sensitivitas konteks komunikasi sosial.Kata Kunci : Makna kemiskinan, Kemiskinan, Desa