Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA Waluya, Bagja; Jamil, Rima Sophal
THE Journal : Tourism and Hospitality Essentials Journal Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/thej.v6i1.2007

Abstract

Forest tourism always improve itself to be better as like as the progressive of sustainable tourism and tourist has knew to go back to nature. The sustainable tourism well going on it is the ecotourism. One of the ecotourism area who famous is it Ir.H.Djuanda grand forest park. As a nature-based tourism Ir.H.Djuanda grand forest park need strategy to increase number of visit’s, they using elements of ecotourism strategy. Elements of ecotourism as independent variable (X) is nature, education and sustainability, and dependent variable (Y) is visit decision. Sustainable and education differentiating ecotourism from “nature-based tourism”. This type of research was descriptive verificative research and sampling methode use was systematic random sampling with the amount of sampling was 100 domestic tourist who has visited Ir.H.Djuanda grand forest park. Techniques of data analysis and hypothesis testing used was multiple linear regression analysis. The result showed that the dimension of the element of ecotourism education and visit decision dimension on purchase timing at the lowest score if we compared to other dimension. However it can be concluded that the elements of ecotourism Ir.H.Djuanda grand forest park and the visit decision to Ir.H.Djuanda grand forest park in the category of avarage, and also elements of ecotourism has influence the visit decision.
PROFIL TENAGA KERJA INDONESIA DI MALAYSIA Waluya, Bagja
Jurnal Gea Vol 6, No 1 (2006)
Publisher : Rizki Offset

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah ketenagakerjaan di Indonesia bersifat multidimensi, sehingga juga memerlukan cara pemecahan yang multi-dimensi pula. Tidak ada jalan pintas dan sederhana untuk mengatasinya. Hal ini telah menjadi pemicu arus migrasi tenaga kerja Indonesia ke Malaysia secara besar-besaran. Sebagian besar dari mereka bekerja sebagai pembantu rumah tangga yang umumnya berasal dari Jawa Timur, Lombok dan Flores. Pada kenyataannya, arus migrasi tersebut belumlah dapat memecahkan masalah ketenagakerjaan selama ini. Berbagai pelanggaran HAM telah terjadi. Para buruh rumah tangga migran asal Indonesia sekarang ini memperoleh hanya sedikit perlindungan di bawah undang-undang nasional dan perjanjian bilateral mengenai tenaga kerja. Dengan demikian, pemerintah Malaysia dan Indonesia harus bertindak cepat dan tegas untuk menghargai secara penuh hak dan martabat pekerja rumah tangga migran asal Indonesia. Kesepakatan bilateral mengenai pekerja rumah tangga dan rencana-rencana tentang adanya kerja sama untuk menyediakan layanan bagi keselamatan pekerja dari pelanggaran HAM. Perjanjian ini juga harus melindungi hak-hak pekerja rumah tangga akan kebebasan bergerak dan kebebasan berserikat. Kata kunci: Profil tenaga kerja, pelanggaran HAM.
RELOKASI INDUSTRI DI KABUPATEN BANDUNG Waluya, Bagja
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 7, No 2 (2007)
Publisher : Indonesia University of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v7i2.1724

Abstract

Kabupaten Bandung sudah terkenal dengan industri tekstilnya. Selain itu juga berkembang industri garmen sebagai industri lanjutannya dan industri-industri yang tidak berkaitan dengan tekstil lainnya. Peran industri terhadap perekonomian Kabupaten Bandung pun cukup besar, baik terhadap pendapatan daerah maupun ketersediaan lapangan kerja. Perkembangan industri yang membawa berkah dari sudut ekonomi ini, ternyata juga membawa dampak lain. Terhadap lingkungan, industri ini membawa dampak negatif misalnya terhadap persediaan air. Dengan banyaknya industri yang membuat sumur artesis ini, maka laju produksi (discharge) air tanah lebih besar dari laju pengisiannya (recharge). Akibatnya, permukaan air tanah makin lama makin dalam. Untuk mengurangi dampak tersebut salah satunya dengan memindahkan industri (relokasi industri) yang disertai dengan rencana yang matang baik mengenai perkembangan kawasan industri baru, maupun wilayah-wilayah yang seharusnya ditutup untuk industri. Kata kunci: Relokasi, Industri, Water Supply.
PENGGUNAAN MEDIA KOMIK TANPA KATA UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMPN 12 BANDUNG Hayati, Sri; Yani, Ahmad; Waluya, Bagja
Jurnal Gea Vol 6, No 2 (2006)
Publisher : Rizki Offset

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejak Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) disosialisasikan, keterampilan siswa dalam mengemukakan pendapat menjadi syarat penting yang harus dibina. Selama ini ada kecenderungan bahwa siswa masih sulit untuk mengemukakan pendapat. Keberanian mereka ”berbicara” di ruang kelas sangat terbatas. Berdasarkan hasil observasi awal diduga bahwa metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru di SMPN 12 Bandung masih cenderung memanfaatkan metode ceramah. Dengan asumsi bahwa anak kurang berani mengemukakan pendapat, maka diperlukan suatu media yang dapat membina keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat. Dalam rangka menemukan berbagai model dan media pembelajaran yang formulanya dapat memotivasi siswa mengemukakan pendapat perlu dilakukan penelitian tindakan kelas (PTK) melalui media komik pada mata pelajaran geografi. Hasil penelitian didapatkan: 1) tingkat keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat dapat ditingkatkan melalui penyesuaian dan pembiasaan diri atau terus dilatih, 2) Media komik tanpa kata-kata dapat dijadikan salah satu alternatif bentuk media yang efektif dalam pembelajaran karena dapat merangsang siswa untuk mengemukakan pendapatnya, 3) Terjadi diskusi yang hidup, dimana siswa banyak mengemukakan pendapat dan berusaha mempertahankan argumen dari hasil pekerjaannya. Di sisi lain siswa juga belajar mengkritisi hasil karya orang lain. Selain itu, Siswa tidak hanya berani mengemukakan pendapat, lebih dari itu memiliki kepercayaan diri yang kuat. Kata kunci: komik tanpa kata, keberanian berpendapat, Geografi SMP
PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MENGATASI MASALAH PENGANGGURAN Waluya, Bagja
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 9, No 1 (2009)
Publisher : Indonesia University of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v9i1.1683

Abstract

Tingginya tingkat pengangguran di Indonesia disebabkan oleh banyak faktor terutama terletak pada kualitas sumber daya manusianya. Salah satu aspek yang berhubungan dengan sumber daya manusia adalah tingkat pendidikan dan keterampilan yang dimiliki masyarakat Indonesia masih rendah juga akibat tidak relevannya pendidikan yang ditamatkan dan keterampilan yang dimiliki pencari kerja dengan tuntutan lapangan kerja. Urgensi pengentasan pengangguran didasarkan pada beberapa pertimbangan dan kecenderungan yang menyangkut kesejahteraan masyarakat, pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik dan keamanan serta tuntutan dan kebutuhan pasar dunia dalam arus globalisasi. Berbagai program telah banyak dilakukan dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia Indonesia sehingga masalah pengangguran dapat diminimalisasi. Salah satunya adalah melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia berbasis peran serta masyarakat yang dinilai penting, selain karena terbatasnya kemampuan pemerintah dalam mendanai pembangunan kualitas sumber daya manusia, juga karena hakikat pendidikan adalah emansipatoris, yang bermakna partisipatoris dalam gerakan memberdayakan manusia. Upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan sumber daya manusia guna mengatasi pengangguran adalah dengan melalui pelatihan yang berdasarkan kompetensi yang dibutuhkan, memberdayakan sanggar-sanggar kegiatan belajar yang ada dengan berbagai keterampilan ekonomi produktif, meningkatkan hubungan antara lembaga pendidikan dan industri sehingga relevansi pendidikan dapat ditingkatkan, memperkuat landasan kultural pendidikan sebagai terapi budaya, dan mendorong pertumbuhan usaha kecil dan menengah yang tangguh, serta membangkitkan karsa di tengah-tengah masyarakat. Kata kunci: Kualitas SDM, berbasis masyarakat, masalah pengangguran.
PERBANDINGAN PENGGUNAAN MEDIA BAGAN DAN MEDIA PETA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI DASAR Mulyati, Rahayu; Waluya, Bagja
Jurnal Gea Vol 11, No 2 (2011)
Publisher : Rizki Offset

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rendahnya pencapaian kompetensi dasar pada pembelajaran geografi di SMP merupakan hal yang menjadi permasalahan saat ini, hal tersebut terjadi karena banyak peserta didik yang merasa jenuh dalam belajar geografi. Media pembelajaran merupakan alat bantu yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar sehingga proses penyampaian materi dapat lebih menarik. Penggunaan media dapat membantu guru agar kegiatan belajar mengajar tidak monoton sehingga murid cenderung jenuh dalam menerima materi yang disampaikan. Media pembelajaran dapat memberikan suasana yang berbeda dalam proses penyampaian materi dan dapat mempengaruhi pencapaian kompetensi dasar, salah satunya ialah media grafis. Media grafis merupakan media yang bersifat kongkrit sehingga mudah dimengerti oleh peserta didik, media ini dapat digunakan untuk mendampingi metode ceramah yang sering digunakan, sehingga penelititan ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh media grafis dalam pembelajaran geografi terhadap pencapaian kompetensi dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah komparatif. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP Pasundan 3 Bandung tahun ajaran 2008/2009. Pengambilan sampel dilakukan di dua Kelas, di mana kelas yang dijadikan sampel yaitu kelas VIII A sebagai kelompok Bagan dan kelas VIII C sebagai kelompok Peta. Pada kelompok Bagan menggunakan media bagan dan pada kelompok Peta menggunakan media peta. Teknik pengumpulan data menggunakan tes untuk mengukur kompetensi dasar peserta didik. Butir soal yang digunakan dalam penelititan ini adalah soal-soal pilihan ganda. Analisis data menggunakan statistik deskriptif untuk mendeskripsikan data hasil penelitian, kemudian untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan statistik inferensial dengan t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pencapaian kompetensi dasar siswa antara kelompok Bagan dan kelompok Peta pada materi Benua dan Samudra, dengan (tHitung = 2,41 > t Tabel = 1,998), dimana pencapaian kompetensi dasar peserta didik pada kelompok Bagan lebih tinggi daripada kelompok Peta. Terdapat perbedaan pencapaian kompetensi dasar yang signifikan antara sebelum dan sesudah pada kelompok Bagan yang menggunakan media bagan, dengan (tHitung = 15,02 > tTabel = 1,998). Terdapat perbedaan pencapaian kompetensi dasar yang signifikan antara sebelum dan sesudah pada Kelompok Peta yang menggunakan media peta, dengan (tHitung = 12,38> tTabel = 1,998). Perbedaan peningkatan kompetensi dasar antara kelompok Bagan ialah 2,97 di mana kelompok Peta lebih unggul dengan angka 14,12 dan kelompok Peta dengan angka 11,15.Kata kunci: media pembelajaran geografi, kompetensi dasar.
TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH SADAP KARET PTPN VIII WANGUNREJA DI KECAMATAN DAWUAN KABUPATEN SUBANG Kanah, Kanah; Ningrum, Epon; Waluya, Bagja
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 15, No 2 (2015)
Publisher : Indonesia University of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v15i2.3550

Abstract

Pendapatan buruh sadap karet di perkebunan PTPN VIII Wangunreja, Kecamatan Dawuan Subang, masih minim di bawah UMR. Pendapatan seseorang sangat berpengaruh pada tingkat kesejahteraan, selain factor lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kesejahteraan buruh sadap karet berdasarkan indikator BPS tahun 2005. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi penelitiannya adalah seluruh masyarakat buruh sadap karet di PTPN VIII Wangunreja Kecamatan Dawuan. Sampel pada penelitian ini berjumlah 60 orang, yakni wara 1 (24 orang), wara 2 (6 orang), dan wara 3 (30 orang). Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas (pendapatan, pengeluaran keluarga, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota keluarga, kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan, kemudahan menyekolahkan anak dan kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi), dan variabel terikatnya tingkat kesejahteraan. Analisis data penelitian ini menggunakan persentase dan skoring. Hasil penelitian menunjukan bahwa buruh sadap karet memiliki pendapatan yang rendah sedangkan pengeluarannya tinggi, buruh sadap karet sebagian besar tinggal di rumah yang permanen dengan fasilitas yang kurang lengkap, tingkat kesehatan buruh sadap karet termasuk kategori baik karena mereka mudah mendapatkan pelayanan kesehatan, buruh sadap karet cukup mudah dalam menyekolahkan anak dan kesulitan dalam mendapatkan fasilitas transportasi. Berdasarkan indikator kesejahteraan menurut BPS tahun 2005 sebagian besar buruh sadap karet di Kecamatan Dawuan  termasuk dalam tingkat kesejahteraan sedang, sebanyak 78,3%  dan sebagian lagi termasuk dalam tingkat kesejahteraan rendah sebanyak 15%, dan tingkat kesejahteraan tinggi sebanyak 6,7%.Kata kunci : perkebunan , kesejahteraan, buruh sadap karet.
MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR MAHASISWA Ningrum, Epon; Waluya, Bagja
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 14, No 1 (2014)
Publisher : Indonesia University of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v14i1.3357

Abstract

Keterampilan dasar mengajar menjadi kemampuan prasyarat yang harus dimiliki mahasiswa calon guru bagi terlaksananya pembelajaran konstruktivistik dan PAKEM. Kemampuan tersebut dapat ditumbuhkembangkan melalui pembiasaan dalam proses perkuliahan melalui kegiatan yang terintegratif antara teoretis dan praktik. Salah satu model pembelajaran yang memiliki karakteristik PAKEM dan konstruktif adalah quantum teaching. Penelitian ini bertujuan meningkatkan keterampilan dasar mengajar mahasiswa pada mata kuliah Belajar dan Pembelajaran Geografi melalui model quantum teaching. Metode penelitian mengimplementasikan metodologi penelitian tindakan kelas pada mata kuliah Belajar dan Pembelajaran Geografi. Fokus kajian model quantum teaching dan keterampilan dasar mengajar. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi, test, tugas, dan dokumentasi. Analisis data secara deskriptif. Indikator ketercapaian adalah meningkatnya keterampilan dasar mengajar. Hasil penelitian menunjukkan implementasi model quantum teaching di ruang microteaching meningkatkan keterampilan dasar mengajar mahasiswa pada setiap tindakan, yang meliputi: keterampilan membuka dan menutup pelajaran, memberikan pertanyaan dan penguatan, melaksanakan metode secara konsisten, menggunakan media, mengadakan variasi gerak dan mimik serta intonasi, mengelola kelas, dan memberikan penjelasan.Kata kunci: perangkat pembelajaran, quantum teaching, keterampilan dasar mengajar
PENGARUH PROGRAM MARKETING PUBLIC RELATIONS TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG DI PANTAI PANGANDARAN (Survei pada Wisatawan yang Berkunjung ke Destinasi Pariwisata Pantai Pangandaran) Wijaya, Christy Regina; Waluya, Bagja; Setyorini, Heri Puspito Diyah
THE Journal : Tourism and Hospitality Essentials Journal Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/thej.v2i2.1939

Abstract

Pangandaran beach is one tourism destination in West Java, situated in the district of Ciamis ± 92 km south of the town of Ciamis. Pangandaran beach tourism destination, the type of nature tourism which is famous for its beaches. However, a decline in the level of tourist arrivals caused by several factors: less optimal promotion by tourism destination managers Pangandaran beach, unavailability of information centers which provide services to tourists, and tsunami disaster in July 2006 which destroyed most of the existing facilities in the area of Pangandaran beach. Because it would need to hold research to increase tourist visit through marketing public relations programs implemented by the managers of Pangandaran beach tourism destination. The research problem: 1)How does an idea a marketing public relations, 2)How is the idea of the decision to visit, 3)How does a marketing public relations visiting decision. This study aims to obtain an overview of marketing public relations, to obtain a marketing public relations descriptions, of the visiting decision and the influence of marketing public relations visiting decision. Data analysis technique are used path analysis (path analysis) with a sampling technique used systematic random sampling of 100 respondents. The results showed that the marketing public relations programs have a significant influence on the decision to visit. The biggest influence of marketing public relations programs visiting decision obtained through events and the smallest effect is obtained through public service activities. As for suggestions for tourism destination managers Pangandaran beach, should be more social activities to publications tourist or private sector to participate in this social activities, and make social activities are held regularly on the agenda the manager of Pangandaran beach tourism destination.
PENGARUH KEUNGGULAN BERSAING DI KAWASAN WISATA AIR PANAS TAMAN AIR SABDA ALAM HOTEL DAN RESORT CIPANAS KABUPATEN GARUT DALAM MENINGKATKAN KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Terhadap Pengunjung di Kawasan Wisata Air Panas Taman Air Sabda Alam) Fitriyani, Pipit; Waluya, Bagja
THE Journal : Tourism and Hospitality Essentials Journal Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/thej.v3i1.1967

Abstract

Kabupaten Garut memiliki banyak potensi unggul untuk ditawarkan kepada wisatawan khususnya dalam bidang pariwisata. Salah satu potensi pariwisata di Kabupaten Garut adalah Cipanas Kecamatan Tarogong yang memiliki banyak atraksi wisata salah satunya adalah Kawasan Wisata Air Panas Taman Air Sabda Alam. Berdasarkan data kunjungan, pertumbuhan kunjungan di Taman Air Sabda Alam mengalami pertumbuhan yang paling kecil dibanding dengan pesaingnya pada tahun 2008-2009. Akan tetapi pada tahun 2009 ke 2010 Taman Air Sabda Alam berhasil meningkatkan jumlah kunjungan sebesar 8,6%. Hal ini menunjukkan bahwa Taman Air Sabda Alam terus berusaha untuk meningkatkan jumlah kunjungan melalui berbagai strategi. Sehingga diharapkan Taman Air Sabda Alam untuk lebih meningkatkan eksistensinya dalam meningkatkan jumlah kunjungan. Salah satu upaya untuk meningkatkan dan mengembalikan jumlah kunjungan adalah dengan melaksanakan strategi keunggulan bersaing. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif sehingga menggunakan metode explanatory survei. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah systematic sampling melalui pendekatan cross sectional method dan untuk teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda yaitu sampel yang diambil dari keseluruhan populasi sebanyak 100 pengunjung.Berdasarkan hipotesis penelitian, maka keunggulan bersaing memiliki pengaruh yang signifikan sebesar 59,2% dalam upaya meningkatkan tingkat kunjungan.