Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PENYELENGGARAAN EfSD DALAM JALUR PENDIDIKAN DI INDONESIA Shantini, Yanti
PEDAGOGIA Vol 13, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pedagogia.v13i1.3385

Abstract

Education for Sustainable Development has long been known in Indonesia known by the name of Education for Sustainable Development . During this time partially understood its implementation so as not to build synergy in promoting physical development towards social welfare . In this article described how the implementation of education for sustainable development in terms of three lines of education in Indonesia . Each track has a unique contribution and a different role for the progress of the nation .Keyword : ESD , access to education, social welfare.
Implementasi model pembelajaran mandiri program pendidikan kecakapan hidup perempuan Saripah, Iip; Shantini, Yanti
JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) Vol 3, No 2 (2016): November 2016
Publisher : Departement of Nonformal Education, Graduate Scholl of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.668 KB) | DOI: 10.21831/jppm.v3i2.11545

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi model pembelajaran mandiri program pendidikan kecakapan hidup perempuan di PKBM Bina Cipta Ujungberung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Adapun lokasi penelitian dipilih dilaksanakan di PKBM Bina Cipta Ujungberung Kota Bandung. Hasil dari penelitian ini yaitu: (1) proses pembelajaran model pembelajaran mandiri pada program kecakapan hidup perempuan, meliputi kegiatan perencanaan mencakup kegiatan menentukan tujuan, menetukan instruktur, mengalokasikan waktu, merekrut peserta, menyusun kurikulum, menyusun materi, menentukan sumber belajar, menyiapkan saran dan prasarana, menyusun pembiayaan, kegiatan pelaksanaan mencakup kegiatan pengelolaan kelas dan peserta didik, pengelolaan instruktur, mennetukan metode dan media pembelajaran; kegiatan evaluasi mencakup evaluasi hasil belajar dan evaluasi proses pembelajaran. (2) penerapan model pembelajaran mandiri pada program kecakapan hidup perempuan, mencakup kegiatan pemberian motivasi, penyampian materi, pengaplikasian materi dan refleksi hasil belajar (3) hasil penerapan model pembelajaran mandiri pada program kecakapan hidup perempuan meliputi pengetahuan, afektif dan psikomotorik.Kata Kunci: model pembelajaran mandiri, pendidikan kecakapan hidup, PKBM. IMPLEMENTATION OF SELF DIRECTED LEARNING MODEL LIFE SKILLS EDUCATION PROGRAM WOMEN IN BINA CIPTA UJUNGBERUNG CLC AbstractThis study aims to assess about implementation of models of independent learning life skills education program in the CLC women Bina Cipta Ujungberung. This study used descriptive qualitative approach. The location of the research been conducted at CLC Bina Cipta Ujungberung Bandung, The results of this study are: (1 ) learning model of independent learning in life skills programs women, includes planning includes activities set goals, determine the instructor, allocate time, recruiting participants, develop curricula, organizing material, to determine the source of learning, to prepare suggestions and improvements, arrange financing, implementation activities include classroom management activities and learners, instructors management, menentukan methods and learning media; evaluation activities include evaluation of learning outcomes and learning process evaluation. (2) the application of self-learning model in female life skills programs, covers the activities of motivation, penyampaian material, the application of the material and reflection of learning outcomes (3) the results of the application of self-learning model in female life skills program include knowledge, affective and psychomotor.Keywords: learning model, life skills education, CLC
PENGEMBANGAN DESA BINAAN UNTUK MENDUKUNG PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Asep Saepudin; Nike Kamarubiani; Yanti Shantini
ecoopsday Vol 1 No 2 (2020): E-Coops-Day : Jurnal Ilmiah Abdimas
Publisher : LPPM Institut Manajemen Koperasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.352 KB) | DOI: 10.32670/ecoopsday.v1i2.403 for articles

Abstract

Program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat dilatarbelakangi oleh pemikiran perlunya pengembangan warga masyarakat sesuai dengan potensi sumber daya manusia dan lingkungan pendukungnya. Lokasi pengabdian ini berada di kawasan pegunungan sehingga memiliki potensi yang sangat mendukung dalam bidang pertanian, seperti sayuran dan budi daya bunga. Potensi-potensi tersebut disadari oleh masyarakat sebagai modal untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Namun demikian, persepsi warga masyarakat terhadap usaha pengembangan produksi pertanian sangat beragam sesuai dengan wawasan dan pengalaman yang pernah dialaminya. Pada Sebagian besar warga masyarakat minat untuk mengolah lingkungan menjadi sumber usaha masih rendah. Kurangnya keinginan masyarakat tersebut menyebabkan inovasi-inovasi produk baru sulit di terima. Kecenderungan masyarakat akan ketidakpuasan atas hasil produksi saat ini menyebabkan inovasi baru dipandang dengan penuh ketakutan terjadinya kerugian yang akan mereka tanggung. Untuk menanggulangi masalah tersebut digagas program pengembangan desa binaan guna mendorong masyarakat untuk mau dan biasa berperan aktif dalam mengelola dan memanfaatkan lahan yang dapat membantu pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari, sehingga hal tersebut menjadi salah program dalam menjaga ketahanan pangan domestik pada masa pandemi Covid-19. Kegiatan pengabdian ini merupakan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan. Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam pelatihan dan pendampingan ini yaitu pendekatan andragogi dengan metode ceramah, diskusi, dan praktek.pelaksanaan kegiatan dilakukan mulai dari tanggal 18 Juli 2020, hasil dari kegiatan ini adalah meningkatkanya kemampuan masyarakat dalam mengelola lahan dan bercocok tanam yang dapat dimanfaatkan dalam pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari serta dapat dimanfaatkanmenajdi sumber mata pencaharian.
PENYELENGGARAAN PROGRAM SEKOLAH IBU DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI PEREMPUAN DI KOTA BOGOR Khaerunisa, Diza S; Hatimah, Ihat; Shantini, Yanti
Indonesian Journal of Adult and Community Education Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : UPI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyaknya masalah sosial yang sering terjadi seperti tingginya angka perceraian,maraknya tawuran pelajar,narkoba,kenalakan remaja,seks bebas, dan LGBT membuat perempuan khususnya seorang ibu merasa sangat resah tentang masalah tersebut yang bisa saja terjadi karena melemahnya peran dan fungsi keluarga terutama peran seorang ibu yang mempunyai peran yang cukup besar  di dalam keluarga.Oleh karena itu, PKK Kota Bogor membuat salah satu program sebagai pemberdayaan perempuan yaitu Program Sekolah ibu. Dalam membuat program ini,dibutuhkan partisipasi perempuan karena program ini ditujukan untuk perempuan sehingga harus sesuai dengan kebutuhan perempuan.Maka dari itu tujuan dari penelitian ini mengetahui bagaimana partisipasi perempuan dalam program sekolah ibu. Slamet mengatakan bahwa partisipasi berarti peran seseorang atau kelompok masyarakat secara aktif dari proses perumusan kebutuhan, perencanaan, sampai pada tahap pelaksanaan kegiatan baik melalui pikiran atau langsung dalam bentuk fisik (Slamet, 1994:7). Penelitian ini menggunakan pendeketan kualitatif dengan metode deksriptif, bertempat di Kota Bogor,dengan subjek penelitian adalah PKK, DPMPPA Kota Bogor, petugas harian sekolah ibu dan peserta didik. Alat pengumpul data menggunakan observasi,wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitiannya bahwa dalam program sekolah ibu ini, partisipasi perempuan terlibat dalam segala aspek kegiatan program sekolah ibu. Jika dilihat dari bentuk partisipasi, partisipasi tersebut berupa tenaga,keterampilan,buah pikiran,sosial,dan pengambilan keputusan dengan begitu partisipasi perempuan pada sekolah ibu dalam bentuk nyata (wujud) dan dalam bentuk yang tidak nyata (abstrak). Dalam ukuran partisipasi pun sudah dilakukan semua, mulai dari sebagai pelaku,pengendali,pengambil keputusan, penasehat hingga menjadi penerima manfaat.  
MEMBANGUN KARAKTER PEMUDA MELALUI PARTISIPASI DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN DESA Ali Mutamam, Mohamad Hadi; Shantini, Yanti
Indonesian Journal of Adult and Community Education Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : UPI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini di latar belakangi oleh terbitnya Permendes Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa. Dimana, pemuda merupakan salah satu prioritas utama pembangunan yang mempunyai hak untuk berpartisipasi aktif di dalam pemanfaatan dana tersebut. Pemanfaatan dana desa digunakan untuk membangun karakter pemuda agar mampu berpartisipasi aktif di dalam pembangunan yang berkelanjutan. Beberapa literatur menjadi bahan kajian dalam penulisan artikel ini. Dari hasil kajian tersebut ditemukan bahwa bentuk partisipasi pemuda dalam pembangunan desa diantaranya partisipasi buah pikiran, tenaga, harta benda, keterampilan dan sosial. kemudian karakter yang dibangun dalam partisipasi tersebut yaitu karakter hubungannya dengan tuhan, diri sendiri, keluarga, masyarakat dan bangsa.
Multilevel Design in the Implementation of Blended Learning in Nonformal Education Unit Shantini, Yanti; Hidayat, Dayat; Oktiwanti, Lesi; Mitsuru, Takahashi
Journal of Nonformal Education Vol 7, No 1 (2021): February: Community Empowerment, Adult Education
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jne.v7i1.27544

Abstract

CLC as one of the non-formal educational institutions affected by the COVID 19 outbreak must organize online teaching and learning activities under government instructions as an effort to prevent transmission of the COVID 19 pandemic.  Lack of experience in conducting online learning makes institutions confused about running the learning process due to educators and managers' limited ability to implement online education. It is necessary to study more deeply what learning strategies CLCs should carry out during the pandemic period. The approach used in this study was a mixed-method with 10 CLC respondents spread across West Java. From the findings in the field, learning at CLC during the pandemic was still ongoing. Tutor only used message applications for delivering learning material and evaluation process. They do not even implement it in the online learning management system. For this reason, CLC can pilot a multilevel blended learning system model. The implementation of the model system starts from institutional management, program management, to learning management by tutors.
PEMBENTUKKAN KELOMPOK KERJA PEMBERDAYAAN TENAGA KERJA PENYANDANG CACAT Yanti Shantini
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 4, No 2 (2009): Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
Publisher : Departemen Pendidikan Luar Sekolah FIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang melatarbelakangi penulis ialah 1) rendahnya tingkat ekonomi, sosial,  kesehatan dan pendidikan, 2) hambatan yang bersifat sosial, fisik dan arsitektural yang menghalangi akses hidup, serta 3) perlakuan yang diskriminatif dari lingkungan, masyarakat dan Pemerintah.Kenyataan di atas merupakan pemandangan sehari-hari yang kita jumpai di tengah-tengah manyarakat bagi penyandang cacat.Dari permasalahan tersebut penulis mengkaji permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan para penyandang cacat, sehingga didapat pertanyaan penelitian, diantaranya: 1) bagaimana deskripsi tahapan penyelenggaraan program yang dilakukan oleh lembaga dalam upaya pembentukan kelompok kerja pemberdayaan tenaga kerja penyandang cacat yang dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa Cicendo Bandung?, 2) bagaimana deskripsi rancangan model konseptual yang diterapkan dalam program pembentukan kelompok kerja pemberdayaan tenaga kerja penyandang cacat yang dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa Cicendo Bandung?. 3) bagaimana kendala dan permasalahan apa saja yang dialami pada kegiatan yang dilakukan oleh lembaga dalam kegiatan pembentukan kelompok kerja pemberdayaan tenaga kerja penyandang cacat yang dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa Cicendo Bandung?Dari hasil kajian dan pembahasan hasil penelitian, dapat disimpulkan beberapa hal diantaranya adalah: 1) Program pemberdayaan penyandang cacat melalui pembentukan POKJA memberikan tuntutan untuk memberikan nilai tambah yang baik kepada peserta program, agar program memiliki nilai outcome yang tinggi. 2) Sekolah Luar Biasa Negeri Cicendo  memandang bahwa proses pembelajaran memerlukan penanganan yang sungguh-sungguh sehingga nilai tambah kecakapan hidup yang diberikan kepada peserta program memiliki daya guna yang optimal.  Kata Kunci: Kelompok Kerja, Penyandang Cacat, Pemberdayaan.
MODEL PENDIDIKAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL ORIENTASI BUDAYA LOKAL UNTUK PENINGKATAN MUTU LAYANAN BELAJAR Yanti Shantini
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 5, No 2 (2010): Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
Publisher : Departemen Pendidikan Luar Sekolah FIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan  penelitian ini berangkat dari kurangnya profesionalitas pengelolaan pembelajaran pendidikan luar sekolah khususnya penyelengaraan pendidikan keaksaraan fungsional. Tingginya angka drop out, dan kembalinya warga belajar menjadi buta aksara, kekurangan sarana prasaran dan ketidak sesuaian antara kebutuhan program pembelajaran dengan kebutuhan warga belajar adalah persoalan yang sangat menarik untuk dikaji secara mendalam.Untuk itulah penelitian ini mencoba mengkaji permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pembelajaran keaksaraan fungsional yang berdasarkan pada analisis bahan ajar, analisis strategi pembelajaran dan analisis evaluasi pembelajaran,  ketiga variabel itu dicoba dianalisis dengan mutu layanan yang diperoleh dan diinginkan warga belajar, dua hal yang menjadi pijakan dalam memahami mutu layanan adalah kepuasan warga belajar dan kompetensi yang dihasilkan warga belajar.Hasil kajian dan pembahasan hasil penelitin, dapat disimpulkan beberapa hal diantaranya adalah: 1) Program pendidikan keaksaraan fungsional dalam penyelenggaraan dan pengelolaan proses pembelajarannya perlu memperhatikan berbagai faktor di antaranya adalah; budaya lokal di mana warga belajar berada, kebutuhan warga belajar dan keterampilan yang secara fungsional dibutuhkan warga belajar dalam kehidupan sehari-hari. 2) Beberapa faktor yang secara khusus dapat dimatai dari hasil studi ini meliputi, bahan ajar, strategi pembelajaran evaluasi pembelajaran. 3) Model yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah akademik, karena mengikuti beberapa persyaratan yang diwajibkan dari sebuah penyusunan konsep model sampai penerapan dan evaluasinya.  Kata Kunci: Keaksaraan Fugsional, Budaya Lokal, Belajar
PENGEMBANGAN DESA BINAAN UNTUK MENDUKUNG PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT : STUDI PADA DESA CIHIDEUNG KECAMATAN PARONGPONG KAB. BANDUNG BARAT Asep Saepudin; Nike Kamarubiani; Yanti Shantini
E-Coops-Day Vol. 1 No. 2 (2020): E-Coops-Day : Jurnal Ilmiah Abdimas
Publisher : LPPM Universitas Koperasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.352 KB) | DOI: 10.32670/ecoopsday.v1i2.403 for articles

Abstract

Program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat dilatarbelakangi oleh pemikiran perlunya pengembangan warga masyarakat sesuai dengan potensi sumber daya manusia dan lingkungan pendukungnya. Lokasi pengabdian ini berada di kawasan pegunungan sehingga memiliki potensi yang sangat mendukung dalam bidang pertanian, seperti sayuran dan budi daya bunga. Potensi-potensi tersebut disadari oleh masyarakat sebagai modal untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Namun demikian, persepsi warga masyarakat terhadap usaha pengembangan produksi pertanian sangat beragam sesuai dengan wawasan dan pengalaman yang pernah dialaminya. Pada Sebagian besar warga masyarakat minat untuk mengolah lingkungan menjadi sumber usaha masih rendah. Kurangnya keinginan masyarakat tersebut menyebabkan inovasi-inovasi produk baru sulit di terima. Kecenderungan masyarakat akan ketidakpuasan atas hasil produksi saat ini menyebabkan inovasi baru dipandang dengan penuh ketakutan terjadinya kerugian yang akan mereka tanggung. Untuk menanggulangi masalah tersebut digagas program pengembangan desa binaan guna mendorong masyarakat untuk mau dan biasa berperan aktif dalam mengelola dan memanfaatkan lahan yang dapat membantu pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari, sehingga hal tersebut menjadi salah program dalam menjaga ketahanan pangan domestik pada masa pandemi Covid-19. Kegiatan pengabdian ini merupakan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan. Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam pelatihan dan pendampingan ini yaitu pendekatan andragogi dengan metode ceramah, diskusi, dan praktek.pelaksanaan kegiatan dilakukan mulai dari tanggal 18 Juli 2020, hasil dari kegiatan ini adalah meningkatkanya kemampuan masyarakat dalam mengelola lahan dan bercocok tanam yang dapat dimanfaatkan dalam pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari serta dapat dimanfaatkanmenajdi sumber mata pencaharian.
STRATEGI PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS PARTISIPASI UNTUK PEMBERDAYAAN WARGA BELAJAR PAKET C Dayat Hidayat; Yanti Shantini; Lesi Oktiwanti
Jurnal Ilmiah Visi Vol 15 No 1 (2020): VISI : Jurnal Ilmiah Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Non Formal
Publisher : Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.171 KB) | DOI: 10.21009/JIV.1501.8

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah; rendahnya sikap, pengetahuan, dan keterampilan fungsional warga belajar Paket C dalam menjalankan, mempertahankan, dan menumbuhkembangkan usahanya, rendahnya kemampuan mengakses permodalan ke beberapa bank, serta rendahnya pengetahuan dan keterampilan menerapkan teknologi. Penelitian ini berfokus pada strategi pelatihan kewirausahaan berbasis partisipatif untuk pemberdayaan warga belajar Paket C. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan data tentang implementasi dan dampak pelatihan kewirausahaan untuk pemberdayaan warga belajar Paket C. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif metode studi kasus. Penelitian dilaksanakan di PKBM Ummul Yatama Kabupaten Karawang pada bulan Juli sampai dengan Desember 2019. Subyek penelitian terdiri dari pengurus, pelatih dan warga belajar Paket C. Data penelitian dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa implementasi pelatihan kewirausahaan pengolahan kerupuk kerang bagi warga belajar Paket C dimulai melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Pada tahap perencanaan pelatihan kewirauasahaan dilakukan identifikasi kebutuhan belajar, perumusan tujuan pelatihan, dan penyusunan program pelatihan. Pada pelaksanaan pelatihan warga belajar Paket C diberikan materi teori dan praktek kewirausahaan. Pelaksanaan pelatihan dikolaborasikan di dalam dan luar lingkungan PKBM, mitra usaha, atau di lingkungan kerja warga belajar. Penilaian pelatihan kewirausahaan dilakukan melalui lembar observasi untuk mengevaluasi kehadiran jumlah warga belajar, kuantitas dan kualitas produksi hasil usaha pengolahan kerupuk kerang, jumlah barang yang dipasarkan, jumlah pendapatan kelompok usaha, dan besar pendapatan warga belajar Paket C. Dampak pelatihan kewirausahaan adalah meningkatnya pendapatan dan pemberdayaan warga belajar Paket C. Saran-saran yang dapat diberikan; ketua PKBM memberikan akses yang lebih luas untuk memberikan bantuan permodalan, meningkatkan penyaluran hasil produksi dan memberikan pelatihan kewirausahaan secara berkelanjutan.