Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

MENENTUKAN UKURAN SAMPEL PENELITIAN DI BIDANG MATEMATIKA PADA SKALA DATA METRIK Kisah Irawan Mega; Ettie Rukmigarsari; Sikky El Walida
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 16, No 1 (2021): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.058 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan cara menentukan ukuran sampel penelitian di bidang matematika pada skala data metrik dan untuk mengetahui cara menggunakan software gpower untuk menentukan ukuran sampel penelitian di bidang matematika pada skala data metrik. Jenis penelitian yang digunakan dalam peneletian ini adalah kajian kepustakaan (library research) dengan jenis analisis buku teks. Pendekatan kepustakaan yang digunakan adalah pendekatan interpretatif bidang peneliti akademisi. Berdasarkan hasil pembahasan penggunaan software Gpower hasilnya adalah berupa gambaran penggunaan prosedur penggunaan software dalam proses analisis data. terdapat tiga parameter yang harus dipahami untuk analisis data dalam software Gpower yaitu: (1) taraf signifikansi (kesalahn tipe I,  = 0,05); (2) statistcal power (kesalahan tipe II,  = 0,80 atau 80%); (3) effect size. Adapun analisis kekuatan uji statistik menggunakan software gpower harus melibatkan tiga langkah berikut: (1) pilih statistik yang sesuai untuk masalah peneliti; (2) pilih satu dari jenis analisis kekuatan uji statistik yang tersedia; (3) berikan parameter input yang diperlukan untuk analisis dan klik “calculate”. Software gpower digunakan untuk menentukan ukuran sampel ukuran penelitian di bidang pendidikan matematika pada skala data metrik, software ini dapat mempermudah peneliti untuk menentukan ukuran sampel penelitian sebelum penelitian dilakukan dengan melihat penelitian terdahulu yang serumpun. Penggunaan software gpower mudah dipahami dan dimengerti untuk digunakan.
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ROLEM DITINJAU KECERDASAN EMOSIONAL MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SISWA KELAS VII NAILUS SHUFRIYAH; SUNISMI SUNISMI; SIKKY EL WALIDA
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 15, No 18 (2020): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (838.778 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa antara kelas eksperimen dan kontrol ditinjau dari kecerdasan emosional tingkat tinggi, sedang, dan rendah pada materi persamaan dan pertidaksaman linear satu variabel. Penelitian ini menggunakan  mixed method dengan desain sequential explanatory. Populasi yang digunakan seluruh siswa kelas VII MTs Al Hidayah Karangploso. Sampel penelitian  kuantitatif  yaitu siswa kelas VII E sebagai kelas eksperimen dan kelas VII D sebagai kelas kontrol dengan pengambilan secara teknik Convenience Sampling. Jenis penelitian yaitu Factorial Experimental dengan instrumen soal tes dan angket. Subjek penelitian kualitatif untuk wawancara yaitu 6 siswa secara teknik Purposif Sampling. Berdasarkan analisis data kuantitiaf melalui uji-t 2 pihak, diperoleh nilai sig (2-tailed) = 0,041 pada kemampuan pemecahan masalah matematis dengan kecerdasan emosional tinggi, 0,041 tingkat sedang, dan 0,045 tingkat rendah. Tingkat kecerdasan emosional (tinggi, sedang, dan rendah) < 0,05 sehingga ditolak, artinya terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa antara kelas eksperimen dengan kontrol ditinjau kecerdasan emosional. Sedangkan berdasarkan hasil analisis melalui wawancara 6 subjek menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen memenui 4 indikator kemampuan pemecahan masalah matematis, dan  kelas kontrol hanya memenuhi beberapa indikator  kemampuan pemecahan masalah matematis. Hasil penelitin mix methode penelitian kualitatif yang dilakukan pada tahap kedua diperoleh hasil yang dapat  mendukung, melengkapi, dan memperkuat data kualtitatif.
PEMAHAMAN KONSEP DAN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN RESOURCE BASED LEARNING DAN PENDEKATAN M-APOS ika cahya maharani; surahmat surahmat; sikky el walida
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 15, No 19 (2020): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.042 KB)

Abstract

Tujuan dilakukan penelitian ini sebagai berikut. (1) Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pemahaman konsep peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. (2) Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan keaktifan belajar peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. (3) Untuk mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep dan keaktifan belajar peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. (4) Untuk mendeskripsikan keterkaitan antara hasil analisis data kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu mix methods dengan desain true eksperimen. Pada penelitian kuantitatif, populasi pada penelitian ini sebanyak 98 peserta didik kelas VIII SMP Islam 1 Batu dengan sampel penelitian VIII-A dan VIII-C yang dipilih dengan teknik cluster random sampling.  Sedang pada penelitian kualitatif teknik pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian terdiri dari: tes, angket, lembar observasi, dan pedoman wawancara. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan (lebih baik) pemahaman konsep dan keaktifan belajar  peserta didik antara pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran resource based learning dan pendekatan M-APOS dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Kata kunci: pemahaman konsep, keaktifan belajar, model pembelajaran resource based learning dan pendekatan M-APOS.
PROFIL KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS Choirotul Umami; Mustangin Mustangin; Sikky El Walida
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 16, No 12 (2021): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.102 KB)

Abstract

Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan literasi matematis siswa dengan kecerdasan logis-matematis kategori tinggi, sedang, dan rendah dalam menyelesaikan soal PISA. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu tes dan wawancara. Subjek penelitian ini adalah tiga siswa dari kelas IX-D dan IX-A MTs An-Nur Bululawang yang memiliki kecerdasan logis-matematis tinggi, sedang, dan rendah. Peneliti menjadi instrumen utama, sedangkan instrumen pendukungnya yaitu soal tes kecerdasan logis-matematis, soal tes kemampuan literasi matematis, dan pedoman wawancara. Validasi data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi metode dengan membandingkan hasil tes kemampuan literasi matematis dan wawancara. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1) Siswa dengan kecerdasan logis-matematis tinggi memenuhi semua indikator kemampuan literasi matematis yang ditunjukkan dengan mampu menuliskan dan menyebutkan informasi pada soal, membuat model matematika, menggunakan simbol, melakukan penalaran, merancang dan menerapkan strategi penyelesaian masalah dengan benar, serta menuliskan kesimpulan dan melakukan evaluasi. 2) Siswa dengan kecerdasan logis-matematis sedang belum memenuhi semua indikator kemampuan literasi matematis yang ditunjukkan dengan tidak membuat model matematika, tidak melakukan evaluasi, tetapi mampu menuliskan dan menyebutkan informasi pada soal, menggunakan simbol, melakukan penalaran, merancang dan menerapkan strategi penyelesaian masalah, serta menuliskan kesimpulan. 3) Siswa dengan kecerdasan logis-matematis rendah belum memenuhi semua indikator kemampuan literasi matematis yang ditunjukkan dengan tidak membuat model matematika, belum mampu menyusun dan menerapkan strategi penyelesaian masalah dengan tepat, tidak melakukan evaluasi, tetapi sudah mampu menuliskan dan menyebutkan informasi soal, melakukan penalaran, dan sudah menuliskan kesimpulan.Kata Kunci: Kemampuan Literasi Matematis, Kecerdasan Logis-Matematis, PISA
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, AND EXTENDING) Fikriatul Azizah; Surahmat Surahmat; Sikky El Walida
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 15, No 18 (2020): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.664 KB)

Abstract

Tujuan dilakukan penelitian ini sebagai berikut. (1) Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan pemecahan masalah peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. (2) Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan minat belajar peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. (3) Untuk mendeskripsikan kemampuan kemampuan pemecahan masalah dan minat belajar peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. (4) Untuk mendeskripsikan keterkaitan antara hasil analisis data kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu mix methods dengan desain sequential explanatory. Pada penelitian kuantitatif, populasi pada penelitian ini sebanyak 247 peserta didik kelas VIII MTs Al-Ma’arif 01 Singosari dengan sampel penelitian VIII-D dan VIII-E yang dipilih dengan teknik convinience sampling.  Sedang pada penelitian kualitatif teknik pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian terdiri dari: tes, angket, lembar observasi, dan pedoman wawancara. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika dan minat belajar  peserta didik antara pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran CORE dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional.
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PESERTA DIDIK DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPEN ENDED DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN DAN KEMAMPUAN MATEMATIS Putri Arfini Izzah Umami; Alifiani Alifiani; Sikky El Walida
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 16, No 12 (2021): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.506 KB)

Abstract

Abstrak : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah peserta didik dalam menyelesaikan soal open ended ditinjau dari tipe kepribadian dan kemampuan matematis peserta didik kelas VIII pada materi Barisan dan Deret. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini yaitu kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi. Instrumen dari penelitian ini adalah peneliti, soal tes, lembar angket, dan pedoman wawancara. Angket diberikan kepada 32 peserta didik SMPN 1 Pakuniran kelas VIII A. Kemudian dipilih subjek 6 peserta didik, yaitu 1 subjek dari masing-masing tipe kepribadian dan tingkatan kemampuan matematis. Subjek yang terpilih akan mengerjakan soal tes kemampuan pemecahan masalah dan akan diwawancarai oleh peneliti. Validasi data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi teknik. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa peserta didik dengan tipe kepribadian ekstrovert dan kemampuan matematis tinggi mempunyai kemampuan pemecahan masalah yang sangat baik, peserta didik dengan tipe kepribadian ekstrovert dan kemampuan matematis sedang mempunyai kemampuan pemecahan masalah yang cukup, peserta didik dengan tipe kepribadian ekstrovert dan kemampuan matematis rendah mempunyai kemampuan pemecahan masalah yang sangat kurang, peserta didik dengan tipe kepribadian introvert dan kemampuan matematis tinggi mempunyai kemampuan pemecahan masalah yang sangat baik, peserta didik dengan tipe kepribadian introvert dan kemampuan matematis sedang mempunyai kemampuan pemecahan masalah yang cukup, peserta didik dengan tipe kepribadian introvert dan kemampuan matematis rendah  mempunyai kemampuan pemecahan masalah yang sangat kurang.Kata kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, Soal Open Ended, Tipe Kepribadian, Kemampuan Matematis.
KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI STATISTIKA KELAS VIII SMPN 1 ARJASA Siti Wakila; Sikky El Walida; Siti Nurul Hasana
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 16, No 19 (2021): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.928 KB)

Abstract

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan cara dan kemampuan penalaran matematika peserta didik kelas VIII SMPN 1 Arjasa melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam menyelesaikan soal materi Statistika. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas VIII SMPN 1 Arjasa Tahun Ajaran 2020/2021 dengan jumlah peserta didik 24 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek dari penelitian ini adalah tiga peserta didik yang selanjutnya akan diwawancara. Hasil dalam penelitian didapatkan bahwa subjek dengan kemampuan penalaran matematika tinggi menjawab dengan cara menggunakan informasi yang diketahui untuk menjawab soal, menggunakan rumus yang telah diketahui untuk mencari nilai mean, median, dan modus dari data yang diperoleh, menggunakan rumus yang telah diketahui untuk mencari nilai kuartil dan jangkauan dari data yang diperoleh, menarik kesimpulan dari data yang diketahui, dan membuat tabel distribusi. Subjek dengan kemampuan penalaran matematika sedang menjawab dengan cara menggunakan informasi yang diketahui untuk menjawab soal, menggunakan rumus yang telah diketahui untuk mencari nilai mean, median, dan modus dari data yang diperoleh, serta menggunakan rumus yang telah diketahui untuk mencari nilai kuartil dan jangkauan dari data yang diperoleh. Selanjutnya, subjek dengan kemampuan penalaran matematika rendah menjawab dengan cara menggunakan rumus yang telah diketahui untuk mencari nilai mean, median, dan modus dari data yang diperoleh, serta menggunakan rumus yang telah diketahui untuk mencari nilai kuartil dan jangkauan dari data yang diperoleh.Kata kunci: Kemampuan Penalaran Matematika, Problem Based Learning (PBL), Statistika
PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, AND EXTENDING) MATERI STATISTIKA PADA SISWA KELAS VIII Minakhus Sania; Sikky El Walida; Siti Nurul Hasana
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 16, No 19 (2021): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.652 KB)

Abstract

 Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemahaman konsep matematis peserta didik kelas VIII pada materi Statistika melalui model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, and Extending). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu pemilihan dengan pertimbangan tertentu. Subjek penelitian dipilih berdasarkan kategori pemahaman konsep matematis tinggi, sedang, dan rendah yang dilihat dari hasil tes. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu lembar soal tes pemahaman konsep matematis, lembar observasi, lembar catatan lapangan, RPP, pedoman wawancara, dan lembar dokumentasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah: hasil tes yang dilakukan peserta didik setelah pembelajaran lebih baik dari rata-rata nilai pada materi sebelumnya, dimana rata-rata nilai materi sebelumnya yaitu 50 dan rata-rata nilai setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran CORE yaitu 70,56; subjek dengan pemahaman konsep matematis tinggi telah memenuhi setiap indikator pemahaman konsep matematis dengan sangat baik, subjek dengan pemahaman konsep matematis sedang memenuhi indikator pemahaman konsep matematis dengan baik, dan subjek dengan pemahaman konsep matematis rendah memenuhi indikator pemahaman konsep matematis dengan cukup baik.Kata Kunci: Pemahaman Konsep Matematis, Model Pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, and Extending), Statistika  
PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN CAMTASIA STUDIO DAN POWERPOINT PADA MATERI LINGKARAN KELAS VIII SMP/MTS Rohmatul Ula Fitria; Sikky El Walida; Siti Nurul Hasana
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 16, No 32 (2021): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.601 KB)

Abstract

Abstrak : Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran berupa video pembelajaran matematika menggunakan Camtasia Studio dan Powerpoint pada materi Lingkaran kelas VIII. Sedangkan secara khusus, tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses pengembangan, hasil pengembangan, dan hasil uji coba pengembangan video pembelajaran matematika menggunakan Camtasia Studio dan Powerpoint pada materi Lingkaran kelas VIII SMP/MTs. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan 4D yakni define (pendefinisian), design (perancangan), development (pengembangan), dan dissemination (penyebaran). Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah delapan peserta didik MTs. Mambaul Ulum Gedangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dengan instrumen yang meliputi: analisis kebutuhan, analisis karakteristik, motivasi belajar peserta didik, validasi ahli materi, validasi ahli media, validasi ahli desain, praktisi, dan pengguna. Instrumen penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif tentang validasi produk. Hasil penelitian pengembangan menunjukkan bahwa video pembelajaran matematika menggunakan Camtasia Studio dan Powerpoint termasuk dalam kategori baik. Hal tersebut dikarenakan dari hasil validasi oleh empat validator diperoleh rata-rata nilai 3,34 dengan kriteria “valid” untuk semua aspek dan hasil penilaian oleh delapan peserta didik kelas VIII memperoleh rata-rata 3,19 dengan kriteria “valid” untuk semua aspek.Kata kunci: pengembangan, video pembelajaran matematika, camtasia studio, powerpoint, lingkaran
ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS DITINJAU DARI SELF CONFIDENCE PESERTA DIDIK KELAS VII SMP PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL Dwi Aldi Hidayatulloh; Anies Fuady; Sikky El Walida
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 16, No 12 (2021): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.631 KB)

Abstract

Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan cara peserta didik dalam menyelesaikan soal berbentuk literasi matematis dan tingkat kemampuan literasi matematis peserta didik ditinjau dari self confidence pada materi aritmatika sosial kelas VII. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah enam peserta didik kelas VII SMP Negeri 03 Batu. Instrumen penelitian ini menggunakan angket, soal tes, pedoman wawancara, dan lembar dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1) Terdapat beberapa cara peserta didik dalam menyelesaikan soal literasi matematis ditinjau dari self confidence pada materi Aritmatika Sosial kelas VII, yaitu: a) peserta didik dengan kemampuan literasi matematis tinggi mampu memenuhi semua indikator kemampuan literasi matematis yaitu merumuskan, menerapkan, dan menafsirkan. b) peserta didik dengan kemampuan literasi matematis sedang memenuhi dua dari tiga indikator kemampuan literasi matematis yaitu indikator merumuskan dan menerapkan, dan c) peserta didik dengan kemampuan literasi matematis rendah hanya mampu memenuhi indikator kemampuan literasi matematis yaitu merumuskan. 2) Tingkat kemampuan literasi matematis peserta didik ditinjau dari self confidence pada materi Aritmatika Sosial kelas VII, yaitu: a) tingkat kemampuan literasi matematis tinggi terdapat pada dua peserta didik atau setara dengan 33,3% dan memperoleh hasil rata-rata nilai 87,5; b) tingkat kemampuan literasi matematis sedang terdapat pada dua peserta didik atau setara dengan 33,3% dan memperoleh hasil rata-rata nilai 71,5; dan c) tingkat kemampuan literasi matematis rendah terdapat pada dua peserta didik atau setara dengan 33,3% dan memperoleh hasil rata-rata nilai 48,5.Kata kunci: Kemampuan Literasi Matematis, Self Confidence, Aritmatika Sosial