Zahrani Ramadhita
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Dukungan Orang Tua Terhadap Gaya Belajar Remaja Di Desa Timbang Lawan, Bahorok, Langkat Ade Chita Putri Harahap; Suvika Syahputri; Milna Sari Nasution; Zahrani Ramadhita; Muhammad Alwi Batubara
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.522 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.6485

Abstract

Desa Timbang Lawan adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara ,Indonesia. Saya dan teman-teman mengadakan pengabdian masyarakat di desa tersebut, dari hasil penelitian yang kami dapatkan ialah bahwa dukungan orang tua terhadap gaya belajar remaja di sana sangat berpengaruh. Anak anak mempelajari berbgai hal dari orang tua mereka, apalagi masa-masa remaja yang sangat mudah terpengaruh, baik di lingkungan masyarakat, pertemanan maupun lingkugan keluarga. Mereka bisa terpengaruh dari orang tua mereka hanya dengan melihat tindakan dari orang tua mereka. Jika orang tua mereka mendukung untuk belajar, maka para remaja di sana juga akan bersemangat untuk belajar dan dapat mengubah gaya belajar mereka, dari yang malas untuk belajar menjadi lebih rajin belajar karena dukungan orang tua mereka.
Pengaruh Dukungan Orang Tua Terhadap Gaya Belajar Remaja Di Desa Timbang Lawan, Bahorok, Langkat Ade Chita Putri Harahap; Suvika Syahputri; Milna Sari Nasution; Zahrani Ramadhita; Muhammad Alwi Batubara
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.6621

Abstract

Desa Timbang Lawan adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara ,Indonesia. Saya dan teman-teman mengadakan pengabdian masyarakat di desa tersebut, dari hasil penelitian yang kami dapatkan ialah bahwa dukungan orang tua terhadap gaya belajar remaja di sana sangat berpengaruh. Anak anak mempelajari berbgai hal dari orang tua mereka, apalagi masa-masa remaja yang sangat mudah terpengaruh, baik di lingkungan masyarakat, pertemanan maupun lingkugan keluarga. Mereka bisa terpengaruh dari orang tua mereka hanya dengan melihat tindakan dari orang tua mereka. Jika orang tua mereka mendukung untuk belajar, maka para remaja di sana juga akan bersemangat untuk belajar dan dapat mengubah gaya belajar mereka, dari yang malas untuk belajar menjadi lebih rajin belajar karena dukungan orang tua mereka.
ANALISIS PERANAN WALI KELAS DALAM PENDAMPINGAN BIMBINGAN DAN KONSELING SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PENANGANAN SISWA BERMASALAH Ade Chita Putri Harahap; Ella Salsabilla; Sri Rahayu; Natasya Husna; Zahrani Ramadhita; M.Farhan Syahreza Ginting
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang Vol. 9 No. 2 (2023): Volume 09 No 02, Juni 2023
Publisher : STKIP Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36989/didaktik.v9i1.681

Abstract

Wali kelas dapat menjadi relasi utama konselor dalam menghadapi siswa bermasalah, karena wali kelas memiliki tanggung jawab penuh dalam menangani permasalahan siswa di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjawab pertanyaan penelitian, peran wali kelas dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah dan dampaknya terhadap siswa bermasalah di kelas binaan. Kajian ini dapat menghasilkan model dan program pendidikan berbasis siswa bermasalah. Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah studi kasus deskriptif, dengan key informan dalam penelitian ini adalah wali kelas MAS AL ULUM Medan Tanah Datar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran wali kelas dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling masih lemah. Hal ini disebabkan: (1) kurangnya pemahaman tentang bimbingan dan konseling wali kelas, (2) kurangnya komunikasi fungsional antara konselor dan wali kelas, (3) kurangnya layanan publik bimbingan dan konseling, 4) tidak ada upaya pembinaan insentif dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru bimbingan konseling, (5) tidak ada waktu kelas yang diberikan kepada pembimbing, dan (6) adanya referensi buku peraturan di sekolah sebagai acuan standar dalam menghadapi siswa bermasalah. Konsekuensinya, penanganan siswa bermasalah di sekolah cenderung menggunakan pendekatan disiplin dalam upaya yang diringankan. Kata kunci: Peran Wali Kelas, Bimbingan dan Konseling, Siswa Bermasalah