Alya Tursina
Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

TERAPI TRANSPLANTASI SEL PUNCA SEBAGAI UPAYA PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF HUKUM KESEHATAN DAN HUKUM ISLAM Alya Tursina
Aktualita : Jurnal Hukum Volume 2 No. 1 (Juni) 2019
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (923.305 KB) | DOI: 10.29313/aktualita.v2i1.4668

Abstract

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dewasa ini sangat berkembang, diantaranya terapi transplantasi sel punca sebagai harapan baru untuk mengobati berbagai penyakit yang sudah tidak dapat diobati lagi secara konservatif maupun operatif.  Dalam mengembangkan transplantasi sel punca sebagai penyembuhan suatu penyakit harus sesuai dengan  hukum kesehatan yang berlaku, bioetik, moral dan agama khususnya hukum Islam. Di Indonesia, status penggunaan sel punca masih menimbulkan kontroversi karena belum adanya regulasi yang jelas.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hukum kesehatan saat ini sudah memadai atau belum dalam pelaksanaan terapi transplantasi sel punca sebagai upaya pelayanan kesehatan di Indonesia dan pandangan hukum Islam terhadap hal tersebut.Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif, dengan sumber data utama adalah data sekunder.  Penelitian disusun secara deskriptif kualitatif. Terhadap masalah yang diteliti yaitu  kebijakan hukum, bioetika dan hukum Islam dalam pelaksanaan terapi transplantasi sel punca serta hal-hal yang berkaitan dengan masalah tersebut dilakukan pengkajian dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.Hasil penelitian menurut Hukum Kesehatan dan Hukum Islam menyebutkan penggunaan terapi transplantasi sel punca hanya dapat dilakukan untuk tujuan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan, serta dilarang digunakan untuk tujuan reproduksi dengan menggunakan sel punca yang berasal dari non embrionik. Sel punca tidak boleh berasal dari sel punca embrionik. Pelaksanaan terapi transplantasi sel punca menurut hukum Islam pada dasarnya  harus dapat memelihara kepentingan hidup dengan menjaga dan memelihara kemashlahatan manusia.
Pengaruh Kurkumin terhadap Peningkatan Memori pada Alzheimer: Kajian Pustaka Hilda Al Fadhilah; Alya Tursina; Sara Puspita
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.541

Abstract

Abstract. Alzheimer's is the most common cause of dementia and accounts for about 60-80% of all dementia cases. Most patients are 65 years of age or older and the percentage of people with Alzheimer's increases dramatically with age. In addition to having a direct impact on health, Alzheimer's also has a very significant social impact, causing a substantial reduction in the quality of life for patients, family members, and health workers. Despite the magnitude of the impact caused by Alzheimer's, until now pharmacological therapy to prevent or cure memory decline in Alzheimer's is still limited. Some drugs such as donepezil and galantamine can prevent memory loss, but many patients do not respond to these medications, the beneficial effects are temporary, the drugs are expensive, and are accompanied by a number of side effects. Therefore, there is an urgency to develop a safer, more efficacious, effective, and economical Alzheimer's therapy, one of which is by utilizing natural ingredients, namely curcumin which is a pleiotropic molecule. The purpose of this study was to determine the effectiveness of curcumin to improve memory in Alzheimer's. This study uses a literature review method regarding the Effect of Curcumin on Memory Improvement in Alzheimer's. The type of data used is secondary data. The method of data collection is literature study. From this literature review study, it was concluded that curcumin is effective for improving memory in Alzheimer's. Abstrak. Alzheimer merupakan penyebab demensia yang paling sering dan menyumbang sekitar 60-80% kasus demensia secara keseluruhan. Sebagian besar penderita berusia 65 tahun atau lebih dan persentase penderita Alzheimer meningkat secara drastis seiring bertambahnya usia. Selain memiliki dampak terhadap kesehatan secara langsung, Alzheimer juga menimbulkan dampak sosial yang sangat signifikan, menyebabkan penurunan kualitas hidup yang cukup besar bagi pasien, anggota keluarga, dan petugas kesehatan. Terlepas dari besarnya dampak yang ditimbulkan akibat Alzheimer, sampai saat ini terapi farmakologis untuk mencegah atau menyembuhkan penurunan memori pada Alzheimer masih terbatas. Beberapa obat seperti donepezil dan galantamin dapat mencegah penurunan memori, tetapi banyak pasien tidak respon terhadap pengobatan tersebut, efek menguntungkannya bersifat sementara, harga obat mahal, dan disertai dengan sejumlah efek samping. Oleh karena itu, timbul suatu urgensi untuk mengembangkan terapi Alzheimer yang lebih aman, berkhasiat, efektif, dan ekonomis salah satunya adalah dengan memanfaatkan bahan alam, yaitu kurkumin yang merupakan molekul pleiotropik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektifitas kurkumin untuk meningkatkan memori pada Alzheimer. Penelitian ini menggunakan metode literature review mengenai Pengaruh Kurkumin terhadap Peningkatan Memori pada Alzheimer. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Metode pengumpulan data adalah studi pustaka. Dari studi literature review ini, didapatkan kesimpulan bahwa kurkumin efektif untuk meningkatkan memori pada Alzheimer.
Gambaran Ketepatan Terapi Obat Anti Epilepsi Sesuai Bentuk Bangkitan berdasarkan PERDOSSI di RSUD Al-Ihsan Bandung Tahun 2020 Naufal Rafif Ji'aul Haq; M. Ahmad Djojosugito; Alya Tursina
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.1877

Abstract

Abstract. Epilepsy has a high number of cases in the world and in Indonesia. Attacks are significantly reduced in number or severity with antiepileptic drugs. Guidelines on epilepsy including its treatment have been prepared by PERDOSSI following the developments of the International League Against Epilepsy. Following the guidelines will increase safety and efficacy, reduce the risk of drug interactions and side effects, including lowering the cost of treatment. The purpose of this study was to describe the accuracy of anti-epileptic drug therapy according to the form of seizure based on PERDOSSI at the Al-Ihsan Regional General Hospital (RSUD) Bandung in 2020. The research method was a descriptive study with a cross-sectional design and presented in tabulation and percentages. Data were taken from the medical records of outpatient epilepsy patients at the Al-Ihsan Hospital in Bandung for the period January - May 2020. Results: The accuracy of administering anti-epileptic drug therapy according to the form of seizure based on PERDOSSI in outpatient treatment at Al-Ihsan Hospital Bandung was 15 people (36.58 %) with a 95% confidence interval, which means that the accuracy of the proportion of samples representing the population is actually 21.8%-51.3%. The factors that are thought to influence this study are the availability of drugs, and the consideration of side effects of the drugs given. Further research needs to find anti-epileptic drugs according to PERDOSSI for unclassified seizure types. Abstrak. Epilepsi memiliki kasus yang tinggi di dunia dan Indonesia. Serangan berkurang dengan signifikan dalam jumlah atau tingkat keparahannya dengan obat anti epilepsi. Pedoman mengenai epilepsi termasuk pengobatannya telah disusun oleh PERDOSSI yang mengikuti perkembangan dari International League Against Epilepsy. Mengikuti pedoman akan meningkatkan keamanan dan efikasi, menurunkan resiko interaksi obat dan efek samping, termasuk menurunkan biaya dari pengobatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran ketepatan terapi obat anti epilepsi sesuai bentuk bangkitan berdasarkan PERDOSSI di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al-Ihsan Bandung Tahun 2020. Metode penelitian merupakan studi deskriptif dengan desain potong lintang dan disajikan dalam tabulasi dan persentase. Data diambil melalui rekam medik pasien epilepsi rawat jalan di RSUD Al-Ihsan Bandung periode Januari - Mei tahun 2020. Hasil: Ketepatan pemberian terapi obat anti epilepsi sesuai bentuk bangkitan berdasarkan PERDOSSI di rawat jalan RSUD Al-Ihsan Bandung sebanyak 15 orang (36,58%) dengan interval kepercayaan 95% yang bermakna keakuratan proporsi sampel mewakili populasi sesungguhnya bernilai 21,8%-51,3%. Faktor yang diduga mempengaruhi pada penelitian ini yaitu ketersediaan obat, dan pertimbangan efek samping obat yang diberikan. Penelitian lanjutan perlu mencari obat anti epilepsi sesuai PERDOSSI untuk tipe bangkitan yang tidak terklasifikasikan.
Tingkat Ketergantungan Nikotin Perokok Vape Berdasarkan Uji Fagerstrom pada Mahasiswa Universitas Garut Intan Arie Yulian; Mohammad Rizki Akbar; Alya Tursina
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.2103

Abstract

Abstract. The use of vape cigarettes can cause serious health problems that are sometimes deadly. Initially, vape cigarettes were intended as a substitute for conventional cigarettes, but vape cigarettes also still contain harmful chemicals, one of which is nicotine, which is a substance that causes addiction (addiction). There are various ways to assess a person's level of dependence on nicotine, the most commonly used is the Fagerstrom test. The purpose of the study was to determine the level of nicotine dependence of vape smokers based on the Fagerstrom test on Garut University students. Descriptive research method with a cross-sectional design. The sampling technique was purposive sampling, the number of samples was 51 people. The research instrument was a questionnaire on respondents' demographic data and the PDPI version of the Fagerstrom Test for Nicotine Dependence (FTND) questionnaire. The results showed that the level of nicotine dependence of vape smokers was mostly in the moderate criteria as many as 31 people (60.8%) with an average value of the nicotine dependence level of vape smokers (7.67). It was concluded that the level of nicotine dependence as measured by the Fagerstrom test in vape cigarette users was in the moderate category. Vape users have the potential to become addicted because the high-voltage tube in the vape can drain large amounts of nicotine into the body. Abstrak. Penggunaan rokok rokok vape bisa menimbulkan permasalah kesehatan serius yang terkadang mematikan. Pada awalnya rokok vape ditujukan sebagai pengganti rokok konvensional, namun rokok vape juga masih mengandung zat kimia berbahaya, salah satunya nikotin yang merupakan zat penyebab kecanduan (adiksi). Terdapat berbagai cara untuk menilai tingkat ketergantungan seseorang terhadap nikotin, paling umum digunakan adalah dengan uji Fagerstrom. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat ketergantungan nikotin perokok vape berdasarkan uji Fagerstrom pada mahasiswa Universitas Garut. Metode penelitian deskriptif dengan desain potong lintang. Teknik sampling dengan cara Purposive sampling, jumlah sampel sebanyak 51 orang. Instrumen penelitian berupa kuesioner data demografi responden serta kuesioner Fagerstrom Test for Nicotine Dependence (FTND) versi PDPI. Hasil penelitian, tingkat ketergantungan nikotin perokok vape sebagian besar berada pada kriteria sedang sebanyak 31 orang (60,8%) dengan nilai rata-rata tingkat ketergantungan nikotin perokok vape (7,67). Disimpulkan bahwa tingkat ketergantungan nikotin yang diukur dengan Uji Fagerstrom pada pengguna rokok vape berada pada kategori sedang. Pengguna vape berpotensi terhadap ketergantungan karena tabung dengan tegangan tinggi pada vape dapat mengalirkan nikotin dalam jumlah besar ke dalam tubuh.
Scoping Review: Efektivitas Realitas Virtual Sebagai Alternatif Terapi Keseimbangan Postur Tubuh Pada Pasien Vertigo Perifer Annisa Nur Fitriani; Alya Tursina; Gatot C. Pratama
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.5585

Abstract

Abstract. Virtual reality is a computer-based technology that creates a three-dimensional environment. This technology can improve body balance and improve proprioceptive, visual and somatosensory information input through habituation and vestibular compensation so that it can improve posture in patients with peripheral vertigo. This study aims to determine the effectiveness of virtual reality technology on the posture balance of peripheral vertigo patients. This research was conducted using the scoping review method, analyzing scientific articles published on eight databases: Pubmed, Scopus, SpringerLink, ScienceDirect, ProQuest, Embase, Ebsco, Cochrane Library. The total number of articles obtained was 536 journals and articles that matched the inclusion and exclusion criteria were 210, articles that matched PICOS (population, intervention/exposure, comparison, outcome and study) totaled 10 articles and articles that met the eligibility criteria totaled four articles. This study showed that changes in the level of balance in the posture of peripheral vertigo patients after being given virtual reality therapy were tested using several methods, namely through detection of changes in the trajectory of the center of pressure and swaying gravity, gait, and walking speed. Virtual reality technology can effectively improve the effectiveness of peripheral vertigo patient's posture balance to a better degree. Abstrak. Realitas virtual merupakan teknologi berbasis komputer yang menciptakan lingkungan tiga dimensi. Teknologi ini dapat meningkatkan keseimbangan tubuh dan memperbaiki input informasi propioseptif, visual serta somatosensori melalui pembiasaan dan kompensasi vestibular sehingga dapat memperbaiki postur tubuh pada pasien vertigo perifer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas teknologi realitas virtual terhadap keseimbangan postur tubuh pasien vertigo perifer. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode scoping review, menganalisis artikel-artikel ilmiah yang dipublikasikan pada delapan database yaitu Pubmed, Scopus, Springer Link, Science Direct, ProQuest, Embase, Ebsco, Cochrane Library. Total Artikel yang didapatkan berjumlah 536 jurnal dan artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi berjumlah 210, dan artikel yang sesuai dengan PICOS (population, intervention/exposure, comparison, outcome dan study) berjumlah 10 artikel serta artikel yang sesuai dengan kriteria kelayakan berjumlah empat artikel. Penelitian ini menunjukan adanya perubahan tingkat keseimbangan postur tubuh pasien vertigo perifer setelah diberikan terapi realitas virtual diuji menggunakan beberapa cara yaitu melalui deteksi perubahan lintasan dari pusat tekanan dan gravitasi bergoyang, gaya berjalan, dan kecepatan berjalan. Teknologi realitas virtual efektif dapat meningkatkan efektivitas keseimbangan postur tubuh pasien vertigo perifer dengan tingkat yang lebih baik.
Kejadian Nyeri Kepala Tipe Tegang pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung Pengguna Gawai Tablet Alma Arivia Zita Zafira; Alya Tursina; Eka Hendryanny
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.5799

Abstract

Abstract. The prevalence of headaches globally reaches 47%, with the highest proportion of 38% being tension-type headaches. A high prevalence of headaches occurs in college students, especially in medical faculties, which are dominated by tension-type headaches. This study aims to determine tension-type headaches in students of the Faculty of Medicine, Universitas Islam bandung. The sample selection technique for this study used purposive sampling with 111 research subjects. This study used an observational method with a cross-sectional approach. Data collection was carried out using the Headache Screening Questionnaire (HSQ). The results of this study showed that 67 students (60.4%) experienced tension-type headaches, 27 students (24.3%) had probable tension-type headaches, and 17 students (15.3%) did not have tension-type headaches. The high percentage of tension-type headaches is related to Medical Faculty Students with a using devices to support the learning process can cause muscle tension. Excessive radiation received can trigger tension-type headaches. Keywords: Headache, tension-type headache, faculty of medicine Abstrak. Prevalensi nyeri kepala di dunia mencapai 47% dengan persentase tertinggi 38% adalah nyeri kepala tipe tegang. Prevalensi nyeri kepala yang tinggi terjadi pada mahasiswa terutama di fakultas kedokteran yang didominasi oleh nyeri kepala tipe tegang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian nyeri kepala tipe tegang pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Teknik pemilihan sampel penelitian ini menggunakan purposive sampling, dengan subjek penelitian sebanyak 111 orang. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan potong lintang. Pengambilan data dilakukan menggunakan Headache Screening Questionare (HSQ). Hasil penelitian ini menunjukkan mahasiswa yang mengalami nyeri kepala tipe tegang sebanyak 67 orang (60,4%), probable nyeri kepala tipe tegang 27 orang (24,3%), serta tidak nyeri kepala tipe tegang sebanyak 17 orang (15,3%). Persentase terjadinya nyeri kepala tipe tegang yang tinggi berkaitan dengan Mahasiswa Fakultas Kedokteran yang memiliki beban belajar tinggi, stres, gangguan tidur, dan penggunaan gawai untuk menunjang proses pembelajaran dapat menyebabkan ketegangan otot, serta berlebihnya radiasi yang diterima dapat mencetuskan terjadinya nyeri kepala tipe tegang. Kata Kunci: Nyeri kepala, nyeri kepala tipe tegang, fakultas kedokteran
Hubungan Terapi rtPA Dengan Perbaikan Outcome Motorik Pasien Stroke Iskemik Pada Masa Pandemi COVID-19 di Rumah Sakit Al-Islam Bandung Adli Giardin; Alya Tursina; Wida Purbaningsih
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.5825

Abstract

Abstract. COVID-19 pandemic caused a change in regulations that required all patients entering the emergency department (IGD) to be screened for COVID-19. This causes a prolongation of the door to needle time in the rtPA management of ischemic stroke patients. This prolongation of treatment time can affect motor outcomes in patients. The purpose of this study was to analyze differences in door to needle in the management of rtPA ischemic stroke patients in the period before and during the COVID-19 pandemic on motor outcomes at Al-Islam Hospital Bandung. This study was an analytic observational study with a retrospective cohort design. Subjects in this study amounted to 41 patient taken by total sampling. Door to needle secondary data and patient motor outcomes were taken directly from the patient's medical record at Al-Islam Hospital Bandung. Processing of research data was carried out in a computerized manner including univariate and bivariate analysis using the Mann Whitney U test. The study showed that before the pandemic the motor outcome in patients had improved (76%) while during the pandemic the motor outcome in patients had improved (75%) and a value of p = 0.101 was obtained. It was concluded that there was no difference in door to needle administration of rtPA on motor outcomes before and during the COVID-19 pandemic. This is influenced by regulations, rtPA management criteria, and health risk factor. Keywords: Door to Needle, Outcome motoric, rtPA, Stroke iskemic Abstrak. Pandemi COVID-19 menyebabkan perubahan regulasi yang mewajibkan semua pasien yang masuk instalasi gawat darurat (IGD) wajib melakukan skrining COVID-19. Hal ini menyebabkan terjadinya pemanjangan waktu door to needle pada penatalaksanaan rtPA pasien stroke iskemik. Pemanjangan waktu penatalaksanaan ini dapat mempengaruhi outcome motorik pada pasien. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh pandemi COVID-19 terhadap door to needle dan outcome motorik pada penatalaksanaan rtPA pasien stroke iskemik di Rumah Sakit Al-Islam Bandung. Penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain penelitian kohort retrospektif. Subjek pada penelitian ini berjumlah 41 pasien yang diambil dengan total sampling. Data sekunder door to needle dan outcome motorik pasien diambil langsung melalui rekam medis pasien di RS Al-Islam Bandung. Pengolahan data penilitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Mann Whitney. Penelitian menunjukan pada sebelum pandemi hasil outcome motorik pada pasien mengalami perbaikan (76%) sedangkan pada saat pandemi hasil outcome motorik pada pasien mengalami perbaikan (75%) dan didapatkan nilai p=0,101. Disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan door to needle pemberian rtPA terhadap outcome motorik sebelum dan selama pandemi COVID-19. Hal ini dipengaruhi oleh regulasi, kriteria penatalaksanaan rtPA, dan faktor risiko kesehatan. Kata Kunci: Door to needle, outcome motorik, rtPA, Stroke iskemik
Faktor - Faktor yang Dapat Memengaruhi Mortalitas Pasien Stroke Perdarahan Muhammad Fauzan Setiawan; Alya Tursina; Tryando Bhatara
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.6952

Abstract

Abstract. Stroke is the second leading cause of death worldwide. According to the Ministry of Health of the Republic of Indonesia, stroke is reported to be one of the top 10 non-communicable diseases causing the most deaths in Indonesia, with mortality reaching 50% in the first 30 days increase. A routine test for people with intracerebral hemorrhage is a CT scan. This examination can describe the location of lesions as well as the amount of bleeding that can affect patient mortality. The aim of this study was to analyze the relationship between lesion location and bleeding volume with mortality in patients with hemorrhagic stroke. This study used an analytical observational research technique with a cross-sectional approach. The study sample consisted of 53 patients diagnosed with stroke in 2021 at Salaman Hospital, Bandung. The results of the analysis using the chi-square test showed the relationship between mortality in hemorrhagic stroke patients and lesion location and bleeding volume, with p = 0.006 (p < 0.05) and p = 0.004 (p < 0.05). Conclusions from the results of this study show that there is a significant association between lesion location and bleeding volume and mortality in hemorrhagic stroke patients at Salaman General Hospital. This can occur because intracranial pressure increases with greater hemorrhage, causing spatial pressure effects, midline shift, herniation, and ischemia, which damage brain anatomy and causing death. Keywords: Location of lesion, Hemorrhagic stroke, Bleeding volume Abstrak. Stroke merupakan penyebab kedua kematian tertinggi di dunia. Menurut data dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dinyatakan bahwa stroke intraserebral termasuk ke dalam sepuluh penyakit tidak menular yang menyebabkan kematian terbanyak di Indonesia dengan mortalitas dalam 30 hari pertama mencapai angka 50%. Pemeriksaan yang rutin dilakukan untuk pasien dengan stroke perdarahan intraserebral adalah pemeriksaan CT-scan, pemeriksaan tersebut dapat menggambarkan letak terjadinya lesi juga besarnya volume perdarahan yang dapat memengaruhi mortalitas pasien. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan letak lesi dan volume pendarahan pada mortalitas pasien stroke perdarahan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini yaitu 53 pasien yang terdiagnosis stroke pada tahun 2021 di RSAU Salamun Bandung. Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square menunjukkan hubungan letak lesi dan volume perdarahan dengan mortalitas pada pasien stroke perdarahan didapatkan nilai p=0,006 (p<0,05) dan p=0,004 (p<0,05). Simpulan dari hasil penelitian ini adanya hubungan signifikan antara letak lesi dan volume perdarahan dengan mortalitas pada pasien stroke perdarahan di RSAU Salamun. Hal ini dapat terjadi karena semakin besar volume perdarahan, tekanan intrakranial akan semakin meningkat dan menyebabkan terjadinya efek desak ruang, midline shift, herniasi, dan iskemia yang berujung pada kerusakan struktur anatomis otak sehingga menyebabkan kematian Kata Kunci: Letak lesi, Stroke perdarahan, Volume perdarahan
Gambaran Karakteristik Pasien Infeksi Oportunistik Tuberkulosis dengan HIV/AIDS di RSUD Al-Ihsan Adinda Riany Putri Sundari; Alya Tursina; Tita Barriah Siddiq
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.5762

Abstract

Abstract. Data from the World Health Organization (WHO) for 2021 shows that 36.3 million people live with the Human Immunodeficiency Virus / Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS). One province that has made a major contribution to HIV/AIDS cases is West Java, with 6,066 HIV cases and 313 AIDS cases. Data on cases of people living with HIV/AIDS (ODHA) in the city of Bandung until June 2021 found a total of 5,741 cases. Tuberculosis is the most common opportunistic infection that occurs in HIV/AIDS patients. A low immune system can exacerbate both diseases. This study aims to determine the characteristics of opportunistic tuberculosis infection patients with HIV/AIDS at Al-Ihsan Hospital for the 2017-2021 period. The sampling technique used total sampling, with the subject being 62 medical records of HIV/AIDS patients with tuberculosis at Al-Ihsan Hospital. Descriptive research with a cross-sectional approach. The results of this study showed that the number of HIV/AIDS patients with tuberculosis for the 2017-2021 period at Al-Ihsan Hospital was 62 people, out of the total the majority were male, namely 46 people (74%), aged early adulthood (26- 35 years old), 25 people (40%), last high school education, 42 people (68%), 50 people (81%) had pulmonary tuberculosis, 51 people (82%) had a CD4 count <200 cells/μL, and the most commonly experienced clinical symptoms were fatigue by 73% and weight loss by 73%. Characteristics of patients with opportunistic tuberculosis infections with HIV/AIDS at Al-Ihsan Hospital are dominated by men, aged early adulthood, last high school education, have pulmonary tuberculosis, with CD4 counts <200 cells/µL and clinical symptoms of fatigue and weight loss. Keywords: Opportunistic infections, Tuberculosis, TB-HIV co-infection Abstrak. Data World Health Organization (WHO) 2021, diestimasikan 36,3 juta orang hidup dengan Human Immunodeficiency Virus / Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS). Salah satu provinsi yang berkontribusi besar pada kasus HIV/AIDS adalah Jawa Barat, sebanyak 6.066 kasus HIV dan 313 kasus AIDS. Data kasus orang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kota Bandung sampai bulan Juni 2021 ditemukan sebanyak 5.741 kasus. Tuberkulosis merupakan infeksi oportunistik paling umum yang terjadi pada pasien HIV/AIDS. Rendahnya sistem kekebalan tubuh dapat memperburuk keadaan kedua penyakit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien infeksi oportunistik tuberkulosis dengan HIV/AIDS di RSUD Al-Ihsan periode 2017-2021. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling, dengan subjek 62 data rekam medis pasien HIV/AIDS disertai penyakit tuberkulosis di RSUD Al-Ihsan. Penelitian deskriptif dengan pendekatan potong lintang. Hasil penelitian ini menunjukan jumlah pasien HIV/AIDS dengan penyakit tuberkulosis periode 2017-2021 di RSUD Al-Ihsan sebanyak 62 orang, dari total keseluruhan sebagian besar berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 46 orang (74%), berusia dewasa awal (26-35 tahun) yaitu sebanyak 25 orang (40%), pendidikan terakhir SLTA yaitu sebanyak 42 orang (68%), sebanyak 50 orang (81%) mengalami tuberkulosis paru, sebanyak 51 orang (82%) memiliki jumlah CD4 <200 sel/μL, dan gejala klinis yang paling banyak dialami adalah mudah lelah sebanyak 73% dan penurunan berat badan sebanyak 73%. Karakteristik pasien infeksi oportunistik tuberkulosis dengan HIV/AIDS di RSUD Al-Ihsan didominasi oleh laki-laki, berusia dewasa awal, pendidikan terakhir SLTA, mengalami tuberkulosis paru, dengan jumlah CD4 <200 sel/μL dan gejala klinis mudah lelah sebanyak dan berat badan turun. Kata Kunci: Infeksi oportunistik, Tuberkulosis, Koinfeksi TB-HIV