Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

NAQSABANDIYAH BANTUL IN THE DIARY OF PSYCHOLOGY Samidi Samidi; Lukman Lukman; Fajar Dwi Mukti
Jurnal Multidisipliner Bharasa Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Multidisipliner Bharasa
Publisher : Institut Teknologi Bisnis dan Kesehatan Bhakti Putra Bangsa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.259 KB) | DOI: 10.56691/jurnalmultidisiplinerbharasa.v1i2.248

Abstract

Tarekat is an activity in an effort to draw closer to Allah through self-purification in accordance with the teachings exemplified by the Messenger of Allah the companions, and the tabii'n, who are guided by a mursyid. In the view of psychology, the psyche as the essence of man requires satisfaction, which in the concept of order can be obtained through closeness to the Creator. This paper aims to explain the activities of the naqsabandiyah order in religious activities, to be further seen in the perspective of psychology. This research is a type of field research. Data collection through interviews, observations and documentation. Data analysis is carried out descriptively by triangulation. The results showed that the dhikr carried out by the Naqsabandiyah order contains elements of catharsis (venting of hidden emotions) and insight (awareness of something that can happen). The harmony of human life psychologically can be achieved one of which is through maturity or spiritual intelligence. A new finding in this study is the conformity of the purpose of dhikr in the Naqsabandiyah order with the concept of existential psychology pioneered by Victor E Frankl, where basically humans need happiness and meaningfulness in their lives.   Abstrak Tarekat merupakan kegiatan dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah melalui penjernihan diri sesuai dengan ajaran yang dicontohkan oleh Rasulullah para sahabat, dan tabii'n, yang dibimbing oleh seorang mursyid. Dalam pandangan psikologi, jiwa sebagai esensi manusia membutuhkan kepuasan, yang dalam konsep keteraturan dapat diperoleh melalui kedekatan dengan Sang Pencipta. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan kegiatan ordo naqsabandiyah dalam kegiatan keagamaan, agar dapat dilihat lebih lanjut dalam perspektif psikologi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dzikir yang dilakukan oleh ordo Naqsabandiyah mengandung unsur katarsis (pelampiasan emosi tersembunyi) dan wawasan (kesadaran akan sesuatu yang dapat terjadi). Keharmonisan kehidupan manusia secara psikologis dapat dicapai salah satunya melalui kedewasaan atau kecerdasan spiritual. Temuan baru dalam penelitian ini adalah kesesuaian tujuan dzikir dalam tatanan Naqsabandiyah dengan konsep psikologi eksistensial yang dipelopori oleh Victor E Frankl, dimana pada dasarnya manusia membutuhkan kebahagiaan dan kebermaknaan dalam hidupnya.