Kebakaran permukiman yang terjadi di Kota Pontianak jumlahnya lebih tinggi bila dibandingkan dengan Kota Singkawang, Kabupaten Pontianak, dan Kabupaten Mempawah (BPBD, 2015). Permasalahan ini diperburuk dengan adanya daya tarik Kota Pontianak untuk aktivitas bermukim dengan intensitas yang tinggi. Kepadatan Kota Pontianak tersebut dapat menimbulkan kerawanan bencana kebakaran di wilayah permukiman yang merata di setiap kecamatan. Penelitian ini bertujuan menemukenali tingkat ketangguhan ekonomi terhadap bencana kebakaran. Kaitannya terhadap kemampuan masyarakat dari sisi ekonomi terhadap investasi untuk membangun kembali rumah pasca bencana kebakaran. Metode penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) yaitu menggabungkan teknik analisis spasial dan analisis kualitatif. Variabel penelitian ini yaitu tingkat kemiskinan dan mata pencaharian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rumah tangga miskin terdapat 2 kecamatan yang menduduki skor 1 atau tingkat ketangguhan sangat tinggi yaitu pada kecamatan Pontianak Selatan dan Kecamatan Pontianak Tenggara. Untuk skor 2 atau tingkat ketangguhan yang tinggi juga diduduki oleh 2 kecamatan yaitu kecamatan Pontianak Kota dan kecamatan Pontianak Barat. Sedangkan skor 4 dan 5 masing masing hanya diduduki oleh satu kecamatan. Kawasan tangguh kebakaran dari sisi ekonomi cukup banyak di Kota Pontianak, yaitu terdapat 4 kecamatan dari 6 kecamatan yang ada di Kota Pontianak.