Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Planting Trees as City Lungs in Mabar Village, North Sumatra Ameilia Zuliyanti Siregar; Neilson Derrick; Annisa; Miya Meilita Darma; Nisrina Khairani Zulfa; Judika Panggabean
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2022): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1626.098 KB) | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v7i1.6720

Abstract

The implementation of community service activities carried out by the KKN R-16 group was carried out on July 14, 2021 in Mabar Village, Medan Deli by planting three varieties of trees, namely guava (Syzygium aqueum), mango (Mangifera indica) and rambutan (Nephelium lappaceum). 36 plants along the green line of Mabar Village. The method of implementing KKN is carried out offline or offline, namely socialization, training and tree planting and distributing questionnaires to 30 respondents. Data from the calculated questionnaire showed that 24 respondents strongly agreed to plant trees in Mabar Village. In the implementation of the activities carried out, the people of Mabar Village enthusiastically welcomed and supported the KKN activities of planting trees as the lungs of the city. It is hoped that this plant in the future can become a source of oxygen and reduce flooding in the rainy season.
Simbol Pengobatan Tradisional Etnik Batak Toba Judika Panggabean; Flansius Tampubolon
Kompetensi : Jurnal Pendidikan dan Humaniora Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIBA Vol 15 No 2 (2022): Kompetensi
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.234 KB) | DOI: 10.36277/kompetensi.v15i2.88

Abstract

Artikel ini membahas tentang simbol pengobatan tradisional etnik Batak Toba. Etnik Batak Toba memiliki pengetahuan berupa pengobatan tradisional, seseorang yang dipercayai dapat menyembuhkan berbagai penyakit dengan cara tradisional disebut Parubat huta. Dalam proses pengobatan ini sebagian besar dilakukan dengan cara memanggil roh nenek moyang dan melakukan ritual. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan  bentuk  simbol, fungsi dan makna dalam pengobatan tradisional etnik Batak Toba. Dalam menyelesaikan artikel ini penulis menggunakan teori semiotik dengan metode deskriptif kualitatif dan untuk menunjang hasil dari artikel ini penulis menggunakan metode pengumpulan data dengan cara (1) wawancara dengan informan, (2) Observasi dan (3) Dokumentasi simbol yang terkait. Lokasi penelitian artikel ini di Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, penulis meneliti simbol yang terdapat pada pengobatan tradisional etnik Batak Toba . Adapun hasil yang ditemukan oleh penulis dalam simbol pengobatan tradisional etnik Batak Toba yang difokuskan pada 3 penyakit yakni kanker payudara (andorabion), terkilir (taralit), penyakit kulit (gadam) terdapat  18 bentuk, fungsi dan makna simbol yang meliputi simbol peralatan, simbol ramuan (pulungan), simbol mantra (tabas). Kanker payudara (andorabion) memiliki 2 jenis simbol peralatan antara lain : pinggan pasu (piring keramik besar), imbuluni manuk (bulu ayam). 4 jenis simbol ramuan (pulungan) antara lain : sira risi (garam kasar), baoran ni aek (air mengalir), jarum, salimbatu (jeringau). Terkilir (taralit) memiliki 3 jenis simbol peralatan antara lain : napuran tiar (ucapan terimakasih), haminjon (kemenyan), sigaret (rokok). 2 jenis simbol ramuan antara lain : gambiri (kemiri), tumba (liter). 1 jenis simbol mantra yaitu tabas tawar mulajadi. Gadam (penyakit kulit) memiliki 3 jenis simbol peralatan antara lain : losung batu (lesung batu), pinggan na bontar (cawan warna putih), pandais (pengoles). 2 jenis simbol ramuan (pulungan) antara lain : pining (pinang), gambiri (kemiri). 1 jenis simbol mantra (tabas) yaitu tabas tawar bisa. Dengan adanya artikel ini penulis mengharapkan generasi muda meningkatkan kepedulian serta membantu meningkatkan eksistensi pengobatan tradisional etnik Batak Toba agar menambah nilai jual dari pengobatan tradisional dan terjaga kelestariannya.